Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

TAHUN 2022

Dosen Pengajar :

Andreas Andrie Djatmiko, S.H., M.Hum.

Disusun Oleh :

1. Agil Surya Pradana 22187203050

2. Iqbal Kafiludin 22187203064

3. Teguh Setiawan

UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG


Jalan Mayor Sujadi Timur Nomor 7, Kode Pos 6621, Plosokandang,
Kedungwaru
Tulungagung, Jawa Timur
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Ekonomi Moneter, dengan judul “Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia Tahun
2022”
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Andreas Andrie
Djatmiko, S.H., M.Hum. Sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Pendidikan yang
sudah membagikan tugas ini sehingga bisa menaikkan pengetahuan serta
pengetahuan cocok dengan bidang riset yang kami tekuni.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna dikarenakan terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan yang membangun
dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.

Tulungagung, 2 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendidikan Pancasila dalam hubungannya dengan kehidupan berbangsa


dan bernegara
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau
asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila seolah hilang dari memori bangsa. Pancasila semakin jarang


diucapkan, dikutip, dan dibahas baik dalam konteks kehidupan ketatanegaraan,
kebangsaan maupun kemasyarakatan. Pancasila seperti tersandar di sebuah
lorong sunyi justru di tengah denyut kehidupan bangsa Indonesia yang
semakin hiruk-pikuk dengan demokrasi dan kebebasan berpolitik.

Ada sejumlah penjelasan, mengapa Pancasila seolah "lenyap" dari


kehidupan kita. Pertama, situasi dan lingkungan kehidupan bangsa yang telah
berubah baik di tingkat domestik, regional maupun global. beberapa perubahan
yang kita alami antara lain terjadinya proses globalisasi dalam segala
aspeknya, di mana informasi menjadi kekuatan yang amat berpengaruh dalam
berbagai aspek kehidupan, tapi juga yang rentan terhadap "manipulasi"
informasi dengan segala dampaknya.

Jadi perubahan tersebut yang mendorong pergeseran nilai bangsa


Indonesia. sebagaimana terlihat dalam pola hidup masyarakat pada umumnya,
termasuk dalam corak perilaku kehidupan politik dan ekonomi yang terjadi
saat ini. Dengan terjadinya perubahan tersebut diperlukan nilai-nilai pancasila
agar dapat dijadikan acuan bagi bangsa Indonesia dalam menjawab berbagai
persoalan yang dihadapi saat ini dan yang akan datang, baik persoalan yang
datang dari dalam maupun dari luar.

Nilai-nilai Pancasila harus menjadi gerakan nasional yang terencana


dengan baik sehingga tidak menjadi slogan politik. Kami yakin meskipun di
Indonesia berbeda suku, agama, dan budaya kita bisa berastu dan kita mampu
menjadi bangsa yang besar dan kuat di masa yg akan datang karna berpegang
teguh dengan Pancasila. Dan Pancasila dijadiakan inspirasi untuk masyarakat
dan pemerintahan untuk menggerakan roda perekonomian,poltik, dan lainnya
di Indonesia sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam 5 Dasar Negara tersebut memiliki nilai – nilai yang terkandung


didalamnya , nilai-nilai dasar tersebut dijabarkan dalam bentuk nilai
instrumental yag kemudian harus diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat ,
berbangsa, dan bernegara. Contoh penerapan tersebut ialah :

1. sikap positif terhadap nilai ketuhanan , misalnya

1. menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing

2. menjalankan perintah agama dan menjauhi larangan agama

3. menghormati sesama umat beragama

4. bekerjasama dan rukun dengan semua umat beragama

5. tidak bersikap fanatik dan tidak memaksa agama

2. sikap positif terhadap nilai kemanusiaan, misalnya

1. menolong sesama yang membutuhkan bantuan

2. mendahului kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi

3. menghormati hak dan kewajiban setiap orang


4. membela kebenaran dan keadilan

3. sikap positif terhadap nilai persatuan , misalnya

1. rela berkorban untuk kepentingan bangsa

2. mencintai tanah air (nasionalisme)

3. menciptakan persatuan dan kesatuan

4. mempertahankan dan mengisi kemrdekaan

4. sikap positif terhadap nilai kerakyatan , misalnya

1. ikut serta dalam pemilhan umum

2. melaksanakan hak memilih dan dipilih

3. menghormati pendapat orang lain

4. memutuskan sesuatu secara demokratis

5. sikap positif terhadap nilai keadilan , misalnya

1. melaksanakan hidup sederhana

2. membiasakan hidup hemat

3. mengupayakan kesejahteraan dan keadilan sosial

4. menerapkan keadilan dalam kehidupan bersama

5. menghargai hasil karya oranng lain


2.2 . Pendidikan Pancasila dan Urgensinya Bagi Mahasiswa atau Generasi
Muda

Pancasila adalah sebagai sumber nilai dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara bagi bangsa Indonesia. Sebab itu seluruh tatanan
kehidupan masyarakat , bangsa, dan Negara menggunakan Pancasila sebagai
dasar moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya
sikap, perubahan dan tingkah laku sebagai bangsa Indonesia.

Pancasila merupakan jati diri bangsa Indonesia, sebagai falsafah,


ideologi dan alat pemersatu bangsa. Pancasila merupakan pandangan hidup,
dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk. Oleh karena itu,
generasi muda harus mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Melalaui pedidikan
Pancasila mahasiswa dapat mempelajari tentang nilai-nilai Pancasila dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Diharapkan dengan pendidikan Pancasila, generasi muda dapat


mengimplementasikan nilai dari sila Pancasila. Mengingat sekarang ini banyak
generasi muda yang telah terpengaruh oleh globalisasi. Pendidikan Pancasila
juga diberikan karena fakta kemerosotan penghayatan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari, baik individual maupun kolektif sebagai bangsa.
Dengan kata lain, pendidikan Pancasila diberikan karena adanya kesenjangan
antara kata/tingkah laku khususnya generasi muda atau mahasiswa.

Generasi muda sekarang ini dihadapkan dengan masalah hedoisme.


Selain hedoisme, masalah-masalah yang ada di Indonesia seperti radikalisme
pun ada. Kebanyakan organisasi radikalisme merekrut anggotanya dari
kalangan generasi muda. Generasi muda masih labil dalam mencari jati diri.
Oleh karena itu, mereka sangat mudah dimasuki faham-faham radikal. Melalui
pendidikan Pancasila diharapkan dapat mencegah faham-faham radikal
tersebut. Karena sejatinya generasi muda mempunyai peran penting dalam
membangun bangsa indonesia.

2.3 Alasan Mendasar Diperlukan Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi


1. Agar mahasiswa mampu menjadi warga negara yang memiliki pandangan
dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi dan HAM

2. Agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya mencegah dan


menghentikan berbagai tindak kekerasan dengan cara cerdas dan damai

3. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu berpartisipasi dalam


upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai
moral ,agama,dan nilai-nilai universal

4. Agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan objektif terhadap persoalan


kenegaraan ,HAM,dan demokrasi

5. Agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan solusi terhadap


berbagai perosalan kebijikan publik

6. Agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar secara bijak


(berkeadaban)
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai