Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila D-2.2

Dosen Pengampu : Dr. Nurul Wiqoyah, dra., M.Si

Oleh :

Pancasila D-2.2

Ni'matus sa'diyah ( 152111013018 )

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Pancasila Sebagai Ideologi. Adapun maksud
dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya
bagi penulis.

Tak lupa ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Dosen pengampu kelas Pancasila D-
2.2, Dr. Nurul Wiqoyah, dra., M.Si yang telah memberikan tugas ini untuk menambah
pengetahuan dan wawasan kami. Semoga makalah ini dapat diterima dan tidak
mengecewakan beliau.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis pun
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun
dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua
pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih
juga dalam pengetahuan kita bersama.

Surabaya, 16 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................

1.1 Latar Belakang ...............................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................

1.3 Tujuan ............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................

2.1 Ideologi…………………………………….…………………..

2.1.1 Pengertian Ideologi dan Ideologi Pancasila..................

2.1.2 Fungsi Ideologi...............................................................

2.1.3 Jenis-Jenis Ideologi.........................................................

2.2 Pancasila sebagai Ideologi Negara……............................................

2.2.1 Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara....................

2.2.2 Unsur-Unsur yang Bertentangan dengan Pancasila.....

2.2.3 Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara......................

2.3 Pancasila dengan Liberalisme, Komunisme, dan Agama dalam sejarah


Indonesia.........................................................................

2.3.1 Pancasila dengan Liberalisme......................................

2.3.2 Pancasila dengan Komunisme......................................

2.3.3 Pancasila dengan Agama..............................................

2.4 Tantangan terhadap Pancasila sebgaai Ideologi Negara.............

BAB IV PENUTUP ..................................................................................

3.1 Kesimpulan ...................................................................................

3.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seluruh negara-negara didunia ini pasti memiliki suatu landasan atau dasar yang kita
kenal dengan Ideologi. Karena ideolgi merupakan merupakan dasar atau ide atau citacita
negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju.Presiden dalam memimpin bangsa
Indonesia dia tidak bisa mengandal visi dan misinya sendiri untuk mencapai cita-cita bangsa,
oleh karena itu harus memiliki suatu dasar atau landasan yang dapat dijadikan sebagai
patokan. Ideologi negara Indonesia adalah Pancasila, pancasila bukan Ideologi negara bagi
sebagian atau daerah-daerah tertentu saja tetapi menyuluruh, terkadang perbedaan pendapat
dalam mengartikan dasar negara maka terjadilah pertikaian.

Pancasila sebagai ideologi negara mengandung unsur-unsur yang harus dipegang erat oleh
setiap individu dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila mengandung lima sila yang setiap
silanya berfungsi untuk melindungi dan mempertahankan persatuan Indonesia dengan
menekankan nilai untuk menjadikan keberagaman Indonesia terintegrasi dengan kuat.
Pancasila juga merupakan gambaran dari cita-cita bangsa yang menjadi landasan masyarakat
dalam berperilaku di dalam lingkungannya sendiri maupun di luar lingkungannya.

Sebagai ideologi negara, Pancasila dihadapkan oleh berbagai tantangan yang dapat
menggoyahkan fondasi negara. Banyaknya tantangan tersebut datang dari pihak internal
maupun eksternal. Modernisasi dan globalisasi yang terus terjadi juga memberikan banyak
tantangan bagi Pancasila dalam menjadi ideologi negara Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dari ideologi?

2. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, dapat dihasilkan beberapa
rumusan masalah, yakni:

3. Bagaimana hakikat dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia?


4. Apa saja tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia?

1.3 Tujuan

Tujuan pembahasan dalam makalah ini meliputi:

1. Mengatahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dari ideology

2. Mengetahui hakikat dan fungsi Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia

3. Mengetahui tantangan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ideologi

2.1.1 Pengertian Ideologi dan Ideologi Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada alinea ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-Undang
Dasar 1945.Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

Ideologi berasal dari kata idea dan logos. Idea berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-
cita. Logos berarti ilmu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi diartikan
sebagai kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang
memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai
paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial politik

2.1.2 Fungsi Ideologi

Fungsi ideologi adalah sebagai berikut:

1. Struktur kognitif, yakni seluruh pengetahuan yang dapat menjadi landasan dalam
memahami dan menafsirkan dunia.

2. Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta


menunjukkan tujuan dan cita-cita dalam kehidupan manusia.
3. Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi seseorang dalam bertindak
atau berperilaku.

4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan dan lebih mengenal identitasnya.

5. Kekuatan yang dapat mendorong dan menyemangati seseorang untuk mencapai


tujuan dan cita-citanya.

6. Pendidikan bagi seseorang ataupun masyarakat.

2.1.3 Jenis-Jenis Ideologi di Dunia

Kapitalisme, yakni paham yang memberikan kebebasan kepada masing-masing individu


untuk menguasai sistem perekonomian dengan kemampuan modal yang dimilikinya
(Sastrapratedja, 2001: 50-69)

Liberalisme, yakni paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kebebasan individual
dan hak-hak individu.

