Anda di halaman 1dari 49

MAKALAH

RANGKUMAN MATERI

UAS MATA KULIAH PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH :

LEXZEN HENDERIKUS (2023230016)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Rangkuman Materi”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya kepada dosen
mata kuliah Pengantar Ilmu Politik yang telah membimbing kami selama 1 semester ini. Kami
ingin menyampaikan terimakasih atas bimbinganya kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam menyelesaikan penulisan ini. Terima kasih kepada dosen pembimbing, teman-
teman sejawat, dan semua pihak yang turut mendukung dan memberikan kontribusi dalam
penulisan ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena, keterbatasan
waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran dari teman – teman maupun dosen yang
membangun senantiasa kami harapkan, semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian .......................................................................... 2
B. Ruang *ingkup .................................................................. 2
2+. Metode ............................................................................. 4
D. Konsep-konsep .................................................................. 6
/. Teori ................................................................................... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai hakikat
politik yang dikenal dalam ilmu politik.

Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional. Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu
antara lain:
politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama
(teori klasik Aristoteles)
politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara politik
merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan
di masyarakat politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.

Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik,perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan juga
tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk tentang partai politik.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan
masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang
mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga Negara dan
Negara, maupun hubungan sesama Negara.Yang menjadi pusat kajiannya adalah upaya
untuk memperoleh kekuasaan, usaha mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan
tersebut dan juga bagaimana menghambat penggunaan kekuasaan.
Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaraan adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan
Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan warga negaranya
dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu kekuasaan
dalam masyarakat, yaitu sifat,hakikat, dasar, proses, ruang lingkup, dan hasil dari kekuasaan
itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari kelakuan
politik dalam sistem politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan, kepentingan dan
kebijakan.
B. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Ruang lingkup ilmu politik menurut pemahaman kami adalah batasan-
batasannya dengan ilmu-ilmu sosial lainnya. Maka dapat dipahami dengan menguraikan
hubungan ilmu politik dengan ilmu-ilmu tersebut.
1. Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosiologi
Semua ilmu sosial pada dasarnya mempelajari kelakuan manusia serta cara-cara
manusia hidup serta bekerja sama.Ilmu politik berbuhungan erat sekali dengan ilmu
sosiologi,karena ilmu sosiologi mempelajari latar belakang, susunan dan pola kehidupan
sosial dari berbagai golongan dan kelompok dalam masyarakat yang nantinya akan
mempengaruhi keputusan kebijaksanaan dalam ilmu politik.
Baik ilmu sosiologi maupun ilmu politik mempelajari negara.
Namun bagi ilmu politik negara merupakan obyek penelitian pokok, sedangkan dalam
sosiologi negara hanya merupakan salah satu dari banyak asosiasi dan ,lembaga
pengendalian masyarakat.
2. Hubungan ilmu politik dengan ilmu antropologi
Antropologi mempelajari pengertian-pengertian dan teori- teori tentang kedudukan
serta peranan satuan-satuan sosial budaya yang lebih kecil dan sederhana dalam
masyarakat, khususnya dalam menunjukkan perbedaan struktur sosial serta pola-pola
kebudayaan yang berbeda-beda pada tiap-tiap masyarakat. Sedangkan ilmu politik lebih
memusatkan pada kekuasaan dan kebijakan dengan memahami struktur sosial
pada masyarakat.
0. Hubungan ilmu politik dengan ilmu ekonomi
Politik juga berhubungan erat dengan ilmu ekonomi, dimana prinsip yang tercakup
dalam ilmu ekonomi akan
diadopsi oleh ilmu politik yakni pengambilan kebijakan dalam sistem politik yakni
bertujuan untuk kemakmuran ekonomi
dalam pembangunan suatu masyarakat.
Seorang sarjana politik misalnya, dapat meminta bantuan sarjana ekonomi tentang
syarat-syarat ekonomis yang harus dipenuhi guna memperoleh tujuan-tujuan politis
tertentu, khususnya yang menyangkut pembinaan kehidupan
demokrasi.
3. Hubungan ilmu politik dengan ilmu Psikologi
Psikologi sosial adalah pengkhususan psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dan masyarakat, khususnya 8aktor-8aktor yang mendorong manusia untuk
berperan dalam ikatan kelompok atau golongan. Psikologi sosial mengamati kegiatan
manusia dari segi-segi ekstern 4lingkungan sosial, fisik, peristi1a-peristi1a, gerakan-gerakan
massa5 maupun dari segi intern 4kesehatan
fisik perorangan, semangat, dan emosi5.
Dengan demikian psikologi sosial mempengaruhi suatu hasil keputusan dalam
kebijaksanaan politik dan kenegaraan dengan memperhatikan sikap dan tindakan-tindakan
sosial masyarakat yang melahirkan tuntutan-tuntutan terhadap
kebijakan politik suatu pemerintahan.
C. Metode

Seperti ilmu-ilmu sosial pada umumnya, dalam metode penelitian yang digunakan untuk
dalam ilmu politik pun
menyangkut metode induksi dan deduksi. Metode Induksi adalah serangkaian strategi
ataupun prosedur penarikan kesimpulan umum yang diperoleh berdasarkan proses
pemikiran-pemikiran setelah mengkaji peristi1a-peristi1a yang bersi8at khusus-khusus atas
8akta teoritis yang khusus ke yang umum. 7ang termasuk dalam metode induksi tersebut
mencangkup metode.
1. Metode deskriptif adalah sebagai prosedur pengkajian
masalah-masalah politik untuk memberikan gambaran terhadap kenyataan yang yang ada
sekarang ini secara
akurat.
2. Metode analisis menekankan pada penelaahan secara mendalam terhadap masalah-
masalah politis yang di susun secara sistematis dengan memperlihatkan hubungan 8akta
satu dengan yang lainnya.
0. Metode evaluative merupakan serangkaian usaha penelaahan 8enomena politik yang
bersi8at menentukan terhadap 8akta
yang dikumpulkan dengan dasar pada norma-norma ataupun
ide-ide yang abstrak.
4. Metode klasifikasi adalah metode yang melandaskan pada penggolongan atau
pengelompokan objek-objek secara teratur yang masing-masing menunjukkan hubungan
timbal
balik.
5. Metode perbandingan merupakan metode kajian politik yang
menitik beratkan pada studi persamaan dan perbedaan atas dua objek telaahan, dengan
maksud untuk memperdalam maupun menambah pengetahuan tentang objek-objek kajian
politik.
Sedangkan metode deduksi adalah sebaliknya dari metode induksi. Metode lainya banyak di
gunakan dalam kajian ilmu politik antara lain3
1. Metode filosofis, metode ini digunakan untuk meneliti masalah-masalah politik langsung
yang berhubungan dengan
kehidupan politik yang di teliti secara abstrak- akademis teoretis. Dari ide yang abstrak
itulah kemudian dibuat deduksi tentang 8enomena-8enomena yang di desain secara detail.
2. Metode yuridis atau legalitas, merupakan penekanan prosedur
penelitiannya terhadap asas-asas legal secara yuridis.
0. Metode historis, dalam metode ini penelitian ilmu politik didasarkan pada kenyataan-
kenyataan sejarah. Artinya, tekanan dalam penelitian ini terutama terhadap segi latar
belakang, pertumbuhan dan perkembangan, hukum sebab
akibat, yang merupakan ciri khas ilmu sejarah.
4. Metode ekoomis, dalam penelitian ini ilmu politik di sangkutpautkan secara melekat
dengan aspek-aspek ekonomi, baik itu melalui pendekatan marxisme, maupun non
marxisme.
5. Metode sosiologis, memandang bah1a kajian politik, lembaga- lembaga politik di
analogikan sebagai 8enomena sosial maupun organisme sosial. Karena itu dalam kajian
sosiologis,
lembaga-lembaga politik dapat di rinci dalam semua individu
substratumnya. Dalam arti bah1a metode sosiologis
memandangnya dalam kajian politik tersebut sebagai organisme sosial yang dinamis.
6. Metode psikologis, dalam penggunaannya kajian politik banyak menggunakan dalil-dalil
psikologi berbagai acuannya. Aspek-aspek politik sering dilihatnya dari perspekti8 moti8,
kepribadian pemimpin, maupun pihak-pihak yang menentangnya, termasuk 8aktor-8aktor
penyebab terjadinya suatu peristi1a politik.
Namun demikian, berbeda dengan The *iang <ie 419993 1165 bah1a beberapa metode
penelitian ilmu politik yang banyak digunakan adalah metode3
1. Metode obsevasi, diartikan secara luas karena pengertian
pengamatan tidak sekedar pengamatan langsung, tetapi juga dapat tidak langsung terhadap
phenomena politik.
2. Metode analitis, adalah suatu metode dengan serangkaian tindakan dan pemikiran yang
disengaja untuk menelaah sesuatu hal yang secara mendalam dan terperinci terutama
dalam mengkaji bagian-bagian dari suatu totalitas.
0. Metode deskripsi, merupakan metode yang secara mendalam memberikan gambaran
politik terhadap kondisi realitasnya. Dengan demikian, metode ini dapat di simpulkan
sebagai
upaya memberikan gambaran realitas secara akurat
4. Metode klasifikasi, secara umum metode ini menggambarkan adanya pengelompokan
ataupun penggolongan objek kajian secara teratur untuk memudahkan pencarian adanya
hubungan timbal balik. untuk memudahkan pengelompokannya, biasanya terdapat aturan
pokok yang
menurut +iarke 4Isaak, 19753 425 mencakup3
a. Pengolongan harus masuk akal
b. Harus ada pengelompokan yang cukup untuk semua data
c. Harus tidak ada pengelompokan yang operlapping
d. Harus hanya ada satu basis penggolongan
5. Metode pengukuran, merupakan metode untuk mengidentifikasi besar kecilnya objek
atau phenomena yang
29

diteliti, baik yang menggunakan alat khusus maupun tidak. metode ini dapat digunakan
terhadap isi surat kabar, siaran radio, ataupun menghitung secara cermat perkataan-
perkataan tertentu yang sering di ucapkan oleh para
pemimpin politik yang diteliti.
6. Metode perbandingan, merupakan metode yang dimaksudkan untuk mengetahui
perbedaan dan persamaan dari dua peristi1a politik, Negara, kelompok, atau lebih. Dengan
demikian, dapat dianalisis dan diperdalam aspek-aspek yang dikajinya.

D. KonSep-konSep
Di ba1ah ini dikemukakan konsep-konsep yang diperkenalkan dan dikembangkan dalam
pembelajaran ilmu politik. Adapun konsep-konsep yang dimaksud, seperti kekuasaan,
kedaulatan kontrak social, Negara, pemerintah, legitimasi, oposisi, system politik,
demokrasi, pemilihan umum, partai politik, desentralisasi, persamaan, demonstrasi, hak
asasi manusia, dan voting.
1.KekuaSaan
Konsep kekuasaan merujuk pada kemampuan seseorang atau kelompok manusia untuk
memengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok lain sedemikian rupa sehingga tingkah
laku itu sesuai dengan keinginan dan tujuan dari orang yang memiliki kekuasaan tersebut
4budiardjo, 20003055. Dengan demikian, konsep kekuasaan itu sangat luas karena setiap
manusia pada hakikatnya merupakan subjek dan sekaligus sebagai objek dari kekuasaan itu.
Missal presiden sekalipun harus tunduk kepada undang undang yang berlaku.
29

