Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR ILMU – ILMU SOSIAL

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Listi Yuniarty (2101020010)
Nita Aura Amalia (2101020034)
Indra Rendyana (2101020014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PERJUANGAN
TASIKMALAYA

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada tuhan atas rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok mata kuliah konsep Dasar IPS semester ganjil, dengan judul makalah ” Konsep
Dasar Ilmu-Ilmu Sosial ”.

Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs.H. Sadjaruddin Nurdin, M.Pd. dan
Bapak Hari Ahmad Dzulfikar, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan
Karakter.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmalaya, 04 Oktober 2022

Penulis

II
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3

A. Pengertian Politik dan Pemerintahan........................................................................3


B. Pengertian Sosiologi................................................................................................. 5
C. Pengertian Antropologi............................................................................................. 6
D. Pengertian Psikologi Sosial...................................................................................... 7

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 9

A. Kesimpulan............................................................................................................... 9
B. Saran......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hakikatnya manusia hidup tidak dapat memenuhi kebutuhannya sendiri,melainkan


membutuhkan orang lain. Manusia hidup secara berkelompok-kelompokyang akan
membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur dan mengarahkanagar tercapainya
tujuan hidup. Pada mulanya manusia dalam kehidupan bersama,baik baik individu-
individu, atapun kelompok-individu. Kemudian manusia hidup dalam kelompok keluarga,
selanjutnya mereka berusaha membentuk kelompok yang lebih besar lagi seperti suku,
masyarakat, dan bangsa. Dalam membentuk kelompok tersebut, manusia secara tidak
langsung telah mempelajari tentang ilmu, baik ilmu sosial, budaya maupun kealaman.
Ilmu sosial merupakan ilmu yang penting bagi manusia, karena dengan ilmu-ilmu sosial
manusia dapat berinteraksi dengan baik dan benar, sejak kita lahir di dunia ini. Secara
tidak langsung kita sudah mempelajari ilmu-ilmu sosial secara tidak disengaja dan tidak
disadari. Sejak kita lahir, kita sudah berada di tengah-tengahkeluarga, maka kita diajarkan
untuk berinteraksi terhadap sesama manusia dan saling menghargai antara yang satu
dengan yang lain.Dengan ilmu sosial yang dimiliki maka seseorang maka dapat
meraihkesuksesan karena memiliki keterampilan yang baik. Meskipun seseorang
menguasai dengan baik ilmu eksata akan tetapi jika tidak memiliki keterampilan sosial
yang baik maka ilmunya tidak berarti apa-apa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Politik dan Pemerintahan ?
2. Apa yang dimaksud dengan Sosiologi ?
3. Apa yang dimaksud dengan Antropologi ?
4. Apa yang dimaksud dengan Psikologi Sosial ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi mengenai politik dan pemerintahan
2. Untuk mengetahui definisi mengenai Sosiologi

1
3. Untuk mengetahui definisi mengenai Antropologi
4. Untuk mengetahui definisi mengenai Psikologi Sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN POLITIK DAN PEMERINTAH

Secara etimologis politik berasal dari Bahasa yunani yaitu “polis” yang berarti
lingkungan kota atau Negara kota. Plato dalam karangannya yang berjudul “politeia” yang
isinya membicarakan tentang soa;-soal polis ( Negara kota). Selanjutnya ia juga meyebut
dengan istilah “politicos” yang berarti polis/ ahli Negara kota. Aristoteles menyebut
dengan istilah “politica” yang berarti ilmu tentang polis/ Negara kota. Dari kata polis
inilah asal kata “politik” yang berarti hal ihwal dan seluk-beluk atau kebijaksanaan dalam
menghadapi seluk beluk Negara.

Secara definitif ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari Negara, tujuan Negara,
hubungan antara Negara dengan warga Negara dan hubungan antara Negara dengan
Negara lain. Disamping itu ada pula yang mengemukakan bahwa ilmu politik itu adalah
suatu ilmu pengetahuan yang membahas secara rasional tentang berbagai aspek dari pada
Negara dan kehidupan politik itu sendiri. Akhirnya ilmu politik merupakan suatu
perjuangan manusia, baik secara individu, masyarakat, maupun Negara untuk
mendapatkan kekuasaan.

Dari beberapa definisi ilmu politik tersebut di atas, ada tiga hal yang menjadi penekanan
yaitu:

a. Penekanan kepada aspek kenegaraan


b. Penekanan kepada aspek kekuasaan
c. Penekanan kepada aspek kelakuan politik

Ilmu politik merupakan suatu sistem yang memiliki 4 (empat) unsur yang membedakannya
yaitu:
a. Bagaimana budaya politik suatu Negara
b. Bagaimana kekuasaan politik suatu Negara
c. Bagaimana kepentingan politik suatu Negara
d. Bagaimana kebijaksanaan politik suatu Negara

3
Ilmu politik terdiri dari 4 (empat) bidang garapan, yaitu :
a. Teori- teori politik yang perlu diketahui
b. Lembaga-lembaga politik yang ada dalam suatu Negara
c. Partai-partai politik yang ada dalam suatu Negara.
d. Hubungan internasional antara Negara yang satu dengan Negara yang lain.
Bidang khusus ilmu politik, meliputi pusat perhatiannya tentang tingkatan
pemerintahan ( atau organisasi politik lainnya) atau berbagai fungsi pemerintahan.
Bidang-bidang perhatian khusus yang didasarkan pada tingkatan pemerintahan meliputi
Negara dan pemerintahan daerah, pemerintahan pusat (nasional), hubungan internasional
(politik internasional).

Bidang-bidang kajian khusus yang didasarkan pada fungsi-fungsi pemerintahan


meliputi proses pelaksanaan badan legislative (pembuatan undang-undang), sistem
peradilan (interpretasi undang-undang), dan proses eksekutif (pelaksanaan undang-
undang). Bidang-bidang spesialisasi tambahan meliputi kajian tentang hokum politik,
perilaku politik dan administrasi umum.

Seperti halnya ahli ekonomi dan sejarawan, para ilmuwan politik dapat dibedakan atas
dasar ajaran, berdasarkan pada kekuatan komitmennya pada metode ilmiah. Ilmuwan
politik tradisional mempertanyakan masalah- masalah dan meggunakan tekhnik-tekhnik
untuk menjawab pertanyaan yang lebih banyak mengandung ciri-ciri humanitis dari pada
ilmu-ilmu sosial. Sebaliknya, ilmuwan politik ilmiah (atau aliran perilaku- behavioral)
membatasi bidang garapannya terhadap kajian perilaku politik manusia secara empiris.
Kalau behavioris menyelidiki topik-topik seperti perilaku dalam pemungutan suara,
pendapat umum, perilaku politik perbandingan. Mereka membatasi kajiannya tentang
“apa” dan tidak berusaha untuk menentukan “ apa seharusnya”.

Pemerintahan adalah suatu sistem kerja yang dilaksanakan oleh para lembaga Negara
dalam rangka mencapai tujuan Negara. Yang dikatakan pemerintah Indonesia adalah
lembaga Negara yang menjalankan pemerintahan Negara dalam hal ini adalah presiden
dengan para pembantunya yaitu para mentri Negara.

4
B. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Secara etimologis sosiologi berasal dari Bahasa latin yaitu “socius” berarti kawan,
sahabat, sekutu, rekan, anggota persekutuan dan masyarakat. Logos berari ilmu. Jadi
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kawan, sahabat, sekutu, anggota
persekutuan atau masyarakat.

Secara definitive sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat secara empiris
untuk mencapai hukum kemasyarakatan yang selurus mungkin. Selo sumarjan dan
sulaeman sumardi mengemukakan bahwa sosiologi itu adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang stuktur sosial, proses sosial termasuk perubahan-perubahan sosial.

Ada beberapa cabang sosiologi, yaitu;

1. Sosiologi politik

2. Sosiologi pendidikan

3. Sosiologi agama

4. Sosiologi keluarga,

5. Sosiologi kesenian,

6. Sosiologi ilmu pengetahuan,

7. Sosiologi kedokteran, dan persengketaan.

Objek-objek yang dipelajari oleh sosiologi adalah :

1. pembentukan kelompok,

2. hakekat kerja sama,

3. kehidupan bersama dalam arti kebendaan dan kebudayaan.

Ahli sosiologi mempelajari perilaku manusia dalam kelompok-kelompok. Perhatian


utamanya adalah dalam hubungan sosial manusia seperti diwujudkan sendiri dalam
perkembangan dan fungsi dari kelompok dan institusi. Kelompok-kelompok dapat mencakup
kelompok yang terjadi secara alamiah seperti keluarga, para pekerja dalam organisasi, atau
gerakan kerusuhan atau kelompok-kelompok yang dibentuk untuk tujuan mengadakan
penelitian ilmiah “di dalam labolatorium” (seperti, kelompok pengambilan keputusan atau
pemecahan masalah). institusi-institusi kepentingan umumnya mencakup sekolah-sekolah,

5
media masa, kelas-kelas sosial, organisasi perusahaan, dan penjara-penjara. Perhatian
sosiologi meliputi pula bagaimana kelompok-kelompok dan institusi-institusi berinteraksi.
Para ahli sosiologi bisa mengkhususkan dalam beberapa bidang seperti, keluarga, kriminologi,
komunikasi, pendapat umum, organisasi yang kompleks, hubungan ras dan etnik, peranan
jenis kelamin, demografi (kependudukan), pendidikan, perilaku kelompok kecil, stratifikasi
sosial, sosiologi medis, dan sosiologi di bidang pekerjaan/profesi.

C. PENGERTIAN ANTROPOLOGI

Secara etimologis antropologi berasal dari Bahasa Yunani yaitu kata “antropos” yang
berarti manusia, dan “logos” yang berarti daya piker, pikiran susunan pendapat, cerita dan
ilmu.

