Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Implementasi
Pancasila Dalam Kehidupan Nasional".
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh
Dosen Pengampu mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Kami Tim
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari Bapak/Ibu dosen beserta teman-teman mahasiswa
lainnya dalam menyempurnakan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................1
BAB I...............................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................3
BAB II.............................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Pengertian Pancasila.................................................................3
2.2 Pancasila sebagai Ideologi Nasional.........................................4
2.3 Makna Yang Terkandung Dalam Setiap Butir Pancasila.........4
2.4 Hakikat Pancasila......................................................................6
2.5 Disintegrasi Bangsa..................................................................8
2.6 Globalisasi...............................................................................10
2.7 Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa.................................12
2.8 Penerapan Nilai-nilai Pancasila Terhadap Globalisasi...........13
BAB III..........................................................................................16
PENUTUP.....................................................................................16
3.1 Kesimpulan.............................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
moralitas bangsa dengan menghayati dan mengamalkan apa yang tetap menjadi
pedoman bangsa.
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila terdiri dari dua kata Sansekerta, ‘panca’ yang berarti lima dan
‘sila’ yang berarti prinsip atau asas. Oleh karena itu Pancasila adalah asas dan
pedoman hidup berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila
memiliki seperangkat nilai yang digunakan masyarakat dalam kehidupannya:
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan umat, dan keadilan. Pancasila bukan sekedar
rumusan yang cepat terbentuk tanpa sumber yang kuat, tetapi Pancasila adalah
rumusan dasar bangsa, berakar pada nilai-nilai moral kepribadian bangsa
Indonesia, termasuk nilai-nilai agama, nilai-nilai sosial dan budaya yang melekat
pada bangsa Indonesia (Aulia dalam seminar nasional: aktualisasi nilai-nilai
Pancasila di era reformasi).
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa Pancasila adalah dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia dan digunakan dalam kehidupan bangsa Indonesia
di segala bidang, termasuk tatanan kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila adalah
ideologi dasar bangsa Indonesia untuk menciptakan warga negara yang baik.
Nilai-nilai Pancasila harus diikuti untuk membentuk warga negara yang baik.
Pancasila sebagai acuan atau pedoman hidup untuk mengatur perilaku warga
negara Indonesia agar menjadi warga negara yang baik. Setelah era modernisasi
dan globalisasi yang semakin meningkat, banyak pengaruh eksternal yang
mengikis nilai-nilai luhur Pancasila. Sehingga kita dituntut untuk harus
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila demi kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia di era globalisasi saat ini.
4
ideologi secara harfiah berarti pengetahuan, pemahaman dasar, cita-cita tetap
harus dicapai untuk mencapai tujuan yang bermanfaat. Sekaligus menjadi
landasan, pandangan, atau pemahaman (Kaelan dalam Asmaroini, 2017). Sebagai
ideologi, Pancasila merupakan entitas budaya yang berkembang secara alami
dalam kehidupan bukan melalui paksaan, mengandung makna bahwa Pancasila
sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
5
D. Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Pada Sila keempat ini mengandung makna yg menyebutkan mengenai adanya
kebersamaan atau kolaborasi pada suatu pengambilan keputusan & didasari
oleh kejujuran. Artinya, para pemimpin Indonesia perlu mempunyai
kebijaksanaan pada saat mengambil keputusan demi kebaikan masyarakat.
Sesuai dengan prinsip asasi kerakyatan, musyawarah, mufakat & demokrasi
E. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam sila kelima ini disebutkan istilah adil yang dipandang sang insan selaku
individu. Sesuatu hal dikatakan baik jika telah menggunakan prinsip keadilan
masyarakat (Amri, 2018).
Dari nilai kelima pancasila ini, berkembang perbuatan yg mencerminkan
perilaku kekeluargaan jua gotong royong. Dengan demikian, dikembangkanlah
perilaku adil antar sesama, menjaga ekuilibrium antara hak & kewajiban dan
menghormati hak-hak orang lain (Amri, 2018).
Maka berdasarkan itu, Makna pada sila kelima ini sangat besar, yakni
menyangkut kehidupan masyarakat negara, kemakmuran semua masyarakat &
semua kekayaan sebagai kemakmuran dengan membantu yang lemah &
melindunginya
6
Mengembangkan budaya teladan yang harus diwujudkan dalam perilaku formal
dan informal para pemimpin di semua lapisan masyarakat.
B. Etika dan Kebijakan Pemerintah
Kesediaan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, efisien dan
efektif, keterbukaan, akuntabilitas, empati terhadap aspirasi rakyat, menghargai
perbedaan, kejujuran dan keterbukaan terhadap pendapat nyata. Serta
menghormati hak asasi manusia dalam kehidupan masyarakat.
C. Ekonomi dan Etika Bisnis
Prinsip dan perilaku ekonomi dan bisnis, baik oleh individu, organisasi,
atau pengambil keputusan di bidang ekonomi, menciptakan iklim dan realitas
ekonomi yang ditandai dengan persaingan yang adil dan merata, suasana yang
menumbuhkan pengembangan ketahanan dan daya saing ekonomi , dan kondusif
bagi pemberdayaan ekonomi yang berpihak pada masyarakat miskin melalui
kebijakan yang berkelanjutan.
D. Penegakan hukum yang berkeadilan
Yaitu untuk meningkatkan kesadaran bahwa ketertiban, ketentraman dan
ketertiban sosial dalam hidup berdampingan hanya dapat dicapai dengan
mengikuti semua aturan hukum.
E. Etika ilmiah
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi agar warga negara kita dapat menjaga martabatnya, membela kebenaran
dan mencapai kepentingannya, serta maju sesuai dengan nilai-nilai agama dan
budayanya.
F. Etika lingkungan
Pentingnya kesadaran untuk menghormati dan melindungi lingkungan dan
perencanaan tata ruang berkelanjutan yang bertanggung jawab. Etika kehidupan
bermasyarakat merupakan pedoman bagi penyelenggara negara dan warga negara
untuk bertindak dan berperilaku secara wajar.
7
Semua warga negara Indonesia berasal dari nenek moyang yang sama, lahir di
bumi Indonesia, memiliki satu kesatuan tempat lahir, memiliki mata pencaharian
dan sumber kehidupan yang sama, memiliki nasib dan sejarah yang sama,
memiliki tujuan dan keinginan yang sama, memiliki banyak kesamaan.
Kedudukan Ini semua merupakan landasan bagi seluruh warga negara untuk
mandiri, bersatu dan hidup adil dan makmur. Pembangunan yang sedang
berlangsung di negara Indonesia merupakan titik kunci dimana Indonesia berperan
dalam dunia global yang saling terhubung. Hal ini sesuai dengan pidato Presiden
Soekarno pada tanggal 17 Desember 1965 mengatakan bahwa, “Progresif, you
know the meaning of the word progress, maju, maju di dalam pertumbuhan
masyarakat, maju di dalam pertumbuhan sejarah masyarakat itu berjalan. Tidak
ada masyarakat yang beku, tidak ada masyarakat yang diam, dan tidak ada
masyarakat yang statis”.
Kesadaran untuk menciptakan, memelihara, memperkuat, dan
mengembangkan nilai-nilai Pancasila harus dipraktikkan oleh seluruh warga
negara kapan saja dan di mana saja untuk mencegah lunturnya nilai-nilai luhur
Pancasila yang melekat pada seluruh rakyat Indonesia. Membiasakan diri dengan
nilai-nilai Pancasila dalam aspek lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan
pembelajaran, organisasi, perencanaan kegiatan dan lainnya. Nilai-nilai Pancasila
harus diimplementasikan sedemikian rupa sehingga apa yang dihasilkan benar-
benar bermanfaat dan terukur bagi seluruh masyarakat, yang menjadi harapan
hidup masyarakat secara harmonis.
