INDONESIA
Di susun oleh;
Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
makalah ini dapat terselesalaikan. Tak lupa serta salamkami panjatkan kepada kepada Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan sampai pada saat ini di
zaman terang benderang. Dalam penulisan makalah ini banyak sekali tingkat kesulitan yang
kami dapatkan. Terutama dalam mencari informasi secara detail karena berhubung keadaan
kami yang sangat jauh dari lokasi penelitian. Jadi kami hanya mencari referensi dari buku-
buku dan media-media seperti internet, majalah, dan lain-lain.Namun berkat ketelitian dan
keseriusan dari kawan-kawan serta kerjasama antar kelompok yang baik, makalah ini dapat
terselesaikan juga.
Ada pepatah mengatakan “ tidak ada gading yang tak retak”. Begitupun dengan
makalah ini sungguh masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kritikan serta saran dari
kawan-kawan yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan sekali.Kami berharap dengan
adanya makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas baik bagi penulis maupun
para pembaca.Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pembaca yang telah meluangkan
waktunya untuk membaca makalah ini.Kami sadar dalam penulisan masih banyak sekali
kesalahan. Oleh karena itu kami ucapkan maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................
BAB I
Pendahuluan.....................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................
BAB II
Pembahasan......................................................................................................
1. Bagaimana Sistem Politik Itu.........................................................................
a. Pengertian Sistem .........................................................................................
b. Pengertian Politik...........................................................................................
c. Pengertian Sistem Politik..............................................................................
2. Bagaimana Sistem Politik Indonesia..............................................................
I. Pengertian Sistem Politik.............................................................................
II. Sejarah Sistem Politik Indonesia.................................................................
3. Bagaimana Sistem Politik Indonesia Setelah 2014.........................................
a. Sistem Politik Indonesia.................................................................................
b. Analisis sistem politik....................................................................................
BAB III
Penutup.............................................................................................................
A. Kesimpulan.......................................................................................................
B. Saran.................................................................................................................
Daftar pustaka..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia di dalam masyarakat, memiliki peranan penting dalam sistem
politik suatu negara. Manusia dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan
berinteraksi dengan manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan
hidup manusia tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan
papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan eksistensi diri dan
penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian upah kerja, status sebagai
anggota masyarakat, anggota suatu partai politik tertentu dan sebagainya.
Setiap warga negara, dalam kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-
aspek politik praktis baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat
terjadi secara langsung atau tidak langsung dengan praktek-praktek politik. Jika secara tidak
langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang peristiwa politik
yang terjadi.Dan jika secara langsung, berarti orang tersebut terlibat dalam peristiwa politik
tertentu.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan membahas materi mengenai bagaimana sistem politik
itu, bagainana sistem politik indonesia, dan bagaimana sistem politik indonesia setelah
2014.Sistem politik dalam pengembangan sejarah politik yang terbagi beberapa bahasan
yaitu pengertian sistem politik, metode sosialisasi politik, proses sosialisasi sistem politik dan
pentingnya sistem politik dalam pengembangan sistem politik.
C. Tujuan Penulisan
1. Sebagai tugas untuk mengikuti mata kuliah sistem politik indoneisa
2. Untuk melatih penulis agar memudahkan dalam membuat Makalah
3. Agar masyarakat tahu tentang politik yang benar dengan sosialisasi politik kepada
masyarakat
4. Supaya masyarakat tidak awam dengan kehidupan politik
BAB II
PEMBAHASAN
1. Bagaimana Sistem Politik Itu
A. pengertian sistem
Sistem adalah suatu kesatuan yang terbentuk dari beberapa unsur (elemen). Unsur,
Komponen, Atau bagian yang banyak ini satu sama lain berada dalam keterkaitan yang saling
kait mengait dan fungsional. Sistem dapat diartikan pula sebagai suatu yang lebih tinggi dari
pada sekedar merupakan cara, tata, rencana,skema,proseduratau metode.
B. Pengertian Politik
Berasal dari kata “polis”(negara kota),yang kemudian berkembang menjadi kata dan
pengertian dalam barbagai bahasa. Aristoteles dalam Politics mengatakan bahwa
“pengamatan pertama – tama menunjukan kepada kita bahwa setiap polis atau negara tidak
lain adalah semacam asosiasi.Istilah politik dalam ketatanegaraan berkaitan dengan tata cara
pemerintahan, dasar dasar pemerintahan, ataupun dalam hal kekuasaan Negara. Politik pada
dasarnya menyangkut tujuan-tujuan masyarakat, bukan tujuan pribadi.Politik biasanya
menyangkut kegiatan partai politik, tentara dan organisasi kemasyarakatan.
Dapat disimpulkan bahwa politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam
rangka proses pembuatan kebijakan dan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama
masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
C.PengertianSistemPolitik
Sistem Politik adalah berbagai macamkegiatan dan proses dari struktur dan fungsi
yang bekerja dalam suatu unit atau kesatuan (masyarakat/negara).
Dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem
sosial.Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu
sistem yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang
relatif tetap diantara elemen-elemen pembentuknya.Kehidupan politik dari perspektif sistem
bisa dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada
kita bisa melihat pada struktur hubungan antara berbagai lembaga atau institusi pembentuk
sistem politik.Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik
misalnya merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompokkelompok
penekan merupakan bagian lain dari suatu sistem politik. Dengan merubah sudut pandang
maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaanpolitik,lembaga-lembaga politik,
danperilaku politik.
Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke
dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output).
Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus
diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat.Dalam perspektif ini, maka
efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk menciptakan kesejahteraan bagi
rakyat.
Namun dengan mengingat Machiavelli maka tidak jarang efektifitas sistem politik diukur dari
kemampuannya untuk mempertahankan diri dari tekanan untuk berubah.Pandangan ini tidak
membedakan antara sistem politik yang demokratis dan sistem politik yang otoriter.
PENDEKATAN DALAM ANALISIS SISTEM POLITIK
Analisis Sistem Politik Menurut David Easton
Pendekatan sistem politik pada mulanya terbentuk dengan mengacu pada pendekatan
yang terdapat dalam ilmu eksakta. Adapun untuk membedakan sistem politik dengan sistem
yang lain maka dapat dilihat dari definisi politik itu sendiri. Sebagai suatu sistem, sistem
politik memiliki ciri-ciri tertentu. Perbedaan pendapat mulai muncul ketika harus menentukan
batas antara sistem politik dengan sistem lain yang terdapat dalam lingkungan sistem politik.
Namun demikian, batas akan dapat dilihat apabila kita dapat memahami tindakan politik
sebagai sebuah tindakan yang ingin berkaitan dengan pembuatan keputusan yang
menyangkut publik.Perbedaan sistem politik dengan sistem yang lain, tidak menjadikan
jurang pemisah antara sistem politik dengan sistem yang lain. Sebuah sistem dapat menjadi
input bagi sistem yang lain.Dalam sistem politik terdapat pembagian kerja antara anggotanya.
Pembagian kerja yang ada tidak akan menghancurkan sistem politik karena ada fungsi
integratif dalam sistem politik.
Input, Output, dan Lingkungan dalam Sistem Politik
Input dalam sistem politik dibedakan menjadi dua, yaitu tuntutan dan dukungan. Input
yang berupa tuntutan muncul sebagai konsekuensi dari kelangkaan atas berbagai sumber-
sumber yang langka dalam masyarakat (kebutuhan). Input tidak akan sampai (masuk) secara
baik dalam sistem politik jika tidak terorganisir secara baik. Oleh sebab itu komunikasi
politik menjadi bagian penting dalam hal ini.Terdapat perbedaan tipe komunikasi politik di
negara yang demokratis dengan negara yang nondemokratis. Tipe komunikasi politik ini pula
yang nantinya akan membedakan besarnya peranan dari organisasi politik.
Output merupakan keputusan otoritatif (yang mengikat) dalam menjawab dan
memenuhi input yang masuk. Output sering dimanfaatkan sebagai mekanisme dukungan
dalam rangka memenuhi tuntutan-tuntutan yang muncul.Lingkungan mempunyai peranan
penting berupa input, baik tuntutan ataupun dukungan.Kemampuan anggota sistem politik
dalam mengelola dan menanggapi desakan ataupun pengaruh lingkungan bergantung pada
pengenalannya pada lingkungan itu sendiri. Lingkungan merupakan semua sistem lain yang
tidak termasuk dalam sistem politik. Secara garis besar, lingkungan dibagi menjadi dua, yaitu
lingkungan dalam (intra societal) dan lingkungan luar (extra societal).Setidaknya ada dua
kritik yang dilontarkan atas gagasan Easton, yaitu adanya anggapan bahwa pemikiran Easton
terlalu teoretis sehingga sulit untuk diaplikasikan secara nyata.Selain terlalu teoretis,
pemikiran Easton dianggap tidak netral karena hanya mengedepankan nilai-nilai liberal Barat
dengan tanpa memperhatikan kondisi pada masyarakat yang sedang berkembang.
Pendekatan Struktural Fungsional Gabriel Almond
Pendekatan struktural fungsional merupakan alat analisis dalam mempelajari sistem
politik, pada awalnya adalah pengembangan dari teori struktural fungsional dalam
sosiologi.Dalam pendekatan ini, sistem politik merupakan kumpulan dari peranan-peranan
yang saling berinteraksi. Menurut Almond, sistem politik adalah sistem interaksi yang
terdapat dalam semua masyarakat yang bebas dan merdeka yang melaksanakan fungsi-fungsi
integrasi dan adaptasi (baik dalam masyarakat ataupun berhadap-hadapan dengan masyarakat
lainnya). Semua sistem politik memiliki persamaan karena sifat universalitas dari struktur dan
fungsi politik. Mengenai fungsi politik ini, Almond membaginya dalam dua jenis, fungsi
input dan output.
Terkait dengan hubungannya dengan lingkungan, perspektif yang digunakan adalah
ekologis.Keuntungan dari perspektif ekologis ini adalah dapat mengarahkan perhatian kita
pada isu politik yang lebih luas.Agar dapat membuat penilaian yang objektif maka kita harus
menempatkan sistem politik dalam lingkungannya.Hal ini dilakukan guna mengetahui
bagaimana lingkungan-lingkungan membatasi atau membantu dilakukannya sebuah pilihan
politik.Sifat saling bergantung bukan hanya dalam hubungan antara kebijaksanaan dengan
sarana-sarana institusional saja, namun lembaga-lembaga atau bagian dari sistem politik
tersebut juga saling bergantung.Untuk dapat mengatasi pengaruh lingkungan, Almond
menyebutkan enam kategori kapabilitas sistem politik, yaitu kapabilitas ekstraktif, kapabilitas
regulatif, kapabilitas distributif, kapabilitas simbolik, kapabilitas responsif, kapabilitas
domestik dan internasional.
Analisis Struktural Fungsional dalam Sistem Politik
Menurut Gabriel Almond, dalam setiap sistem politik terdapat enam struktur atau
lembaga politik, yaitu kelompok kepentingan, partai politik, badan legislatif, badan eksekutif,
birokrasi, dan badan peradilan. Dengan melihat keenam struktur dalam setiap sistem politik,
kita dapat membandingkan suatu sistem politik dengan sistem politik yang lain. Hanya saja,
perbandingan keenam struktur tersebut tidak terlalu membantu kita apabila tidak disertai
dengan penelusuran dan pemahaman yang lebih jauh dari bekerjanya sistem politik tersebut.
Suatu analisis struktur menunjukkan jumlah partai politik, dewan yang terdapat dalam
parlemen, sistem pemerintahan terpusat atau federal, bagaimana eksekutif, legislatif, dan
yudikatif diorganisir dan secara formal dihubungkan satu dengan yang lain. Adapun analisis
fungsional menunjukkan bagaimana lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi tersebut
berinteraksi untuk menghasilkan dan melaksanakan suatu kebijakan.Input yang masuk dalam
sistem politik disalurkan oleh lembaga politik, kemudian akan menghasilkan output, berupa
keputusan yang sah dan mengikat yang sebelumnya melalui proses konversi. Dalam konversi
terjadi interaksi antara faktor-faktor politik, baik yang bersifat individu, kelompok ataupun
organisasi. Fungsi input, meliputi sosialisasi politik dan rekruitmen politik, artikulasi
kepentingan, agregasi kepentingan, dan komunikasi politik. Sedangkan fungsi output, antara
lain pembuatan kebijakan, penerapan kebijakan,dan penghakiman kebijakan.
Saran
Dari awal analisa dan pengkajian materi makalah ini yang saya utarakan hingga pada
penyampaian saran ini saya berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama sebagai yang membaca sebagai acuan pengenalan sistem politik khususnya di
negara kita indonesia
Daftar pustaka
Ø KantaPrawira Rujdi, 2004, sistem politik indonesia, suatu model pengantar, sinar baru
agensindo bandung Rahman, A Syahrial, MA, DKK, 2000 sosiologi dan politik, ghalia
indonesia, jakarta
Ø Mas’oed Mohter dan Andrew Mac Colin, 2000, pembandingan sistem politik, gajah mada
university press, yogyakarta.
H. / Rahman A. 2007, sistem politik indonesia graha ilmu, yogyakarta .
Sjamrudin Nazarudin, 1993, dinamika sistem politik Indonesia, gramedia pusaka utama,
jakarta.