Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“TEORI BENTUK NEGARA dan TEORI UNSUR-UNSUR NEGARA"


(Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Negara)

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Muhammad Irwawan Siswantoro S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Anggota Kelompok 2

1. AFIFUDIN ZAKARIA (2287205011)


2. DANI EKO SETIAWAN (2287205014)
3. PRIMA KUSUMA ARDANA (2287205002)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU


REPUBLIK INDONESIA (STKIP - PGRI ) TRENGGALEK
PROGRAM STUDI PPKn
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan ridho-Nya penulis tidak akan mampu
menyelesaikan tugas makalah Sosiologi dan Antropologi Budaya mengenai “ Teori Bentuk Negara
Dan Teori Unsur-Unsur Negara " ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kelak kita nantikan. Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Muhammad Irwawan
Siswantoro, M.Pd pada mata kuliah Ilmu Negara. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan

Penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena itu pada kesempatan kali
ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Ibu Dr. Dwi Kuncorowati, SH.,M.H. selaku ketua STKIP – PGRI Trenggalek yang
telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
2. Bapak haris yudhianto, SH.,M.H. selaku Ketua progam studi PPKn yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
3. Bapak Muhammad Irwawan Siswantoro S.Pd, M.Pd yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan makalah ini.
4. Teman-teman seperjuangan S1 Pendidikan Keguruan progam studi PPKn angkatan

2022 yang telah sama-sama berjuang dalam menyelesaikan tugas dan tanggung

jawab kita dengan sebaik-baiknya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari masih banyak keterbatasan yang

dimiliki sehingga perlu saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

makalah ini.

Trenggalek, 05 Oktober 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.......................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1


1.2. Rumusahan Masalah................................................................................................2
1.3. Tujuan......................................................................................................................2
1.4. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

2.1 Teori Kedaulatan ......................................................................................................3


2.1.2 Teori kedaulatan Tuhan...............................................................................3
2.1.3 Teori kedaulatan Raja..................................................................................4
2.1.4 Teori kedaulatan Rakyat..............................................................................4
2.1.5 Teori kedaulatan Negara dan.......................................................................5
2.1.6 Teori kedaulatan Hukum.............................................................................5
2.2 Teori Unsur-Unsur Negara.......................................................................................6
2.2.3 unsur-unsur negara secara klasik....................................................6
2.2.4 unsur-unsur negara secara yuridis...................................................8
2.2.5 unsur-unsur negara secara sosiologis..............................................9
BAB III PENUTUP...........................................................................................................11

3.1 Kesimpulan................................................................................................................. .11


3.2 Saran............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ilmu negara ialah ilmu yang dapat digolongkan pada kelompok ilmu- ilmu sosial
yang mempelajari asal-usul, tujuan, formasi, dan lenyapnya negara secara umum,
abstrak, dan universal. Ilmu Negara mempelajari pengertian-pengertian pokok dan sendi
pokok negara pada umumnya. Kajiannya mencakup hal-hal yang sama atau serupa
dalam negara-negara yang ada atau pernah ada didunia ini, misalnya tentang terjadinya
negara, lenyapnya negara, tujuan dan fungsi negara, perkembangan negara, bentuk
negara dan sebagainya. Ilmu Negara menekankan hal-hal yang bersifat umum dengan
menganggap negara sebagai genus (bentuk umum) dan mengesampingkan sifat-sifat
khusus dari negara-negara. Ilmu Negara tidak membahas bagaimana pelaksanaan hal-
hal umum tersebut dalam suatu negara tertentu. Maka Ilmu Negara bernilai teoritis.

Dalam perkembangannya tentu banyak sekali pemikiran-pemikiran dan


pengembangan dari ilmu negara salah satunya tentang kedaulatan, ilmuan yang
pertama kali mengemukakan konsep kedaulatan adalah Jean Bodin. Pemikir Perancis ini
mengatakan bahwa “kedaulatan tertinggi yang tidak dibatasi oleh hukum.” Wewenang
tersebut ada pada penguasa yang menguasai seluruh warga negara dan orang-orang lain
dalam ruang lingkup wilayahnya.pemikiran bodin tersebut perkembang seiring dengan
perkembangan sejarah politik yang bergeser pada kuatnya sistem monarki hingga
menjadi sistem demokrasi hingga saat ini.Selain mengenai kedaulatan ternyata ada juga
unsur-unsur yang menyokong berdirinya sebuah negara dalam The 1933 Montevideo
Convention On The Right and Duties of States menyebutkan ada empat unsur-unsur
sebagai hal yang menentukan pemformasian sebuah negara, yang akan kita bahas dalam
makalah ini

