Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

VIDEO PROJEK KEBANGSAAN


Topik : Implementasi Pancasila sebagai Sistem Etika

Disusun oleh:

1. Iqbal Ananta Hidayat Muslim (082111233024)


2. Putra Yoga Aditya (162112433015)
3. Ni'matus sa'diyah (152111013018)
4. Achmad Rizal Syahputra (042111233125)
5. Sabrina Salsabila Yuliani (052111133242)
6. Ernadila Diasmarani Hargiyanto (102111133109)

KELOMPOK 8
D-2.2 PANCASILA
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Implementasi pancasila sebagai sistem
etika. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para
mahasiswa khususnya bagi penulis. Tak lupa ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada
Dosen pengampu kelas Pancasila D-2.2, Dr. Nurul Wiqoyah, dra., M.Si yang telah memberikan
tugas ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan kami. Semoga makalah ini dapat
diterima dan tidak mengecewakan beliau.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namun penulis
pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa.
Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan,
maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan
semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini
terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.

Surabaya, 4 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..……………..…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………….………………….... ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..…………....1
1.1 Latar Belakang………..……………………………………………...……………….....1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………….............................1

1.3 Tujuan………….……………………………………………………………...................2
1.4 Manfaat………………………………………………………………….….....................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..……………………………………….………….... 3

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………..……....4


3.1 Implementasi Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan Sehari-hari..................4
3.2 Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika……..………………………..............................5

BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………............7
4.1 Kesimpulan………….……………………………………………..………………….…7
4.2 Saran….…………………………………………………………….……………………7

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….…8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia dituntut agar memiliki moralitas karena dengan meningkatkan moralitas, kita
dapat menunjukkan diri kita sebagai warga bangsa Indonesia, sebab bangsa indonesia adalah
bangsa yang mampu mengambil keputusan yang komprehensif dengan menggunakan
moralitas sebagai pertimbangan. Sehingga dengan kita memiliki moralitas, kita dapat
mewujudkan kepribadian yang positif seperti disiplin, jujur, mandiri dan bertanggung jawab.
Di masa ini masih banyak warga yang tidak berasaskan Pancasila. Pancasila tidak lagi menjadi
landasan utama dalam bertindak dan berperilaku dari berbagai segi kehidupan. Fenomena
kecenderungan moral dan perilaku masyarakat semakin menjauh dari nilai-nilai Pancasila dan
kehilangan jati diri sebagai suatu individu yang berakar dari nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Apabila nilai sila Pancasila ini betul-betul dimengerti dan diimplementasikan, tentu saja hal
tersebut dapat memusnahkan tingkat kejahatan moral dalam aktivitas bermasyarakat.

Sebagai generasi penerus yang eksistensinya sangat menentukan langkah kehidupan


masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang lebih baik, eksistensi generasi muda menjadi
pelopor pergerakan kemerdekaan Indonesia dan tonggak yang sangat menentukan dalam
sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Untuk itu, perlu mereposisi perilaku dan peran dalam
menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peran inilah yang harus aktif dimainkan secara aktif bersama-sama dengan komponen
masyarakat lainnya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai persoalan
masyarakat yang terjadi di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan sehari hari?
2. Bagaimana urgensi Pancasila sebagai sistem etika?

1
1.3 Tujuan

1. Memahami implementasi Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan sehari-hari.


2. Memahami urgensi Pancasila sebagai sistem etika.
3. Memahami bagaimana mengimplementasikan Pancasila sebagai sistem etika.

1.4 Manfaat

1. Menjadikan generasi muda terutama mahasiswa sebagai penerus bangsa yang mampu
mengimplementasikan Pancasila sebagai sistem etika dengan baik
2. Mahasiswa tidak akan terjerumus dalam pelanggaran etika yang terjadi dalam
masyarakat
3. Mahasiswa mampu memilah baik dan buruk terhadap pluralitas nilai yang berkembang
dalam masyarakat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Etika merupakan struktur pemikiran yang disusun untuk memberikan tuntunan atau
panduan dalam bersikap dan bertingkah laku. Kita pastinya merupakan makhluk sosial yang
membutuhkan pertolongan orang lain, dengan butuhnya kita dengan orang lain maka sepatutlah
kita bersikap sopan, bermoral, atau beretika kepada orang lain.

Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai pedoman


hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa masyarakat Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang berbudaya dan memiliki etika luhur dalam kehidupan bersosial dan
bermasyarakat. Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat sangat penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat.

Pancasila sebagai sistem etika adalah cabang filsafat yang dijabarkan dari sila-sila
Pancasila untuk mengatur perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di
Indonesia yang mengandung nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan.

Pancasila sebagai sistem etika, dimaksudkan untuk mengembangkan dimensi moralitas


dalam diri setiap individu sehingga memiliki kemampuan bersikap secara benar dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

3
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Pancasila sebagai Sistem Etika dalam Kehidupan Sehari-hari


Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermsyarakat adalah aturan prilaku, adat
kebiasaan manusia dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat antara sesama dan
menegaskan mana yang benar dan mana yang salah, maka dari itu kami akan menunjukkan
berdasarkan pancasila dari sila ke-1 sampai sila ke-5 dimana letak yang biasanya masyarakat
kurang dalam ber-etika, dengan begitu dapat dinilai apakah diri kalian sudah termasuk orang
yang beretika baik atau belum..
Pada sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, dimaknai sebagai nilai
kepercayaan dan ketaqwaan. Nilai ketaqwaan berarti bertaqwa dan menjalankan kewajiban
agama kepada Tuhan Yang Maha Esa. Seringkali banyak dari mahasiswa yang suka tidak
menghormati satu dengan yang lain mengenai agama yang dianut masing-masing, seperti
halnya pada saat berdoa makan. Tentunya hal ini melanggar sila pertama dimana tidak
mengimplentasikan kepercayaan dan ketaqwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
mereka mengganggap bahwa makan adalah hal yang biasa jika tidak berdoa dan tidak
mengembangkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda-beda.
Solusinya yaitu menghargai sesama makan bersama dengan membaca doa sesuai dengan
agamanya dan saling menghormati.
Pada sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, dimaknai dengan nilai beretika
dan beradab dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya yaitu mengerti bagaimana cara
bersikap sopan santun kepada orang lain. Mahasiswa tersebut tentu melanggar sila kedua
karena bersikap tidak sopan saat melewati orang yang lebih tua sehingga tidak mencerminkan
mahasiswa yang beradab. Solusinya yaitu apabila melewati orang yang lebih tua, sebaiknya
mengucapkan permisi dengan badan sedikit tunduk sebagai rasa menghormati dan menghargai
orang yang lebih tua tersebut.
Pada sila ketiga, Persatuan Indonesia, dimaknai dengan cinta tanah air dimana mampu
mencintai karya anak bangsa sendiri seperti banyak dari anak bangsa yang menonton film
bajakan untuk mengisi waktu luang sehingga industri perfilman di Indonesia menurun dan
mengalami kerugian besar. Kedua mahasiswa tersebut melakukan pelanggaran karena mereka
memilih untuk menonton film bajakan dan tidak peduli dengan menurunkan industri perfilman

4
tersebut karena perpajakan tersebut dapat menjadi luas dikarenakan banyak yang mengunduh
atau menonton dari web bajakan film-film yang sebenarnya sedang tayang di bioskop
Indonesia. Solusinya yaitu perlu adanya sikap menghargai dan cinta terhadap karya anak
bangsa salah satunya yaitu perfilman.
Pada sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, dimaknai dengan pengambilan musyawarah mufakat. Dalam
kegiatan tersebut, terdapat satu pihak yang tidak menghargai pendapat orang lain meskipun
banyak yang kontra terhadap pihak tersebut. Mahasiswa tersebut tentunya melanggar sila
kedua dimana tidak menghargai serta menghormati pendapat orang lain. Solusinya yaitu ketua
memutuskan pengambilan keputusan diambil secara mufakat dimana dilakukan dengan cara
voting atau pemilihan suara terbanyak. Cara tersebut merupakan cara yang adil dalam
pengambilan keputusan khususnya mengenai agenda dalam suatu acara.
Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dimaknai seseorang walau
dalam keadaan yang sulit atau terdesak haruslah tetap bersikap adil, dalam kegiatan tersebut
ketua ingin mengakhiri pertemuan karena sudah melewati jam malam namun masih ada
pembagian tugas yang masih belum dibagi. Jadi ketua ambil cara cepat dengan membagi tugas
secara merata namun ada seseorang anggota ingin diebaskan dengan menyuap ketua secara
diam-diam namun ketua menolak karena untuk masa depannya sendiri. Jadi dapat kita ambil
kesimpulan etika dalam rapat diperlukan, karena seseorang yang melaksanakan tugas atau
profesi menjadi ketua yang memikul tanggung jawab bersikap sesuai hukum yang adil dan
benar harus selalu berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan orang.

