Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“Nilai Sosial,Norma Sosial,Sosialisasi,Kepribadian,Kebudayaan dalam ilmu sosiologi”

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Muhammad Irwawan S, M.Pd

Disusun Oleh :

Anggota Kelompok 2

1]REDA FIRNANDA PUTRA (2287205001)


2]NOVA FITRIANI (2287205004)
3]ASNA MUYASAROH (2287205008)
4]AFIFUDIN ZAKARIA (2287205011)
5]NUGRO PADANG PANGGALIH (2287205012)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP - PGRI ) TRENGGALEK

PROGRAM STUDI PPKn


2022/2023

I
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan bagi penulis dalam
menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tanpa rahmat dan ridho-Nya penulis tidak akan
mampu menyelesaikan tugas makalah Sosiologi dan Antropologi Budaya mengenai “Nilai
Sosial,Norma Sosial,Sosialisasi,Kepribadian,kebudayaan dalam ilmu sosial" ini dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya
kelak kita nantikan.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak
Muhammad Irwawan S, M.Pd pada mata kuliah Ilmu Negara. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang sejarah lembaga perwakilan dan juga teori-
teorinya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muhammad Irwawan S, M.Pd selaku
dosen pengampu mata kuliah Sosiologi dan Antropologi Budaya yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan juga kepada pembaca
yang telah meluangkan waktu untuk membaca makalah ini. Penulis menyadari, makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat
penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Trenggalek,24 Oktober 2022

penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………………………………………………………………

KATA PENGHANTAR………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISU …………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………

A. Latar beakang …………………………………………………………………………………………………………………………

B. Rumusan masalah ………………………………………………………………………………………………………………

C. Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………………………

D. Manfaat………………………………………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………………………………

A.Pengertan nilai sosial dalam sosiologi ………………………………………………………………………………

B.Pengertian norma sosial dalam sosiologi………………………………………………………………………………

C.Penggertian sosialisasi dalam sosiologi ………………………………………………………………………………

D.Pengertian kepribadian dalam sosiologi………………………………………………………………………………

E.Pengertian kebudayaan dalam sosioogi………………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………

A.Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………………………………………

B.Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Secara umum sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakatsecara
keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan kelompok,
kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
Sosiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari struktur sosial danproses sosial,
termasuk perubahan-perubahan sosial. Sosiologi merupakan ilmu umum artinya sosiologi
mempelajari gejala umum yang ada pada setiap interaksi manusia, bukan mempelajari ilmu
dengan gejala khusus.

Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang memfokuskan kajiannya pada masyarakat termasuk
interaksi antar masyarakat dan fenomena sosial di masyarakat, sosiologi pun juga mengkaji
perilaku dari masyarakat akan tetapi tidak pada tahap sampai menilai baik buruknya perilaku,
karena sebagaimana

diketahui bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bercirikan non etis. Sehingga
sosiologi melihat suatu fenomena sosial dari segala aspek dan tidak sampai pada tahapan
menghakimi bahwa itu baik atau buruk. Terlebih melihat perilaku maupun sikap masyarakat
yang beragam dan sangat kompleks serta sangat dinamis. Dalam makalah ini kami membahas
mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam ilmu sosiologi dan antropologi yang kami bagi
dalam lima sub pembahasan, yang membahas tentang sifat manusia, tingkah laku, dan manusia
sebagai makhluk mensejarah serta masalah sosial yang dihadapi manusia.
B.RUMUSAN MASALAH

1] Apa pengertin nilai sosial dalam sosiologi?

2]Apa pengertian norma sosial dalam sosiologi?

3]Apa pengertian sosialisasi dalam sosiologi?

4]Apa pengertian kepribadian dalam sosiologi?

5]Apa pengertian kebudayaan dalam sosiologi?

C.TUJUAN

1] Untuk menjelaskan nilai sosial dalam sosiologi

2] Untuk menjelaskan norma sosial dalam sosiologi

3] Untuk menjelaskan sosialisasi dalam sosiologi

4] Untuk menjelaskan kepribadian dalam sosiologi

5] Untuk menjelaskan kebudayaan dalam sosiologi

D.MANFAAT

1] Bagi institut Pendidikan

Makalah Nilai Nilai Yang Terkandung Dalam Ilmu Sosiologi Dan Antropologi Budaya ini dapat
memberikan pemahaman bagi mahasiswa S1 PPKn STKIP PGRI Trenggalek dalam mengetahui
tentang mata kuliah sosiologi dan antropologi serta hasil makalah ini dapat digunakan sebagai
kontribusi dalam menanamkan minat, motivasi , dan sikap diri mahasiswa sehingga dapat
meningkatkan prestasi belajar dari mahaiswa S1 PPKn STKIP PGRI Trenggalek.

2] Bagi mahasiswa

Dapat dijadikan pemahaman dan penelitian terhadap materi nilai-nilai yang terkandung
dalam ilmu sosiologi dan antropologi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN NILAI SOSIAL DALAM SOSIOLOGI

Nilai sosial merupakan suatu konsep yang dianut masyrakat tentang apa yang dianggap baik
dan buruk.Nilai sosial terbentuk akibat kesepakatan dari individu dimasyarakat.Apa yang
dianggap baik dan apa yang ianggap buruk oleh kelompk masyarakat lain.Contoh nya dalam
lingkungan rumah adalah orang tua yang mendidik anaknya.

1] CIRI CIRI NILAI SOSIAL

a] Terciptanya secara sosial.Artinya seseorng harus mempelajari nilai seiring berjalanya


waktu ,bukan dari bawaan lahir

b] Berlangsung terus menerus melalui interaksi,kontak sosial dan akultrasi.

c] Memberi pengaruh yang berbeda pada setiap individu

d]Melibatkan emosi dan perasaan.

2] FUNGSI NILAI SOSIAL

1] Sebagai alat untuk mentukan kelas sosial

2] Mengarahkan prilaku masyarakat agar sesuai nilai yang ada

3] Mendorong seseorang untuk menjalankan peran sosial

4] Mengarahkan seseorang agar selalu berbuat baik

5] Mendorongkn kelompk untuk mengedepankan kerja sama

1.NILAI MATERIAL

Nilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi tubuh manusia. Contohnya,
barang-barang kebutuhan pokok, pakaian, obat-obatan, dsb.
2.NILAI VITAL

Nilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk melaksanakan
aktivitasnya. Contohnya, buku dan perlengkapan alat tulis bagi pelajar, computer bagi bagi
orang yang bekerja di bidang IT, barang-barang perkakas untuk untuk orang pekerja bangunan,
dsb.

3.NILAI KEROHANIAN

Nilai kerohanian merupakan segala sesuatu yang berguna bagi batin (rohani) manusia. Nilai
ini terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:

a) Nilai kebenaran yang bersumber dari akal manusia dan diikuti dengan fakta-fakta yang telah

terjadi .

b) Nilai keindahan yang berhubungan dengan ekspetasi (perasaan) seseorang mengenai

keindahan suatu hal, seperti karya seni.

c) Nilai moral yang bersumber dari perilaku baik dan buruknya seseorang.

d) Nilai religious yang bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

A.Pengertian Norma Sosial


Jadi norma sosial adalah seperangkat aturan atau panduan hidup yang biasanya tidak
tertulis, tetapi tetap akan terus berlaku dalam kehidupan masyarakat. Adanya norma sosial
dapat dipengaruhi oleh tindakan serta kehidupan sosial secara luas.

Tanpa adanya norma sosial, kehidupan dalam masyarakat akan menjadi kacau bahkan tak
terkendalikan. Keberadaan norma sosial biasanya disertai dengan berbagai macam sanksi
tertulis.

Sebagai aturan, norma sosial memiliki sifat memandu, memengaruhi hingga menentukan serta
mengatur tindakan seseorang. Dalam sosiologi, norma merupakan bagian yang ada di dalam
struktur sosial.

Ketika suatu norma dilanggar, maka akan ada sistem sosial yang terganggu. Sedangkan, jika
norma selalu ditaati, maka sistem sosial juga bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Seorang sosiolog bernama Emile Durkheim menjelaskan bahwa tanpa adanya norma,
masyarakat akan bisa berantakan kehidupannya. Kekacauan adalah suatu anomali sistem sosial
yang teratur. Ia juga menyebutkan jika fenomena tersebut adalah sebagai anomie, yaitu suatu
kondisi sosial tanpa adanya aturan, tanpa norma dan tanpa keteraturan.

B.Fungsi nilai sosial


Norma sosial tentunya juga memiliki fungsi tersendiri di tengah kehidupan masyarakat.
Seorang sosiolog bernama Soemardjan menjelaskan tentang pentingnya norma di tengah
kehidupan sosial. Ia menjelaskan jika norma sosial di masyarakat memiliki beberapa fungsi yang
begitu krusial.

Fungsi dari norma sosial adalah sebagai pedoman hidup yang berlaku untuk setiap individu maupun
masyarakat yang ada di dalam lokasi dan waktu yang spesifik.

Contohnya adalah ketika di kampung A orang akan memberikan salam sebelum pergi ketika bertamu.
Namun, perilaku tersebut belum tentu ada dan berlaku di kampung lain. Hal sebaliknya juga bisa terjadi.

Contohnya lagi ketika seseorang mencuri ayam akan mendapatkan hukuman seperti masuk penjara.
Namun lain halnya dengan orang yang sering marah-marah bisa mendapatkan sanksi sosial berupa
dikucilkan atau dijauhi oleh masyarakat.

Norma sosial sendiri memiliki kekuatan untuk bisa mengikat anggota masyarakat yang berbeda.
Ada yang memiliki tingkatan pengikat begitu kuat dan ada juga norma yang memiliki tingkat
pengikat yang longgar. Semakin kuat norma sosial yang mengikat masyarakat, maka akan
semakin lemah kecenderungan orang untuk melanggar norma sosial tersebut. Namun, hal
sebaliknya juga bisa terjadi.

C.Jenis Norma Sosial


1. Jenis Norma Sosial Berdasarkan Sumbernya

Setelah mengerti apa itu norma sosial serta fungsinya. Berikutnya kita akan belajar bersama
tentang jenis-jenis dari norma sosial yang dilihat berdasarkan sumbernya.

a. Norma Agama
Norma agama adalah sekumpulan aturan hidup yang biasanya berasal dari wahyu
Tuhan. Adanya norma agama akan mengatur hubungan antara manusia dengan manusia
lainnya dan hubungan antara manusia dengan Tuhan.

Oleh karena itu, manusia harus menaati norma agama dengan mentaati segala bentuk
perintah Tuhan dan menjauhi setiap larangan Tuhan. Dengan begitu, setiap manusia bisa
mengendalikan dirinya dalam setiap kehidupan sehari-harinya.

Sebagai contohnya adalah menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing,


sehingga menumbuhkan sikap toleransi antar umat beragama dan merawat lingkungan
hidup.

b. Norma Hukum

Selanjutnya, ada norma hukum. Norma hukum adalah segala bentuk aturan yang berasal
dari negara. Norma hukum akan memiliki isi perintah dan larangan untuk setiap warga dalam
suatu negara. Ketika ada warga negara yang melanggar norma hukum, maka ia akan
mendapatkan sanksi sebagai bentuk hukumannya.

Norma hukum akan disusun dan disahkan oleh lembaga negara yang berwenang sesuai dengan
fungsi serta tugasnya. Adanya norma hukum dapat menciptakan kehidupan yang lebih tertib
dan juga damai.

Contohnya, setiap pengemudi kendaraan bermotor harus memiliki Surat Izin Mengemudi atau
SIM, pengemudi harus selalu mentaati peraturan lalu lintas, setiap warga negara dilarang untuk
menyebarkan berita bohong, dan sebagainya.

c. Norma Kesusilaan

Berikutnya ada norma kesusilaan, yang mana norma ini dapat diartikan sebagai tentang segala
aturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Dengan hati nurani manusia, kita bisa
memberikan penilaian terhadap apa yang sudah kita lakukan, apakah tindakan tersebut sudah
sesuai dengan keinginan hati pribadi atau memang malah sebaliknya. Dengan begitu, segala
bentuk tindakan atau sikap akan berasal dari hati nurani.

Adanya norma kesusilaan akan membuat kehidupan menjadi lebih harmonis dan bisa mengatur
hubungan antar manusia. Jika norma ini dilanggar, biasanya pelaku akan merasa bersalah dan
menyesal.

Contoh dari norma kesusilaan adalah seseorang yang melakukan perilaku tak baik kepada
manusia lainnya seperti mencontek pekerjaan teman atau mencuri barang milik orang lain

d.Norma Kesopanan
kesopanan, yang mana norma ini akan mengatur pergaulan manusia. Norma kesopanan
biasanya berasal dari kesepakatan masyarakat. Keberadaan dari norma kesopanan ditujukan
untuk mengatur segala bentuk tindakan yang dianggap sopan dan tidak sopan.

