Anda di halaman 1dari 4

Permasalahan Kota dan Solusinya

Permasalahan Kota

Kota menjadi pusat pemerintahan, segala hal yang berkaitan dengan pemerintahan terdapat di
kota. Kota juga mempunyai berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan, mulai dari
sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana hiburan dan lain sebagainya. Dengan lengkapnya
berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan bukan berarti kota lepas dari segala
permasalahan. Justru hal tersebut menimbulkan berbagai permasalahan bagi sebuah kota.

Permasalahan urbanisasi

Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota. Penduduk desa pindah ke


kota karena berbagai faktor, antara lain ingin memperoleh penghidupan yang layak,
menikmati sarana dan prasarana kehidupan yang tidak ada di desa, dan
sebagainya. Perpindahan penduduk desa ke kota menyebabkan kota makin padat
penduduknya. Keadaan ini kemudian menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan. Pada
umumnya penduduk desa yang pindah ke kota memiliki latar belakang pendidikan yang
kurang, sehingga ketika sampai di kota mereka tidak diterima bekerja di tempat yang layak.
Kemudian keadaan ini menjadikan mereka sebagai pengasong, pengamen, pemulung,
pedagang kaki lima dan lain-lain.

Permasalahan permukiman

Lahan yang dimiliki oleh kota terbatas dan umumnya sudah didata untuk berbagai
kepentingan umum dan perindustrian. Dengan datangnya para urban ke kota makin
menambah permasalahan tentang permukiman. Para pendatang, terutama yang berasal dari
golongan miskin akan membangun tempat tinggal seadanya di kota. Pada umumnya rumah
mereka menempati wilayah-wilayah yang kurang layak karena mahalnya tanah di kota,
sehingga tidak terjangkau bagi warga pendatang kelas menengah ke bawah. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut, pemerintah mengambil beberapa kebijakan mengenai permukiman.
Diantaranya dengan membangun rumah susun yang menghemat lahan, membangun
perumahan di wilayah yang berdekatan dengan kota, dan membangun real estate bagi
golongan menengah ke atas.
Permasalahan lingkungan

Permasalahan lingkungan yang dimaksud di sini adalah menyangkut pencemaran, baik


pencemaran tanah, air, udara, dan suara. Pencemaran tersebut diakibatkan adanya aktivitas
manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pencemaran tanah misalnya, banyak
sampah yang tertimbun di tempat sampah. Apabila tidak ditangani dengan baik akan
mengakibatkan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Pencemaran air diakibatkan
adanya pembuangan limbah di sungai atau danau yang ada di kota tersebut. Limbah tersebut
dapat berupa limbah rumah tangga dan limbah industri. Limbah tersebut dapat
mengakibatkan rusaknya jaringan kehidupan yang ada di perairan. Pencemaran udara
ditimbulkan oleh adanya asap kendaraan, pabrik, dan pembakaran yang dilakukan oleh
manusia. Pencemaran udara yang berlebihan akan merusak kesehatan terutama terkait dengan
pernapasan. Adapun pencemaran suara ditimbulkan adanya suara-suara yang memekakkan
telinga, misalnya suara dari mesin industri, kendaraan, dan suara-suara yang mengganggu
lainya.

Permasalahan transportasi

Saat ini masalah transportasi, terutama di kota besar hampir mencapai ambang batas
kemampuan jalan. Banyaknya kendaraan di kota menyebabkan kebutuhan akan prasarana
transportasi yang berupa jalan perlu mendapat perhatian yang lebih. Untuk mengatasi hal
tersebut, maka pemerintah melakukan pelebaran jalan untuk menghindari kemacetan.
Pemerintah juga membangun jalan-jalan baru untuk menangani kemacetan di kota.

Solusi
Guna mengantisipasi dinamika isu dan mengembangkan solusi permasalahan perkotaan,
Pemerintah mengembangkan Gerakan Menuju 100 Smart City. “Pemerintah telah
menetapkan visi pembangunan Kota Cerdas untuk menghasilkan lingkungan perkotaan yang
memiliki ketahanan lingkungan dan mampu menghadapi bencana, secara beriringan
dilakukan penguatan standar pelayanan kota untuk mendukung kehidupan masyarakat,” jelas
Mendagri.
Menurut Mendagri, saat ini Pemerintah terus mendorong terlaksananya pengembangan Kota
Cerdas dengan menerapkan empat strategi. “Pertama, mendorong pengembangan penerapan
sistem informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik dari sisi perencanaan
maupun penganggaran. Kedua, penyusunan Perda Dokumen Rencana Pembangunan Daerah
dengan terlebih dahulu menyusun dokumen KLHS Perencanaan Pembangunan Daerah,” jelas
Mendagri.

Adapun strategi ketiga, mendorong perencanaan pembangunan dilakukan komprehensif dan


berbasis pada data dan informasi yang update dan akuntabel. “Keempat, mendorong
Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan percepatan penyelesaian Perda Rencana Detail
Tata Ruang (RDTR) Daerah dalam rangka mendukung pengembangan Kota Cerdas berbasis
tata ruang,” jelas Tjahjo Kumolo.

Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 – 2019. Melalui Perpres,
pengembangan kota cerdas ditujukan agar memiliki daya saing, berbasis teknologi dan
budaya lokal.

Tahapan untuk membangun Kota Cerdas dimulai dengan pengembangan perekonomian


dengan membangun pencitraan kota (city branding) yang mendukung pencitraan bangsa
(nation branding). “Kedua, menyediakan infrastruktur dan pelayanan publik melalui
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). dan Ketiga, membangun kapasitas
masyarakat yang inovatif, kreatif dan produktif,” jelas Tjahjo Kumolo.

Pada setiap tahap akhir pembangunan Kota Cerdas diharapkan menjadi kesatuan Kota yang
berdaya saing berbasis teknologi dengan didukung sinergi kerjasama antara Pemerintah
Daerah dan pemangku kepentingan sesuai PP No. 28 Tahun 2018 Tentang Kerjasama Daerah
melalui: Ekonomi Cerdas (Smart Economy), Masyarakat yang cerdas (Smart People),
Pemerintahan yang Cerdas (Smart Government), Mobilitas yang Cerdas (Smart Mobility),
Lingkungan yang cerdas (Smart Enviroment) dan Peningkatan Kualitas Hidup yang Cerdas
(Smart Living).

“Keenam aspek tersebut harus dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dalam sistem
pemberian layanan antara pemerintah, antar badan usaha dan antar instansi pemerintah
dengan badan usaha sehingga pemberian layanan yang dilakukan untuk masyarakat dapat
berjalan secara efektif dan efisien,” jelas Mendagri.

Gerakan menuju 100 Smart City, telah dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2017 dan
tahun 2018 yang telah dilaksanakan pada 75 (tujuh puluh lima) Kabupaten/Kota melalui
pendampingan penyusunan masterplan smart city. Saat ini, dilanjutkan kembali pada tahun
2019 dengan telah terpilihnya 25 Kabupaten/Kota yang menjadi target Gerakan Menuju 100
Smart City pada tahun 2019.

SUMBER :

https://www.kompas.com/skola/read/2022/10/10/150000269/4-permasalahan-kota-beserta-
penjelasannya?
page=all&jxconn=1*1joexxt*other_jxampid*Wi1uU0ZaNllRcllialZZYnNhU094SzNnMEw
yMEZXdHJ1WGFYRi1VWTJYQUQ3ZFZTZk56NVhHdTNXTEF5ZzZQNw..#page2

https://tanjabbarkab.go.id/site/mendagri-kota-cerdas-solusi-permasalahan-perkotaan/

Anda mungkin juga menyukai