3.2 Urgensi Pancasila sebagai Sistem Etika


Pancasila sebagai sistem etika memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
menghadapi berbagai masalah yang ada di Indonesia. Berbagai permasalahan yang terjadi di
Indonesia seperti korupsi, suap, dan pelanggaran HAM menandakan bahwa etika sebagian
masyarakat dan pejabat belum terbentuk dengan baik. Pancasila sebagai sistem etika memiliki
peran penting karena dalam pengembangannya meliputi berbagai hal. Pertama, meletakkan
sila-sila Pancasila sebagai sistem etika memiliki arti bahwa Pancasila dijadikan sumber moral
dan inspirasi dalam menentukan tindakan, sikap, dan keputusan yang diambil setiap
masyarakat. Kedua, Pancasila sebagai sistem etika memberikan masyarakat panduan atau
guidance sehingga memiliki orientasi yang jelas dalam berinteraksi. Ketiga, Pancasila sebagai
sistem etika dapat menjadi dasar dalam menentukan berbagai kebijakan sehingga tidak keluar

5
dari nilai kebangsaan yang berjiwa Pancasilais. Keempat, Pancasila sebagai sistem etika dapat
berperan sebagai filter guna menyaring pluralitas nilai dampak dari adanya globalisasi.

Pancasila sebagai sistem etika erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Oleh
karena itu, Pancasila sebagai sistem etika perlu dipelajari oleh seluruh kalangan, baik itu anak-
anak hingga orang dewasa, khususnya remaja sebagai harapan dan calon penerus bangsa.
Dengan demikian, Pancasila sebagai sistem etika yang dipelajari dan diimplementasikan oleh
berbagai kalangan nantinya akan menghasilkan penerus bangsa dengan kepribadian yang
bermoral dan beretika Pancasila.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai sistem etika memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
menghadapi berbagai masalah yang ada di Indonesia. Masyarakat Indonesia saat ini banyak
meninggalkan etika yang sesuai dengan Pancasila terutama generasi muda. Generasi muda
yang masih kurang akan kesadaran dalam beretika khusunya pada kehidupan sehari-hari,
seperti beretika ketika bersama orang tua, mencintai karya anak bangsa, menghargai pendapat,
sampai beretika dalam kegiatan keagamaan. Hal-hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
tersebut merupakan hal ringan yang seringkali dilakukan. Hal tersebut diperlukan adanya
kesadaran serta menjadikan etika yang baik tersebut menjadi suatu kebiasaan agar
menghilangkan etika buruk.

4.2 Saran

Etika dalam Pancasila nantinya akan menjadi rambu normatif bagi generasi muda yang
nantinya akan terjun dalam masyarakat sehingga sikap dari kurangnya beretika tersebut harus
mengimplementasikan etika yang sesuai dengan Pancasila. Sebagai generasi muda perlu
meningkatkan kesadaran akan pentingnya beretika yang baik agar terwujudnya etika baik yang
tidak hanya sekedar memiliki pengetahuan yang luas, tetapi juga memiliki etika yang baik
terhadap orang lain, masyarakat, bangsa, sampai negara.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (n.d). PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA. [online] Available at:


https://mahasiswa.yai.ac.id/v5/data_mhs/tugas/1844390017/03TUGAS1_PANCASIL
A_RETNO%20INDRIANI_1844390017.pdf. (diakses pada 27 November 2021).
Tim Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2016). Pendidikan Pancasila
untuk Perguruan Tingi [Online], https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/8-
PendidikanPancasila.pdf. (diakses pada 2 Desember 2021).
Utari, Yuli Putri. (2021). Pancasila Menjadi Sistem Etika. [online] Available at:
https://elearning.ikipjember.ac.id/claroline/work/user_work.php?cmd=exDownload&a
uthId=3386&assigId=7&workId=355&cidReset=true&cidReq=007002C_003.
(diakses pada 1 Desember. 2021).
Ferdinand, G. R., Madallo, E., Palamba, R., Josua, R., Manajemen, J., Ekonomi, F., & Jaya,
U. A. (2019). Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat.

Anda mungkin juga menyukai