Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN PANCASILA UNTUK MENGATASI DAN MENCEGAH


TERJADINYA PENYIMPANGAN SOSIAL

Disusun untuk memenuhi tugas Pancasila

Disusun oleh : Aulia Fauziyah (132021030095)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpa hk a n rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Pendidikan Pancasila Untuk Mengatasi dan Mencegah Terjadinya Penyimpangan
Sosial ” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pancasila. Selain itu, juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
pendidikan pancasila untuk mengatasi dan mencegah terjadinya penyimpangan sosial
bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Supardi, SE., M.Kes. selaku
dosen mata kuliah Pancasila yang telah memberikan tugas ini kepada saya sehingga
dapat menambah wawasan kami mengenai pendidikan pancasila untuk mengatasi dan
mencegah terjadinya penyimpangan sosial.

Demikian makalah ini saya buat, mohon maaf apabila ada kesalahan yang
disengaja maupun tidak disengaja dalam penulisan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Jepara, 27 Mei 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyimpangan Sosial
2.2 Konsep Dasar Pendidikan Pancasila
2.3 Penyimpangan dalam Pendidikan Pancasila
2.4 Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara yang lahir dari pemikiran para pendiri
bangsa, pada 1 Juni 1945 silam. Pancasila mengandung lima nilai yang
tercermin dalam masing-masing sila. Kelima nilai tersebut antara lain nilai
ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.
Pancasila merupakan dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang
secara resmi disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum
dalam pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, diundangkan dalam berita Republik Indonesia tahun II nomor 7 bersama-
sama dengan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Pancasila sebelum
disahkan sebagai dasar negara, nilai-nilainya telah ada dan melekat kuat dalam
diri bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut teramalkan dalam kehidupan sehari-
hari sebagai pandangan hidup, sehingga materi Pancasila yang berupa nilai-nilai
tersebut tidak lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, sehingga bangsa
Indonesia dianggap sebagai kausa materialis Pancasila.
Pemahaman Pancasila secara lengkap dan utuh terutama dalam kaitannya
dengan jati diri bangsa Indonesia sangat mutlak diperlukan. Selain sebagai dasar
negara, Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa (way of life),
jiwa, dan kepribadian bangsa, serta sebagai perjanjian seluruh bangsa Indonesia
pada waktu mendirikan negara.
Pada saat ini, penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila mulai marak
terjadi di masyarakat. Hal ini tentu dapat berakibat fatal terhadap bangsa ini.
Apabila tidak segera ditangani dapat menurunkan kualitas peranan ideologi serta
yang lebih serius ialah dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia yang telah lama dibina dan dipelihara sejak dulu. Adapun perilaku
yang menyimpang dari nilai-nilai luhur Pancasila, salah satunya adalah
penyalahgunaan narkoba. Penyimpangan tersebut tidak sejalan dan bahkan
bertentangan dengan ajaran yang terkandung di dalam Pancasila.
Pancasila merupakan dasar falsafah Negara Republik Indonesia yang
secara resmi tercantum di dalam alenia ke empat Pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945. Pancasila yang disahkan sebagai dasar negara yang dipahami
sebagai sistem filsafat bangsa yang bersumber dari nilai-nilai budaya bangsa.
Sebagai ideologi, nilai-nilai Pancasila sudah menjadi budaya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. Seiring dengan
perkembangan jaman dan kemajuan teknologi saat ini, nilai-nilai luhur Pancasila
diindikasikan mulai dilupakan masyarakat Indonesia. Adapun perilaku yang
menyimpang dari nilai-nilai luhur Pancasila, salah satunya adalah
penyalahgunaan narkoba.

4
Penyimpangan tersebut tidak sejalan dan bahkan bertentangan dengan
ajaran yang terkandung di dalam Pancasila. Pancasila merupakan nilai-nilai
luhur budaya bangsa yang dapat dijadikan pedoman bagi seluruh rakyat
Indonesia untuk mencapai kemajuan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Sudah selayaknya, bangsa Indonesia mengembangkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara untuk
mewujudkan cita-cita bangsa. Oleh karena itu, diperlukannya pendidikan
Pancasila untuk mencegah dan mengatasi masalah penyimpangan sosial.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah pokok tersebut, untuk mempermudah pembahasan,


penulis menjabarkan masalah pokok kedalam beberapa sub masalah sebagai
berikut:
1. Apa definisi penyimapangan sosial?
2. Bagaimana konsep dasar pendidikan Pancasila?
3. Mengapa terjadi penyimpangan dalam pendidikan pancasila?
4. Bagaimana cara mencegah dan mengatasi penyimpangan sosial
menggunakan nilai-nilai pancasila?