Kita telah hidup sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila jauh sebelum
kemerdekaan, yang sejalan dengan apa yang dikatakan Mahud MD¹ : “Pancasila
adalah dasar dan ideologi bangsa, itu adalah cara hidup bangsa Indonesia”. Latar
belakang adalah kunci utama untuk mengurangi berbagai konflik yang muncul
dalam masyarakat. Saling pengertian yang mengarah pada peradaban yang
harmonis. Tidak perlu mengedepankan perbedaan dalam melakukan sesuatu,
tetapi hanya perlu fokus langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk bisa
bekerja sama dengan mencari solusi atas permasalahan yang ada di masyarakat
demi pembangunan bangsa Indonesia.
8
2.5 Disintegrasi Bangsa
9
bangsa adalah rendahnya pendidikan masyarakat terkait pentingnya persatuan
bangsa yang beragam. Pendidikan memainkan peran kunci dalam membangun
toleransi terhadap keragaman. Pendidikan sebagai media untuk menciptakan nilai
penting dalam membangun tatanan kehidupan yang lebih baik. Menurut Ricklefs
(1998), pendidikan dan media publik secara umum telah memperkuat ikatan
antara penduduk dan negara Indonesia. Pendidikan multikultural adalah
pendidikan dengan wawasan keragaman budaya sebagai mata pelajaran dan
wawasan pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh pengembang kurikulum.
Faktor selanjutnya adalah tingginya keegoisan setiap individu. Sifat egois atau
individualistis seseorang mempengaruhi terjadinya kekerasan. Menurut Hartono
(2011), monokulturalisme menciptakan kerentanan dalam hubungan
antarkelompok. Berbagai konflik berdarah dengan sentimen etnis, golongan dan
agama banyak terjadi di Poso, Ambon, Maluku Utara, Pontianak, Sampit, Solo
dan berbagai tempat lainnya. Konflik-konflik tersebut menunjukkan rapuhnya
relasi antar kelompok di Indonesia. Konflik antaretnis atau antaragama yang
terjadi di beberapa wilayah Indonesia adalah konflik antarindividu,
antarkelompok, antarmasyarakat bahkan antarnegara yang tidak selalu berjalan
seperti yang diharapkan.
10
melemahnya pengamalan sila-sila Pancasila di masyarakat dalam berbangsa dan
bernegara.
2.6 Globalisasi
Kata globalisasi berasal dari kata global yang berarti universal. Menurut
(Lyman dikutip dalam Nurhaidah, 2015), globalisasi adalah pertumbuhan yang
sangat pesat dan merupakan hubungan saling ketergantungan antara negara-
negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan. Globalisasi adalah sebuah
fenomena dalam kehidupan manusia yang senantiasa terus bergerak dan
berkembang. Globalisasi merupakan gejala meleburnya budaya dunia sebagai
akibat dari hubungan sosial budaya antar bangsa di seluruh dunia. Globalisasi erat
kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan masyarakat
tidak dapat menghentikan arus globalisasi ini. Begitupun juga dengan dampak
dari globalisasi yang tidak dapat dihindari.
11
4) Globalisasi menghadirkan fasilitas-fasilitas baru berupa akses terhadap
pengetahuan yang seluas-luasnya. Hal ini akan bermanfaat bagi generasi
mendatang karena akan memudahkan mereka untuk menemukan pengetahuan
yang mempengaruhi kemajuan negara.
1) Perubahan nilai. Karena sesuatu yang baru dari luar tidak otomatis menyatu
dengan keadaan individu atau masyarakat dengan baik.
3) Perubahan gaya hidup ke arah negatif sangat menghasut, seperti hedonis yang
selalu menghambur-hamburkan dan mengkonsumsi kekayaan.
12
menciptakan rasa damai dalam kehidupan bermasyarakat. Bagi masyarakat
umum, hal ini dapat dicapai melalui pembangunan kelembagaan yang
berlandaskan pada nilai dan norma Pancasila. Mempromosikan persatuan dan
kesatuan bangsa, merumuskan kebijakan dan peraturan yang konkrit, tegas
dan tepat dalam aspek kehidupan dan pembangunan bangsa, serta
mencerminkan keadilan bagi semua daerah.
