Anda di halaman 1dari 4

Fungsi negara menurut jurnal ponsel

https://www.jurnalponsel.com/tujuan-dan-fungsi-negara/

Fungsi Negara
Fungsi sebuah negara bisa dikelompokkan menjadi dua, yakni tujuan dan fungsi secara umum
serta yang disampaikan oleh para ahli:

Fungsi Negara Secara Umum

Secara umum, sebuah negara memiliki fungsi seperti di bawah ini:

1. Menjamin Keamanan

Sebuah negara berfungsi memberikan keamanan pada setiap warga negara yang ada di dalam
maupun di luar negara tersebut. Negara harus mampu meredam setiap bentrokan yang mungkin
saja muncul dari warga negaranya sendiri.

Selain itu, negara juga harus mampu menjaga keamanan dari warga negara yang mungkin
memiliki keberagaman agama dan suku yang jauh lebih mudah timbul pertentangan dan
pertikaian di dalamnya.

2. Membentuk Pertahanan

Tidak dapat dikatakan sebuah negara jika tidak mempunyai kedaulatan atau kekuasaan untuk
mempertahankan wilayah dan setiap asset yang ada di dalamnya. Fungsi sebuah negara dibentuk
adalah menjaga setiap kekayaan yang ada di dalam laut, udara, maupun tanah di negara tersebut.

Pertahanan dilakukan dengan mempertahankan setiap batas-batas negara sehingga negara lain
tidak dapat memasuki atau bahkan menguasai daerah lain dengan seenaknya. Disinilah negara
dituntut memiliki sistem pertahanan berupa militer yang kuat.

3. Mencapai Kesejahteraan

Negara tidak akan dapat berdiri tanpa ada rakyat di dalamnya. Maka dari itu, sudah sepatutnya
negara memiliki fungsi menjamin setiap kesejahteraan warga negaranya.
Caranya adalah dengan memastikan setiap warga negara mampu memenuhi kebutuhan hidupnya,
baik kebutuhan pokok maupun sekunder dan tersier.

Penuhi segala hak yang memang seharusnya didapatkan warga seperti kemudahan dalam
membuat kartu identitas, pengurusan surat-surat, dan keperluan lainnya tanpa membebani warga
yang membutuhkan.

4. Memberikan Keadilan

Tak hanya sekadar menjalankan fungsi kesejahteraan bagi warga negaranya saja, sebuah negara
juga memiliki fungsi memberikan keadilan pada setiap warga negara.

Keadilan yang tidak memandang bulu merupakan hal yang diinginkan setiap warga negara.
Keadilan yang diberikan oleh negara hendaknya meliputi segala bidang seperti perekonomian,
sosial dan budaya, serta bidang politik, dan lain-lain.

Fungsi Negara Menurut Para Ahli

Fungsi Negara Menurut John Locke

Seorang filsuf dari negara Inggris yang bernama John Locke membagi tiga fungsi sebuah negara
yang dikenal dengan teori pemisahan kekuasaan yaitu:

 Fungsi legislatif yaitu meciptakan atau membuat undang-undang


 Fungsi eksekutif yaitu membuat peraturan dan juga mengadili
 Fungsi federatif yaitu mengurusi masalah urusan luar negeri seperti perdamaian dan
perang

Fungsi Negara Menurut Montesquieu

Pemikir asal negara Prancis yang berkutat pada politik, Montesquieu yang terkenal dengan
konsep Trias Politica, membagi fungsi dari sebuah negara menjadi tiga yaitu:

 Fungsi legislatif yaitu membuat undang-undang


 Fungsi eksekutif yaitu melaksanakan undang-undang
 Fungsi yudikatif yaitu mengadili dan mengawasi agar setiap peraturan/undang undang
ditaati

Fungsi Negara Menurut Van Vollenhoven

Seorang antropolog dari negara Belanda yang terkenal dengan julukan “Bapak Hukum Adat”
Van Vollenhoven berpendapat jika fungsi negara terbagi menjadi empat yang kita kenal dengan
nama catur praja, yaitu:

 Bestuur yakni fungsi menjalankan pemerintahan


 Rechtsprak yakni fungsi mengadili
 Regeling yakni fungsi membuat peraturan/undang undang
 Politie yakni fungsi ketertiban dan keamana

DARI JURNAL TIRTO.ID

https://tirto.id/fungsi-negara-menurut-ajaran-teori-trias-politica-glAK

Fungsi Negara Menurut Ajaran Teori Trias Politica

Trias politika merupakan teori kekuasaan yang dikemukakan oleh Montesquieu (1689-
1755), seorang filsuf Perancis yang hidup pada abad 17 masehi. Dalam teori ini, kekuasaan
negara mesti dibagi ke sejumlah lembaga untuk menghindari potensi hadirnya kekuasaan absolut
yang otoriter. Miriam Budiardjo dalam buku Dasar-Dasar Ilmu Politik (2007) menjelaskan
kekuasaan sebagai kemampuan seseorang atau lembaga dalam mempengaruhi orang lain agar
melakukan tindakan-tindakan yang diinginkan atau diperintahkannya. Salah satu teori kekuasaan
yang populer adalah ajaran trias politika. Menurut paham ini, jika kekuasaan terpusat hanya pada
satu lembaga atau seseorang, bisa dipastikan pemilik kekuasaan akan menjadi otoriter. Karena
itulah, ajaran trias politica berpandangan bahwa kekuasaan yang ideal haruslah seimbang.
Kekuasaan yang absolut dan otoriter akan menyengsarakan rakyat dan menyenangkan sebagian
pihak saja. Hal ini sesuai dengan pernyataan sejarawan Italia abad ke-18 masehi, John Dalberg-
Acton (1736-1811) yang menyatakan: "Kekuasaan [biasa pun] cenderung korup, sedangkan
kekuasaan absolut adalah kekuasaan yang sepenuhnya korup." Konsep trias politika berupaya
mencegah kekorupan dalam tubuh kekuasaan politik. Karena dipandang logis dan cukup ideal,
ajaran politik ini menjadi populer, serta digunakan di banyak negara, terutama di negara-negara
yang menganut sistem demokrasi. Baca selengkapnya di artikel "Fungsi Negara Menurut Ajaran
Teori Trias Politica",

Tiga Fungsi Trias Politika

Dalam konsep trias politika yang dikemukakan Montesquieu, ia membagi kekuasaan


suatu negara menjadi tiga lembaga, yakni eksekutif, yudikatif, dan legislatif. Ketiga lembaga
tersebut memiliki fungsinya masing-masing dalam kehidupan bernegara. Tiga fungsi tersebut
yaitu:

Lembaga eksekutif memiliki fungsi sebagai pelaksana undang-undang.

Lembaga legislatif berfungsi sebagai pembuat undang-undang.

Lembaga yudikatif berfungsi sebagai pengadilan yang mengawasi dua lembaga yang lain.

Yusnawan Lubis dan Mohamad Sodeli dalam Pendidikan Pancasila dan


Kewarganegaraan (2017) menyatakan bahwa ketiga lembaga tersebut bersifat independen dan
setara satu sama lainnya. Kedudukan yang setara dan independen ini bertujuan agar ketiga
lembaga itu dapat saling mengawasi dengan prinsip check and balances. Artinya, lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif berperan untuk saling mengontrol dan menjaga keseimbangan
antara cabang-cabang kekuasaan dalam suatu negara. Prinsip ketiga lembaga itu diharapkan
dapat mencegah terjadinya kekuasaan absolut nan otoriter. Baca selengkapnya di artikel "Fungsi
Negara Menurut Ajaran Teori Trias Politica",

Trias Politika di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara yang mengadopsi teori
trias politika Montesquieu dalam aturan pembagian kekuasaan. Meski demikian, Indonesia tidak
menyerap teori ini secara utuh, namun melalui modifikasi yang diperlukan agar relevan dengan
kondisi Indonesia.

Penerapan trias politika di Indonesia dilihat dari Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Sebagaimana dikutip dari Etika Roda Pemerintahan (2017), Sugeng Priyanto menjelaskan bahwa
konstitusi Indonesia membagi kekuasaan negara dalam empat lembaga, yaitu eksekutif,
yudikatif, legislatif, dan inspektif.

Lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif memiliki fungsi sebagaimana yang dijelaskan
Montesquieu dalam teori trias politika di atas. Sementara itu, lembaga inspektif berfungsi untuk
mengawasi penyelenggaraan negara dalam melaksanakan undang-undang.

Pertama, berkaitan dengan penyelenggaraan negara, fungsi eksekutif dilimpahkan kepada


presiden, sebagaimana dijelaskan Pasal 4 Ayat (1) UUD 1945.

Kedua, fungsi legislatif dilimpahkan pada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), sebagaimana tertuang dalam Pasal 5 Ayat (1), Pasal 20, dan
Pasal 22D UUD 1945.

Ketiga, fungsi yudikatif di Indonesia dilimpahkan pada Mahkamah Agung (MA),


Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (KY), sebagaimana dijelaskan Pasal 24 Ayat
(2) UUD 1945.

Keempat, fungsi inspektif, sebagaimana dinyatakan UUD 1945 dalam Pasal 20A
dilimpahkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Keempat fungsi kekuasaan tersebut
dijalankan dalam bingkai demokrasi, yakni dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya,
keempat lembaga itu bekerja sebagai wakil rakyat dan untuk kepentingan rakyat. Baca
selengkapnya di artikel "Fungsi Negara Menurut Ajaran Teori Trias Politica",

Anda mungkin juga menyukai