Marxisme-Lenimisme, yakni paham yang meletakkan ideolgi dalam perspektif evolusi


sejarah yang memiliki dasar atas dua prinsip. Prinsip pertama ialah penentu akhir dari
perubahan sosial adalah perubahan dan cara produksi. Sedangkan, prinsip kedua ialah proses
perubahan sosial bersifat dialektis atau saling berhubungan.

Sosialisme, yakni paham yang meletakkan ideologi dalam perspektif kepentingan


masyarakat. Hal ini berarti suatu negara wajib menyejahterakan seluruh masyarakatnya
(walfare state).

2.2 Pancasila sebagai Ideologi Negara

2.2.1 Hakikat Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai ideologi negara memiliki tiga dimensi, yakni:

Dimensi realitas: nilai-nilai dasar yang terkandung besumber dari nilai-nilai real yang hidup
dan terjadi dalam masyarakat. Artinya, nilai-nilai Pancasilaa bersumber dari nilai-nilai hidup
bangsa Indonesia sekaligus juga dijabarkan dan diterapkan dalam kehidupan nyata dalam
segala aspek kehidupan.
Dimensi idealitas: mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan, seperti kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Artinya, pancasila
memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai sehingga timbul optimism, harapan, dan
motivasi untuk merealisasikan cita-citanya tersebut.

Dimensi fleksibilitas: Pancasila sebagai ideologi terbuka yang mengandung relevansi atau
kekuatan yang dapat merangsang dan mendorong masyarakat untuk mengembangkan
pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya (Alfian,
1991: 192-195).

2.2.2 Unsur-Unsur yang Bertentangan dengan Pancasila

Unsur Ateisme

Ateisme merupakan sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan
dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia
adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan. Hal ini tentu saja
bertentangan dengan sila pertama pancasila, yaitu ketuhanan yang maha esa karena indonesia
memiliki keberagaman agama dari setiap pemeluknya. Oleh karena itu, dengan adanya unsur
ateisme ini jelas mencoreng keberadaan sila pertama, yaitu ketuhanan yang maha esa.

Unsur Individualisme

Individualisme adalah sikap atau perilaku seseorang yang hanya mementingkan dirinya tanpa
peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Hal ini jelas menentang sikap gotong royong yang
sudah tertanam dari zaman nenek moyang serta mencoreng sila kelima, yaitu keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.

Unsur Kapitalisme

Kapitalisme merupakan paham tentang kebebasan bermodal dan mendapatkan kekuasaan


secara sebebas-bebasnya tanpa ada batasan dari siapapun. Kapitalisme ini jelas menentang
ekonomi kerakyatan, yaitu sistem yang memberikan kesempatan kepada pihak manapun
untuk meningkatkan modal dan kehidupannya dalam bermasyarakat.

2.2.3 Fungsi pancasila sebagai ideologi negara

 Menggambarkan cita-cita dan arah bangsa ke depan


 Menciptakan rasa kebersamaan dalam keluarga besar bangsa indonesia sesuai dengan
bhineka tunggal ika

 Menggairahkan seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan


negara republik Indonesia

 Sebagai penuntun warga negara, yakni setiap perilaku warga negara harus didasarkan
pada preskripsi moral

 Sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai dengan sila-sila pancasila

2.3 Pancasila dengan Liberalisme, Komunisme, dan Agama dalam sejarah Indonesia.

2.3.1 Pancasila dengan Liberalisme

Periode 1950-1959 merupakan periode pemerintahan demokrasi liberal. Partai politik saat itu
cukup banyak seperti masyumi, NU, PKI, dll. Indonesia tidak menerima liberalisme karena
beberapa hal, yakni:

Individualisme melahirkan kebebasan seseorang untuk mendapatkan kekuasaannya seluas-


luasnya tanpa ada batasan hal ini sangat bertolak belakang dengan indonesia yang menganut
paham integralistik dimana manusia saling membutuhkan antar sesama dalam bersosialisasi.

Sebuah paham liberalisme yang tidak diatasi secara baik dapat melahirkan dampak yang
sangat berbahaya bahkan diluar perkiraan manusia, dengan adanya liberalisme manusia bisa
bergerak ke arah mana saja, termasuk agama. Gerakan ini bisa membawa adanya
ketidakpercayaan akan tuhan atau atheis serta bebas untuk menilai atau mengkritik agama.
Hal ini sangat berbeda dengan pancasila dimana sila ketuhanan yang maha esa menunjukkan
sifat khas bahwa indonesia bukan negara sekuler.