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka menjadi pokok masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan teori kedaulatan dalam ilmu negara?
2. Apa yang dimaksud dengan teori unsur-unsur negara?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan teori kedaulatan dalam ilmu negara
2. Untuk menjelaskan teori unsur-unsur negara

D. Manfaat
1. Bagi institut Pendidikan
Makalah Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Ilmu Sosiologi Dan
Antropologi Budaya ini dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa S1 PPKn
STKIP PGRI Trenggalek dalam mengetahui tentang mata kuliah Ilmu Negara
serta hasil makalah ini dapat digunakan sebagai kontribusi dalam menanamkan
minat, motivasi , dan sikap diri mahasiswa sehingga dapat meningkatkan prestasi
belajar dari mahaiswa S1 PPKn STKIP PGRI Trenggalek.

2. Bagi mahasiswa
Dapat dijadikan pemahaman dan penelitian terhadap materi nilai-nilai yang
terkandung dalam Ilmu Negara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TEORI KEDAULATAN

Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari bahasa inggris dan jerman,


soverignty atau souvereinteit yang berarti kekuasaan yang tertinggi. ilmuan yang
pertama kali mengemukakan konsep kedaulatan adalah Jean Bodin. Pemikir Perancis ini
mengatakan bahwa “kedaulatan tertinggi yang tidak dibatasi oleh hukum.” Wewenang
tersebut ada pada penguasa yang menguasai seluruh warga negara dan orang-orang lain
dalam ruang lingkup wilayahnya.
Dalam subtansinya kedaulatan dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kedaulatan internal: yaitu suatu kedaulatan yang berada diruang lingkup negara itu
sendiri, atau disebut sebagai hukum negara
2. Kedaulatan eksternal: kedaulatan yang memiliki keterkaitan antara 2 negara atau
lebih yang di sebut sebagai hukum internasional
Dalam buku yang ditulis oleh Dr. Isharyanto yang berjudul ilmu negara mengemukakan
5 macam teori kedaulatan yaitu :
1. Teori Kedaulatan Tuhan    melahirkan sifat Teosentris = Teokrasi.
2. Teori Kedaultan Raja    melahirkan sifat Monarkis.
3. Teori Kedaulatan Rakyat    melahirkan sifat Demokratis
4. Teori Kedaulatan Negara    melahirkan sifat Fascistis/Otoritarian.
5. Teori Kedaulatan  Hukum    melahirkan sifat Nomokratis
(rechstaat  dan rule of law).

2.1.2 Teori Kedaulatan Tuhan


Teori kedaulatan tuhan merupakan teori kedaulatan yang berkenbang
antara abad ke 5-15 masehi, Prinsip dasar God Souvereniteit adalah bahwa
kekuasaan negara berasal dari Tuhan, sehingga penguasa negara menjalankan
kekuasaan di negaranya sendiri sebagai wakil Tuhan, daripada menjalankan

3
kekuasaannya sendiri atau kekuasaan negara. Doktrin kedaulatan Tuhan
muncul karena umat beragama percaya bahwa Tuhan adalah pencipta segala
sesuatu di alam semesta, dan karena itu Tuhan memiliki kekuasaan tertinggi di
alam semesta. 4 Pemikir yang menganut teori ini antara lain Agustinus,
Thomas Aquinas, dan Marsilius. Mereka menganggap tidak masalah siapa
yang memiliki kekuasaan atau kedaulatan tertinggi karena mereka setuju
bahwa yang memiliki kekuasaan atau kedaulatan tertinggi adalah Tuhan.

2.1.3 Teori kedaulatan Raja


menurut teori ini, kekuasaan tertinggi terletak di tangan raja sebagai
penjelmaan kehendak Tuhan. Raja merupakan bayangan dari Tuhan. Agar negara
kuat, raja harus berkuasa mutlak dan tidak terbatas. Dalam teori kedaulatan raja,
posisi raja selalu berada di atas undang-undang. Rakyat harus rela menyerahkan
hak asasinya dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja. Dalam
personifikasinya kedaulatan raja itu bersifat langgeng (permanence),  tidak dapat
dipisah-pisahkan (indivisible), sebagai kekuasaan tertinggi (supreme), tidak
terbatas, dan lengkap (complete), Kekuasaan mutlak yang ada pada raja, terjadi
penyelewengan kekuasaan kedalam tyranny  Seperti yang terjadi di Prancis pada
masa pemerintahan raja Louis IV yang menyatakan“Negara adalah saya (I’etat cest
moi )” Contoh negara : Brunei Darusalam , Malaysia , Inggris , Belanda , Jepang.

2.1.4 Teori Kedaulatan Rakyat


Ajaran kedaulatan rakyat berpangkal tolak hasil penemuan Rousseau bahwa
tata tertib dan kekuasaan, manusia tidak akan hidup tentram. Tanpa tata tertib,
manusia merupakan binatang buas (homo hominim lupus), dan kehidupan
berubah menjadi perang antar-umat manusia (bellum omniun contra omnes).
Itulah sebabnya manusia bersepakat untuk mendirikan negara, dan untuk itu
mereka mangadakan perjanjian masyarakat. Tetapi yang dimaksud dengan rakyat
oleh Rousseau bukanlah penjumlahan daripada individu-individu di dalam negara,
melainkan adalah kesatuan yang dibentuk oleh individu-indivudu itu dan tang
mempunyai kehendak, Mengenai kedaulatan rakyat dalam kaitannya dengan perjanjian

4
masyarakat (contract social), terdapat dua pendapat. Pertama, kekuasaan dari rakyat
karena perjanjian masyarakat itu relah habis, sebab kekuasaan berpindah dari
rakyat kepada penguasa yang kini mempunyai kekuasaan mutlak. Penguasa itulah
yang berdaulat, bukan rakyat. Kedua, manusia sejak dilahirkan telah membawa
hak. Untuk menjamin hak-hak itu, maka, mereka mengadakan perjanjian
masyarakat untuk mendirikan negara untuk melindungi hak-hak manusia itu. Jadi
kedaulatan itu tetap berada pada rakyat

2.1.5 Teori Kedaulatan Negara


Menurut teori kedaulatan negara menganggap negara sebagai suatu “badan
hukum” yang memiliki hak dan kewajiban serta dapat melakukan perbuatan
hukum, negara sebagai badan hukum inilahyang memiliki kekuasaan tertinggi
dalam kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat. Menurut Georg
Jellineck yang menciptakan hukum bukan Tuhan dan raja, tetapi negara. Adanya
hukum karena adanya negara, negara adalah satu-satunya sumber hukum. Oleh
sebab itu, kekuasaan tertinggi harus dimiliki oleh negara. Paul Laband dalam
bukunya “Das Staatsrecht des Deutschen Reiches” mengemukakan pendapatnya
bahwa “negara merupakan sumber segala kekuasaan”.  dari pendapat-pendapat
tersebut menunjukkan bahwa di atas negara sudah tidak ada kekuasaan lain. Atau
dengan perkataan lain, bahwa negaralah yang menjadi pemegang kekuasaan
tertinggi. Ajaran kedaulatan negara inilah yang melahirkan pikiran-pikiran
mengenai doktrin hukum alam bahwa hukum adalah segala peraturan yang dibuat
oleh negara.

2.1.6 Teori Kedaulatan hukum


Menurut Jellineck dalam teorinya yaitu negara harus tunduk secara sukarela
kepada hukum. Menurut Krabbe yang memiliki kekuasaan tertinggi dalam negara
adalah hukum, tetapi masih ada faktor diatas negara, yaitu kesadaran hukum dan
rasa keadilan, maka dengan demikian hukumlah yang berdaulat, bukan Negara
Kedaulatan Hukum (recht Souverenighty) adalah sebuah kekuasaan tertinggi di
dalam suatu Negara itu berada pada Hukum itu sendiri. Oleh karena itu baik itu
raja atau penguasa maupun rakyat atau warga negaranya bahkan Negara itu sendiri tunduk

5
kepada Hukum. Dalam Kedaulatan Hukum semua sikap atau tingkahlaku dan
perbuatannya harus sesuai dan berdasarkan pada Hukum sehingga di dalam
kedaulatan Hukum di sini yang berkuasa adalah Hukum

