Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR


POLITIK

Disusun oleh:

KELOMPOK 1

1.YOHANES DE BRITO USBOKO(aktif)


2.JEFIYANDI CHIKEL UN(aktif)
3.MARIANO SATRIA BAI(aktif)
4.ANGGRAYNI FRENSY DE CARVALHO(aktif)
5.MARIA ONESTA JESICA NAHAK(aktif)
6.ANGELA DWI YASMIN UMAR(tdk aktif)
7.THERESIA ZEFANYA LOEMAU(tdk aktif)
8.JESEN SALLY(aktif)

KELAS X.ALAM.3

TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024

SMAK SURIA ATAMBUA

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini . Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sembayang
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Yesus
Kristus.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah atas limpahan nikmat sehat-


Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata pelajaran PPKn
dengan judul “Suprastruktur dan Infrastruktur Politik ”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Atambua, 14 oktober 2023

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Suprastruktur dan Infrastruktur Politik............................................... 2

B. Komponen Di Dalam Iinfrastruktur dan Suprastruktur........................................ 2

C. Peran Infrastruktur dan Suprastruktur........................................................................ 4

D. Tujuan Infrastkrutur dan Suprastruktur Politik....................................................... 4

E. Suprastruktur & Infrastruktur Politik Indonesia..................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................................................ 12

B. Saran............................................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem politik di Indonesia mungkin merupakan sebuah pembahasan yang


menarik untuk dipelajari. Sayangnya, masyarakat Indonesia masih banyak yang
awam dan tidak familiar dengan dunia politik, termasuk istilah-istilah yang ada di
dalamnya. Salah satu istilah yang mungkin kurang dikenal oleh masyarakat adalah
infrastruktur dan suprastruktur politik. Oleh karena itu, mari simak artikel ini
untuk berkenalan dengan infrastruktur dan suprastruktur, termasuk perbedaan
antara keduanya.

Kata infrastruktur mungkin tidak sedikit banyak dikenali masyarakat karena


bukan kata serapan sehari-hari. Namun bagi generasi yang hidup pada zaman
Presiden Suharto pasti mengenali istilah ini karena pada masa pemerintahan
beliau infrastruktur dalam negeri terus digencarkan dengan sistem
pemerintahannya yang inward looking. Secara sederhana, infrastruktur dapat
diartikan sebagai pembangunan.

Sementara suprastruktur mungkin terdengar lebih awam lagi dengan makna


sederhana yang cukup rumit yaitu lebih mengarah pada unsur filosofis dari kata
infrastruktur. Namun, pada penjelasan kali ini tidak akan diulas mengenai
infrastruktur dan suprastuktur dalam kaitannya dengan pembangunan secara fisik
namun lebih pada dunia politik dan birokrasi di dalam nya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Suprastruktur dan Infrastruktur Politik ?
2. Apa saja komponen di dalam iinfrastruktur dan suprastruktur?
3. Bagaimana peran infrastruktur dan suprastruktur?
4. Apa tujuan infrastkrutur dan suprastruktur politik?
5. Bagaiaman bentuk Suprastruktur & Infrastruktur Politik Indonesia?

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Suprastruktur dan Infrastruktur Politik

Suprastruktur politik adalah struktur politik pemerintahan yang berkaitan


dengan lembaga lembaga negara yang ada, serta hubungan kekuasaan antara
lembaga satu dengan yang lain.

Infrastruktur politik adalah lembaga politik atau mesin politik non formal
yang berperan secara tidak langsung dalam pengambilan kebijakan-kebijakan
politik yang diambil oleh suprastruktur politik, guna sebagai penyalur atau
penyampai aspirasi dari berbagai kelompok pada suatu negara dalam lapisan
manapun.

B. Komponen Di Dalam Iinfrastruktur dan Suprastruktur

Perbedaan selanjutnya yang ada di antara infrastruktur dan suprastruktur


politik adalah komponen kekuatan yang ada di dalamnya. Dalam tata negara
modern, umumnya lembaga negara resmi yang ada di dalam sebuah negara terdiri
dari tiga komponen, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Masing-masing
komponen ini memiliki pengertian sebagai berikut:

1. Lembaga eksekutif, yaitu pelaksana undang-undang atau kebijakan yang


ditetapkan oleh negara.
2. Lembaga legislatif, yaitu pembuat undang-undang. Contohnya, Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
3. Lembaga yudikatif, yaitu lembaga yang bertugas mengadili para pelanggar
undang-undang. Contoh suprastruktur politik lembaga yudikatif adalah
Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, dan Badan
Pemeriksa Keuangan.

Sementara itu, infrastruktur politik di Indonesia meliputi seluruh


kebutuhan yang diperlukan untuk ada di dalam bidang politik, terutama berkaitan
dengan pelaksanaan tugas-tugas proses penyelenggaraan negara. Organisasi-

2
organisasi yang termasuk dalam infrastruktur politik ini tidak ada di dalam
birokrasi pemerintahan. Artinya, setiap organisasi non pemerintah merupakan
infrastruktur politik. Umumnya, ada empat komponen dalam infrastruktur politik
ini, yaitu:

1. Partai politik, yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh kelompok warga
negara Indonesia secara sukarela. Partai politik ini bisa terbentuk
berdasarkan kesamaan kehendak dan cita-cita serta kepentingan.
2. Interest Group, yaitu kelompok yang memiliki kepentingan dalam kebijakan
politik negara. Kelompok ini biasanya bersedia menghimpun dan
mengeluarkan dana serta tenaga untuk melaksanakan kegiatan politik yang
biasanya ada di luar tugas partai. Kelompok ini bisa berupa Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM), serikat buruh, dan lain-lain.
3. Pressure group, yaitu kelompok yang memiliki tujuan untuk mengupayakan
dan memperjuangkan keputusan politik berupa undang-undang atau
kebijakan publik, terutama untuk mendorong agar peraturan dan kebijakan
yang dibuat sesuai dengan keinginan kelompoknya. Mereka tidak segan
untuk melakukan demonstrasi, bahkan aksi mogok untuk bisa mencapai
tujuannya.
4. Media komunikasi politik, yaitu alat komunikasi politik untuk
menyampaikan segala informasi dan pendapat politik secara tidak
langsung kepada masyarakat. Komponen ini diharapkan akan bisa
mengolah, mengedarkan, hingga mencari dan menggiring aspirasi
masyarakat. Media komunikasi politik bisa berupa media cetak maupun
media elektronik.

Komponen-komponen di atas merupakan kekuatan yang membedakan


antara infrastruktur dan suprastruktur politik yang cukup mudah untuk
diidentifikasi.

3
C. Peran Infrastruktur dan Suprastruktur

Sebenarnya infrastruktur dan suprastruktur politik ini saling melengkapi


dan mempengaruhi dalam berlangsungnya politik di suatu negara. Untuk itu,
keduanya memiliki peran masing-masing yang berbeda. Suprastruktur politik
berperan sebagai pelaksana, pembuat dan pengevaluasi segara kebijakan dan
peraturan pemerintah. Sementara itu, peran dan fungsi infrastruktur politik
adalah untuk memberi tuntutan dan aspirasi untuk bisa terus memperbaiki
peraturan dan kebijakan yang ada agar lebih baik dan mendukung kepentingan
rakyat.

D. Tujuan Infrastkrutur dan Suprastruktur Politik

Perbedaan infrastruktur politik dan suprastruktur politik selanjutnya


adalah dilihat dari tujuan keduanya. Pada dasarnya, suprastruktur politik
bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Namun, dalam
jangka waktu yang lebih pendek, berikut ini adalah tujuan suprastruktur politik:

1. Pembagian kekuasaan – adanya pembagian kekuasaan ini artinya dalam


negara yang menganut sistem politik demokrasi tidak boleh terpaku pada
satu kekuasaan saja. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
penyalahgunaan wewenang dan kediktatoran yang sangat mungkin terjadi
jika tidak ada pembagian kekuasaan.
2. Mempermudah pengorganisasian negara – hal ini dikarenakan dengan
adanya lembaga-lembaga negara dengan tugas masing-masing, maka ada
pembagian tugas pula dalam mengorganisasi negara tersebut. Tidak hanya
itu, pembagian wilayah seperti wilayah pusat dan daerah yang dipimpin
oleh pemimpin tersendiri juga mempermudah pengorganisasian negara.
3. Aspirasi tersalurkan – suprastruktur politik ada agar bisa lebih
memperhatikan aspirasi rakyat serta mendekatkan negara dengan
masyarakatnya. Hal ini dikarenakan kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
adalah berdasarkan aspirasi rakyat, baik secara langsung disampaikan
kepada lembaga negara maupun melalui infrastruktur politik yang ada.

4
4. Mencapai tujuan pembangunan – pada akhirnya suprastruktur politik
memiliki tujuan untuk mencapai pembangunan nasional. Tujuan
pembangunan nasional ini tertuang dalam pokok pikiran pembukaan
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 alinea keempat.