2.3.2 Pancasila dengan Komunisme

Periode 1945 - 1950 Pancasila menjadi dasar negara yang kuat tetapi
menghadapi tantangan dari dalam maupun luar seperti agresi, NICA, gerakan DI/TII, dan
pemberontakan PKI. Komunisme tidak diterima oleh masyarakat Indonesia karena :

Negara komunisme bersifat atheis sedangkan hal ini berkebalikan dengan Indonesia yang
berdasar atas ketuhanan yang maha esa
Tidak menghormati manusia sebagai makhluk individu. Berbeda dengan pancasila yang
bersifat terbuka , memberikan keyakinan dan menuntut sikap kritis, dinamina, dan rasional.

Pealnggaran ppeneybaran ideologi komunis ditgaskan dalam TAP MPR No.


XXV/MPRS/1966 tentang pembubaran PKI, yang diperkuat dengan Tap MPR no>
IX/MPR/1978 dan Tap MPR No. VII/MPR/1983.

2.3.3 Pancasila dengan Agama

Indonesia bukan negara agama. Namun, kehidupan beragama sangat dihormati


dan dijunjung tinggi. Sejalan dengan Kaelan (2012 : 215-216) bahwa NKRI adalah negara
yang berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa sehingga setiap warga negara memiliki hak
asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.

Atheisme, sekularisme, pertentangan baik agama, golongan agama, antar dan


inter penganut agama, pemaksaan agama tidak mendapat tempat di Negara Indonesia. NKRI
yang berdasarkan Pancasila memeberikan toleransi terhadapa orang lain dalam menjalankan
agamanya dan segala aspek pemerintahan dijadikan sesuai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha
Esa

2.4 Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi Negara

Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai ideologi negara berasal dari internal dan
eksternal Negara Indonesia itu sendiri.

Tantangan secara internal :

Pergantian rezim yang berkuasa melahirkan kebijakan politik yang berorientasi kepentingan
kelompok atau partia sehingga Pancasila diabaikan, Penyalahgunaan kekuasaan
menyebabkan rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap rezim yang berkuasa sehingga
berdampak pada turunnya kepercayaan terhadap ideologi.

Tantangan secara eksternal :

Pertarungan ideologi antara negara-negara super power seperti Amerika dan Uni Soviet
dahulu./ Menguatnya isu kebudayaan global yang ditandai dengan masuknya berbagai
ideologi asing akibat keterbukaan informasi, Meningkatnya kebutuhan dunia sebagai akibat
pertambahan penduduk dan kemajuan teknologi sehingga terjadi eksploitasi SDA secara
massif.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup sekaligus juga merupakan
ideologi negara. Sebagai ideologi negara berarti pancasila merupakan gagasan dasar yang
berkenaan dengan kehidupan negara.Pancasila bukan hanya suatu yang bersifat statis
melandasi berdirinya negara Indonesia akan tetapi pancasila membawakan gambaran
mengenai wujud masyarakat tertentu yang diinginkan serta prinsip-prinsip dasar yang harus
diperjuangkan untuk mewujudkannya. Pancasila membawakan nilai-nilai tertentu yang digali
dari realitas sodio budaya bangsa Indonesia. Ideologi membawakan kekhasan tertentu yang
membedakannya dengan ideologi lainnya. Kehasan itu adalah keyakinan akan adanya Tuhan
Yang Maha Esa,yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa. Keberadaan ideologi Pancasila dilihat dari dimensi realitas membawakan nilai-
nilai yang mencerminkan realitas sosiobudaya bangsa Indonesia, dari segi idealitas mamidpu
memberikan keyakian akan terwujudnya masyarakat yang dicitacitakan, dan dari dimensi
Fleksibilitas, nilai-nilai yang ada didalamnya dapat dijabarkan secara konstektual agar
senantiasa dapat menyesuaikan dengan dinamika dan perkembangan masyarakat.

3.2 Saran
Sebagai rakyat Indonesia kita sebaiknya selalu menjaga ideologi negara kita yaitu
Pancasila karena pancasila merupakan gagasan dasar yang berkenaan dengan kehidupan
negara. Pancasila sebagai ideologi negara pada kehidupan sehari-hari dapat lebih ditekankan
untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang benar-benar menjadikannya sebagai ideologi
mereka
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. 2016. Pendidikan Pancasila untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Welianto, Ari. 2020. “Ideologi: Arti, Sejarah, dan Macamnya”,

https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/11/200000269/ideologi--arti-
sejarah-dan-macamnya, diakses pada 16 Oktober 2021.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ateisme#:~:text=Ateisme%20adalah%20sebuah
%20pandangan%20filosofi,pada%20keberadaan%20dewa%20atau%20Tuhan.
Pancasila sebagai ideology. jurnal pendidikan. Artikel dari : :
file:///C:/Users/Lenovo/Downloads/Tugas%20Mahasiswa%20Mata%20kuliah%20Pancasila%20PGSD
%202A12%20PDF.pdf diakses pada tanggal 16 Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai