INFRASTRUKTUR DAN
SUPRASTRUKTUR POLITIK
OLEH:
2023
DAFTAR ISI
KOVER.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
Kata Pengantar..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1. Pengertian Suprastruktur politik dan Infrastruktur politik.......................................3
2.2. Komponen Di Dalam Suprastruktur dan Infrastruktur Politik.................................4
2.3. Peran Dan Tujuan Infrastruktur Dan Suprastruktur Politik.....................................6
2.4. Bentuk-Bentuk Suprastruktur dan Infrastruktur politik di Indonesia....................11
2.5. Hubungan antara Suprastruktur dan Infrastruktur Politik......................................16
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................17
3.1 Simpulan............................................................................................................17
3.2 Saran...................................................................................................................18
Daftar Pustaka..........................................................................................................................19
ii
Kata Pengantar
Puji syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya sehinggan penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul makalah ini ialah “Infrastruktur Dan Suprastruktur Politik” Makalah ini
berisi tentang pengertian infrastruktur dan suprastruktur politik, komponen infrastruktur dan
suprastruktur, peran dan tujuan infrastruktur dan suprastruktur politik, hubungan dari
suprastruktur dan infrastruktur politik. Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas mata
kuliah Sistem Politik Indonesia.
Penulis menyadari bahwa permasalahan pada makalah ini, sehingga kritik dan saran
sangat dibutuhan penulis untuk melengkapi makalah ini.
Penulis.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di sisi lain, suprastruktur politik adalah aspek yang lebih abstrak dan
seringkali sulit untuk diukur. Ini mencakup nilai-nilai, ideologi, dan budaya politik
yang membentuk pemikiran dan perilaku politik individu dan kelompok dalam suatu
masyarakat. Ideologi politik, seperti liberalisme atau konservatisme, serta norma dan
etika politik yang berkembang dalam masyarakat, semuanya merupakan bagian dari
suprastruktur politik. Dalam kaitannya dengan pemahaman sistem politik,
suprastruktur politik memainkan peran penting dalam membentuk pandangan politik
individu dan mempengaruhi pengambilan keputusan politik.
Kedua komponen ini, infrastruktur dan suprastruktur politik, saling terkait dan
memengaruhi satu sama lain. Infrastruktur politik menciptakan kerangka kerja di
mana dinamika politik terjadi, sementara suprastruktur politik membentuk pandangan
dan preferensi politik individu yang memengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam
proses politik. Misalnya, lembaga-lembaga politik yang ada dalam infrastruktur
politik mungkin mencerminkan nilai-nilai yang ada dalam suprastruktur politik.
1
membentuk sistem politik. Selain itu, makalah ini juga akan mengidentifikasi
berbagai bentuk infrastruktur dan suprastruktur politik yang ada, serta
menggambarkan peran dan tujuan dari setiap komponen ini dalam menjalankan sistem
politik yang efektif. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang unsur-unsur
utama dalam politik ini, kita dapat memperluas wawasan kita tentang tatanan politik
dalam konteks yang lebih luas.
1.3 Tujuan
1)
2
BAB II
PEMBAHASAN
a) Suprastruktur Politik
b) Infrastruktur Politik
3
jembatan antara warga negara dan pemerintah, membantu menyuarakan kebutuhan,
pandangan, dan tuntutan berbagai kelompok masyarakat kepada para pengambil
kebijakan di suprastruktur politik.
a) Supratruktur politik.
. Suprastruktur politik adalah salah satu pilar utama dalam analisis politik yang
memberikan gambaran tentang elemen-elemen formal dalam sistem politik suatu
negara. Ini melibatkan lembaga-lembaga pemerintahan yang memainkan peran kunci
dalam pengambilan keputusan politik, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Eksekutif adalah cabang pemerintah yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
kebijakan dan administrasi negara. Legislatif adalah badan legislatif yang membuat
undang-undang dan bertanggung jawab atas fungsi pengawasan terhadap pemerintah.
Sementara itu, yudikatif adalah lembaga peradilan yang menegakkan hukum dan
menjalankan sistem peradilan. Interaksi dan hubungan antara lembaga-lembaga ini
menciptakan kerangka kerja formal bagi pengambilan keputusan politik dalam sebuah
negara.
