TUJUAN NEGARA
Menurut konsep klasik:
Menciptakan keamanan dan ketertiban.
• Diplomacie
Penghubung antar negara, dulu penghubung antar Raja.
• Difencie
Keamanan dan pertahanan negara.
• Financie
Menyediakan keuangan negara.
• Justicie
Menjaga ketertiban perselisihan antar warganegara dan urusan dalam
negara.
• Policie
Mengurus kepentingan negara yang belum menjadi wewenang dari
Departemen lainnya.
Fungsi Negara Menurut John Locke
Legislatif : Membuat peraturan
Eksekutif : Melaksanakan peraturan
Federatif : Mengurusi urusan luar negeri dan urusan
perang dan damai
Fungsi Negara Menurut Montesquieu
Legislatif : Membuat undang-undang
Eksekutif : Melaksanakan undang-undang
Yudikatif : Mengawasi agar semua peraturan ditaati
(fungsi mengadili)
Fungsi Negara Menurut Van Vollen Hoven
(Catur Praja)
Regeling (perundang-undangan) : membuat
peraturan
Bestuur (pemerintahan) : menyelenggarakan
pemerintahan
Rechtspraak (kehakiman) : mengadili
Politie (kepolisian) : ketertiban dan keamanan
Fungsi Negara Menurut Goodnow
(Dwi Praja)
Policy Making
Fungsi negara untuk membuat kebijakan, peraturan,
dan tujuan negara.
Kebijaksanaan negara untuk waktu tertentu, untuk
seluruh masyarakat. Orang yang menetapkan policy
making disebut policy makers. Policy makers merupakan
orang yang menentukan kebijaksanaan negara,
tujuan-tujuan kenegaraan pada waktu tertentu untuk
masyarakat seluruhnya. Atau menentukan tujuan
mana yang baik untuk negara pada waktu tertentu.
Policy Eksekuting
Fungsi negara untuk melaksanakan kebijakan dan
peraturan, agar tujuan tersebut tercapai.
Kebijaksanaan yang harus dilaksanakan untuk
tercapainya policy making. Yang menetapkan policy
eksekuting adalah eksekutor. Policy eksekutor adalah
orang-orang yang berusaha mencapai apa-apa yang
telah diputuskan oleh policy makers atau menentukan
daya upaya, alat-alat apa untuk mencapai tujuan tadi.
Fungsi Negara Modern
Negara bertindak sebagai stabilisator.
Mengenai ketertiban baik negara maupun hukum
muncul dari kehidupan manusia karena keinginan
batinnya untuk memperoleh tata tertib berdasarkan
keadilan. Sedangkan masyarakat yang menetapkan
tata hukumnya bagi masyarakat sendiri dan oleh
sebab itu turut serta sendiri dalam berlakunya tata
hukum itu disebut dengan masyarakat hukum.
Masyarakat hukum seperti yang kecil misalnya desa,
yang besar adalah negara.