Upaya dan pembangunan bersama untuk mencegah keruntuhan bangsa
memerlukan kepemimpinan yang bijak dan efektif. Hartono (2011)
menyatakan bahwa konsep Bhinneka Tunggal Ika menjadi acuan untuk
menyikapi pluralisme sedemikian rupa sehingga menjadi kekuatan negara.
Bekerja bersama dan menghormati keragaman budaya. Kepekaan terhadap
pluralitas nasional, termasuk etnisitas, agama, budaya dan orientasi politik,
penting untuk menghormati keragaman. Sikap menghargai ini harus menjadi
bagian dari kurikulum di berbagai jenjang lembaga pendidikan negeri dan
swasta dan menjadi budaya baru masyarakat multikultural.
Karakter suatu bangsa dibangun tergantung dari bangsa itu sendiri.
Jika suatu bangsa memperhatikan pembangunan karakter, maka akan tercipta
bangsa yang berkarakter. Implementasi Pancasila yang diharapkan mampu
menyelesaikan permasalahan kenegaraan, memerlukan peningkatan kualitas
kondisi pendukung dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa
melalui internalisasi individu.
13
2. Sebagai anggota keluarga dan masyarakat, seseorang mampu menempati
kedudukan yang sesuai dengan peran dan tugasnya. Ia harus mampu
memahami dan mengklasifikasikan hak dan kewajiban hidup bersama.
3. Sebagai warga negara, seseorang harus memahami hak dan kewajibannya
berdasarkan peraturan yang berlaku dan dapat berperilaku baik dalam
hubungannya dengan warga negara lainnya. Pancasila bukan sekedar
ungkapan, tetapi harus dianut dalam berbagai bidang kehidupan di seluruh
masyarakat.
Gelombang globalisasi tidak dapat dihentikan, meskipun memiliki dampak
positif, namun pengaruh globalisasi banyak memberikan dampak negatif terhadap
budaya masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, perlu selektif mengikuti kemajuan
globalisasi dalam rangka menumbuhkan nilai-nilai Pancasila dan menjaga nilai-
nilai luhur bangsa Indonesia. Solusi dari semua permasalahan yang terjadi di
Indonesia saat ini adalah kesadaran serta semua keputusan harus didasarkan pada
ideologi bangsa Indonesia, Pancasila. Sehingga putusan-putusan tersebut tidak
keluar dari peraturan perundang-undangan nasional Indonesia.
Selain dari itu juga penerapan pancasila dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara dapat secara rinci dijelaskan dalam bidang
POLEKSOSBUDHANKAM sebagai berikut :
A. Implementasi Pancasila di bidang politik
Pembangunan bidang politik harus berlandaskan ontologis rakyat. Karena
ini merupakan fakta objektif bahwa rakyat adalah subjek negara, maka kehidupan
politik harus benar-benar bertujuan demi harkat dan martabat manusia.
Perkembangan kebijakan nasional, terutama dalam proses reformasi saat ini,
mencerminkan moral dan sifat yang terkandung dalam aturan Pancasila, sehingga
setiap praktik politik yang menghalalkan segala cara harus segera diakhiri.
B. Implementasi Pancasila dalam Ekonomi
Dalam dunia ekonomi, ada anggapan kuat bahwa pembangunan ekonomi
biasanya mengarah pada persaingan bebas dan jarang menekankan moralitas
manusia. Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang menitikberatkan pada
ekonomi massa, yaitu ekonomi kemanusiaan yang berorientasi pada tujuan yang
14
ditujukan untuk kesejahteraan rakyat jelata (Mubyarto, 1999). Pembangunan
ekonomi tidak hanya untuk pertumbuhan, tetapi juga untuk kemanusiaan dan
masyarakat secara keseluruhan. Sistem perekonomian Indonesia secara nasional
harus berdasarkan asas kekeluargaan.
C. Implementasi Pancasila di bidang sosial dan budaya
Dalam mengembangkan dimensi sosial budaya, segala aspek harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya masyarakat. Apalagi dalam situasi dimana
masyarakat Indonesia sedang melakukan pembenahan dalam segala aspek
kehidupannya. Sebagai anti-klimaks dari proses reformasi, seringkali terjadi
stagnasi nilai-nilai sosial budaya di masyarakat, sehingga menimbulkan berbagai
gejolak di berbagai kondisi. Kerusuhan yang sering terjadi dan pertikaian
pertikaian antar kelompok masyarakat yang menimbulkan masalah. Oleh karena
itu, semua pihak berpartisipasi dalam pengembangan nilai-nilai sosial budaya di
era reformasi saat ini dan mengevaluasi kembali nilai-nilai bangsa Indonesia yang
terkandung dalam Pancasila. Dalam prinsip etik pancasila bersifat humanistik,
artinya nilai-nilai pancasila didasarkan pada nilai-nilai yang berakar pada harkat
dan martabat manusia sebagai makhluk budaya.
D. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan nasional pada dasarnya adalah masyarakat
hukum. Untuk melindungi hak-hak warga negara, diperlukan undang-undang
yang mengatur ketertiban sipil dan berkaitan dengan perlindungan hak-hak sipil.
Pancasila sebagai inti bangsa selalu konsisten dengan nilai-nilai kemanusiaan
yang utuh, dan untuk mencapai harkat dan martabat manusia sebagai pilar bangsa,
pertahanan dan keamanan bangsa harus diterapkan sesuai pada tempatnya.
Landasan kemanusiaan yang beradab adalah landasan moral pertahanan dan
keamanan negara. Pertahanan dan keamanan harus menerapkan nilai-nilai yang
terkandung dalam peraturan Pancasila. Dengan demikian, negara Indonesia
sebagai negara hukum dapat diwujudkan dengan baik.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai-nilai luhur Pancasila adalah cerminan dalam bertindak dan berperilaku bagi
setiap individu di dalam masyarakat. Dengan mengimplementasikan nilai-nilai
pancasila dalam segala aktivitas dalam bermasyarakat mampu menciptakan
kondisi bangsa yang aman, nyaman, dan tentram serta saling menghargai dan
menghormati hak dan kewajiban masing-masing individu. Selain itu, penerapan
nilai- nilai pancasila mampu mencegah atau meminimalisasi segala bentuk
penyimpangan dalam masyarakat seperti disintegrasi bangsa dan pengaruh negatif
globalisasi demi mewujudkan bangsa yang sejahtera, adil dan makmur.
DAFTAR PUSTAKA
Aini Shifana Savitri, Dan Dinie Anggraeni Dewi (2021). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan
Sekolah Dasar Vol 05 No 2
Wulan Nurafifah, Dan Dinie Anggraeni Dewi (2021). Implementasi Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Masyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 1 (4) Hal
1-7.
Muhammad Mona Adha (2020). Kekuatan Nilai-Nilai Pancasila Dalam
Membangun Kepribadian Masyarakat. Jurnal kebudayaan dan
keagamaan. Vol. 15 No. 1
Yohana.R.U.Sianturi & Dini Anggraeni Dewi (2021). Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Dan Pendidikan Karakter. Jurnal
Kewarganegaraan Vol. 5 No. 1
16
Ananda, S. M. F. (2021, October 29). Persatuan dan Kesatuan dalam Rasa
Bhinneka Tunggal Ika Melawan Pandemi Covid 19.
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Bumi
Aksara, 2013, Hal. 56.
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka,
Jakarta, 2004, Hal. 39.
Karina, Z., & Sodik, M. A. (2018). Pengaruh Dukungan Sosial Terhadap
Kesehatan Merile S. Grindle (Dalam Buku Budi Winarno). Teori dan
Proses Kebijakan Publik, Media Pressindo, Yogyakarta, 2002, Hal. 21.
Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum Grasindo, Jakarta,
2002, Hal. 70.
Purwanto dan Sulistyastuti, Analisis Kebijakan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijakan, Bumi Aksara Jakarta, 1991, Hal. 21.
Djamal D., 1986, Pokok-Pokok Bahasan Pancasila, Bandung, Penerbit: Remadja
Karya..
17