Disusun oleh:
KELOMPOK 8
D-2.2 PANCASILA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Implementasi pancasila sebagai sistem
etika. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis. Tak lupa ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada
Dosen pengampu kelas Pancasila D-2.2, Dr. Nurul Wiqoyah, dra., M.Si yang telah memberikan
tugas ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami. Semoga makalah ini dapat
diterima dan tidak mengecewakan beliau.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..……………..…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..…………....1
1.1 Latar Belakang………..……………………………………………...……………….....1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….............................1
1.3 Tujuan………….……………………………………………………………...................2
1.4 Manfaat………………………………………………………………….….....................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..……………………………………….………….... 3
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………............7
4.1 Kesimpulan………….……………………………………………..………………….…7
4.2 Saran….…………………………………………………………….……………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….…8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia dituntut agar memiliki moralitas karena dengan meningkatkan moralitas, kita
dapat menunjukkan diri kita sebagai warga bangsa Indonesia, sebab bangsa indonesia adalah
bangsa yang mampu mengambil keputusan yang komprehensif dengan menggunakan
moralitas sebagai pertimbangan. Sehingga dengan kita memiliki moralitas, kita dapat
mewujudkan kepribadian yang positif seperti disiplin, jujur, mandiri dan bertanggung jawab.
Di masa ini masih banyak warga yang tidak berasaskan Pancasila. Pancasila tidak lagi menjadi
landasan utama dalam bertindak dan berperilaku dari berbagai segi kehidupan. Fenomena
kecenderungan moral dan perilaku masyarakat semakin menjauh dari nilai-nilai Pancasila dan
kehilangan jati diri sebagai suatu individu yang berakar dari nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Apabila nilai sila Pancasila ini betul-betul dimengerti dan diimplementasikan, tentu saja hal
tersebut dapat memusnahkan tingkat kejahatan moral dalam aktivitas bermasyarakat.
1. Bagaimana implementasi Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan sehari hari?
2. Bagaimana urgensi Pancasila sebagai sistem etika?
1
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Menjadikan generasi muda terutama mahasiswa sebagai penerus bangsa yang mampu
mengimplementasikan Pancasila sebagai sistem etika dengan baik
2. Mahasiswa tidak akan terjerumus dalam pelanggaran etika yang terjadi dalam
masyarakat
3. Mahasiswa mampu memilah baik dan buruk terhadap pluralitas nilai yang berkembang
dalam masyarakat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan dalam bersikap dan bertingkah laku. Kita pastinya merupakan makhluk sosial yang
membutuhkan pertolongan orang lain, dengan butuhnya kita dengan orang lain maka sepatutlah
kita bersikap sopan, bermoral, atau beretika kepada orang lain.
Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.
3
BAB III
PEMBAHASAN
4
tersebut karena perpajakan tersebut dapat menjadi luas dikarenakan banyak yang mengunduh
atau menonton dari web bajakan film-film yang sebenarnya sedang tayang di bioskop
Indonesia. Solusinya yaitu perlu adanya sikap menghargai dan cinta terhadap karya anak
bangsa salah satunya yaitu perfilman.
Pada sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, dimaknai dengan pengambilan musyawarah mufakat. Dalam
kegiatan tersebut, terdapat satu pihak yang tidak menghargai pendapat orang lain meskipun
banyak yang kontra terhadap pihak tersebut. Mahasiswa tersebut tentunya melanggar sila
kedua dimana tidak menghargai serta menghormati pendapat orang lain. Solusinya yaitu ketua
memutuskan pengambilan keputusan diambil secara mufakat dimana dilakukan dengan cara
voting atau pemilihan suara terbanyak. Cara tersebut merupakan cara yang adil dalam
pengambilan keputusan khususnya mengenai agenda dalam suatu acara.
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimaknai seseorang walau
dalam keadaan yang sulit atau terdesak haruslah tetap bersikap adil, dalam kegiatan tersebut
ketua ingin mengakhiri pertemuan karena sudah melewati jam malam namun masih ada
pembagian tugas yang masih belum dibagi. Jadi ketua ambil cara cepat dengan membagi tugas
secara merata namun ada seseorang anggota ingin diebaskan dengan menyuap ketua secara
diam-diam namun ketua menolak karena untuk masa depannya sendiri. Jadi dapat kita ambil
kesimpulan etika dalam rapat diperlukan, karena seseorang yang melaksanakan tugas atau
profesi menjadi ketua yang memikul tanggung jawab bersikap sesuai hukum yang adil dan
benar harus selalu berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan orang.
5
dari nilai kebangsaan yang berjiwa Pancasilais. Keempat, Pancasila sebagai sistem etika dapat
berperan sebagai filter guna menyaring pluralitas nilai dampak dari adanya globalisasi.
Pancasila sebagai sistem etika erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Oleh
karena itu, Pancasila sebagai sistem etika perlu dipelajari oleh seluruh kalangan, baik itu anak-
anak hingga orang dewasa, khususnya remaja sebagai harapan dan calon penerus bangsa.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem etika yang dipelajari dan diimplementasikan oleh
berbagai kalangan nantinya akan menghasilkan penerus bangsa dengan kepribadian yang
bermoral dan beretika Pancasila.
6
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pancasila sebagai sistem etika memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
menghadapi berbagai masalah yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia saat ini banyak
meninggalkan etika yang sesuai dengan Pancasila terutama generasi muda. Generasi muda
yang masih kurang akan kesadaran dalam beretika khusunya pada kehidupan sehari-hari,
seperti beretika ketika bersama orang tua, mencintai karya anak bangsa, menghargai pendapat,
sampai beretika dalam kegiatan keagamaan. Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
tersebut merupakan hal ringan yang seringkali dilakukan. Hal tersebut diperlukan adanya
kesadaran serta menjadikan etika yang baik tersebut menjadi suatu kebiasaan agar
menghilangkan etika buruk.
4.2 Saran
Etika dalam Pancasila nantinya akan menjadi rambu normatif bagi generasi muda yang
nantinya akan terjun dalam masyarakat sehingga sikap dari kurangnya beretika tersebut harus
mengimplementasikan etika yang sesuai dengan Pancasila. Sebagai generasi muda perlu
meningkatkan kesadaran akan pentingnya beretika yang baik agar terwujudnya etika baik yang
tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki etika yang baik
terhadap orang lain, masyarakat, bangsa, sampai negara.
7
DAFTAR PUSTAKA