Norma ini sebenarnya memiliki bentuk yang tak sama. Hal ini tak lain karena disesuaikan
dengan kesepakatan masing-masing masyarakat pada suatu wilayah tertentu. Dengan adanya
norma kesopanan, maka kita bisa lebih mudah dalam menyesuaikan diri serta bergaul dengan
masyarakat. Sementara itu, mereka yang melanggar norma kesopanan biasanya akan
mendapatkan sanksi seperti pengucilan, cemooh hingga dijauhi oleh masyarakat.

Contoh dari norma kesopanan, seperti siswa yang harus memberikan rasa hormat kepada guru,
seseorang harus menggunakan bahasa yang sopan ketika berbicara dengan orang yang lebih
tua atau tidak memotong pembicaraan orang lain yang sedang berbicara, dan masih banyak
lagi.

2. Jenis Norma Sosial Berdasarkan Tingkat Daya Ikat

Selain berasal dari sumbernya, norma sosial juga dibedakan berdasarkan dari tingkatan daya
ikatnya. Itu artinya, setiap norma memiliki kekuatan pengikat yang berbeda-beda. Agar kalian
bisa lebih jelas lagi tentang beberapa jenis norma yang dilihat berdasarkan daya ikatnya,
berikut adalah penjelasan lengkapnya.

a. Folkways atau Kebiasaan

Folkways adalah suatu norma yang bisa disebut sebagai norma kebiasaan. Dari definisinya,
norma kebiasaan adalah aturan dengan kekuatan yang lebih kuat daripada usage. Hal ini tak
lain karena memang perbuatan dari norma kebiasaan akan dilakukan secara berulang-ulang .

Contoh paling mudah adalah ketika kita mengetuk pintu serta memberikan salam ketika
bertamu ke rumah orang lain. Ketika kita bertamu dan tidak melakukan suatu kebiasaan
tersebut, maka kita akan dinilai sebagai seseorang yang tidak memiliki nilai kesopanan atau nilai
tata krama. Hukuman yang diterima biasanya akan dalam bentuk teguran.

b. Usage atau Cara

Dilihat berdasarkan tingkatannya, dari semua jenis norma sosial yang ada, norma cara atau
usage adalah jenis yang paling lemah tingkatannya. Hal ini tak lain karena sanksi yang diberikan
kepada pelaku hanyalah dalam bentuk cemoohan.

Contoh paling mudah adalah ketika kita sedang berkunjung ke luar negeri yang pada dasarnya
kebiasaan masyarakat negara tersebut adalah menggunakan sendok garpu. Akan tetapi, ketika
kita memiliki kebiasaan langsung menggunakan tangan, secara spontan kita akan menyantap
makanan dengan menggunakan tangan seperti kebiasaan sebelumnya.

c. Mores atau Tata Kelakuan

Mores biasanya lebih banyak dikenal sebagai norma tata kelakuan. Norma tata kelakuan ini
memiliki pengertian sebagai suatu aturan yang akan mengontrol perilaku masyarakat dan akan
memberikan sebuah sanksi jika orang tersebut tidak menjalankan aturan yang sudah ada.
Bahkan, sanksi yang diberikan juga tergolong berat bila dibandingkan dengan sanksi norma
lainnya.

Contohnya adalah ketika seseorang melakukan tindakan mencuri, membunuh, mengkonsumsi


narkoba, memerkosa dan segala macam bentuk tindakan kriminal lainnya. Ketika beberapa hal
tersebut dilakukan, para pelaku akan diberikan sebuah sanksi, seperti kurungan penjara atau
hukuman pidana di dalam negara yang bersangkutan.

Mereka yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut tak hanya bisa merugikan diri
sendiri, tetapi bisa juga bisa membahayakan keselamatan dan merugikan orang lain.

d. Custom atau Istiadat

Custom juga bisa disebut dengan norma istiadat. Norma jenis ini adalah suatu aturan yang ada
dan sudah diturunkan dari generasi ke generasi selanjutnya sekaligus memiliki sifat yang sangat
mengikat.

Pelanggar norma istiadat akan berujung pada sanksi sosial atau sanksi adat. Keberadaan dari
norma ini biasanya karena adanya kesepakatan antara kelompok masyarakat tertentu.

Contohnya adalah ketika tradisi lempar beras sudah menjadi salah satu adat pernikahan dalam
desa tertentu. Namun, ketika ada pasangan yang menikah tanpa melakukan tradisi lempar
beras tersebut, masyarakat setempat akan memiliki pandangan hal tersebut sebagai bentuk
tindakan aneh.

Sanksi yang diberikan juga lebih berat, seperti pernikahan dianggap tidak sah karena tidak
dilakukan sesuai dengan adat istiadat yang sudah berlaku sejak lama.

D .Ciri Norma Sosial


Norma sosial juga memiliki ciri-ciri di dalamnya. Adanya ciri ini akan lebih mempermudah
masyarakat dalam mengenali norma sosial. Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah
beberapa ciri-ciri dari norma sosial.
1. Memiliki Sifat Tak Tertulis

Norma sosial biasanya hanya bisa diingat, diserap dan diterapkan dalam suatu interaksi antar
anggota dalam kelompok masyarakat tentu. Dengan kata lain, norma sosial memiliki ciri tak
tertulis.

2. Ada Karena Hasil Kesepakatan Bersama

Salah satu tujuan dari adanya norma sosial adalah untuk mengatur perilaku seluruh anggota
masyarakat. Oleh karena itu, keberadaan norma sosial harus didasarkan dari hasil kesepakatan
bersama dalam suatu lingkungan masyarakat.

3. Bisa Mengalami Perubahan

Seiring berjalannya waktu norma sosial memungkinkan untuk berubah. Hal ini tak lain karena
norma sosial terbentuk atas proses interaksi sosial di kelompok masyarakat yang dipengaruhi
oleh perkembangan zaman juga.

4. Akan Ditaati Bersama

Dikarenakan norma sosial adalah suatu aturan bersama yang ada di dalam kehidupan
masyarakat. Tentunya, keberadaan norma sosial harus ditaati secara bersama-sama oleh
seluruh lapisan masyarakat.

5. Adanya Hukuman Atau Sanksi

Ketika dijalankan, norma sosial juga akan beriringan dengan suatu hukuman atau sanksi.
Hukuman atau sanksi tersebut memiliki sifat ringan, sedang, dan berat. Keberadaan hukuman
atau sanksi ini akan diberikan kepada mereka yang melanggar norma yang telah diberlakukan
dan disetujui oleh masyarakat.

E. Contoh Norma Sosial


Berikut beberapa contoh dari norma sosial.

1. Membuang sampah pada tempatnya.


2. Tidak menggunakan obat terlarang seperti narkoba.
3. Mengikuti aturan taat protol selama pandemi Covid-19 agar tidak tertular virus corona.
4. Membantu sesama ketika sedang dalam kondisi kesusahan.
5. Pelaku pencurian akan mendapatkan suatu hukuman atau sanksi.
Jadi, norma sosial adalah seperangkat aturan atau panduan hidup yang biasanya tidak tertulis,
tetapi tetap akan terus berlaku dalam kehidupan masyarakat. Dengan adanya norma sosial,
maka kehidupan sesama masyarakat dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

A.PENGERTIAN SOSIOLOGI
Sosialisasi adalah proses pengembangan potensi manusia melalui penyerapan nilai-nilai,
norma- norma, dan beragam aspek kebudayaan masyarakat seutuhnya.Proses sosialisasi
merupakan pendidikan sepanjang hayat melalui pemahaman dan penerimaan individu atas
peranannya di dalam suatu kelompok. Sosialisasi terjadi melalui interaksi antar manusia
manusia mempelajari sesuatu dari orang-orang yang paling penting dalam kehidupannya
seperti anggota keluarga dekat, teman baik, dan para guru. Namun demikian, manusia juga
belajar dari orang - orang yang mereka temui di jalan, di televisi, di internet, dan lain-lain.

B.Jenis Sosialisasi
1. Sosialisasi Primer merupakan sosialisasi pertama yang dijalani seseorang semasa kecil yang berfungsi
mengantar seseorang memasuki kehidupan sebagai anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi Primer
terjadi dalam keluarga, kelompok teman sepermainan dan sekolah.

2. Sosialisasi Sekunder merupakan sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan
seseorang ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat, seperti ditempat kerja, akademi militer, dan
lain-lain.