1.3 Tujuan

1. Megidentifikasi tentang penyimpangan sosial.


2. Mengetahui konsep dasar pendidikan pancasila.
3. Mengetahui alasan terjadinya penyimpangan dalam pendidikan pancasila.
4. Mengetahui cara mencegah dan mengatasi penyimpangan sosial
menggunakan nilai-nilai Pancasila.
5. Sebagai tugas mata kuliah pancasila.

1.4 Manfaat

1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyimpangan sosial.


2. Meningkatkan pengetahuan tentang Konsep dasar Pancasila.
3. Meningkatkan pengetahuan mengenai alasan terjadinya penyimpangan
dalam pendidikan pancasila.
4. Meningkatkan pengetahuan mengenai tata cara mencegah dan mengatasi
penyimpangan sosial menggunakan nilai-nilai pancasila.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyimpangan Sosial

Dalam hidup sehari-hari, terdapat aturan atau norma yang harus kita
patuhi untuk menjaga ketentraman serta kedamaian bersama. Namun, seringkali
kita juga melihat bahwa banyak orang-orang yang bertindak diluar norma yang
ada dan menyebabkan kegaduhan dan kerugian bagi pihak lain. Fenomena atau
gejala sosial yang sering terjadi ini dianggap merupakan suatu perilaku
menyimpang atau yang kita kenal dengan penyimpangan sosial.
Penyimpangan Sosial atau perilaku menyimpang merupakan suatu
tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang maupun suatu kelompok yang
tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di suatu lingkungan masyarakat
maupun kelompok yang telah menyepakati aturan atau norma sosial tersebut.
Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan
penyimpangan sosial sebagai suatu tingkah laku, perbuatan, maupun tanggapan
individu kepada kelompok atau lingkungan masyarakat yang bertentangan
dengan norma dan juga hukum yang berlaku di lingkungan tersebut.
Menurut Profesor Robert M.Z.Lawang yang merupakan profesor ahli
sosiologis, perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial dapat didefinisikan
sebagai segala tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang ada dan
berlaku pada suatu sistem sosial, hal tersebut dapat menimbulkan usaha para
pihak yang memiliki wewenang untuk mengatasi dan memperbaiki hal tersebut.
Bruce J. Cohen juga menyatakan perilaku menyimpang atau
penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku seseorang atau individu sebagai
bentuk atau hasil ketidak berhasilan dalam menyesuaikan diri dengan norma
atau peraturan yang berlaku dalam masyarakat maupun kelompok di lingkungan
tersebut.
Menurut Marshall B. Clinard dan Robert F. Meier yang menjelaskan
bahwa perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial memiliki empat sudut
pandang bagaimana cara kita memahami hal tersebut. Hal ini dibahas dalam
buku mereka yaitu, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan yang dirilis pada
tahun 2004. Berikut empat sudut pandang yang mereka maksud.
1. Yang pertama, sudut pandang secara statistikal yang mendefinisikan arti
perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai segala perilaku
yang bertolak belakang dari perilaku atau tindakan yang umum dilakukan.
2. Yang kedua, sudut pandang secara absolut yang mendefinisikan arti perilaku
menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai segala perilaku yang
dianggap sebagai suatu tindakan menyimpang norma maupun aturan yang
ada dari suatu kelompok atau lingkungan masyarakat.
3. Yang ketiga, sudut pandang menurut para kaum reaktivis yang
mendefinisikan arti perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai

6
suatu gejala sosial yang terjadi karena adanya tindakan seseorang ataupun
individu yang mengakibatkan reaksi dari lingkungan masyarakat tempat dia
berada.
4. Dan yang terakhir, sudut pandang secara normatif yang mendefinisikan arti
perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial sebagai sesuatu tindakan
menyimpang yang dilakukan oleh seseorang akibat melanggar norma atau
aturan yang ada pada lingkungan masyarakat.