Sedikit berbeda dengan tujuan suprastruktur politik di atas, infrastruktur


politik juga memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1. Memberi pendidikan politik – infrastruktur politik menginginkan


pengetahuan politik rakyat semakin meningkat. Dengan pengetahuan
politik yang meningkat, diharapkan partisipasi politik mereka sebagai
warga negara pun juga bisa meningkat sehingga bisa memaksimalkan
sistem politik negara.
2. Mempertemukan beragam kepentingan – ada begitu banyak kepentingan di
dalam masyarakat. Dalam hal ini, infrastruktur politik bertujuan untuk
mempertemukan kepentingan-kepentingan yang senada agar lebih mudah
untuk tersalurkan menjadi sebuah tindakan nyata.
3. Menyalurkan aspirasi rakyat – tidak semua orang bisa berpartisipasi
langsung dalam kegiatan politik serta menyampaikan aspirasinya. Maka,
keberadaan infrastruktur politik juga bertujuan untuk mempermudah
menyalurkan aspirasi rakyat ke pihak-pihak pemerintah yang terkait.
4. Menyeleksi kepemimpinan – hal ini bisa tercapai melalui pemilihan umum
yang umum ada di dalam negara demokrasi.
5. Komunikasi politik – tujuannya agar rakyat mengetahui apa yang sedang
dilakukan oleh pemerintah serta isu politik apa yang tengah dihadapi oleh
negara.

Meski tujuan infrastruktur dan suprastruktur politik berbeda, hubungan


suprastruktur dan infrastruktur politik adalah untuk saling melengkapi dan
mendukung untuk bisa menciptakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik
untuk rakyat. Ketika suprastruktur politik bertugas untuk membuat dan
mengawasi berjalannya peraturan serta kebijakan negara dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan, infrastruktur politik menjalankan peraturan
kebijakan yang dibuat, dimana dari situ akan muncul aspirasi-aspirasi baru yang

5
bisa disampaikan pada suprastruktur politik yang selanjutnya akan berguna untuk
memperbaiki peraturan dan kebijakan yang ada.

E. Suprastruktur & Infrastruktur Politik Indonesia

1. Supra Struktur Politik Indonesia

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai

konstitusi Indonesia mengatur keberadaan lembaga-lembaga negara mulai

tugas, fungsi, wewenang sampai pada susunan dan kedudukannya. Aturan

dalam konstitusi ini selanjutnya dijabarkan oleh undang-undang, yaitu dalam

UU Nomor42 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, UU Nomor 3

Tahun 2009 tentang Mahkamah Agung, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2014

tentang Mahkamah Konstitusi, UU Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi

Yudisial, dan UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang BPK,

2. INFRASTRUKTUR POLITIK INDONESIA

Infrastruktur politik adalah kelompok-kelompok kekuatan politik


dalam masyarakat yang turut berpartisipasi secara aktif. Bahkan
kelompokkelompok tersebut dapat berperan menjadi pelaku politik tidak
formal untuk turut serta dalam membentuk kebijaksanaan negara. Pada
dasarnya organisasi organisasi yang tidak termasuk dalam birokrasi
pemerintahan merupakan kekuatan infrastruktur politik. Di Indonesia banyak
sekali organisasi atau kelompok yang menjadi kekuatan infrastruktur politik
diantaranya:

1) Partai Politik

Parpol yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga


negara Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak
dan cita-cita untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat,
bangsa, dan negara melalui pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya

6
didorong oleh adanya persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik dan
persamaan keyakinan keagamaan.

2) Kelompok Kepentingan (interests group),

Kelompok kepentingan yaitu kelompok yang mempunyai kepentingan


terhadap kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan bisa menghimpun
atau mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan politik
yang biasanya berada di luar tugas partai politik. Contoh dari kelompok
kepentingan adalah

1.musyawarah keluarga gotong royong

2.muhammadyah

3.nahdatul utama

4.komite nasional pemuda Indonesia

5.persatuan wartawan Indonesia

6.elit politik

7.pembayaran pajak

8.serikat dagang

9.lembaga swadaya masyarakat dan serikat buruh

Menurut Gabriel A. Almond kelompok kepentingan dapat di defenisikan


sebagai berikut :

1.Kelompok Anomik
Yaitu kelompok yg berbentuk di antara unsur masyarakat secara spontan dan
seketika tidak memiliki nilai atau norma yg mengatur nilai misalnya, demonstrasi,
kerusuhan dan tindakan kekerasan politik lainnya.

2.Kelompok non – asosiasional


Yaitu yg jarang terorganisir secarah rapid dan kegiatannya kadang kala terwujud
keluarga keturunan.

3.Kelompok Konstitusional

7
Yaitu suatu kelompok organisasi seperti partai politik, badan legislatif, militer
birokrasi, dan gereja mendukung kepentingan dan memiliki anggota anggota yang
khusus bertanggung jawab yang melakukan kegiatan lobbyng dan bersifat formal.

4.Kelompok asosiasional
Yaitu suatu kelompok yang mengikuti serikat buruh federasi kamar dagang, atau
perkumpulan para usahawan dan secara khas menyatakan kepentingan dengan
menggunkan tenaga professional yang bekerja penuh dengan memiliki prosedur
yang teratur dalam memutuskan kepentingan dan tuntutan

5 .Kelompok Penekan

Kelompok penekan yaitu Salah satu institusi politik yang dapat di


pergunakan oleh rakyat untuk mengeluarkan aspirasi dan kebutuhannya
dengan sasaran akhir memengaruhi atau membentuk kebijakan pemerintah
dengan cara propaganda atau cara cara lain yang lebih efektif.

6.Media Komunikasi Politik

Yaitu sarana atau alat komunikasi politik termasuk orang – orang yg


bergerak di massa depan.

7.Lembaya Swadaya Masyarakat


Yaitu organisasi yg lahir secara mandiri oleh masyarakat keanggotaan
bersifat sukarela atas kesadaran masing – masing anggota mencakup
kebutuhan sendiri tidak menggantungkan diri pada pemerintah mandiri
berani mengontrol penggunaan kekuasaan Negara dan tunduk pada aturan.

8.Tokoh Politik

Tokoh politik adalah Orang – orang yg bekerja di dunia politik dan


sangat dekat keberadaannya masyarakat

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Didalam suatu kehidupan politik rakyat (the sosial political sphere), akan
selalu ada keterkaitan atau keterhubungan dengan kelompok-kelompok lain ke
dalam berbagai macam golongan yang biasanya disebut “kekuatan sosial politik
masyarakat”. Kelompok masyarakat tersebut yang merupakan kekuatan politik riil
didalam masyarakat, disebut “infrastruktur politik”. Berdasakan teori politik,
infrastruktur politik mencakup 5 (lima) unsur atau komponen sebagai berikut :

a. Partai politik (political party ),


b. kelompok kepentingan (interst group),
c. kelompok penekan (pressure group),
d. media komunikasi politik (political communication media) dan
e. tokoh politik (political figure).

Suprastruktur politik (elit pemerintah) merupakan mesin politik resmi di


suatu negara sebagai penggerak politik formal. Kehidupan politik pemerintah
bersifat kompleks karena akan bersinggungan dengan lembaga-lembaga negara
yang ada, fungsi, dan wewenang/kekuasaan antara lembaga yang satu dengan
yang lainnya. Suasana ini pada umumnya dapat diketahui didalam konstitusi atau
Undang-Undang Dasar dan peraturan perundang-undangan suatu negara.

Dalam perkembangan ketatanegaraan modern, pada umunya elit politik


pemerintah dibagi dalam kekuasaan eksekutif (pelaksana undang-undang),
legislative (pembuat undang-undang), dan yudikatif (yang mengadili pelanggaran
undang-undang), dengan sistem pembagian kekuasaaan atau pemisahan
kekuasaan.

Untuk terciptanya dan mantapnya kondisi politik negara, suprastruktur


politik harus memperoleh dukungan dari infrastruktur politik yang mantap pula.
Rakyat, baik secara berkelompok berupa partai politik atau organisasi

9
kemasyarakatan, maupun secara individual dapat ikut berpartisipasi dalam
pemerintahan melalui wakil-wakilnya.

B. Saran

Infrastruktur dan suprastruktur dalam politik berkaitan erat dengan


birokrasi dan aktor-aktor yang bermain baik itu secara dependen mau pun
independen yang salah satu fungsi nya memang dapat memberi gambaran pada
masyarakat mengenai papan permainan catur yang terjadi di negera mereka.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.katapengertian.com/2016/02/suprastruktur-dan-infrastruktur-
politik.html

https://amanahtp.wordpress.com/2012/01/28/infrastruktur-dan-suprastruktur-
politik-di-indonesia/

https://civiciscool.wordpress.com/2017/11/03/suprastruktur-infrastruktur-
politik-indonesia/

http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-
politik.html

https://guruppkn.com/perbedaan-infrastruktur-dan-suprastruktur

https://jagad.id/pengertian-infrastruktur-politik-dan-suprastruktur/

https://id.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur_dan_suprastruktur_(filosofis)

11

Anda mungkin juga menyukai