4
negara, serta ketentuan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Partai politik memainkan peran kunci dalam proses pemilihan dan pembentukan
pemerintahan, serta dalam merumuskan dan mengadvokasi platform politik.
Pemilihan umum adalah mekanisme di mana warga negara memilih wakil-wakil
mereka untuk duduk di lembaga legislatif dan posisi eksekutif. Semua unsur ini
adalah bagian integral dari suprastruktur politik yang membentuk kerangka kerja
formal bagi pengambilan keputusan politik dan penyelenggaraan pemerintahan dalam
suatu negara.
b) Infrastruktur politik
Infrastruktur politik adalah salah satu konsep kunci dalam analisis politik yang
melibatkan unsur-unsur non-formal dalam sistem politik suatu negara. Elemen-
elemen yang tercakup dalam infrastruktur politik mencakup beragam kelompok
kepentingan yang mewakili berbagai segmen masyarakat, organisasi masyarakat sipil
yang berkonsentrasi pada berbagai isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan, media
yang berfungsi sebagai pilar informasi dan pengawasan, serta lembaga-lembaga non-
pemerintah yang berperan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Infrastruktur
politik membentuk jaringan yang memberdayakan partisipasi warga negara dalam
proses politik, menciptakan ruang untuk dialog, perundingan, dan perdebatan antara
pemerintah dan masyarakat sipil.
5
politik adalah komponen penting dalam sistem politik yang berperan dalam
membentuk arah dan hasil dari tindakan politik dan kebijakan publik.
Infrastruktur politik dan suprastruktur politik adalah dua elemen yang saling
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam berjalannya politik suatu negara. Keduanya
memiliki peran masing-masing dalam membentuk tatanan politik yang efektif.
Suprastruktur politik berfungsi sebagai pelaksana, pembuat, dan pengevaluasi dari
berbagai kebijakan dan peraturan pemerintah. Lebih lanjut, lembaga-lembaga formal
seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang tercakup dalam suprastruktur politik
memiliki tanggung jawab utama dalam menjalankan pemerintahan dan merumuskan
kebijakan yang memengaruhi seluruh masyarakat.
6
Perbedaan infrastruktur politik dan suprastruktur politik selanjutnyaadalah dilihat
dari tujuan keduanya. Pada dasarnya, suprastruktur politik bertujuanuntuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur. Namun, dalam jangkawaktu yang lebih pendek,
berikut ini adalah tujuan suprastruktur politik:
1) Pembagian kekuasaan:
Prinsip pembagian kekuasaan adalah salah satu asas utama dalam sistem politik
demokratis yang memastikan bahwa kekuasaan tidak terpusat dalam satu tangan. Hal ini
mengimplikasikan bahwa dalam negara yang menganut sistem politik demokratis, tidak
ada satu entitas atau individu yang memiliki kekuasaan mutlak untuk mengambil
keputusan yang memengaruhi seluruh masyarakat. Sebaliknya, kekuasaan dibagi dan
terdistribusi di antara berbagai cabang pemerintahan dan lembaga-lembaga yang memiliki
peran dan kewenangan yang berbeda.
7
juga berperan penting dalam pengorganisasian negara. Ini mempermudah koordinasi dan
pengelolaan sumber daya di tingkat lokal, serta memungkinkan pemerintah pusat untuk
fokus pada masalah-masalah yang lebih besar dan bersifat nasional. Dengan demikian,
konsep pembagian tugas dalam pengorganisasi negara adalah aspek yang vital dalam
menjaga efisiensi dan efektivitas pemerintahan, serta memfasilitasi koordinasi yang lebih
baik di tingkat nasional dan lokal.
3) Aspirasi tersalurkan
8
Sedikit berbeda dengan tujuan suprastruktur politik di atas, infrastrukturpolitik
juga memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
9
bersama yang lebih besar. Infrastruktur politik juga dapat berperan dalam memastikan
bahwa kebijakan publik dan keputusan politik yang diambil mempertimbangkan berbagai
perspektif dan kepentingan yang ada di masyarakat. Dengan cara ini, infrastruktur politik
membantu menjembatani kesenjangan antara berbagai kelompok kepentingan,
menciptakan kesempatan bagi konsensus, dan memungkinkan tindakan nyata yang sesuai
dengan aspirasi masyarakat.
Infrastruktur politik memiliki peran yang penting dalam menyediakan wadah bagi
warga negara untuk menyuarakan aspirasi mereka kepada pihak-pihak pemerintah yang
berwenang. Dalam masyarakat yang kompleks dan terdiversifikasi, tidak semua orang
memiliki kesempatan atau kemampuan untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan
politik. Infrastruktur politik, seperti organisasi masyarakat sipil, kelompok advokasi, dan
media, memberikan platform di mana warga negara dapat mengungkapkan kepentingan,
keprihatinan, atau tuntutan mereka.
4) Menyeleksi kepemimpinan
Proses pemilihan umum adalah salah satu mekanisme penting dalam sistem politik
demokratis yang memungkinkan warga negara untuk menyeleksi kepemimpinan. Dalam
negara demokrasi, pemilihan umum adalah saat di mana warga negara berhak memilih
para pemimpin dan wakil mereka dalam berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari
pemilihan presiden hingga pemilihan legislator di tingkat lokal. Proses ini memberikan
warga negara hak untuk memilih pemimpin yang mereka percayai akan mewakili dan
menjalankan tugas-tugas pemerintahan sesuai dengan aspirasi masyarakat.
10
Melalui pemilihan umum, warga negara memiliki peran aktif dalam menentukan
arah politik dan kepemimpinan negara. Mereka dapat mengevaluasi kinerja para
pemimpin yang sedang menjabat dan memilih untuk memberikan suara kepada kandidat
yang mereka yakini akan mewakili kepentingan mereka dengan baik. Proses pemilihan
umum adalah esensi dari sistem politik demokratis, di mana keputusan politik dibuat
berdasarkan suara rakyat. Dengan demikian, pemilihan umum adalah langkah penting
dalam menyeleksi kepemimpinan yang sesuai dengan aspirasi dan keinginan masyarakat
dalam suatu negara demokratis.
5) Komunikasi politik
11
2.4. Bentuk-Bentuk Suprastruktur dan Infrastruktur politik di Indonesia
a) Suprastruktur Politik
12
2) Hak anggota DPR adalah hak interpelasi, hak angket dan hak
menyatakanpendapat (Pasal 20 A ayat (2) UUD NRI Tahun 1945).
3) Hak anggota DPR, hak mengajukan pertanyaan, hak menyampaikan
usul/pendapat dan hak imunitas (Pasal 20 A ayat (3) UUD NRI Tahun
1945
3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
1) DPD merupakan bagian keanggotaan MPR yang dipilih melalui Pemilu
darisetiap provinsi.
2) DPD merupakan wakil-wakil provinsi.
3) Anggota DPD berdomisili di daerah pemilihannya, selama bersidang
bertempat tinggal di ibukota negara RI (UU Nomor 22 tahun 2003).
4) DPD berhak mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan
dengan otonomi daerah dan yang berkaitan dengan daerah.
4. Presiden/Wakil Presiden
1) Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat dalam
satupasangan calon (Pasal 6 A ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
2) Syarat menjadi presiden diatur lebih lanjut dalam UUD NRI Tahun
1945Pasal 6 ayat (2) UUD NRI Tahun 1945.
3) Kekuasaan presiden menurut UUD NRI Tahun 1945 :
4) Membuat Undang-Undang bersama DPR (Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20)
5) Menetapkan Peraturan Pemerintah (Pasal 5 ayat (2))
6) Memegang kekuasaan tertinggi atas angkatan darat, laut dan udara
(Pasal10)
7) Menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara
lain atas persetujuan DPR (Pasal 11)
8) Menyatakan keadaan bahaya (Pasal 12)
9) Mengangkat dan menerima duta dan konsul dengan memperhatikan
pertimbangan DPR (Pasal 13)
13
10) Memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan
MA(Pasal 14 ayat (1))
11) Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan
DPR(Pasal 14 ayat (2))
12) Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan (Pasal 15)
13) Membentuk dewan pertimbangan yang bertugas memberikan
pertimbangan dan nasihat kepada presiden (Pasal 16)
14) Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri negara (Pasal 17)
15) Mengajukan RUU APBN (Pasal 23)
5. Mahkamah Agung
1) MA merupakan lembaga negara yang memegang kekuasaan kehakiman
disamping sebuah Mahkamah Konstitusi di Indonesia (Pasal 24 ayat (2)
UUDNRI Tahun 1945).
2) MA membawahi peradilan di Indonesia (Pasal 24 ayat (2) UUD NRI
Tahun1945).
3) Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakan hukum dan keadilan
(Pasal24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945
6. Mahkamah Konstitusi
1) Mahkamah konstitusi memiliki kewenangan :
a. Mengadili pada tingkat pertama dan terakhir UU terhadap UUD
NRITahun 1945
b. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD NRI Tahun 1945.
c. Memutus pembubaran partai politik.
d. Memutus hasil perselisihan tentang Pemilu (Pasal 24C ayat (1)
UUD NRI Tahun 1945)
e. Memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai pelanggaran
Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD (Pasal 24C ayat
(2)UUD NRI Tahun 1945).
14
2) Mahkamah Konstitusi beranggotakan sembilan orang, 3 anggota
diajukanMA, 3 anggota diajukan DPR dan tiga anggota diajukan Presiden.
7. Komisi Yudisial
1) KY adalah lembaga mandiri yang dibentuk Presiden atas persetujuan
DPR(Pasal 24B ayat (3) UUD NRI Tahun 1945).
2) KY berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung serta menjaga
danmenegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim
(Pasal24 ayat (1) UUD NRI Tahun 1945)
8. Badan Pemeriksa Keuangan
1) BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri dengan tugas
khususuntuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
(Pasal23E ayat (1) UUD NRI Tahun 1945).
2) Hasil pemeriksaan BPK diserahkan kepada DPR, DPD dan DPRD (Pasal
23Eayat (2) UUD NRI Tahun 1945
1. Partai Politik
Parpol yaitu organisasi politik yang dibentuk oleh sekelompok warga negara
Republik Indonesia secara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untuk memperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa, dannegara
melalui pemilihan umum. Pendirian partai politik biasanya didorong oleh adanya
persamaan kepentingan, persamaan cita-cita politik danpersamaan keyakinan
keagamaan.
2. Kelompok Kepentingan (interests group),
15
Kelompok kepentingan yaitu kelompok yang mempunyai kepentinganterhadap
kebijakan politik negara. Kelompok kepentingan bisa menghimpunatau
mengeluarkan dana dan tenaganya untuk melaksanakan tindakan politikyang
biasanya berada di luar tugas partai politik. Contoh dari kelompok kepentingan
adalah elite politik, pembayar pajak, serikat dagang, LembagaSwadaya
Masyarakat (LSM), serikat buruh dan sebagainya
3. Kelompok Penekan (pressure group)
Kelompok penekan yaitu kelompok yang bertujuan mengupayakan
ataumemperjuangkan keputusan politik yang berupa undang-undang
ataukebijakan publik yang dikeluarkan pemerintah sesuai dengan kepentingan
dankeinginan kelompok mereka. Kelompok ini biasanya tampil ke depan
denganberbagai cara untuk menciptakan pendapat umum yang mendukung
keinginankelompok mereka. Misalnya, dengan cara melakukan demonstrasi, aksi
mogokdan sebagainya. Gedung MPR/DPR merupakan gedung tempat bekerja
danberkumpulnya wakil rakyat untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
DPRmerupakan salah satu lembaga dalam suprastruktur politik di Indonesia.
4. Media Komunikasi Politik
Media massa merupakan sarana atau alat komunikasi politik dalam proses
penyampaian informasi dan pendapat politik secara tidak langsung, baikterhadap
pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Sarana mediakomunikasi ini
antara lain adalah media cetak seperti koran, majalah, buletin,brosur, tabloid dan
sebagainya. Sedangkan media elektronik seperti televisi,radio, internet dan
sebagainya. Media komunikasi diharapkan mampumengolah serta mengedarkan
informasi
5. Tokoh Politik
Tokoh politik adalah seseorang yang menjadi pusat perhatian dibidangpolitik dan
berkecimpung dalam dinamika politik yang telah atau sedangberlangsung.
Seseorang dianggap tokoh politik dalam suatu negara apabilamenduduki jabatan
di eksekutif dan legislatif.
16
Suprastruktur adalah struktur pemerintahan yang memiliki kewenangan untuk
mengambil kebijakan. Yang termasuk pada suprastruktur politik adalah lembaga-
lembaga negara (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) yang menjadi alat kelengkapan
negara dan menyelanggarakan negara.Secara harfiah, infrastruktur politik merupakan
prasarana atau prasyarat agar sarana yang dimaksud dapat berjalan. Contoh yang
disebut sebagai infrastruktur politik adalah partai politik, golongan kepentingan,
golongan penekan, public opinion, orang-perorangan, tokoh politik, pers, LSM-LSM,
advokat-advokat, dan lain sebagainya. Mereka disebut sebagai infrastruktur politik
karena mereka termasuk pranata sosial dan yang menjaid konsen masing-masing
kelompok adalah kepentingan kelompok mereka masing-masing. Antara kelompok
kepentingan dengan kelompok penekan mempunyai perbedaan yaitu kelompok
penekan biasanya tidak duduk di pemerintahan, melainkan mereka hanya berupaya
untuk memperjuangkan agar apa yang menjadi aspirasi mereka dijalankan oleh
pemerintah.
Misalnya hakim MK yang berasal dari hakim MA, calon yang ditunjuk oleh presiden, dan
calon yang ditunjuk oleh DPR. Kembali ke awal, bahwa anggota DPR maupun presiden
sendiri adalah wakil-wakil parati politik sehingga untuk hakim MK pun tidak terlepas dari
dukungan parttai politik tertentu. Selain dari sisi pemilihan hakim, kekuasaan kehakiman juga
tidak dapat terlepas dari partai politik karena dalam menjalankan fungsi kehakiman, para
hakim bekerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh pada legislator
yang merupakan perwakilan partai politik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan.
17
Suprastruktur politik adalah aspek yang lebih abstrak dan sulit untuk diukur.
Dalam sistem politik suprastruktur politik memainkan peran yang sangat penting
dalam membentuk pandangan politik individu dan mempengaruhi pengambilan
keputusan individu bagaimana mereka terlibat dalam proses politik. Sedangkan
infrastruktur politik menciptakan kerangka kerja dimana dinamika politik terjadi.
3.2 Saran.
Suprastruktur politik yang menjadi inti dalam sistem politik suatu negara
memegang peran sentral dalam menjaga stabilitas dan efektivitas pemerintahan. Oleh
karena itu, untuk memastikan bahwa negara tersebut berfungsi dengan baik, perlu
dilakukan penguatan dan peningkatan kualitas suprastruktur politik. Upaya ini
mencakup peningkatan profesionalisme dan integritas aparat negara, yang merupakan
18
fondasi utama dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dengan etika yang baik
dan berintegritas. Selain itu, peningkatan transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan negara juga merupakan hal penting, karena hal ini akan
memungkinkan partisipasi masyarakat yang lebih besar
19
Daftar Pustaka
amanahme. (2012, January 28). Infrastruktur dan Suprastruktur Politik di Indonesia. Diambil kembali
dari https://amanahtp.wordpress.com/2012/01/28/infrastruktur-dan-suprastruktur-politik-
di-indonesia/
Civiciscool. (2017, November 3). SUPRASTRUKTUR & INFRASTRUKTUR POLITIK INDONESIA. Diambil
kembali dari https://civiciscool.wordpress.com/2017/11/03/suprastruktur-infrastruktur-
politik-indonesia/
Masita, H. (2019, May 14). Pengertian, Komponen Serta Perbedaan Infrastruktur dan Suprastruktur.
Diambil kembali dari https://guruppkn.com/perbedaan-infrastruktur-dan-suprastruktur
Syatriadi, T. (2013, 05). Suprastruktur dan Infrastruktur politik Indonesia. Diambil kembali dari
https://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-politik.html
20