Menurut Phillip 420003 >205, terdapat tiga sumber utama yang menyebabkan dalam
mendefinisikan kekuasaan itu selalu ada perbedaan yang mendasar.
1. adanya perbedaan disiplin dalam ilmu ilmu social yang menekankan perbedaan basis
kekuasaan, missal kekayaan, status, pengetahuan, karisma, kekuatan, dan otoritas.
2. Adanya perbedaan bentuk kekuasaan, seperti pengaruh, paksaan, dan control.
1. Adanya perbedaan control penggunaan kekuasaan, tujuan untuk individu atau
masyarakat, tujuan politik atau ekonomi.
Begitupun mengenai diskusi diskusi pada tahun 1950, saat itu kekuasaan didominasi oleh
perspekti8-perspekti8 yang saling bertentangan yang dita1arkan oleh elite elit politik
kekuasaan dengan menekankan kekuasaan sebagai bentuk dominasi yang dijalankan oleh
suatu kelompok lain dengan keberadaan konflik kepentingan 8undamental. Dalam hal ini
contohnya Parsons yang menggunakan pendekatan structural 8ungsional, melihat
kekuasaan @ kapasitas untuk mencapai suatu tujuan @ sementara Mills memandang
kekuasaan sebagai suatu hubungan dimana satu pihak menang atas yang lain.
2.Kedaulatan
Konsep kedaulatan dibagi menjadi 2 telaahan, dilihat dari

hokum tata Negara, konsep kedaulatan mengacu pada kekuasaan pemerintahan yang
tertinggi dan mutlak. Dilihat dari
hokum internaasional mengacu pada kemerdekaan suatu Negara terhadap Negara Negara
lain.
Kemudian, jika dilihat dari jenis dan bentuknya, ragam kedaulatan itu dapat dibedakan
menjadi 0 macam.
a. kedaulatan hukum
Dalam hukum tata Negara menyatakan bah1a hukum itu berdaulat. Kedaulatan itu terlepas
dari kedaulatan suatu Negara. Negara harus tunduk pada kedaulatan hukum
29

1alaupun tidak cocok dengan kehendak Negara. Adapun


totkoh ajaran kedaulatan hokum tersebut adalah dari belanda hugo krabe.
b. Kedaulatan Negara
dalam hokum tata Negara menyatakan bah1a asas

kedaulatan mutlak terletak pada kekuasaan Negara yang merupakan sumber hokum utama.
Kehendak Negara tersebut
yang termuat dalam perundang undangan dan hokum kebiasaan yang diakui dengan
undang undang. Beberapa totokoh ajaran ini adalah Kelsen, laband, jhering, jellinek.
c. Kedaulatan rakyat
Kedaulatan harus ada pada tangan rakyat. Implikasi dari bentuk kedaulatan tersebut bah1a
kekuasaan untuk membuat perundang undangan harus dilakukan oleh rakyat dengan
perantaan de1an per1akilan rakyat. Sebagai sumber hokum utama adalah undang undang.
Dengan demikian, yang berdaulat adalah kehendak rakyat atau kehendak umum
3. Kontrol Social
Konsep control social mengacu pada pengaturan tingkah laku manusia oleh kekuatan social
yang dilakukan di luar pemerintahan untuk memelihara menurut hokum dan aturan itu
yang muncul dalam tiap tiap masyarakat dan institusi. Dengan demikian, kontrak social
merupakan doktrin bah1a pemerintahan itu didirikan untuk dan oleh rakyat melandasi
semua Negara yang menyatakan dirinya demokratis. Kontak social itu diperjuangkan sejak
zaman Thomas Hobbess, Jhon *ocke, dan JJ Rouseau.
Hobbes yang baru saja mengalami kengerian perang saudara, membayangkan masyarakat
berada dalam sebuah lingkungan alamiah yang anarkis, hidup dalam kekha1atiran
penyerangan yang memba1a kematian. Akhirnya, orang orang me mbuat perjanjian untuk
menjamin pertdamaian. Kemudioan
*ocke menggantikan toeri Hobess, teori ini bersi8at damai dan
29

teratur, rakyat hokum moral dan alam, mengolah alam dan kepemilikan.
Kontraktualisme selanjutnya dikembangkan oleh JJ Rousseau yang berpendapat pemerintah
pada mulanya adalah konspirasi dari orang-orang kaya untuk melindungi kepemilikan
mereka, dalam kontak social yang ideal, individu dapat dengan bebas mempertukarkan
otonomi alamiah mereka dengan saham dalam pemerintahan, hal itu dapat dicapai dengan
demokrasi partisipasi langsung. Kehendak bersama dengan demikian me1akili hal hal yang
terbaik.
4. Negara
Negara adalah integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah organisasi pokok dalam
kekuasaan politik, Negara pun

merupakan alat dari masyarakat yang memiliki kekuasaan untuk mengatur hubungan
manusia dalam masyarakat untuk
menertibnkan 8enomena kekuasaan dalam masyarakat, sebab manusia hidup dalam
suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonistic yang penuh konflik. Negara meupakan
organisasi yang dalam suatu 1ilyah dapat memaksakan kekuasaannya sevara sah terhadap
semua golongan kekuasaan lainnya dan dapat menetapakan tujuan tujuan kehidupan
bersama tersebut.
Ada 2 tugas Negara yakni3
a. Mengendalikan dan mengatur gejala gejala kekuasaan yang social ataupun bertentangan
satu sama lain. Suapaya tidak
jadi antagonisme yang sangat berbahaya.
b. Mengorganisir dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan golongan kea rah
tercapainya tujuan tujuan dari masyarakat yang madani.
Negara menentukan bagaimana kegiatan asosiasi kemayarakatan disesuaikan satu sama
lain dan diarahkan kepada tujuan nasional konsep Negara tesebut hanya mengacu
pad a bentuk pemerintahan sipil khusunya yang berkembang di
29

eropa pada abad ke 16, model tersebut telah banyak ditiru keberhasilan yang bervariasi.
Negara adalah suatu struktur yang abstrak dan impersonal dari jabatana yang di pelihara
secara kondisional dijalankan oleh individu individu tertentu setelah revolusi 16>>, Jhon
*ocke mempublikasikan t1o treatises o8 government yang memperluas gambaran kekauan
Negara yang bersi8at tidak toleran sebagaimana diberikan oleh hobbes. Ia menertibkan
pada kehendak umum komunitas 1arga Negara yang ditujukan untuk kepentingan public
yang berpendapat bah1a republic merupakan kondisi yang diperlukan bagi perdamaian
abadi dan di revolusi prancis.
5. Penerintah
Pemerintah dapat kita bagi menjadi 4 pengertian3

