Anda di halaman 1dari 4

NEGARA HUKUM

Pengertian Negara Hukum

Hakikat negara hukum didasarkan pada konsep teori Kedaulatan Negara (Soeverignty) yang
pada prinsipnya menyatakan kekuasaan tertinggi di dalam suatu negara adalah hukum.
Seluruh alat perlengkapan negara apa pun namanya, termasuk warga negara harus tunduk dan
patuh serta menjunjung tinggi hukum tanpa kecuali.1 Konsep pemikiran negara hukum
seperti ini sebenarnya dapat dilihat dari awal munculnya teori Negara Hukum yang dimulai
sejak abad XIX hingga abad XX.2 Menurut Krabbe sebagaimana dikutip oleh Usep
Ranawijaya disebutkan, bahwa negara sebagai pencipta dan penegak hukum dalam segala
kegiatannya harus tunduk pada hukum yang berlaku. Dalam arti ini hukum membawahkan
negara. Berdasarkan pengertian tersebut, hukum bersumber dari kesadaran hukum rakyat,
maka hukum mempunyai wibawa yang tidak berkaitan dengan seseorang
(impersonal).Negara hukum adalah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin
keadilan warga negaranya. Thomas Hobbes dalam bukunya leviathan pernah mengatakan
“Homo homini lupus”, artinya manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Manusia
memiliki keinginan dan nafsu yang berbeda-beda antara manusia yang satu dan yang lainnya.
Nafsu yang dimiliki manusia ada yang baik, ada nafsu yang tidak baik. Inilah salah satu
argumen mengapa aturan hukum diperlukan. Kondisi yang kedua tampaknya bukan hal yang
tidak mungkin bila semua masyarakat tidak memerlukan aturan hukum. Namun, Cicero
pernah menyatakan “Ubi societas ibi ius”, artinya dimana ada masyarakat, disana ada hukum.
Dengan kata lain, sampai saat ini hukum masih diperlurkan bahkan kedudukannya semakin
penting (Nurwardani, 2016:181).

Konsep Negara Hukum

Secara teoritis konsep negara hukum awalnya dikenal di negara-negara Eropa Kontinental
dengan istilah Rechtstaat artinya negara berdasarkan hukum yang upayanya untuk membatasi
dan mengatur kekuasaan. Paham ini ber-kembang di negara-negara Anglo Saxon khususnya
di Inggris dengan sebutan The Rule of Law atau negara yang kekuasaannya dibatasi oleh
hukum. Hukum menjadi salah satu unsur penting dalam kehidupan bernegara sebagaimana
dikemukakan Sri Soemantri Martosoewignyo, bahwa negara yang dikategorikan sebagai
negara hukum harus mempunyai unsur sebagai berikut:

Konsep Negara Hukum (Anglo Saxon)


Konsep ini dikenal dengna "the rule of law", yang menurut A.V Dicey konsep negara hukum
haruslah mengandung tiga unsur, yaitu:

1) Supremacy of law, bahwa dalam suatu negara hukum, hukum mempu nyai kedudukan
yang tertinggi, agar pelaksanaan kekuasaan (pemerin tah) tidak menyimpang dari undang-
undang. Kekuasaan akan tunduk pada hukum, bukan sebaliknya.

2) Equality before the law, bahwa dalam negara hukum, kedudukan warga negara, termasuk
pejabat pemerintah, adalah sama, dan tidak ada bedanya di muka hukum. Apabila tidak ada
persamaan di muka hukum, maka dimungkinkan orang yang mempunyai kekuasaan, akan
kebal hukum, dan lazimya akan menindas yang lemah.

3) Human Rights, yang terutama ada tiga, yaitu :

a. The right to personal freedom, (merupakan hak kemerdekaan pribadi), berupaya hak-hak
untuk melakukan yang dianggap baik bagi dirinya tanpa merugikanorang lain ataupun
menimbulkan gangguan terhadap masyarakat sekelilingnya.

b. The right to freedom of discussion (hak kemerdekaan berdiskusi), yaitu hak untuk
melahirkan pendapat dan kritik, dengan ketentuan harus pula bersedia mendengar serta
memperhatikan penda pat dan kritik orang lain.

c. The right to public meeting (hak kemer dekaan berapat), hak ini harus dibatasi jangan
sampai menyebabkan atau menyebarkan kekacauan sehingga perdamaian menjadi rusak.

2.2.3 Konsep Negara Hukum (Perumusan para Jurist/Hakim Asia Tenggara dan Pasifik)
Rumusan konsep negara hukum menurut perumusan para Jurist Asia Tenggara dan Pasifik
(15-19 Februari 1965), sebagaimana tercantum dalam buku “The Dynamics Aspects of the
rule of law in the Modern Age", bahwa syarat rule of law adalah :

1) Perlindungan konstitusi dalam arti bahwa kons titusi selain menjamin hak-hak individu
harus menentukan pula cara prose dual untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang
dijamin.

2) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.

Makna Indonesia Negara Hukum

Istilah negara hukum selain dikenal dengan istilah rechtsstaat dan rule of law, juga dikenal
istilah monocracy yang artinya sama dengan negara hukum. Intinya bahwa, hukum yang
berlaku dalam suatu negara hukum haruslah yang terumus secara demokratis, yakni yang
dikehendaki oleh rakyat. Sejalan dengan perkembangan kehidupan kebangsaan dan
ketatanegaraan Indonesia, maka dengan melalui amandemen UUD 1945, istilah negra hukum
(rechtsstaat) secara jelas dan tegas disebutkan dalam Batang Tubuh UUD NRI tahun 1945
yang sebelum amandemen hanya ditemukan dalam Penjelasan UUD 1945. Ide negara hukum
rechtsstaat sesungguhnya sejak lama telah dikembangkan oleh para filosuf Yunani Kuno
yang pada dasarnya bertumpupada sistem hukum Eropa Kontinental yang mulai populer pada
abad ke-17 karena pada saat itu situasi dan kondisi sosial politik di Eropa didominasi oleh
absulutisme. Ide negara hukum rechtsstaat ini sesungguhnya dipelopori oleh Immanuel Kant
dan Frederich Julius Stahl. Kant memahami negara hukum itu sebagai negara penjaga malam
(nachtwakersstaat). Artinya, negara itu bertugas untuk menjaga ketertiban dan keamanan
masyarakat. Pada awalnya Plato berpendapat bahwa adalah mungkin mewujudkan negara
edial untuk mencapai kebaikan yang berintikan kebaikan. Karena itu, kekuasaan harus
dipegang oleh.

Implementasi Negara Hukum Di Indonesia

Penerapan prinsip negara hukum di Indonesia dapat dikatakan dijalankan tanpa berpatokan
secara langsung pada prinsip rechtsstaat atau rule of law. Janpatar Simamora (2016:26)
mengemukakan bahwa terwujudnya negara hukum sebagaimana yang dicitacitakan dalam
UUD 1945 akan dapat direalisasikan bila seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan atau
negara benar-benar didasarkan pada kaidah-kaidah yang tertuang dalam konstitusi itu sendiri.
Negara hukum Indonesia memiliki ciri-ciri tersendiri yang barangkali berbeda dengan negara
hukum yang diterapkan di berbagai negara. Hanya saja, untuk prinsip umumnya, seperti
adanya upaya perlindungan terhadap hak asasi manusia, adanya pemisahan atau pembagian
kekuasaan, adanya pelaksanaan kedaulatan rakyat, adanya penyelenggaraan pemerintahan
yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan adanya peradilan
administrasi negara masih tetap digunakan sebagai dasar dalam mewujudkan negara hukum
di Indonesia. Berdasarkan pelaksanaannya kemudiannya, sejum-lah unsur penting tersebut
diwujudkan dengan baik. Terkait dengan perlindungan hak asasi manusia, UUD 1945 setelah
perubahan cukup mengakomodir masalah hak asasi manusia secara lengkap. Bahkan dapat
dikatakan jauh lebih lengkap dari pengaturan yang terdapat dalam konstitusi yang pernah
berlaku sebelumnya. Gustav Radbruch, seorang ahli filsafat Jerman (Sudikno Mertokusumo,
1986: 130), menyatakan bahwa untuk menegakkan hukum ada tiga unsur yang selalu harus
diperhatikan yaitu: (1) Gerechtigheit, atau unsur keadilan; (2) Zeckmaessigkeit, atau unsur
kemanfaatan; dan (3) Sicherheit, atau unsur kepastian.

Perspektif Negara Hukum Indonesia

Istilah negara hukum di Indonesia sering disebut dengan rechtstaats atau the rule of law.
Paham rechtstaats pada dasarnya bertumpu pada sistem hukum Eropa Kontinental dan
walaupun dalam UUD 1945 istilah negara hukum disebut rechtstaats, tetapi secara normatif
harus dibedakan dengan paham negara hukum dalam sistem hukum Eropa Kontinental
ataupun konsep the rule of law dalam sistem hukum Anglo Saxon. Konsep negara hukum
(rechtstaats) di Indonesia harus sesuai dengan nilai-nilai yang tercermin dalam Pancasila.
Pemahaman utuh terhadap konsep Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila dapat dilihat
dari proses dan latar belakang lahirnya rumusan Pembukaan UUD 1945 yang merupakan
pernyataan kehendak lahirnya negara Indonesia, serta sebagai dasar filosofis dan tujuan
negara. Dari kajian dan pemahaman demikian, akan sampai pada suatu kesimpulan bahwa
dalam konsep Negara Hukum yang berdasarkan Pancasila selain memiliki kesamaan, tetapi
juga memiliki perbedaan dengan konsep negara hukum yang dikembangkan di negara lain.

Anda mungkin juga menyukai