Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 7, Kode Pos 6621, Plosokandang, Kedungwaru Tulungagung, Jawa Timur TAHUN AJARAN 2023/2024 KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ekonomi Moneter, dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun 2022” Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andreas Andrie Djatmiko, S.H., M.Hum. Sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Pendidikan yang sudah membagikan tugas ini sehingga bisa menaikkan pengetahuan serta pengetahuan cocok dengan bidang riset yang kami tekuni. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.
Tulungagung, 2 April 2023
Penulis DAFTAR ISI BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pendidikan Pancasila dalam hubungannya dengan kehidupan berbangsa
dan bernegara Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila seolah hilang dari memori bangsa. Pancasila semakin jarang
diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan, kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.
Ada sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari
kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. beberapa perubahan yang kita alami antara lain terjadinya proses globalisasi dalam segala aspeknya, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi" informasi dengan segala dampaknya.
Jadi perubahan tersebut yang mendorong pergeseran nilai bangsa
Indonesia. sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya, termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan nilai-nilai pancasila agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang datang dari dalam maupun dari luar.
Nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana
dengan baik sehingga tidak menjadi slogan politik. Kami yakin meskipun di Indonesia berbeda suku, agama, dan budaya kita bisa berastu dan kita mampu menjadi bangsa yang besar dan kuat di masa yg akan datang karna berpegang teguh dengan Pancasila. Dan Pancasila dijadiakan inspirasi untuk masyarakat dan pemerintahan untuk menggerakan roda perekonomian,poltik, dan lainnya di Indonesia sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam 5 Dasar Negara tersebut memiliki nilai – nilai yang terkandung
didalamnya , nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan dalam bentuk nilai instrumental yag kemudian harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa, dan bernegara. Contoh penerapan tersebut ialah :
1. sikap positif terhadap nilai ketuhanan , misalnya
1. menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing
2. menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama
3. menghormati sesama umat beragama
4. bekerjasama dan rukun dengan semua umat beragama
5. tidak bersikap fanatik dan tidak memaksa agama
2. sikap positif terhadap nilai kemanusiaan, misalnya
1. menolong sesama yang membutuhkan bantuan
2. mendahului kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
3. menghormati hak dan kewajiban setiap orang
4. membela kebenaran dan keadilan
3. sikap positif terhadap nilai persatuan , misalnya
1. rela berkorban untuk kepentingan bangsa
2. mencintai tanah air (nasionalisme)
3. menciptakan persatuan dan kesatuan
4. mempertahankan dan mengisi kemrdekaan
4. sikap positif terhadap nilai kerakyatan , misalnya
1. ikut serta dalam pemilhan umum
2. melaksanakan hak memilih dan dipilih
3. menghormati pendapat orang lain
4. memutuskan sesuatu secara demokratis
5. sikap positif terhadap nilai keadilan , misalnya
1. melaksanakan hidup sederhana
2. membiasakan hidup hemat
3. mengupayakan kesejahteraan dan keadilan sosial
4. menerapkan keadilan dalam kehidupan bersama
5. menghargai hasil karya oranng lain
2.2 . Pendidikan Pancasila dan Urgensinya Bagi Mahasiswa atau Generasi Muda
Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan kehidupan masyarakat , bangsa, dan Negara menggunakan Pancasila sebagai dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah,
ideologi dan alat pemersatu bangsa. Pancasila merupakan pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Oleh karena itu, generasi muda harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Melalaui pedidikan Pancasila mahasiswa dapat mempelajari tentang nilai-nilai Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Diharapkan dengan pendidikan Pancasila, generasi muda dapat
mengimplementasikan nilai dari sila Pancasila. Mengingat sekarang ini banyak generasi muda yang telah terpengaruh oleh globalisasi. Pendidikan Pancasila juga diberikan karena fakta kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik individual maupun kolektif sebagai bangsa. Dengan kata lain, pendidikan Pancasila diberikan karena adanya kesenjangan antara kata/tingkah laku khususnya generasi muda atau mahasiswa.
Generasi muda sekarang ini dihadapkan dengan masalah hedoisme.
Selain hedoisme, masalah-masalah yang ada di Indonesia seperti radikalisme pun ada. Kebanyakan organisasi radikalisme merekrut anggotanya dari kalangan generasi muda. Generasi muda masih labil dalam mencari jati diri. Oleh karena itu, mereka sangat mudah dimasuki faham-faham radikal. Melalui pendidikan Pancasila diharapkan dapat mencegah faham-faham radikal tersebut. Karena sejatinya generasi muda mempunyai peran penting dalam membangun bangsa indonesia.
2.3 Alasan Mendasar Diperlukan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
1. Agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM
2. Agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan
menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai
3. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam
upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral ,agama,dan nilai-nilai universal
4. Agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan
kenegaraan ,HAM,dan demokrasi
5. Agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap
berbagai perosalan kebijikan publik
6. Agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak