Oleh Kelompok 4 :
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Pengantar............................................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................3
PEMBAHASAN ......................................................................................................3
i
2.7.1 Sejarah Terbentuknya Ideologi Sosial/Sosialsme ..................................10
PENUTUP..............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..............................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Ilmu negara merupakan ilmu yang tergolong ke dalam kelompok ilmu-ilmu
sosial yang mempelajari asal-usul, tujuan, formasi, dan lenyapnya negara secara
umum, abstrak, dan universal. Penjelasan lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Ilmu Negara “mempelajari negara secara umum”, maksudnya
pembahasan menggunakan dalil-dalil umum, yaitu pengertian umum
mengenai negara. Bila dikenakan terhadap negara-negara yang ada di
dunia ini, maka umumnya dalil tadi disepakati sebagai kenyataan yang
berlaku.
2. Ilmu Negara “mempelajari negara secara abstrak”, maksudnya dalam
uraiannya mengemukakan negara sebagai suatu nilai. Dalam hal ini, yang
diamati bukanlah suatu negara saja, akan tetapi negara pada umumnya.
Dengan demikian, Ilmu Negara dibedakan dengan Ilmu Tata Negara atau
Administrasi Negara dan Ilmu Pemerintahan. Ketiga ilmu ini mempelajari
suatu negara dalam keadaan yang nyata, misalnya tata negara Indonesia,
administrasi negara Indonesia, dan pemerintahan Indonesia.
3. Ilmu Negara “mempelajari negara secara universal”, maksudnya nilai-
nilai yang terdapat dan berlaku di mana
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang ada, maka dapat dirumuskan
1 Makalah ini hanya membahas terkait negara, seperti fungsi, tujuan serta jenis-
jenis teori ilmu negara.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Negara
Negara adalah integrasi dari kekuasaan sebuah politik dan bahkan menjadi
pokok dari kekuasaan politik. Negara juga menjadi sebuah alat dari kalangan
masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan-hubungan
manusia dalam masyarakat. Oleh sebab itu, negara mempunyai karakter untuk bisa
dan dapat memaksakan kekuasaanya secara sah terhadap semua golongan
kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan
bersama itu. Untuk mencapai hal itu, maka negara menetapkan cara-cara dan batas-
batas sampai di mana kekuasaan dapat dipergunakan dalam kehidupan bersama itu.
Dengan demikian, negara dapat mengintergrasikan dan membimbing kegiatan-
kegiatan sosial dari warganya untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan bersama tersebut menjadi dasar dari segenap aparatur negara dalam
melaksanakan tugasnya. Tujuan negara menjadi kompos penunjuk jalan bagi
pemerintah negara tersebut dan juga menjadi barometer bagi tolak ukur sejauh
mana pemerintah berhasil menjalankan pekerjaannya. Diamati dalam fungsi sebuah
negara dimana negara memiliki dan membuat aturan yang dibentuk untuk mencapai
intergrasi atau persatuan bangsa dan aturan yang mengikat pun memiliki fungsi
penting dalam tujuan sebuah negara di mana menjadi pedoman dan gagasan bagi
masyarakat dalam negara tersebut untuk melaksanakan hak dan kewajibannya
sesuai dengan aturan dan norma yang di berlakukan. Namun negara sendiri
memberikan sanksi yang kuat atas masyarakatnya.
3
6. Pandangan Paham Sosialis
7. Pandangan Paham Liberalis-Kapitalis; dan
8. Pandangan Sosial Demokrat.
Menurut Lord Shang tujuan utama dari negara adalah satu pemerintahan yang
berkuasa penuh terhadap rakyat dengan jalan melemahkan dan membodohkan
rakyat. Teori ini didasarkan atas pendapat bahwa menurut Lord Shang pada setiap
negara selalu terdapat dua subjek yang saling berhadapan dan saling bertentangan,
yaitu pemerintah dan rakyat, artinya kalau rakyat yang kuat, kaya dan pintar, maka
negara akan lemah, sedangkan sebaliknya bila rakyat lemah, bodoh dan miskin,
negara akan kuat. Ia menyatakan bahwa dalam bahasa asing “a week people means
a strong state and a strong state means a weak people. There fore a country, wich
has the right way, a concerned with weaking people” (rakyat lemah berarti negara
kuat dan negara kuat berarti rakyat lemah.(Muchtar, 2006)
4
Jika kita telaah teori ini, jelas tujuan yang dikemukakan sangat rendah sekali,
karena kekuasaan yang besar dari negara itu digunakan untuk membodohkan rakyat
dan memiskinkan rakyat, padahal secara moral bahkan secara asasi negara
seharusnya melindungi rakyat.
5
menyelenggarakan perdamaian dunia. Kerajaan dunia merupakan
kemerdekaan dan keadilan tertinggi. Rakyat yang hidup dengan berbagai
peraturan yang berbeda diatasi dengan peraturan yang dapat menciptakan
kerjasama diantara masyarakat. Kerajaan dunia imperium merupakan satu
kesatuan kekuasaan, sebab jika kerajaan dibagi maka akan musnah.
2. Menyelidiki apakah kaisar Jerman itu merupakan kaisar yang sah?
3. Apakah kekuasaan kaisar berasal dari Tuhan atau berasal dari perantara?
2.5 Teori John Locke
Menurut John Locke, negara didirikan untuk memenuhi dan melindungi
hak-hak asasi manusia yaitu hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak atas milik
pribadi. Jika hak-hak asasi itu dilanggar maka akan timbul kekacuan. Dengan
pernyataan ini, Locke menolak pikiran yang berkembang sebelumnya bahwa rakyat
telah menyerahkan seluruh kedaulatannya kepada negara.
Menurut Locke tidak seluruh hak asasi itu diserahkan, hak-hak yang bersifat
alamiah seperti hak untuk hidup, hak kemerdekaan, dan hak atas milik pribadi tidak
diserahkan. Bagi Locke, negara yang merampas seluruh hak asasi itu adalah negara
yang tidak sesuai dengan fungsinya yaitu melindungi manusia yang menjadi warga
negaranya. Karena tidak sesuai dengan tujuan didirikannya negara, negara ini
menjadi tidak sah. Dia kehilangan keabsahannya.(Arief Budiman, 1990)
6
mengadakan "perjanjian asal" atau yang sering disebut dengan istilah kontrak
sosial. Inilah saat lahirnya negara persemakmuran (commonwealth). Dengan
demikian, tujuan berdirinya negara bukanlah untuk menciptakan kesamarataan
setiap orang, melainkan untuk menjamin dan melindungi milik pribadi setiap warga
negara yang mengadakan perjanjian tersebut.
1. Kekuasaan negara pada dasarnya adalah terbatas dan tidak mutlak sebab
kekuasaannya berasal dari warga masyarakat yang mendirikannya. Jadi,
negara hanya dapat bertindak dalam batas-batas yang ditetapkan
masyarakat terhadapnya.
2. Tujuan pembentukan negara adalah untuk menjamin hak-hak asasi warga,
terutama hak warga atas harta milikny
7
bahwa filsafat merupakan ilmu pokok dan sumber segala pengetahuan.Sesuai
perannya, filsafat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan manusia yang paling
utama.
2.6.2 Ketuhanan
Kant menjadi salah satu filsuf yang menggunakan argumen teleologi untuk
mengungkapkan mengenai alam dan keberadaan Tuhan. Dalam argumen ini, semua
gejala alam terjadi karena ada yang mengaturnya dan bukan karena kebetulan
semata. Keteraturan alam menandakan bahwa alam diciptakan dengan tujuan dan
maksud tertentu oleh suatu zat yang maha mengatur. Zat inilah yang dikenal sebagai
8
Tuhan. Kant berpendapat bahwa status sebagai yang maha mengatur dapat
dinaikkan menjadi pencipta melalui penalaran yang mendalam.
2.6.3 Metafisika
Kant mengembangkan metafisika menggunakan unsur apriori. Metafisika
yang dikembangkan oleh Kant menetapkan konsep untuk teori dan praktik.
Metafisika yang teoretis dikembangkan untuk menentukan persyaratan manusia
dalam berpikir. Sementara yang bersifat praktis dikembangkan untuk menentukan
persyaratan manusia daalam bertindak. Metafisika Kant menggunakan objek-objek
pengalaman sehingga berbeda dengan logika formal. Pemikiran ini membentuk
cara berpikir baru dalam metafisika.
9
dan mempertahankan hukum. Atau juga disebut sebagai tujuan dari negara hukum.
Selain itu tujuan negara juga berarti bahwa setiap warga negara mempunyai
kedudukan hukum sama dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang oleh
pihak penguasa. Menegakkan hak-hak dan kebebasan warga negara atau
kemerdekaan individu. Untuk menjamin kebebasan individu berupa jaminan
perlindungan HAM harus diadakan pemisahan kekuasaan seperti Trias Politika.
a. Sutan Syahrir
Pengertian sosialisme menurut Sutan Syahrir adalah suatu gerakan untuk
mencari keadilan di dalam sebuah tatanan kemasyarakatan.
b. Teuku May Rudy
Sedangkan menurut Teuku May Rudy, sosialisme merupakan sebuah paham
yang mementingkan kepentingan bersama dibanding kepentingan pribadi atau
individu.
10
Kelas borjuis menguasai alat-alat produksi karena penguasaan modal
tertimbun pada mereka dan mereka mendapatkan banyak keuntungan yang
menyebabkan mereka berada di taraf kehidupan yang tinggi. Sementara kaum
proleter dengan gaji yang sangat rendah membuat mereka hidup miskin dan tinggal
ditempat kumuh.
1. Tidak mengenal adanya kelas borjuis dan proleter, sehingga tidak ada majikan
dan buruh karena semuanya memiliki hak yang sama.
2. Menciptakan masyarakat yang dapat saling bekerja sama dan memunculkan rasa
solidaritas.
3. Hak kepemilikan atas alat-alat produksi milik pribadi akan diakui secara
terbatas.
4. Sosialisme memiliki prinsip kesederajatan dan pemerataan bagi rakyat.
5. Menolak kapitalisme dan menghapuskannya melalui perjuangan kelas proleter.
11
4. Menciptakan masyarakat sosialis dengan kejernihan dan kejelasan, bukan
dengan cara-cara seperti kekerasan dan revolusi.
b. Kekurangan Ideologi Sosialisme
1. Paham sosialisme tidak selaras dengan sifat manusia yang selalu ingin lebih
dan tidak puas melakukan sesuatu.
2. Membatasi kreatifitas dan pengembangan diri karena lebih mementingkan
kebersamaan dan gotong royong, sehingga waktu agar setiap individu bsia
berkembang tidak ada.
3. Hak asasi manusia kerap kali diabaikan demi kepentingan bersama.
12
ia beroperasi. Terutama, pers mencerminkan system pengawasan social dengan
mana hubungan antara orang dan lembaga diatur. Orang harus melihat pada system-
sistem masyarakat dimana per situ berfungsi. Untuk melihat system-sistem social
dalam kaitan yang sesungguhnya dengan pers, orang harus melihat keyakian dan
asumsi dasar yang dimiliki masyarakat itu : hakikat manusia, hakikat masyarakat
dan Negara, hubungan antar manusia dengan Negara, hakikat pengetahuan dan
kebenaran.
Seyogyanya sebuah kebebasan yang selalu diharapkan oleh Pers atau Media
harus diimbagi oleh rasa tanggung jawab sepenuhnya bagi masyarakat. Ada tiga hal
yang mendasar dari Ideologi Liberalisme yakni Kehidupan, Kebebasan dan Hak
Milik (Life, Liberty and Property). Ideologi liberal atau liberalisme merupakan
salah satu jenis paham atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan mengakui
hak-hak individual baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun
kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang
lain. Yusron (2019) menyampaikan pada masa kini, liberalisme dianggap dapat
13
tumbuh dalam sistem pemerintahan demokrasi, karena dalam sistem demokrasi
juga mementingkan kebebasaN individu walaupun kebebasan tersebut tidak seperti
liberalisme.Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya.
a. Adanya beberapa kewajiban dan hak yang bersifat mutlak dan tidak bisa
dilanggar oleh kekuasaan apapun.
b. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual yang meliputi
kebebasan berbicara, kebebasan beragama, dan kebebasan pers.
c. Pemerintah hanya dapat mengatur sebagian kehidupan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat belajar banyak membuat keputusan dalam
kehidupan masingmasing.
d. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang
buruk, sehingga dalam paham ini tidak boleh adanya perbudakan.
e. Negara dikatakan sejahtera apabila semua masyarakat atau sebagian
besar masyarakatnya merasa berbahagia.
14
f. Lebih lanjut disampaikan pula kelebihan dari liberalisme yaitu:
g. Mendorong masyarakat untuk terus berkembang dan berkretivitas,
sebab tidak adanya batasan antar individu.
h. Setiap manusia memiliki hak yang sama, baik dalam bidang sosial,
politik, ekonomi, agama maupun budaya
i. Adanya persaingan antar individu, sehingga individu tersebut dapat
berkembanga dengan baik dan dapat menghasilkan produkproduk yang
berkualitas tinggi.
j. Tidak adanya paksaan dalam memilih atau mengikuti partai politik yang
ada di negara tersebut.
1. Kelebihan
a. Pemanfaatan sumber daya dan distribusi barang lebih efektif.
b. Masyarakat bebas melakukan hal yang terbaik untuk perkembangan dirinya
sendiri.
c. Masyarakat akan menjadi lebih untuk mengatasi persaingan dagang.
15
d. Tenaga, waktu, dan biaya untuk pengawasan politik dan sosial bisa
diminimalisir.
e. Pertumbuhan ekonomi cenderung pesat.
f. Distribusi barang akan lebih cepat dan efisien.
g. Seseorang yang berbisnis akan lebih dihargai.
2. Kekurangan
a. Munculnya persaingan pasar monopolistik dan persaingan tidak sempurna.
b. Sering ada konflik bahwa pengusaha dengan modal besar saja yang bisa
menguasai pasar.
c. Pengusaha cenderung materialistik karena perekonomian jadi memiliki
orientasi hanya pada uang.
d. Perusahaan kecil cenderung diambil alih oleh perusahaan besar yang
mengejar keuntungan semata.
e. Mulai munculnya eksploitasi terhadap sumber daya alam demi keuntungan
besar.
f. perputaran uang cenderung berpusat kepada segelintir orang saja. Akibatnya
tidak semua orang bisa menikmati kekayaan dan kekuasaan.
Hak Asasi manusia adalah hak dasar atau kewarganegaraan yang melekat
pada individu sejak ia lahir secara kodrat yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang
16
Maha Esa yang tidak dapat dirampas dan dicabut keberadaannya dan wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan
setiap orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Tujuan negara menjadi kompos penunjuk jalan bagi pemerintah negara
tersebut dan juga menjadi barometer bagi tolak ukur sejauh mana
pemerintah berhasil menjalankan pekerjaannya.
2. Ada beberapa teori yang menyatakan tujuan negara yaitu:
a. Teori Lord Shang
b. Teori Nicollo Machiavelli
c. Teori Dante Alleghiere
d. Teori John Locke
e. Teori Immanuel Kant
f. Pandangan Paham Sosialis
g. Pandangan Paham Liberalis-Kapitalis; dan
h. Pandangan Sosial Demokrat.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan di atas. Untuk penelitian
lebih lanjut, maka penulis menyarankan:
18
DAFTAR PUSTAKA
Arief Budiman. (1990). Sistem perekonomian Pancasila dan ideologi ilmu sosial
di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama.
19