2.2 TEORI UNSUR-UNSUR NEGARA


Yang dimaksud dari teori ini adalah hal hal yang menjadikan negara itu ada atau hal hal
yang diperlukan untuk terbentunya negara (elemen dari pada negara).
Untuk mengetahui unsur unsur negara ada 3 sudut pandangan :
1. Meninjau unsur unsur negara secara klasik
2. Meninjau unsur unsur negara secara yudiris
3. Menunjau unsur unsur secara sosiologis

2.2.3 Unsur-Unsur Negara Secara Klasik


unsur-unsur negara secara klasik meliputi :
a) wilayah tertentu
wilayah tertentu merupakan batas wilayah dimana kekuasaan negara itu
berlaku,kekuasaan negara tidak berlaku diluar batas wilayahnya karena bisa
menimbulkan sengketa internasional walaupun sebagai pengecualian dikenal
apa yang disebut daerah daerah eksteritorial yang artinya kekuasaan negara
bisa berlaku diluar daerah kekuasaanya.
Mengenai bataswilayah negara orang tidak dapat melihat dalam UUD
Negara, tapi merupakan ketentuan dalam perjanjian (traktat) antara dua
negara atau lebih yang berkepentingan dan biasanya merupakan negara
tetangga.penentuan dalam UUD hanya suatu peringatan saja bahwa negara
mempunyai wilayah yang berbatas. Wilayah mempunyai arti luas meliputi:
1. udara
2. darat
3. laut
b) Rakyat

Unsur dari sebuah negara yang pertama adalah adanya rakyat


maupun jumlah penduduk. Hal ini dikarenakan tanpa adanya masyarakat

6
di dalam sebuah negara maka akan mustahil negara tersebut dapat
terbentuk. Seperti yang Leacock katakan, dimana sebuah negara tidak
dapat berdiri tanpa adanya sekelompok individu yang tinggal di dalamnya.

Selain itu, sekelompok individu yang tinggal di sebuah wilayah


tersebut harus dipersatukan oleh sebuah perasaan maupun tujuan sehingga
dapat terbentuknya sebuah negara. Tanpa adanya masyarakat di dalam
sebuah negara maka sistem pemerintahan pada negara tersebut tidak dapat
berjalan. Masyarakat yang ada pada sebuah negara juga berfungsi sebagai
SDM atau Sumber Daya Manusia yang berguna bagi sebuah negara dalam
menjalankan kegiatan atau aktivitasnya di kehidupan sehari-hari. Berikut
merupakan beberapa istilah yang sering digunakan dalam penyebutan
interaksi sosial dalam hal kemasyarakatan yaitu :

Rumpun (Ras) yaitu kumpulan orang yang mempunyai ciri ciri


jasmaniah yang sama meliputi warna kulit rambut bentuk muka
bentuk badan misalnya rumpun melayu
Bangsa (natie) yaitu rakyat yang sudah berkesadaran membentuk
negara
Suku yaitu orang yang berkesamaan dalam kebudayaan

c) Pemerintah yang Berdaulat

Sebagai suatu organisasi, negara memiliki badan pengurus atau


badan pimpinan yang mengurus atau memimpin negara yang disebut
pemerintah, sedangkan fungsinya disebut pemerintahan. Pemerintah dapat
diartikan secara luas dan sempit, yaitu :

1) Pemerintah dalam arti luas adalah keseluruhan dari badan pengurus


negara dengan seluruh organisasi, bagian-bagiannya dan pejabat-
pejabatnya yang menjalankan tugas negara dari pusat sampai ke
pelosok daerah.

7
2) Pemerintah dalam arti sempit adalah suatu badan pimpinan yang
terdiri dari seseorang atau beberapa orang yang mempunyai peranan
pimpinan dan menentukan dalam pelaksanaan tugas negara. Dengan
kata lain, pemerintah dalam arti sempit adalah kepala negara dengan
para menteri (kabinet).

Sedangkan pemerintahan adalah fungi atau tugas dari pemerintah baik


dalam arti sempit atau luas.

Fungsi pemerintahan dalam arti luas meliputi tiga bidang, yaitu :

1) Eksekutif  pelaksana pemerintahan menurut undang-undang.

2) Legislatif  pembuatan undang-undang.

3) Yudikatif  peradilan menurut undang-undang.