C.Pola Sosialisasi
1. Sosialisasi Represif adalah proses sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan
hukuman, komunikasi satu arah, kepatuhan penuh anak pada orang tua, dan peran dominan
orang tua dalam proses tersebut.

2. Sosialisasi Partisipatif adalah proses sosialisasi yang lebih mengutamakan penggunaan


motivasi, komunikasi timbal balik, penghargaan terhadap otonomi anak, dan tanggung jawab
dalam proses tersebut.

D.Tujuan Sosialisasi
1. Menumbuhkan disiplin dasar

2. Menanamkan aspirasi atau cita-cita

3. Mengajarkan peran-peran sosial dan sikap-sikap penunjangnya.

4. Mengajarkan keterampilan sebagai persiapan dasar untuk berpartisipasi dalam kehidupan orang
dewasa.

E.Tahapan Sosialisasi

1. Tahap persiapan (preparatory stage)

Tahap persiapan merupakan tahapan yang di alami oleh seseorang sejak di lahirkan. Dimana persiapan
untuk mengenal kehidupan sosial untuk memperoleh pemahaman diri. Pada tahap ini seseorang akan
meniru, tetapi tidak sempurna sehingga dibutuhkan orang-orang di lingkungan keluarga dan mereka
berperan besar dalam kegiatan tersebut.

2.Tahap meniru (play stage)

Seseorang akan mengambil peran meniru orang-orang yang berada di sekitarnya, tapi belum
memahami peranan tersebut. Pada tahap ini seseorang akan meniru peran-peran dewasa yang berada
disekitarnya. Meski mampu menirukan tapi belum sepenuhnya memahami makna yang ditirukannya.

3. Tahap siap bertindak (Game stage )

Seseorang akan mengetahui apa yang dilakukan setelah menirukan peran orang lain baik di keluarga
atau lingkungan. Bisa memahami makna peraturan yang ada.

4. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized other)

Pada tahap ini seseorang mencapai tahap Pendewaraan. Bahkan mampu mengambil peran orang lain
secara luas.

F.Agen Sosialisasi
Agen Sosialisasi adalah pihak-pihak pihak yang melaksanakan proses sosialisasi. Bentuk agen sosialisasi
yaitu: keluarga, sekolah, kelompok teman sebaya, agama, media massa, tempat kerja, dan lain-lain.
Peran agen sosialisasi ialah untuk meningkatkan partisipasi individu di dalam masyarakat melalui
pembentukan pengetahuan sikap, nilKEBUDAYAAN
secara sesiologis, semua manusia dewasa yang normal pasti memiliki kebudayaan.Maka kebudayaan
bisa diartikan sebagai keseluruhan tingkah laku dan kepercayaan yang dipelajari yang merupakan yang
merupakan ciri anggota masyarakat tertentu.

Budaya adalah bentuk jamak dari kata Budi dan daya yang berarti cinta,karsa dan rasa.kata budaya
sebenarnya berasal dari kata Sansekerta budhaya yaitu bentuk jamak dari Buddhis yang berarti budi

Atau akal.

Berikut pengertian budaya atau kebudayaan menurut para ahli:

1) E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lamserta kebiasaan yang didapat
oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

2) R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku yang dipelajari, di mana unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota
masyarakat lainnya.

3) Koentjaraningrat, mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri
manusia dengan belajar.

4) Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat.

5) Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.

Dengan demikian, kebudayaan atau budaya menyangkut keseluruhan aspek kehidupan manusia baik
material maupun non material. Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini
kemungkinan besar sangat dipengaruhi oleh pandangan evolusionisme. yaitu suatu teori yang
mengatakan bahwa kebudayaan itu akan berkembang dan tahapan yang sederhana menuju tahapan
yang lebih kompleks. Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia dan meliputi:

a) kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda benda ciptaan manusia, misalnya
kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain;

b) kebudayaan nonmateriil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang tidak dapat dilihat dan diraba,
misalnya agama, bahasa, ilmu pengetahuan, dan sebagainya.

2. Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh
dengan cara belajar.

3. Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota mayarakat. Tanpa masyarakat kemungkinan sangat
kecil untuk membentuk kebudayaan, tidak munkin manusia (secara individu maupun kelompok) dapat
mempertahankan kehidupannya

ai, norma, dan perilaku yang bermakna.

Anda mungkin juga menyukai