2. pemerintah mengacu pada proses memerintah, yakni pelaksanaan oleh yang ber1enang.
3. Istilah ini dapat juga dipakai untuk meyebut keberadaan prose situ sendiri. Kepada
kondisi seperti apa adanya aturan dan tata aturan.
0. Pemerintah acapkali menduduki otorotas dalam masyarakat atau lembaga, artinya kantor
atau jabatan jabatan dalam pemerintahan.
4. Istilah ini dapat pula mengacu kepada bentuk, metode dan

system pemerintahan dalam pemerintahan dan hubungan antara yang memerintah dan
yang diperintah.
Beberapa kecendrungan dalam pemerintahan yang berdaulat pada masyarakat maju
sekrang ini, paling tidak memiliki 0 perangkat dinas yang terpisah, yakni
a. peran legislative untuk membuat peraturan peraturan
b. peran eksekuti8 yang kadang kadang dicampuradukan dengan pemrintah bertanggung
j1ab menjalankan hokum itu dan dalam masyarakat politik yang sudah maju memainkan
peran dominant dalam ususlan usulan peraturan yang baru,
29

c. peran yudikati8 yang bertanggungja1ab untuk mena8sirkan huhkum dan menerpkannya


dalam masing masing kasus.
Kajian tentang pemerintahan sudah berubah, terutama sejak prang dunia 2, karena sejalan
dengan behavioralisme, kini 8okusnya bergeser bagaimana pemerintah beroperasi. Baik
lembaga lembaga 8ormal maupun non 8ormalnya.
6. legitinaSi
legitimasi menunjuk pada keterangan yang mengesahkan atau membenarkan bah1a
pemegang kekuasaan maupun pemerintahan adalah benar benar orang yang dinaksud
4yang secara hokum adalah sah5. *egitimasi memegang peranan penting dalam system
kekuasaan, mengingat dengan legitimasi yang di perolehnya tersebut dapat memudahkan
ataupun

melancarkan suatu pengaruh kekuasaan yang dimilki seorang maupun kelompok. *egitimasi
tidak menjamin akan dapat
memuaskan para anggotanya yang terus menerus tanpa batas dengan kemepimpinannya
itu.
Dalam teori modern terdapat asumsi bah1a legitimasi harus memilki gabungan cirri cirri
otorotati8, hokum, perasaan, mengikat atau kebenaran yang melekat pada sebuah tatanan
sebuah pemerintah atau Negara dianggap absah jika memiliki hak hak untuk memerintah.
7. opoSiSi
oposisi merujuk pada kelompok partai atau kelompok
penentang terhadap pemerintah resmi yang mengkritik pendapat maupuan kebijaksanaan
politik golongan yang terkuasa.
Kehadiran oposisi tersebut memilki peranan yang penting dalam pemerintahan demokratis,
terutama berperan sebagai oposisi yang sehat, merupakan penyeimbang maupun control
terhadap pemerintah yang berkuasa, jika ada saja terjadi penyimpangan.
Oposisi bukan hanya untuk menga1asi kekuasaan, tettapi semacam DevilBs Advocat yang
memainkan peran sebagai peran
29

yang menyelamatkan kita. Tragedy orde baru yang yang dialami pemerintah inonesia bah1a
oposisi dipandang sebgai setan tidak pernah diaui sebagai advocate atau pembela.
8. SySten Politik
Konsep Sistem politik merupakan suatu istilah yang mengacu pada semua proses dan
institusi yang mengakibatkan pembuatan kebijakan politik. Perjuangan persaingan
kelompok untuk menguasai secara politik adalah suatu aspek yang utama dalam system
politik. Secara sederhana dalam setiap system politik akan mencakup3
a. 8ungsi integrasi dan adaptasi tehadap masyarakat, baik ke
luar maupun ke dalam.
b. penempatan nilai nilai berdasarkan k1e1nangan
c. penggunaan ke1enangan atau kekuasaan baik secara sah

maupun tidak sah.


Berbicara tentang system politik sama halnya tentang berbicara tentang kehidupan politik
masyarakat yang bersi8at inrastruktur dan dalm kehidupan politik pemerintah
9. DenokraSi
Demokrasi secara umum merupakan system pemerintah yang segenap rakyatnya turut
serta memerintah dengan perantara 1akilnya, namun ada juga yang menyatakan suatu
system politik dimana kebijaksanaan umum ditentukan atas
dasar mayoritas yang dia1asi oleh 1akil 1akil yang di a1asi secara e8ekti8 oleh rakyat dalam
pemilihan pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip persamaan politik.
Demokrasi sudah berjalan sejak zaman yunani kuno, dalam karya 7unani Kuno yang
berjudul Polis atau Negara kota.
Demokrasi adalah nama konstitusi. Aristoteles juga berpendapat demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang tidak begitu bernilai dan demokrasi memainkan peran yang relative
kecil dalam pemikiran politik saat itu. Menurut Poly bius menyatakan
29

bah1a suatu konstitusi yang merupakan campuran berimbang dari elemen elemen monari,
aristokrasi dan demokrasidapat stabil. Saat itu demokrasi dianggap @agresi8C yang tidak
stabil serta mengarah kepada tirani.
Demorasi merupakan slogan yang dapat menggoda karena nampak menjanjikan dalam
suatu bentuk pemerintahan yang ideal, harmonis, dan mencintai kebebasan, prinsip
demokrasi senantiasa terus berubah, sejalan dengan perubahan masyarakat.
Demokrasi sebagai suatu kekuatan orang banyak, namun yang memberikan kontribusi besar
terhadap konsep demokrasi adalah revolsi prancis. Pada saat itulah demokrasi dianggap
nama baru bagi aliran republikanisme yang merupakan kritik

terhadap dominasi lemaa di /ropa.


1O.Penilihan Unun
Pemilihan umum adalah suatu kegiatan politik untuk memilih atau mementukan orang
orang yang duduk di de1an legislative maupun eksekuti8. Pemiliha umum juga masih
diyakini sebagai cara terbaik untuk memilih pejabat public, penyelenggaraan pemilihan
umum dapat dinyatakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan sebagai barometer dari
kehidpan demokrasi, terutama di negara Negara barat. Pemilihan

umum sekarang telah meluas, pada tahun 1975, hanya 00 negara du dunia yang tidak
menyelenggarakan pemilihan unum
untuk memilih pemimpinnya.
Adapun 8ungsi-8ungsi pemilihan umum menurut Rose dan Mosa11ir adalah3
a. menentukan pemerintahan secara langsung maupun tidak langsungD
b. Sebagai 1ahana umpan balik antara pemilik suara dan pemerintahD
c. Barometer dukungan rakyat terhadap penguasaD
29

d. Sarana rekrutmen politikD


e. Alat untuk mempertajam kepekaan pemerintah terhadap tuntunan rakyat.
Ensur-unsur yang diperlukan dalam pemilihan umum adalah3
a. Objek penilu, yaitu 1arga Negara yang menjadi pemimpinnyaD
b. System kepartaian atau pola dukunganD
c. System pemilihan 4elektoral system5 yang menerjemahkan suara- suara menjadi kursi
jabatan di parlemen maupun pemerintahan.

11. Partai Politik

Partai politik mengacu kepada sekelompok manusia yang terorganisasi secara stabil dengan
tujuan merebut artau
mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinanan partainya dan
berdasarkan penguasaan ini memberikan keman8aatan bagi para anggotanya, partai politik
adalah suatu kelompok yang terorganisasi dimana para anggotanya memiliki orientasi, nilai-
nilai, cita-cita, serta perjuangan yang sama, menurut Schlesinger partai politik adalah3
a. organisasi yang terlalu kecil untuk dapat membuat perubahan yang realistis untuk
memenangkan jabatan public terutama
posisi eksekuti8.
b. Partai revolusioner yang bertujuan untuk menghilangkan pemilihan yang kompetiti8.
c. Kelompok yang memerintah dalam Negara otoriter lainnya yang memilki satu partai.

12. DeSentraliSaSi
Konsep Desentralisasi dalam ensiklopedi Indonesia dikemukakan sebagai pemindahan hak-
hak pengaturan dan perintah dari badan badan penguasa atasan kepada yang lebih rendah.
Desentralisasi bukan system yang berdidir sendiri, tetapi merupakan sesuatu rangkaian
kesatuan dari suatu system yang lebih besar. Konsep desentralisasi sering dikacaukan
dengan konsep-konsep dekonsentrasi maupun devolusi.
Desentralisasi merupakan proses ke1enangan yang diserahka pusat kepada daerah yang
dapat dilakukan dengan delegasi melalui pejabat di daerah.maupun dengan devolusi
kepada lembaga-lembaga otonomi daerah.
13. PerSanaan
Konsep persamaan atau eFuality melekat pada beberapa

disiplin ilmu. Dalam ilmu matematika, istilah persamaan memiliki makna bah1a persamaan
sebagai sebuah konsep hubungan
yang kompleks, si8atnya bervariasi. Para ilmu1an social sejak lama mencari validitas empiris
atas arti persamaan tersebut. Plato menyatakan bah1a kedudukan politik setiap orang
secara alamiah selalu berbeda. +hristopher Jencks mengemukakan bah1a persamaan tidak
hadir bersama dengan sendirinya, melainkan diupayakan atau dibuat. Ia menunjuk pada
re8ormasi pendidikan sebagai salah satu hal ditekankan. Melalui
pendidikan, seseorang dapat mengejar ketertinggalannya di berbagai bidang.
14. DenontraSi
Konsep Demontrasi secara umum berarti memamerkan, memperlihatkan, menunjukan dan
membuktikan, namun dalam ilmu politik merupakan tindakan sekelompok orang yang
secara beramai ramai menunjukan dukungan maupun protes kolekti8, baik itu
ketidakpuasaan atau ketidaksetujuan, demontrasi dapat berupa demontrasi konstitusional
yang tertib dan rapi, bahkan
enak dipandang mata layaknya sebagai tontonan. Namun dapat
29

juga terjadi demontrasi yang anarkis dengan merusak saran public maupun memusuhi
sekelompok orang.
Teori Deprivasi Relati8 adalah sebagai berikut3
a. deprivasi relative sebagai perubahan harapan dan kemampuan untuk memenuhi harapan
itu, bentuk deprivasi dapat dibedakan berdasarkan pola-pola perubahan yakni3
1. deprivasi persisten, yaitu kemampuan yang secara konsatan berada diba1ah harapan.
2. deprivasi aspirasional, yaitu harapan naik kemampuan konstan.
0. deprivasi dekremental, yaitu dimana harapan konstan dan kemampuan turun.
4. deprivasi progresi8, yaitu terdapat kemampuan naik tetapi masih lebih rendah
dibandingkan harapan.

b. ada 0 bentuk 8actor yang memperantarai gerakan dan kekerasan politik, yakni3
justifikasi normative untuk kekerasan justifikasi keman8aatan untuk kekerasan
c. keseimbangan antara sumber sumber daya koersip dan institusioanal dari pemberontak
vs Negara.

15. Hak ASaSi ManuSia


Pengertian Hak Asasi Manusia 4HAM5 adalah hak-hak yang

dimilki oleh semua manusia sesuai kondisi yang manusia1i. Oleh karena itu hak hak tersbut
bukan pemberian atau anugerah
Negara, HAM tidak lepas dari budaya masyarakat setempat dan tidak dapat dipukul rata,
seperti yang dianjurkan penganjur HAM barat yang radikal. HAM tidak mencakup hal hal
yang bersi8at sipil dan politik, tetapi juga hak hak ekonomi, social dan budaya. Terjadi
kontroversi antara Negara maju dan berkembang.
16. Goting 4Pemungutan Suara5
Istilah voting atau pemungutan suara merujuk pada suatu intrumen untuk mengekspresikan
dan mengumpulkan pilihan
29

pilihan partai atau golongan serta calon dalam kelompok. Bangsa 7unani kuno telah
melakukan voting ini sejak ratusan tahun yang lalu dengan memepatkan batu kerikil.
Kebanyakan Negara barat memberikan hak suara berasal dari pria de1asa dan 1anita
de1asa.

GeneraliSaSi
<eneralisasi itu merupakan pernyataan antara dua konsep atau lebih, pernyataan tersebut
ada yang bersi8at sederhana maupun kompleks, kadang kadang dikenal dengan prinsip atau
hokum. Maka generalisasi generalisasi dalam ilmu politik sering dikembangkan ditingkat
pendidikan menengah berkaitan dengan konsep yang telah dibahas sebelumnya seperti3

1. Negara
Jika pemimpin Negara menyalahgunakan kekuasaan untuk
melanggengkan demi kepentingan pribadi dengan berbagai tindakan yang se1enang
1enang, cepat atau lambat akan dating gerakan masa untuk menurunkan pemimpin
tersebut.
2. Kedaulatan Rakyat
Meletusnya Revolusi Prancis 17>9 merupakan salah satu hal penyebab dominant yang
disebabkan raja Prancis berkuasa secara absolute.
1. Kontrol Sosial
Dalam setiap pemerintahan, institusi masyarakat ataupun
pemerintah diperlukan suatsu control social untuk memudakhan penga1asan jalannya
suatu mekanisme perjanjian.
4. Negara
Adanya peraturan dan perundang undangan dalam kehidupan bernegara, pada hakikatnya
yang dimaksudkan untuk menertibkan jalannya roda pemerintahan dengan tertib, aman
dan berkesinambungan.
29

5. Pemerintahan
Pemerintahan yang dictator sering menimbulkan suatu gerakan masyarakat bangsa yang
melakukan suatu revolusi yang mengaarahkan perla1anan terhadap rezim lama kerika
menekan kebebasan dan mementang pembaruan.
6. *egitimasi
Pemerintahan <usdur memiliki legitimasi untuk maelaksanakan dukungan mayoritas dari
berbagai elite politik yang mendukungnya, hanya saja ia sering nyeleneh dan keras kepala
dengan seringnya melontarkan isu isu yang tidak prlu maka gusdur turun secara tragis.
7. Oposisi

Tidak semua partai oposisi itu buruk karena oposisi pun dapat menjadi penyeimbang dan
control atas mekanisme
pemerintahan yang ada. Sebalinya tidak semua partai oposisi baik karena partai oposisi
dendam setelah kekalahan pemilihan umum.
>. Sistem politik bagi pemerintahan yang menganut system politik
E. Teori-Teori
Teori politik merupakan enterprise dan jika ditelusuri akar-

akarnya memiliki silsilah yang panjang dan istime1a Ketika para pendahulu berhenti
memandang institusi-institusi sosial dan
politik karena mereka hanya dikeramatkan oleh tradisi Sebagian teori telah memulai
dengan konsepsi tentang si8at
manusia, dan mempertanyakan pengaturan politik serta sosial apa yang akan mengisi
dengan baik kebutuhan-kebutuhan dan kepentingan-kepentingan umat manusia.
Teori politik tersebut pada abad ke-20 mengalami perkembangan yang pesat, terutama
setelah terpengaruh oleh
pemikiran positivisme. Sedangkan teori politik sebelumnya, seperti Plato, Aristoteles, hingga
Marx dan Mill berusaha menggabungkan dalam keseluruhan terhadap dunia sosial dan
politikHIbominasi positivisme tersebut terletak pada klaim bah1a tidak mungkin ada
hubungan yang logis antara proposisi empiris yang menjelaskan dunia apa adanya dan
proposisi normati8 yang mengatakan bagaimana seharusnya kita bertindak. Penerimaan
terhadap klaim ini menyiratkan bah1a teori politik sebagaimana dipahami secara
tradisional, bertumpu pada kesalahan.
Kesalahan tersebut adalah menggabungkan sekaligus memberi penjelasan hubungan sosial
dan politik dengan rekomendasi mengenai bagaimana hubungan-hubungan itu seharusnya.
Terdapat tiga bentuk penteorian dalam ilmu politik
1 . Teori Politik EnpiriS

Biasanya digunakan untuk mengacu kepada bagian-bagian teoretis ilmu politik. Para ahli
ilmu politik tertarik dalam
menjelaskan peristi1a-peristi1a politik tertentu, sekaligus tertarik dalam mengembangkan
teori-teori yang lebih luas dalam satu payung politik.
2. Teori Politik Fornal
Merupakan teori politik yang kadang-kadang dirasakan tumpang-tindih dengan teori-teori
sosial maupun teori-teori pilihan publik 4Miller, 20023 7>75. Istilah ini meminjam dari
gagasan ilmu ekonomi tentang pelaku-pelaku rasional yang berusaha mencapai tujuan-
tujuannya, kemudian mencoba
mengembangkan model sistem politik dan seolah-olah mereka tersusun dari pelaku-pelaku
dalam berbagai peran politik 4politisi, birokrat, pemilih, dan lain-lain5. Salah satu hasil yang
sangat terkenal mengenai investigasi ini adalab Teori Arro1 419605.
3. Teori Politik Nornatif
Merupakan teori politik yang tetap paling dekat dengan enterprise tradisional, sejauh ia
berkenaan dengan justifikasi
institusi dan kebijakan politik 4Miller, 20023 7975. Tujuannya
adalah meletakkan prinsip-prinsip otoritas, kebebasan, keadilan, dan lain-lain. Kemudian,
mengkhususkan pada tatanan sosial macam apa yang paling memadai untuk memenuhi
prinsip- prinsip tersebut. Selain itu, tugas teori politik menurut pandangan ini adalah
1. Tercapai sebagian karena menjelaskan prinsip-prinsip dasar itu sendiri. Tugas ahli teori
tersebut menurut pandangan ini adalah menjelajah apa Bab 10 Ilmu Politik makna gagasan
kebebasan dan kemudian menerapkannya pada masalah- masalah praktis.
2. Spektrum itu berdiri di mana mereka memihak kepada beberapa bentuk
8ondasionalisme, di mana pandangan tersebut adalah mungkin untuk menemukan
landasan tujuan

dalam mendukung prinsip-prinsip politik yang mendasar. Kelompok yang menonjol di sini
adalah berbagai versi teori
politikkontraktarian. Kelompok ini berpendapat bah1a ada seperangkat prinsip politik dasar
yang semua orang rasional akan sependapat terhadap kondisi tertentu yang sesuai.
+ontoh politik demikian adalah teori keadilan John Ra1ls 419715 yang memahami keadilan
sebagai prinsip individu- individu yang rasional akan menyepakatinya. +ontoh serupa, yaitu
klaim Jurgen Hubermas 419715 yang menyatakan bah1a
norma-norma yang akan disetujui dalam situasi pembicaraan yang ideal, di mana
penindasan dan dominasi tidak ada, serta
partisipan mempengaruhi atau membujuk satu sama lain secara,argumentati8 4Miller,
20023 79>5.
1. Teori Politik KekuaSaan Niccolo Machiavelli
Sebagaimana telah dicatat sebelumnya, teori politik kekuasaan Niccolo Machiavelli dapat
dilihat sebagai penanda transisi dari dunia kuno ke modern yang sangat kontroversi. Melalui
karyanya yang berjudul The Prince tahun 1510, ia sering
dituduh @ gurunya kejahatanC karena nasihat-nasihatnya yang
29

amoral seandainya bukan immoral, meskipun tulisan-tulisannya muncul dalam bentuk


ujaran-ujaran praktis, dipandang sebagai sebuah kunci pembuka dari ilmu politik
kontemporer. Machiavelli dilahirkan pada tahun 1469 di kota Jlorence, sekarang Italia.
Machiavelli percaya bah1a rezim-rezim masuk ke dalam dua tipe, yaitu kepangeranan atau
principality dan republik.
Adapun isi dari teori Machiavelli 4Skinner, 19>5345 sebagai berikut.
a. Entuk melakukannya, seorang penguasa yang bijak hendaknya mengikuti jalur yang
dikedepankan berdasarkan kebutuhan, kejayaan, dan kebaikan negara. Hanya dengan
memadukan machismo semangat keprajuritan, dan pertimbangan politik, seorang penguasa
barulah dapat memenuhi ke1ajibannya
kepada negara dan mencapai keabadian sejarah.
b. Penguasa bijak hendaknya memiliki hal-hal sebagai berikut.
2. Sebuah kemampuan untuk menjadi baik sekaligus buruk, baik dicintai maupun ditakuti.
3. Watak-1atak, seperti ketegasan, kekejaman, kemandirian, disiplin, dan kontrol diri.
1. Sebuah reputasi menyangkut kemurahan hati, pengampunan, dapat dipercaya, dan tulus.
c. Seorang pangeran harus berani untuk melakukan apa pun yang
diperlukan, betapa pun tampak tercela karena rakyat pada akhirnya hanya peduli dengan
hasilnya, yaitu kebaikan negara.

2. Teori Negara Berdaulat Jean Bodin


Jean Bodin hidup tahun 1500-1596, lahir di Anjou, Jrancis dari keluarga kelas menengah
yang kaya. la hidup pada masa pertentangan agama yang sudah lama dan mencapai puncak
ketika terjadi pembunuhan St. Barthome1 tahun 1572 yang mengakibatkan Jrancis berada
diambang kehancuran. Inti teorinya adalah sebagai berikut.
a. Watak dan tujuan negara merupakan hal yang penting untuk diketahui sebelum beralih
pada ca8a mencapai tujuan negara. @ Orang yang tidak memahami tujuan dan tidak dapat
menentukan masalahnya dengan benar, tidak dapat berharap akan menemukan cara-cara
untuk meraihnya, sebagaimana orang yang melepaskan ke udara dengan cara serampangan
tidak akan mengenai sasaranC 4Bodin, 19575.
b. Negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik dari beberapa keluarga serta
kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan yang berdaulat. Terdapat empat unsur dalam
negara, yaitu tatanan yang benar D keluarga D kekuasaan yang berdaulat D
tujuan bersama.
c. Keluarga merupakan unit dasar bagi negara, bukan individu.
Keluarga yang harmonis citra sejati dari common1ealth. Sebagaimana dalam keluarga di
mana tunduk pada perintah ayah adalah penting bagi kesejahteraan keluarga, demikian
pula patuh pada penguasa adalah penting bagi stabilitas negara.
d. Ayah yang memiliki kekuasaan penuh dalam keluarga maka dalam
penguasacommon1ealth harus memiliki yurisdiksi penuh terhadap 1arga negaranya. Karena
berkeluarga itu seperti
bernegaraD hanya ada satu penguasa, satu pemimpin, dan satu tuan. Jika beberapa orang
memiliki otoritas, mereka akan
merusak tatanan dan menimbulkan bencana yang terus berlanjut.
e. /lemen yang membedakan negara dari semua bentuk asosiasi manusia lainnya adalah
kedaulatan. Tidak boleh ada common1ealth yang sejati tanpa kekuasaan yang berdaulat
menyatukan semua anggota-anggotanya.
29

4. Teori KekuaSaan Negara TerbataS John Locke


John *ocke 41602-17045 dilahirkan di Wrington, Somerset. Inti ajaran *ocke pada
hakikatnya sebagai berikut.
1. Manusia hidup pada a1alnya adalah dalam kondisi alamiah 4state o8 nature5,yaitu
kondisi hidup bersama di ba1ah bimbingan akal tanpa ada kekuasaan tertinggi di atas bumi
yang menghakimi mereka untuk berada dalam keadaan alamiah. Dalam masyarakat
prapolitik ini orang bebas, sederajat, dan merdeka.
2. Setiap orang memiliki kemerdekaan alamiah untuk bebas dari setiap kekuasaan superior
di atas bumi dan tidak berada di ba1ah kehendak atau otoritas legislati8 manusia.

0.Meskipun keadaan alamiah adalah keadaan kemerdekaan, ia bukan keadaan kebebasan


penuh. la pun bukan masyarakat
yang tidak beradab, tetapi masyarakat anarki yang beradab dan rasional. la tidak memiliki
kemerdekaan untuk menghancurkan dirinya atau apa yang menjadi miliknya.
4. Entuk menanggulangi kelemahan dalam hukum alam, terdapat kebutuhan hukum yang
mapan yang diketahui, diterima, dan disetujui oleh kesepakatan bersama untuk menjadi
standar benar dan salah.
5. Individu tidak menyerahkan kepada komunitas tersebut hak-hak alamiahnya yang
substansial, tetapi hanya hak-hak
untuk melaksanakan hukum alam.
6. Hak yang diserahkan oleh individu tidak diberikan kepada orang atau kelompok tertentu,
tetapi kepada seluruh komunitas.
7. Kontrak adalah perjanjian untuk membentuk suatu masyarakat politik. Ketika masyarakat
itu telah terbentuk, kemudian harus membentuk pemerintahan yang dilanjutkan dengan
membentuk lembaga-lembaga yang tepercaya untuk
mencapai tujuan pemerintahan tersebut.
29

