Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ILMU NEGARA

Putri Fatimatuzahra | 20230610248 | Kelas G | Prodi ilmu hukum


Rangkuman tentang:

• Tujuan dan Fungsi Negara


• Sistem Pemerintahan Negara

Tujuan Negara
1.Tujuan Negara Secara Umum
Berdirinya suatu negara tentu memiliki tujuan. Pada hakikatnya, tujuan setiap negara berbeda
antara negara satu dengan negara lainnya. Hal ini disesuaikan dengan pandangan hidup rakyat
yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa.
Tujuan masing-masing negara dipengaruhi oleh tempat, sejarah pembentukan, dan pengaruh
dari penguasa negara yang bersangkutan. Adapun tujuan negara secara umum adalah
menyelenggarakan kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat.
Tujuan negara merupakan pedoman dalam menyusun dan mengendalikan alat perlengkapan
negara serta mengatur kehidupan rakyatnya. Dengan mengetahui tujuan negara, kita juga
dapatmengetahui sifat organisasi negara dan legitimasi kekuasaan negara.
2. Tujuan Negara Menurut Para Ahli
Berikut ini merupakan pendapat beberapa tokoh/ahli mengenai tujuannegara, antara lain
sebagai berikut:
1. Plato
: Bertujuan untuk memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun
sebagai makhluk sosial.
2. Roger H. Soltau
: Untuk memungkinkan rakyatnya berkembang serta mengungkapkan/mengelenggarakan daya
ciptav yang sebebas-bebasnya
3. Harold J. Laski
: untuk menciptakan keadaan yang didalamnya rakyat dapat mencapai keinginan-keinginannya
secaramaksimal.
4. John Locke
: untuk memelihara dan menjamin: terlaksananya hak-hak asasi manusia yang tertuang dalam
perjanjian masyarakat.
5. Niccolo Machiavelli
: Pada zaman Rennaisance untuk menyelenggarakannya pada ketertiban, keamanan, dan
ketentraman. Dalam bukunya II Principle diartikan pemerintahan itu sebagai cara untuk
memperoleh kekuasaan dan menjalankan kekuasaan itu. Pengausa sebagai pemimpin negara
harus mempunyai sifat sebagai serigala dan singa. Sebagai serrigala ia dapat mengetahui dan
membongkar rahasia yang bisa merobohkan negara karena kelicikannya. Sebagai singa ia bisa
menakhlukan binatang-binatang buas lainnya. Kesamaan pendapat Niccolo Machiavelli
dengan Shang Yang terletak pada sifat-sifat yang harus dimiliki negara tetapi bedanya bagi
Niccolo Machiavelli dibelakang tujuan negarakekuasan masih terdapat tujuan yang lebih jauh
lagi yaitu kepentingan kehormatan dan kebahagiaan bangsa.
6. Thomas Aquinas& Augustinus
: untuk mencapai kehidupan dan penghidupan yang aman dan tentram dengan taat dibawah
pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah berdasarkan kekuasaan
Tuhan yang diberikan kepadanya.

3. Tujuan Negara Menurut Teori


Tujuan negara dari berbagai teori atau ajaran sebagai berikut:
1. Teori Negara Kesejahteraan
: Tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan dari warga negaranya dan memajukan
kebudayaan. Teori ini dikembangkan oleh Kranenburg
2. Teori Kekuatan
: Pada dasarnya tujuan negara dalah untuk meniadakan kelas dan meniadakan negara itu
sendiri, sehingga tercipta masyarakat yang sama rata sama rasa, tidak ada hukum, tidak ada
negara.
3. Teori Perdamaian Dunia
: Tujuan negara adalah untuk mencapai perdamaian dunia sehingga perlu dibentuk satu negara
dibawah satu imperium. Tujuan yang dimaksud oleh Dante ini tidak untuk memperoleh
kekuasaan yang mutlak, tapi dengan mempersatukan semua negara-negara dibawah satu
kekuasaan untuk membawa kemajuan umat manusia diseluruh dunia terutma dalam mencapai
kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Teori ini dikembangkan oleh ahli kenegaraan
Italia, Dante Alleghieri.
3. Teori Kedaulatan Hukum
: Tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan
berpedoman pada hukum. Dalam negara hukum, hanya hukum yang berkuasa didalam negara,
dimana hak-hak negara dijamin sepenuhnya oleh negara dan sebaliknya, warga negara
berkewajiban mematuhi seluruh peraturan yang ada dalam negara yang bersangkutan. Teori ini
dikemukakan oleh Krabbe.
4. Teori Kekuasaan Negara
: tujuan negara adalah untuk mengumpulkan kekuasaan yang sebesar-besarnya. Yang mana
untuk melemahkan rakyat. Di dalam suatu pemerintahan dan takyat, jika yang satu kuat yang
lainnya lemah.Maka sebaiknya pemerintahanlah yang lebih kuat dari rakyat agar tidak terjadi
kekacauan dan anarkis, oleh sebab itu pemerintah harus berusaha lebih kuat dari rakyat. Agar
negara menjadi kuat, maka rakyat harus dilemahkan dengan cara pembodohan dan dimiskinkan
Teori ini dikemukakan oleh Lord Shang Yang, seorang ahli filsafat politik China.
5. Teori Jaminan atas Hak dan Kebebasan
: tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum supaya hak dan kemerdekaan
warga negara terpelihara. Peranan negara hanya sebagai penjaga ketertiban hukum dan
pelindungan hak serta kebebasan warganya. Penganut teori ini adalah Immanuel Kant,seorang
filsuf dari Jerman.
4. Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
Berdasarkan pada Pancasila dan UUD NRI 1945, NKRI bercita-cita mewujudkan masyarakat
Indonesia yang adil dan makmur. Tujuan NKRI sebagaimana tercantum dalam Pembukaan
UUD RI 1945 alinea IV.

Fungsi Negara Secara Umum


Fungsi negara pada umumnya mencakup empat hal sebagai berikut:
a. Fungsi Keamanan dan Ketertiban (Law and Order)
Negara sebagai stabilisator bagi masyarakat harus menjaga keamanandan ketertiban di
negaranya demi menciptakan stabilitas negara yang kondusif yang dapat menjamin
terlaksananya program-program pembangunan dengan lancar. Selain itu, keamanan dan
ketertiban negara diharapkan dapat mencegah bentrokan dan pertikaian yang terjadi
antarmanusia didalam kehidupan masyarakat. Untuk menjalankan fungsi tersebut, negara
harus menciptakan hukum berupa peraturan perundang-undangan untuk melakukan penertiban
dan pengamanan.
b. Fungsi Kesejahteraan dan Kemakmuran
Negara berfungsi untuk berusaha sebaik mungkin menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat. Usaha tersebut dilakukan dengan cara mengadakan pembangunan di segala bidang dan
menciptakan sistem ekonomi. Fungsi ini tidak hanya menjadi tanggung jawab negara
sepenuhnya, melainkan dibutuhkan dukungan dari rakyat. Pada masa sekarang, fungsi ini
dianggap sangat penting terutama bagi negara-negara baru atau yang sedang berkembang.
c. Fungsi Pertahanan
Fungsi pertahanan berkaitan dengan pertahanan dari serangan negara lain. Oleh karena
itu, diperlukan pengadaan alat pertahanan negara serta personil keamanan yang terlatih dan
tangguh.
d. Fungsi Keadilan
Fungsi keadilan harus dilakukan oleh negara tanpa membeda-bedakan dan dengan cara
dibentuknya badan-badan peradilan negara yang berkewajiban menjamin keadilan setiap
Warga Negara. Jika keadilan tidak ditegakkan, akan muncul konflik dalam masyarakat yang
justru akan mengganggu keamanan negara. Sebaliknya, jika keadilan ditegakkan akan muncul
kehidupan masyarakat yang dinamis dan harmonis.
Fungsi Negara Abad ke XVI Prancis antara lain:
a) Dilomatik: Menghubungkan antara negara dengan negara.
b) Diffence: Mempertahankan negara apabila terjadi peperangan.
c) Finance: Pembiayaan negara.
d) Justice: Menjaga ketertiban.
e) Police: Menyelenggarakan kepentingan umum.