Secara definitif antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia


sebagai mahkluk yang bermasyarakat. Hal-hal yang dipelajari dalam antropologi ini
antara lain ialah:

1. Sifat-sifat khusus badani


2. Cara-cara produksi
3. Tradisi yang berlaku dan nilai-nilai yang berlaku di tengah masyarakat tersebut.

Ada beberapa cabang antropologi, yaitu; antropologi fisik dan antropologi


sosial/budaya. Antropologi fisik terdiri dari paleo antropologi, yang mempelajari sejarah
asal-usul dan perkembangan fisik manusia (evolusi fisik manusia secara biologis), dan
antropologi pisik yang mempelajari sejarah terjadinya aneka warna mahkluk manusia
dipandang dari ciri-ciri fisiknya.

Antropologi sosial/budaya terdiri dari:

1. Etno linguistic, yaitu mempelajari masalah sejarah asal-usul dan perkembangan,


dan penyebaran aneka warna Bahasa yang diucapkan manusia di seluruh dunia.
2. Prehistori ; yaitu masalah perkembangan, penyebaran dan terjadinya aneka warna
kebudayaan manusia yang ada di muka bumi ini.

6
3. Etnologi ; yaitu mempelajari azas-azas kebudayaan manusia dalam kehidupan
masyarakatnya dan semua suku bangsa yang ada dipermukaan bumi sejak zaman
purba sampai masa kini.
Tujuan mempelajari antropologi adalah untuk mencapai pengertian tentang azas-
azas hidup dan kebudayaan manusia pada umumnya. Antropologi sosial/budaya
memiliki banyak kesamaan kajian dengan sosiologi yang juga mempelajari tentang
budaya manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Para ahli antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa spesialisasi.

1. Ahli antropologi sosial (antropologi budaya) mempelajari tentang kelompok-


kelompok manusia yang ada saat ini yang menggunakan cara hidup (misalnya
budaya) tertentu.
2. Ahli antropologi Bahasa mempelajari Bahasa-bahasa yang digunakan manusia
dengan fokus kajian pada penggunaan Bahasa dalam konteks sosial.
3. Ahli antropologi fisik (biologi) menggunakan tekhnik-tekhnik ilmu
pengetahuan alam dalam studi makhluk hidup maupun yang sudah berupa
fosil dan primat bintang seperti monyet atau kera.
4. Ahli arkeologi menggunakan tekhnik-tekhnik penggalian dan analisis ilmiah
sisa fisik makhluk hidup untuk merekonstruksi cara hidup manusia yang telah
musnah.
5. Primatologi meliputi ahli antropologi yang mempelajar perilaku kelompok
primat bukan makhluk manusia seperti baboon, simpanse dan gorilla.

D. PENGERTIAN PSIKOLOGIS SOSIAL

Secara etimologis psikologi berasal dari kata “psyche” dan logos”. Psyche
berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Jadi psikologi berarti ilmu jiwa. Sosial berasal
darikata sosius yang berarti kawan atau teman. Jadi psikologi sosial adalah ilmu
yang mempelajari tingkah laku manusia dalam lingkungan temannya
(masyarakatnya).

Secara definitif psikologi sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia yang telah dipengaruhi oleh situasi sosial. Situasi sosial adalah
setiap situasi dalam kelompok manusia yang telah terjadinya interaksi sosial.

7
Sedangkan interaksi sosial adalah hubungan antara dua individu manusia atau
lebih yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi.

Situasi sosial itu terdiri dari dua macam yaitu situasi kebersamaan
(togetherness situation) dan situasi kelompok sosial (group situation). Situasi
kebersamaan ini seperti situasi pada saat penonton sedang menonton sepak bola,
di mana penonton berada dalam satu tempat mempunyai tujuan yang sama yaitu
ingin menonton.

Jadi pada situasi kelompok sosial itu ada tiga hal yang menjadi syaratnya :

a. Adanya sekelompok orang yang telah berinteraksi.


b. Interaksi yang terjadi lebih intensif dan saling mengenal.
c. Adanya stuktur kelompok lebih baik.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pembahasan ini kita dapat mengetahui bahwasannya konsep dasar ilmu sosial itu
untuk mendefinisikan kedisiplinan akademik yang memberikan perhatian pada aspek
kemasyarakatan manusia yang mencakup ilmu ilmu sosial seperti, politik dan pemerintah,
sosiologi, Antropologi dan psikologi sosial. Dari ilmu-ilmu sosial tersebut kita dapat
mengetahui ilmu-ilmu mengenai sosial, masyarakat dan bernegara.

B. SARAN

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat keterbatasanmateri.


Untuk itu, penulis menyarankan kepada para pembaca untuk membacareferensi yang lain
agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurdin, Sadjaruddin .(2022). Konsep-Konsep Dasar IPS. Tasikmalaya.

10

Anda mungkin juga menyukai