2.2 Konsep Dasar Pendidikan Pancasila

Pendidikan adalah pembelajaran di mana seseorang mencari ilmu


pengetahuan, pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah tetapi juga pada
masyarakat atau lingkungan sekitar. Sedangkan pancasila adalah dasar negara
Indonesia yang menjadi pedoman warga negaranya sekaligus sebagai pelajaran
dan harus diamalkan dalam kehidupan sehari – hari. Berdasarkan pengertian di
atas “Pendidikan pancasila adalah pendidikan nilai – nilai pancasila yang
bertujuan membentuk sikap dan perilaku positif manusia sesuai dengan nilai –
nilai yang terkandung dalam pamcasila” (Setijo,2006). Jadi pendidikan pancasila
itu pendidikan yang mengajarkan tentang penerapan nilai – nilai pancasila baik
di sekolah maupun di masyarakat. Agar dalam berperilaku menjadi baik dan
sesuai dengan nilai pancasila yang menjadi pedoman hidup warga negara
Indonesia.
Selain itu pendidikan pancasila juga memiliki tujuan untuk menghasilkan
manusia yang memiliki sikap dan perilaku antara lain yang pertama agar
beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam hal ini pancasila juga
meningatkan akan kewajiban sebagai umat manusia yang beragama dan
mengingatkan kebaikan apa yang harus di laksanakan dan mejauhi perbuatan
buruk yang dibenci Tuhan.
Yang kedua berperikemanusiaan yang adil dan beradab,antar sesama
manusia harus memiliki sikap adil, sikap inilah yang memiliki arti bahwa setiap
manusia memiliki kebutuhan masing – masing dalam menjalankan
kehidupannya. Jadi setiap manusia itu belum tentu memiliki kebutuhan yang
sama dan adil tersebut adalah cara pembagiannya. Sikap beradap itu
mengharuskan manusia bersikap baik, sopan terhadap yang lebih tua dan selalu
berkata jujur dalam berbicara.
Yang ketiga yaitu mendukung persatuan bangsa, sebagai warga negara
yang baik harus selalu mendukung bangsa atau negara menjadi lebih baik bukan
merusaknya. Persatuan bangsa sangat dibutuhkan bangsa indonesia untuk
menjalankan tujuan bangsa. Dalam hal ini warga negara harus selalu bersatu
walaupun banyak perbedaan dari masing-masing suku dan budaya dari daerah
masing-masing.
Yang keempat yaitu mendukung upaya untuk mewujudkan suatu
keadilan sosial dalam masyarakat.Pendidikan pancasila dengan mewujudkan
keadilan sosial dalam masyarakat, yaitu dengan cara pembelajaran pendidikan
pancasila pada generasi penerus harus diajarkan sikap adil baik di manapun dan
kepada siapapun. Kebiasaan ini akan di bawa oleh generasi muda jika dalam
masa kecilnya selalu di ajarkan untuk adil, dan sopan kepada siapa saja.

7
2.3 Penyimpangan Dalam Pendidikan Pancasila

Dalam memenuhi fungsinya sebagai dasar negara, terdapat beberapa


contoh kasus penyimpangan yang terjadi. Lima nilai Pancasila yang masing-
masingnya menggambarkan sebuah cara hidup pada akhirnya tidak dijadikan
pedoman karena faktor-faktor tertentu. Berikut ini contoh penyimpangannya:

1. Penyimpangan Sila Pertama: “Ketuhanan Yang Maha Esa"


Munculnya gerakan radikal dari sebuah kelompok yang membonceng agama
merupakan salah satu contohnya. Dari sini, mereka tidak menghargai
keberagaman agama dan menganggap bahwa kelompok mereka yang paling
benar di antara yang lain.

2. Penyimpangan Sila Kedua: “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab"


Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kasus penyimpangan tidak
diperhatikan. Contohnya dapat dilihat dari kasus penggusuran rumah warga
miskin dan tidak mendapatkan tindak lanjut atau bantuan. Dari sini, keadilan
adab yang ditekankan tidak dijadikan pedoman hidup.

3. Penyimpangan Sila Ketiga: “Persatuan Indonesia"


Persatuan berarti menyatakan diri sebagai bagian dari negara Indonesia. Dalam
kasus penyimpangan, terdapat Organisasi Papuan Merdeka (OPM) yang masih
ada hingga sekarang. Mereka ingin memisahkan daerah Papua Barat dari NKRI
dan merdeka sebagai negara sendiri.

4. Penyimpangan Sila Keempat: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat


Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan"
Musayawarah dijalankan untuk memecahkan masalah (mencapai sebuah
kemufakatan). Akan tetapi, penyimpangan terjadi ketika pimpinan musyawarah
lebih condong ke satu pihak. Dengan kata lain, contoh penyimpangan ada ketika
salah satu pihak mengalami rugi akibat musyawarah yang tidak adil.

5. Penyimpangan Sila Kelima: “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia"


Adil ini hampir sama dengan bunyi sila kedua. Nilai yang berusaha ditekankan
adalah seluruh warga negara Indonesia punya hak dan kewajiban yang sama.
Contoh penyimpangan terjadi ketika hak seorang warga negara tidak diberikan,
diskriminasi etnis, dan bentuk ketidakadilan lainnya.

Penyebab Penyimpangan Nilai Pancasila


Melihat kasus penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, tentu
permasalahan terdapat dalam diri seorang warga negara. Setidaknya, terdapat
dua garis besar penyebab terjadinya penyimpangan, yaitu faktor subjektif dan
faktor objektif. Berdasarkan catatan Suyahman dalam Pengembangan Bahan
Ajar PPKn (2021:171), terungkap bahwa faktor subjektif berasal dari sifat
seseorang dalam menghadapi kenyataan. Pandangan dalam menghadapi
kehidupan tersebut ternyata bisa disebabkan oleh beberapa faktor lain dan
berasal dari luar (faktor objektif). Berikut ini faktor objektif penyebab
penyimpangan nilai Pancasila:

8
 Ketidaksanggupan mencerna norma-norma dan kebudayaan yang ada di
sekitarnya
 Salah dalam proses belajar, misalnya sering membaca buku yang berlawanan
dengan Pancasila
 Bingung memutuskan antara mengikuti budaya dan struktur sosial atau
mengikuti perkembangan zaman
 Masuk dalam pergaulan yang salah
 Sering melihat berita yang tidak sesuai Pancasila.

Dampak Penyimpangan Nilai Pancasila


Dalam menjalani kehidupan berbangsa serta bernegara, penyimpangan
nilai Pancasila ternyata memiliki dampak yang bisa saja terjadi. Berikut ini lima
dampak yang dapat terjadi akibat penyimpangan Pancasila (Suyahman,
2021:172):
 Lunturnya jiwa patriotisme (cinta tanah air)
 Hilangnya identitas bangsa dan negara akibat lunturnya budaya asli
 Keturunan bangsa Indonesia di kedepannya bisa rusak (tidak menjalani nilai
Pancasila)
 Munculnya kesenjangan sosial karena persaingan ekonomi yang bebas
 Produk asli bangsa Indonesia akan lebih direndahkan dibanding barang hasil
produk impor karena rakyat Indonesia lebih bangga menggunakan barang
negara lain.

2.4 Cara Mencegah dan Mengatasi Penyimpangan Sosial dengan Nilai Pancasila

Nilai dari Pancasila diinternalisasikan via mata kuliah pendidikan


Pancasila di kampus sebagai character building, dapat membantu mhasiswa
menjadi good citizenship serta berjiwa pancasilalis. Penerbitan Undang-undang
nomor 12 tahun 2012 berkaitan dengan pendidikan tinggi yang sangat
mendukung upaya penginternalisasian pancasila. Dalam pasal 35 ayat 3, ada
penguatan yang memfokuskan kewajiban muatan kurikulum di perguruan tinggi
mesti mengampu 4 mata kuliah yang wajib termasuk salah satunya adalah mata
kuliah pancasila. Kemudian, program pengadaan mata kuliah pancasila ini
diterangkan lagi di dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan Tinggi, Riset dan
Teknologi Nomor. 03/M/SE/VIII/2017 tanggal 24 Agustus 2017 mengenai
konsolidasi Pendidikan Pancasila dan mata kuliah wajib umum di perguruan
tinggi. Di nomor 4 dijelaskan bahwa agar dapat menjadikan penerus bangsa
yang cinta tanah air, memiliki karakter kuat, dan dapat menumbuhkan
kepribadian bangsa Indonesia, seharusnya mata kuliah wajib ini dimantapkan
menjadi salah satu upaya untuk membentuk budaya yang ada di negara ini.
Berkaitan dengan beberapa hal yang telah disebutkan tadi, maka diintruksikan
untuk lembaga universitas agar memasukan atau menginternalisasikan
kandungan setiap poin Pancasila, budi pekerti kebangsaan serta budaya nasional
saat kegiatan pembelajaran dilakukan disetiap mata kuliah yang ada dan
kegiatan mahasiswa lainnya sebagai komponen dari sikap bela negara.
Untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang,ada beberapa upaya yang
dapat dilakukan :
1. Menciptakan suasana dan lingkungan yang harmonis

9
2. Menanamkan nilai-nilai Agama dan nilai budi pekerti
3. Penuh perhatian dalam keluarga
4. Menanamkan kedisiplinan dan rasa kekeluargaan
5. memberikan pujian jika dia baik dan memberikan teguran jika dia salah.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyimpangan Sosial atau perilaku menyimpang merupakan suatu


tindakan atau perilaku yang dilakukan seseorang maupun suatu kelompok yang
tidak sesuai dengan norma sosial yang berlaku di suatu lingkungan masyarakat
maupun kelompok yang telah menyepakati aturan atau norma sosial tersebut.
Sedangkan Pendidikan adalah pembelajaran di mana seseorang mencari ilmu
pengetahuan, pembelajaran tidak hanya terjadi di sekolah tetapi juga pada
masyarakat atau lingkungan sekitar. Sedangkan pancasila adalah dasar negara
Indonesia yang menjadi pedoman warga negaranya sekaligus sebagai pelajaran
dan harus diamalkan dalam kehidupan sehari – hari. Dalam memenuhi fungsinya
sebagai dasar negara, terdapat beberapa contoh kasus penyimpangan yang
terjadi. Lima nilai Pancasila yang masing-masingnya menggambarkan sebuah
cara hidup pada akhirnya tidak dijadikan pedoman karena faktor-faktor tertentu
yang menyebabkan dampak Lunturnya jiwa patriotisme (cinta tanah air),
Hilangnya identitas bangsa dan negara akibat lunturnya budaya asli, Keturunan
bangsa Indonesia di kedepannya bisa rusak (tidak menjalani nilai Pancasila),
Munculnya kesenjangan sosial karena persaingan ekonomi yang bebas, Produk
asli bangsa Indonesia akan lebih direndahkan dibanding barang hasil produk
impor karena rakyat Indonesia lebih bangga menggunakan barang negara lain.
Sehingga diperlukannya pencegahan untuk menghindari perilaku menyimpang.

3.2 Saran

Setelah membaca makalah ini, pembaca dan saya sebagai penulis


makalah menjadi lebih tahu tentang Pancasila dan Pendidikan Pancasila Untuk
Mengatasi dan Mencegah Terjadinya Penyimpangan Sosial.
Dengan membaca kita dapat menambah ilmu pengetahuan yang kita
miliki, jangan pernah merasa malas untuk membaca karena satu kalimat saja
dapat berisi tentang ilmu pengetahuan.
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Dari makalah ini
tentunya banyak kekurangan, kesalahan, dan kelemahan karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi yang kami peroleh dan karena pendidikan Pancasila
yang luas. Saya berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan
sarannya yang membangun demi kesempurnaanya makalah ini.

10
11
DAFTAR PUSTAKA

https://spada.fip.unm.ac.id/mod/assign/view.php?id=12719,
https://www.gramedia.com/literasi/penyimpangan-sosial/amp/,
http://repository.upi.edu/28942/4/S_PKN_1206038_Chapter1.pdf, http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/PPKN/article/view/77892,

12

Anda mungkin juga menyukai