Fungsi Negara Menurut Para Ahli


Fungsi negara juga banyak diutarakan oleh para ahli negara di dunia.Beberapa ahli
mengungkapkan fungsi negara sebagai berikut:
a. John Locke
Fungsi negara menurut John Locke terdiri dari tiga bagian, yaitu:

• Fungsi membuat peraturan perundang-undangan (legislatif)


• Fungsi membuat peraturan dan mengadili (eksekutif)
• Fungsi urusan luar negeri, perang, dan damai (federatif)
Menurut teori John Locke, fungsi mengadili adalah termasuk tugas eksekutif. Kemudian
disempurnakan oleh Montesquie yang membagi negara menjadi 3 fungsi tetapi masing-masing
fungsi itu terpisah dan dilaksanakan oleh lembaga yang terpisah juga.
b. Montesquieu
Menurut Montesquieu, fungsi negara terdiri dari tiga fungsi pokok Pendapat ini dikenal dengan
istilah “Trias Politika”, yaitu:

• Fungsi membuat peraturan perundang-undangan (legislatif)


• Fungsi pelaksanaan undang-undang (eksekutif)
• Fungsi pengadilan dan pengawasan (yudikatif)
Dari sini sudah jelas bahwa fungsi federatif dimasukkan menjadi satu dengan fungsi eksekutif,
dan fungsi mengadili dijadikan fungsi yang berdiri sendiri atau fungsi yudikatif. Hal ini
bertujuan untuk memperkenalkan “Trias Politica” yang merupakan untuk kebebasan
berpolitik (melindungi hak-hak asasi manusia) yang hanya dapat dicapai dengan kekuasaan
mengadili (lembaga yudikatif) yang berdiri sendiri.
c. Miriam Budiardjo
Prof. Miriam Budiardjo berpendapat bahwa pada umumnya fungsi negara adalah sebagai
berikut:

• Melaksanakan Ketertiban
• Mengusahakan Kesejahteraan dan Kemakmuran Rakyat
• Melaksanakan Pertahanan
• Menegakkan Keadilan
d. Van Vollenhoven
Fungsi negara menurut Van Vollenhoven dari negara belanda yang memiliki fungsi terdiri dari
empat fungsi yang dikenal dengan istilah “Catur Praja”. Keempat fungsi itu adalah:

• Fungsi menyelenggarakan pemerintahan (bestuur)


• Fungsi mengadili (rechtsprak)
• Fungsi membuat peraturan (regeling)
• Fungsi ketertiban dan keamanan (politie)
Sejarah berkembang terus dan fungsi negara juga mengalami perubahan, khususnya
penambahan tugas untuk lembaga eksekutif, terutama sekali sangat terasa pada negara-negara
yang sedang berkembang. Keempat fungsi tersebut adalah:

• Regelling: berfungsi membuat peraturan-peraturan umum yang merupakan undang-


undang dalam arti material, sedangkan undang-undang yang lainnya mengikat
penduduk
• Bestuur (eksekutif): negara berfungsi menjalankan pelaksanaan kepentingan umum,
dalam lembaga eksekutif tugasnya memiliki arti luas, artinya meskipun belum ada
undang-unangnya dapat saja dilakukan untuk kepentingan umum.
• Rechtpraak: berfungsi mengadili atau menyelesaikan perselisihan.
• Politie: berfungsi menjaga tata tertib dalam arti sebagai badan dan warga negara
menjalankan tugas dalam bidang eksekutif.
e. H. Lipman & G. A. Jacobsen
H. Lipman dan G. A. Jacobsen mengemukakan bahwa sekurang-kurangnya terdapat tiga
fungsi negara, yaitu:
Fungsi Esensial
: fungsi yang harus dimiliki negara demikelanjutan negara. Fungsi esensial meliputi:
pemeliharaan angkatanperang, kepolisian, pengadilan, hubungan luar negeri, dan
pungutanpajak.
Fungsi Jasa
: segala kegiatan yang bisa saja tidak terlaksanaapabila tidka dilaksanakan oleh negara.
Misalnya: pembangunan jalan, jembatan, dan pemeliharan fakir miskin.
Fungsi Perniagaan
:fungsi yang dapat diselenggarakan olehindividu dengan tujuan untuk memperoleh
keuntungan. Fungsi ini juga dilaksanakan oleh negara dengan pertimbangan
modalswasta/individu tidak mencukupi atau dengan memperluaspenyelenggaraan berbagai
fungsi di seluruh wilayah. Misalnyapendirian berbagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
jaminansosial, perlindungan deposito di bank, pencegahan pengangguran,penyelenggaraan pos
dan telepon.

Sumber referensi sebagai berikut:


Jurnal:
1. Ilmu Negara Tujuan dan Fungsi Negara, Penerbit Willy Yosua
2. Ilmu Negara : Tujuan dan Fungsi Negara, Penerbit Omex
Buku:
1. Ilmu Negara Dari Masa Ke Masa, Penerbit Septi nur wijayanti, S.H., M. H dan Nanik
Prasetyoningsih, S.H., M. H.
2. Ilmu Negara edisi revisi, Penerbit Muh. Kusnardi, S.H. dan Dr. Bintan R. Saragih, MA

Sistem Pemerintahan Negara


Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah yaitu “sistem” dan
“pemerintahan”. Menurut Carl J. Friedrich, sistem adalah suatu keseluruhan terdiri dari
beberapabagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian-bagian
maupun hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga hubungan itu menimbulkan
suatu ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak
bekerja dengan baik memengaruhi keseluruhan itu.
Adapun pemerintahan dalam arti luas adalah segala unsur yang dilakukan oleh negara dalam
menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan negara sendiri.
Sedangkan menurut doktrin Hukum Tata Negara yang biasanya tertuang di
dalamkonstitusi, sistem pemerintahan negara dapat dibagi menjadi 3 pengertian, yaitu:
1. Sistem pemerintahan negara dalam arti paling luas, yakni tatanan yang berupa
strukturdari satu negara dengan menitikberatkan pada hubungan antar negara dengan
rakyat.
2. Sistem pemerintahan negara dalam arti luas, yakni suatu tatanan atau struktur
pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan antara semua organ
negara, termasuk hubungan antara pemerintahan pusat (Central Governmeent) dengan
bagian-bagian yang terdapat di dalam negara di tingkat lokal (Local Government).
Sistem pemerintahan ini meliputi:
• Bangunan negara kesatuan, yaitu pemerintahan pusat memegang otoritas penuh
(berkedudukanlebih tinggi) ketimbang pemerintahan lokal.
• Bangunan negara serikat (federal), yakni pemerintahan pusat dan negara bagian
mempunyai kedudukan yang sama.
• Bagian negara konfederasi, yakni pemerintahan lokal (kantor wilayah)
mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari pemerintahan pusat.
3. Sistem pemerintahan negara dalam arti sempit, yakni suatu tatanan atau
setruktur pemerintahan yang bertitik tolak dari hubungan sebagian orang negara
ditingkat pusat,khususnya hubungan antara eksekutif dan legislatif
Ada 3 macam sistem pemerintahan
1. Sistem pemerintahan parlementer
Sistem pemerintahan parlementer merupakan sistem pemerintahan dimana hubungan
antara eksekutif dan badan perwakilan (legislatif) sangat erat. Pada umumnya, negara-negara
didunia menganut salah satu dari sistem pemerintahan tersebut. Adanya sistem pemerintahan
lain dianggap sebagai variasi atau kombinasi dari dua sistem pemerintahan diatas. Negara
Inggris dianggap sebagai tipe ideal dari negara yang menganut sistem pemerintahan
parlemen. Bahkan, Inggris disebut sebagai Mother of Parliaments (induk parlemen).
Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer, antara lain:
1. Kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh atau atas dasar kekuatan
danatau kekuatan-kekuatan yang menguasai parlemen.
2. Para anggota kabinet mungkin seluruhnya atau para anggota kabinet mungkin
seluruhanggota parlemen, atau tidak seluruhnya dan mungkin seluruhnya
bukan anggotaparlemen.
3. Kabinet dengan ketuanya (eksekutif) bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif).
4. Sebagai imbangan dapat dijatuhkannya kabinet, maka kepala negara (presiden: raja
atauratu) dengan saran atau nasehat perdana menteri dapat membubarkan parlemen.
