Anda di halaman 1dari 4

WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Geopolitik Indonesia

A. Pengertian Geopolitik Indonesia

Geopolitik berasal dari Bahasa Yunani, dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan
“politik” berasal dari kata politeia, berarti kestuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)
dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam Bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakn untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu. Tindakan, cara dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografi tempat
masyarakat hidup. Selanjutnya geopolitik dipandang sebagai studi atau ilmu (Nurwadani
et.al, 2016:225).Istilah geopolitik semula diartikan oleh Federic Ratzel (1844-1904) sebagai
ilmu bumi politik (political geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas
oleh sarjana ilmu politik Swedia, Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Houshofer (1869-
1964) dari Jerman menjadi geographical politic dan disingkat geopolitik. Perbedaan dari dua
istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi
ataukah politik. Ilmu bumi politik (political geography) mempelajari geografi dri aspek
politik, sedangkan politik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi (Ditjendikti,
2012:115).Berdasarkan pengertian di atas, geopolitik dapat diartikan sebagai system politik
atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayah, atau teritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada system politik suatu negara
(Kaelan dan Zubaidi, 2007:122).

B. Sejarah Lahirnya Geopolitik

Konsepsi geopolitik lahir di Jerman pada akhir abad XIX. Semula geopolitik adalah ilmu
bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang
menjadi ajaran yang melegitimasikan hukum ekspansi suatu negara (Budi Juliardi 2016:149).
Hal ini tidak terlepas dri pemikiran para ahli berikut:

C. Paham Geopolitik Indonesia

Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakat yang muti etnis, negara Indonesia memiliki
unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan
geografis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada
wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa
dan satu tanah air.Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar
sebagai pedoman agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional
untuk mencapai citacita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa Indonesia adalah
upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan
nasional nya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara Indonesia dapat tetap
eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan. Pandangan
geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan
yang luhur dengan jelas tertuang didalam pembukaan UUD NRI 1945. Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia menolak
segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan.Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
Indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis,
melainkan dalam pengertian secara keseluruhan.

2.2 Wawasan Nusantara

A. Konsep Dasar Wawasan Nusantara

Istilah wawasan berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, Tinjauan, atau
penglihatan. Sedangkan kata ‘mawas’ yang berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara
melihat. Sementara itu istilah nusantara berasal Dari kata ‘nusa’ yang berarti diapit diantara
dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau Pulau Indonesia yang terletak diantara samudra Pasifik dan samudra
Indonesia, serta diantara

B. Sifat dan Ciri Wawasan Nusantara

Dijelaskan oleh Lemhanas (Lembaga Pertahanan Nasional) (Tukiran Taniredia et al.


2016:184 186) wawasan nusantara memiliki dua sifat atau cari yaitu

1. keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek
alamiah maupun aspek sosial.Manunggal meliputi:
a. Manunggal di bidang wilayah, maksudnya wilayah Republik Indonesia terdiri dari beribu-
ribu pulau besar dan kecil dan dipisahkan serta dihubungkan oleh lautan dan selat, harus
dijaga dan diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional dengan segala Isi dan
kekayaannya.

b. Manunggal di bidang bangsa, bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
bangsa dan berbicara di dalam berbagai macam bahasa daerah dan menyakini berbagai
macam agama dankepercayaan. Oleh karena itu harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan
bangsa yang bulat di dalam arti seluas-luasnya.

c. Manunggal di bidang ideologi, bahwa bangsa Indonesia bersifat Bhineka dituntut demi
tetap utuhnya, untuk memiliki dan menganut satu ideologi bangsa, yaitu Pancasila.

d. Manunggal di bidang politik, karena bangsa Indonesia hanya menganut satu ideologi, yaitu
ideologi Pancasila, maka di bidang politik Perlu diwujudkan dan dibina kestabilan politik
yang menitikberatkan pada program and achievement oriented.

e. Manunggal di bidang ekonomi, bahwa kekayaan wilayah bangsa baik Potensial maupun
efektif adalah modal dan milik bersama bangsa,dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus
tersedia merata di seluruh wilayah Indonesia.

f. Manunggal di bidang sosial, bahwa masyarakat Indonesia adalahsatu, perkehidupan bangsa


harus merupakan satu kehidupan homoGen dengan tingkat kemajuan.

C. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Unsur-unsur wawasan nusatara adalah sebagai berikut:

1) Wadah/wilayah (countour), segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
(Pembukaan UUD NRI 1945 alinea IV), yang meliputi:

a. Wujud wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan Oleh lautan yang
didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang Saling dihubungkan oleh dalamnya perairan.

b. Tata inti organisasi, berdasarkan UUD NRI 1945 yang menyangkut Bentuk dan kedaulatan
negara, kekuasaan pemerintahan, sistem Pemerintahan dan sistem perwakilan.

D. Faktor Kewilayahan yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara

Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara (Ditjen dikti, 2012) yaitu:
1) Asas Kepulauan (Archipelagic Principle) Kata 'archipelago' dan 'archipelagic berasal dari
kata Italia 'archipe lagos Akar katanya adalah 'archi yang berarti terpenting, terutama, dan
'pelagos' berarti laut atau wilayah lautan Jadi, 'archipelago' berarti lautanalah wilayah lautan
dengan pulau-pulau didalamnya Arti ini kemudian menjadi pulau-pulau saja tanpa menyebut
unsur lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa barat, sehingga archiplauta selalu diartikan
kepulauan atau kumpulan pulau Lahirnya asas archipelago mengandung pengertian bahwa
pulau pulau tersebut selalu dalam kesatuan utuh, sementara tempat unsur perairan atau lautan
antara pulau pulau berfungsi sebagai unsur penghu bung dan bukan unsur pemisah. Asas dan
wawasan kepulauan ini dijumpai dalam pengertian the Indian archipelago Kata archipelago
pertama kali dipakai oleh Johan Crawford dalam bukunya the history of Indian Archipe lago
(1820). Kata Indian Archipelago diterjemahkan kedalam bahasa Belan da Indische Archipel
yang semula ditafsirkan sebagai wilayah Kepulauan Andaman sampai Marshanai.

Anda mungkin juga menyukai