>.Masyarakat politik adalah pembuat sekaligus pe1aris keputusan tersebut. Sebagai


pembuat ia menetapkan batas- batas kekuasaan, sedangkan sebagai pe1aris ia adalah
penerima man8aat yang berasal dari pelaksanaan kekuasaan tersebut.
5. Teori PeniSahan KekuaSaan Baron de MonteSquieu
Baron de MontesFuieu 416>9-17555 yang populer dikenal MontesFuieu, dilahirkan dari
keluarga kaya raya kelas ningrat 4petite noblese5, di Paris, Jrancis. MontesFuieu lebih
dikenal sebagai @ Bapak Teori Pemisahan Kekuasaan C, teori MontesFuieu ini dapat
dikemukakan sebagai berikut.
a. Hukum dan institusi politik harus disesuaikan dengan lingkungan
-sejarah, geografi, dan iklim di mana orang tinggal. Tidak ada aturan yang pasti dan tidak
ada bentuk pemerintahan yang
berlaku bagi semua masyarakat 4relativisme5.
b. Bentuk pemerintahan yang paling tepat adalah pemerintahan
yang paling sesuai dengan karakter orang-orang yang mendiami 1ilayah itu.
c. Dalam klasifikasi pemerintah, terdapat tiga jenis pemerintahan, yakni republik, monarki,
dan despotik. Republik dapat berupa demokrasi ketika kedaulatan diserahkan kepada
semua lembaga kerakyatan, atau aristokrasi ketika kekuasaan tertinggi hanya diserahkan
sebagian anggota masyarakat. Monarki adalah
pemerintahan konstitusional oleh satu orang, sedangkan despotisme adalah kekuasaan
yang se1enang-1enang oleh satu
orang dimana tidak mentolerir intervensi keberadaan aristokrasi atau beberapa kekuasaan
perantara yang berdiri di antara penguasa dan rakyat yang bertindak sebagai penengah.
d. Entuk menghindari ketegangan politik dan perang maka hukum dibutuhkan, baik itu
hukum bangsa-bangsa yang mengatur hubungan antar bangsa atau negara merdeka, hukum
sipil yang mengatur hubungan antar individu- individu, dan hukum politik yang mengatur
dan menentukan hubungan antara penguasa dengan rakyat.
e. Negara yang cocok untuk memaksimalkan kebebasan dan menyeimbangkan persamaan
adalah negara di mana kekuasaan legislati8, eksekuti8, dan yudikati8 pemerintah dipisahkan
sendiri- sendiri sehingga hukum sipil dapat dibuat menurut kebutuhan semua bagian
masyarakat 4Apter, 1996 3 >65
5. Teori Hak Penilikan Legal Robert NoSick
Seperti yang dikatakan Nozick 419743 ix5 @ Individu memiliki hak dan terdapat hal-hal yang
tidak seorang pun atau sebuah kelompok pun boleh mencampurinya 4tanpa melanggar hak
itu5
C. Sedemikian kuat dan luas jangkauan hak-hak ini. Karena orang memiliki hak untuk
menghabiskan sekalipun untuk

kepemilikannya menurut apa yang dianggap sesuai. Sedangkan campur tangan pemerintah
sama dengan pemaksaan kerja yang
merupakan sebuah pelanggaran, bukan atas efisiensi, tetapi atas hak-hak moral dasar kita.
Dengan demikian, klaim pokok Nozick dapat dikemukakan3 @ Jika kita menganggap bah1a
semua orang memiliki hak legal 4entiled5 atas barang-barang yang sekarang dimilikinya
maka distribusi yang adil secara sederhana adalah distribusi yang dihasilkan dari pertukaran
bebas, 48ree exchanges5 di antara
orang-orang C. Semua distribusi yang timbul oleh pemerintah secara bebas 48ree
trans8ers5 dari sebuah situasi yang adil
dengan sendirinya adalah adil. Namun, jika pemerintah berusaha memajaki pertukaran
tersebut dengan mela1an kemauan orang itu, berarti itu tidak adil, bahkan seandainya pajak
tetap dipergunakan untuk memberikan kompensasi bagi seseorang yang harus menanggung
biaya ekstra karena rintangan alamiah yang tidak semestinya. Dengan demikian, satu-
satunya perpajakan yang sah adalah mengumpulkan penghasilan demi
memelihara latar belakang institusi-institusi yang diperlukan
29

untuk melindungi sistem pertukaran bebas, misalnya polisi beserta jajaran penegak hukum
lainnya dalam menegakkan pertukaran bebas.
Terdapat tiga prinsip utama dalam entitlement theory 4teori

hak pemilikan legal5 sebagai berikut.


1. Prinsip trans8er 4principle o8 trans8er5 apa pun yang
diperoleh secara adil dapat ditrans8er secara bebas.
2. Prinsip perolehan a1al yang adil 4principle o8 just initial acFuisition5 penilaian tentang
bagaimana orang pada a1alnya sampai memiliki sesuatu yang dapat ditrans8er menurut
prinsip pertama.
1. Prinsip pembenaran ketidakadilan 4principle o8 rectification o8 injustice5bagaimana
berhubungan dengan pemilikan

4holdings5 jika hal itu diperoleh atau ditrans8er melalui cara yang tidak adil.
Rumus distribusi yang adil adalah @ Setiap orang memberikan sesuai dengan pilihannya,
dan setiap orang menerima sesuai dengan apa yang dipilihnya atau 8rom each as they
choose, to each as they are choose C4Nozick, 197431605

BAB III PENUTUP

KeSinpulan

Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan
masyarakat yang menyangkut soal
kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu yang mengkaji tentang hubungan
kekuasaan, baik sesama 1arga Negara, antar 1arga Negara dan Negara, maupun hubungan
sesama Negara.
7ang menjadi pusat kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan, usaha
mempertahankan kekuasaan, penggunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaimana
menghambat penggunaan kekuasaan.

Ruang lingkup ilnu politik


2. Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosiologi
3. Hubungan ilmu politik dengan ilmu antropologi
0. Hubungan ilmu politik dengan ilmu ekonomi
4. Hubungan ilmu politik dengan ilmu Psikologi

Metode Ilnu Politik


1. Metode deskriptif
2. Metode analisis
0. Metode evaluative
4. Metode klasifikasi
5. Metode perbandingan
29
29

Anda mungkin juga menyukai