5. Kekuasaan kehakiman secara prinsipil tidak digantungkan kepada lembaga eksekutif
danlegislatif, hal ini untuk mencegah intimidasi dan intervensi lembaga lain.
2. Sistem pemerintahan presidensiil
Sistem pemerintahan presidensiil adalah suatu pemerintahan di mana kedudukan eksekutif
tidakbertanggung jawab kepada badan perwakilan rakyat, dengan kata lain kekuasaan
eksekutifberada di luar pengawasan (langsung) parlemen.
Karakteristik sistem pemerintahan presidensiil, yaitu:
1. Presiden adalah kepala eksekutif yang memimpin kabinetnya yang semua
diangkatolehnya dan bertanggung jawab olehnya.
2. Presiden tidak dipilih oleh badan legislatif, tetapi dipilh oleh sejumlah pemilih.
3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada badan legislatif dan tidak dapat dijatuhkan
olehbadan legislatif.
4. Sebagai imbangannya, presiden tidak dapat membubarkan badan legislatif.
3. Sistem pemerintahan quasi
Sistem pemerintahan quasi pada hakikatnya merupakan bentuk variasi dari sistem
pemerintahan parlemen dan sistem pemerintahan presidensiil. Hal ini disebabkan situasi
dan kondisi yang berbeda sehingga melahirkan bentuk-bentuk semuanya.
4. Sistem pemerintahan referendum
Sistem referendum merupakan bentuk variasi dari sistem quasi (quasi presidensiil) dan
sistempresidensiil murni. Tugas membuat undang-undang berada dibawah pengawasan rakyat
yangmempunyai hak pilih, pengawsan itu dilakukan dalam bentuk referendum.
Sistem pemerintahan referendum dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Referendum oblikator, yaitu jika persetujuan dari rakyat mutlak harus
diberikan dalampembuatan suatu peraturan UU yang mengikat rakyat seluruhnya,
karena sangat penting.
2. Referendum fakultatif, yaitu jika persetujuan dari rakyat dilakukan terhadap UU biasa,
karenakurang pentingnya, setelah UU itu diumumkan dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Sistem pemerintahan negara dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan kebutuhan masing-
masing negara. Namun, terdapat beberapa sistem pemerintahan yang umum diterapkan di
seluruh dunia. Berikut adalah beberapa sistem pemerintahan yang umum diterapkan di seluruh
dunia beserta karakteristiknya:

1. Demokrasi: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan rakyat melalui


pemilihan umum. Prinsip-prinsip demokrasi yang berlaku secara universal mencakup
pengakuan hak asasi manusia, pemisahan atau pembagian kekuasaan (trias politika),
pemerintahan menurut hukum, jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk
prosedurnya, dan lain-lain.
2. Monarki : Sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan seorang raja atau ratu.
Terdapat dua jenis monarki, yaitu monarki absolut dan monarki konstitusional.
3. Republik: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan rakyat melalui
pemilihan umum. Terdapat dua jenis republik, yaitu republik presidensial dan republik
parlementer
4. Otoriter: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan seorang individu atau
kelompok kecil. Otoriter seringkali mengabaikan hak asasi manusia dan kebebasan sipil.
5. Anarki: Sistem pemerintahan di mana tidak ada pemerintah yang berkuasa. Anarki seringkali
dianggap sebagai keadaan yang tidak stabil dan berbahaya.
6. Teokrasi: Sistem pemerintahan di mana kekuasaan berada di tangan pemimpin agama atau
institusi agama. Teokrasi seringkali dianggap sebagai sistem pemerintahan yang kontroversial
karena seringkali mengabaikan hak asasi manusia dan kebebasan sipil.

Sistem Pemerintahan Berbagai Negara di Dunia


Sistem pemerintahan Cina

• Bentuk negara adalah kesatuan.


• Bentuk pemeritahan adalah republik dengan sistem demokrasi komunis
• Kepala negara adalah presiden, sedangkan kepala pemerintahan adalah perdana
menteri.
• Menggunakan sistem unikameral, yaitu Kongres Rakyat Nasional
• Badan kehakiman terdiri atas Supreme Peoples Court, Local Peoples Courts, dan
Spesial Peoples Courts.
Sistem pemerintahan Jepang

• Bentuk negara adalah kesatuan.


• Bentuk pemerintahan adalah monarki konstituental dengan sistem demokrasi
perlementer.
• Parlemen menganut sistem bimakeral yang terdiri atas House of Counsillors or Sangi-
in dan House of Representatives or Shugi-in.
• Badan kehakiman adalah Supreme Court.
Sistem pemerintahan Amerika Serikat

• Amerika Serikat adalah negara dengan bentuk federasi.


• Adanya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legeslatif, dan yudikatif.
• Kekuasaan eksekutif di pegang oleh presiden.
• Sistem kepartaian menganut sistem dwiparti.
• Sistem pemilu menganut sistem distrik.
Sistem pemerintahan Inggris

• Inggris adalah negara kesatuan dengan sebutan united kingdom.


• Kekuasaan pemerintahan terdapat pada kabinet, sedangkan raja/ratu sebagai kepala
negara.
• Raja/ratu adalah pemimpin tetapi bukan memrintah.
Sistem pemeritahan Brazil

• Brazil merupakan negara dengan bentuk federa


• Bentuk pemeritahan Brazil adalah republik dan sistem pemerintahannya adalah
presidensial.
• Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.
• Kabinet diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden.
Sistem pemerintahan Afrika Selatan

• Afrika selatan menrapkan sistem politik demokrasi anti-apartheid.


• Bentuk negara adalah kesatuan dan bentuk pemerintahan republik.
• Sistem pemerintahan adalah presidensial.
• Parlemen terdiri dari dua bagian, yaitu majelis nasional dan dewan nasional provinsi.
Sistem pemerintahan Prancis

• Bentuk negara adalah kesatuan.


• Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistem demokrasi presidendsial.
• Presiden adalah kepdala negara, dan perdana meneteri adalah kepala pemerintahan.
• Kabinet diangkat oleh presiden.
• Sistem perlemen menggunakan sistem bimakeral yang tediri atas senat dan majelis
nasional.
Sistem pemerintahan Inggris

• Inggris adalah negara yang menganut sistem pemerintahan monarki namun lebih
banyakdipengaruhi oleh sistem pemerintahan parlementer karena badan eksekutif
negara beranggotakanraja yang sifatnya tidak dapat diganggu gugat. Walaupun secara
formal raja yang membubarkanparlemen dan memberikan instruksi untuk
diselenggarakannya pemilihan umum kembali, namunsemua itu dilakukan raja atas
saran dari perdana menteri. Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan di
Inggris lebih menonjolkan sistem pemerintahan kabinet, sehingga banyak orangyang
memberikan istilah cabinet government (pemerintahan kabinet) kepada negara
Inggris.Sistem pemerintahan Amerika Serikat
Sumber Referensi sebagai berikut;
Jurnal:
1. BENTUK NEGARA SISTEM NEGARA, Penerbit Dekia Asrianto

2. Sistem pemerintahan (ilmu negara), Penerbit Haryati Aprilia Wahyuningsih

Buku:
1. Ilmu Negara Dari Masa Ke Masa, Penerbit Septi nur wijayanti, S.H., M. H dan Nanik
Prasetyoningsih, S.H., M. H.
2. Ilmu Negara edisi revisi, Penerbit Muh. Kusnardi, S.H. dan Dr. Bintan R. Saragih, MA

Anda mungkin juga menyukai