2.2.4 Unsur-Unsur Negara Secara Yuridis


Logemann mengemukakan unsur-unsur negara secara yuridis, yaitu :

1. Wilayah hukum (gebiedsleer)  mneliputi darat, laut, udara serta orang dan
batas wewenangnya.
2. Subjek hukum (persoonsleer)  pemerintah yang berdaulat.
3. Hubungan hukum (de leer van de rechtsbetrekking)  hubungan hukum
antara penguasa dan yang dikuasai termasuk hubungan hukum ke luar
dengan negara lainnya secara internasional.

8
2.2.5 Unsur-Unsur Negara Secara Sosiologis

Paham ini dikemukakan oleh Rudolf Kjellin yang melanjutkan ajaran


Ratzel dalam bukunya Der Staat als Lebensform. Menurutnya, unsur-unsur
negara adalah : :

1) Unsur masyarakat

Masyrakat merupakan sekumpulan manusia yang saling berinteraksi.


Suatu kesatuan manusia dapat memiliki prasarana melalui warga-
warganya.Dalam buku Pengantar Ilmu Antropologi (2009) oleh
Koentjaraningrat, masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu.Interaksi tersebut
bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Kontinuitas kesatuan masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Interaksi antarwarga
2. Adat istiadat
3. Kontinuitas waktu
4. Rasa identitas yang kuta yang mengikat semua warga

2) Unsur ekonomis

Merujuk definisi di laman Opentextbc, pengertian ilmu ekonomi


secara umum adalah studi tentang bagaimana manusia membuat
keputusan dalam menghadapi kelangkaan. Objek pengamatan ilmu
ekonomi tak hanya keputusan individu, tapi juga tindakan manusia secara
komunal, seperti dalam konteks sebagai keluarga, perusahaan, dan
masyarakat. Dalam konteks bernegara ekonomi merupakan hal yang
sangat penting karena tanpa perokonomian yang kuat sebuah negara akan
mengalami kebangkrutan dan krisis.

9
3) Unsur kultural

Unsur kultural merupakan ciri khas, adat isti adat, atau budaya yang telah
lama melekat dalam masyarakat dan tidak dapat dipisahkan. Dalam
konteks bernegara unsur kultural tidak dapat terpisahkan karena budaya
suatu bangsa dapat merubah watak dan prilaku dalam menentukan jalan
tujuan berdirinya negara

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Istilah kedaulatan merupakan terjemahan dari bahasa inggris dan jerman,
soverignty atau souvereinteit yang berarti kekuasaan yang tertinggi. ilmuan yang
pertama kali mengemukakan konsep kedaulatan adalah Jean Bodin. Pemikir
Perancis ini mengatakan bahwa “kedaulatan tertinggi yang tidak dibatasi oleh
hukum.” Wewenang tersebut ada pada penguasa yang menguasai seluruh warga
negara dan orang-orang lain dalam ruang lingkup wilayahnya.
2. Kedaulatan menurut subtansinya dibagi menjadi 2 yaitu kedaulatan internal dan
kedaulatan eksternal.
3. Kedaulatan menurut jenisnya dibagi menjadi 5 yaitu kedaulatan tuhan,kedaulatan
raja,kedaulatan rakyat, kedaulatan negara, dan kedaulatan hukum.
4. Teori unsur-unsur negara adalah hal hal yang menjadikan negara itu ada atau hal
hal yang diperlukan untuk terbentunya negara (elemen dari pada negara).
Untuk mengetahui unsur unsur negara ada 3 sudut pandangan :
1. Meninjau unsur unsur negara secara klasik
2. Meninjau unsur unsur negara secara yudiris
3. Menunjau unsur unsur secara sosiologis

B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis, Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca sangat Diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk
kedepannya. Sehingga bisa terus Menghasilkan penelitian dan karya tulis yang
bermanfaat bagi banyak orang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Krisna S. https://tirto.id/definisi-terbentuknya-negara -penyebab-dan-contoh-bentuknya-f93F


(diakses pada 10 september 2022).

https://s2paiantasari2015.blogspot.com/2016/05/teori unsur- negara.html?m=1 (diakses pada


11 september 2022)

Amri P.Sitohang. 2008. Ilmu negara. Semarang: semarang university press.

ttps://dekabopass2.blogspot.com/2015/08/makalah-ilmu-negara.html (diakses pada tanggal


13 oktober 2002 pukul 10.45)

12
13

Anda mungkin juga menyukai