NAMA:DENI HAMDANI
NIM:043974602
PRODI:ILMU HUKUM [S1]
2. Sejak jaman Yunani kuno, mulai dari Aristoteles sampai dengan abad
negara modern atau masa sekarang ini, pembicaraan mengenai
kekuasaan negara tetap menarik dan bahkan belum berkesudahan, dalam
karangan Aristoteles mengenai Politik terdapat teori tentang pembagian
kekuasaan. Pada abad ke-18 mucul Montequieu, dalam bukunya
L'Esprit des Lois, dengan karyanya yang terkenal Trias Politica, selain
itu John Locke juga membagi kekuasaan negara itu dalam tiga
kekuasaan.
Jawaban
1) Negara serikat adalah negara bersusun jamak, terdiri atas beberapa
negara bagian yangmasing-masing tidak berdaulat. Negara-negara
bagian tersebut menyerahkan sebagian urusannya kepada pemerintah
federal atau pusat yang menyangkut urusan keuangan, pertahanan, dan
hubungan luar negeri. Meski negara- negara bagian boleh memiliki
konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri dan kabinet
sendiri yang berdaulat dalam negara serikat ialah gabungan negara-
negara bagian yang disebut negara federal. Setiap negara bagian bebas
melakukan tindakan ke dalam, asalkan bertentangan dengan konstitusi
federal. Tindakan ke luar "hubungan dengan negara lain" hanya dapat
dilakukan oleh pemerintah federal.Dalam negara serikat, keputusan
yang diambil oleh pemerintah negara serikat dapat langsung mengikat
warga negara bagian
Dalam negara serikat, negara-negara bagian tidak boleh menjual diri dari
negara serikatitu.Dalam negara serikat, negara bagian hanya berdaulat
ke dalam.Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara
federal, atau pemerintahgabungannya itu dapat secara langsung berlaku
dan mengikat terhadap warga negara darinegara-negara bagian
tersebut.
1. Salah satu obyek penyelidikan ilmu negara adalah susunan negara. Dilihat dari susunan
negara terdapat dua susunan yaitu negara bersusun tunggal dan negara bersusun atau negara
unitaris dan negara bersusun jamak.
Berikan pandangan Anda mengenai praktik tata negara di negara yang bersusun jamak/federal. A
pakah desentralisasi di dalam negara bersusun tunggal/unitaris, memiliki kesamaan dengan gaga
san federalisme yang menjadi landasan berdirinya negara bersusun jamak/federal?
2. Sejak jaman Yunani kuno, mulai dari Aristoteles sampai dengan abad negara modern atau
masa sekarang ini, pembicaraan mengenai kekuasaan negara tetap menarik dan bahkan tidak
berkesudahan, dalam karangan Aristoteles mengenai Politics terdapat teori tentang pembagian
kekuasaan. Pada abad 18 mucul Montequieu, dalam bukunya L’Esprit des Lois, dengan karyanya
yang terkenal Trias Politica, selain itu John Locke juga membagi kekuasaan negara itu dalam tiga
kekuasaan.
Kekuasaan negara dibagi ke dalam tiga, yaitu kekuasaan legislatif; eksekutif; dan yudikatif. Di
Indonesia, pembagian kekuasaan itu tidak dilaksanakan abssolut. Dalam perkembangan ketatane
garaan Indonesia, muncul lembaga-lembaga yang mendapatkan independensi. Bagaimana pend
apat Saudara mengenai munculnya lembaga-lembaga yang mendapatkan independensi tersebut
?
3. Perimbangan kekuasaan atau check and balances merupakan sistem dalam penyelenggaraan
pemerintahan negara, dimana dengan pembagian kekuasaan negara hubungan antar lembaga-
lembaga negara dapat saling mengawasi dan saling menguji sehingga tidak mungkin lembaga-
lembaga negara atau cabang-cabang kekuasaan negara itu melampaui kekuasaan yang telah
ditentukan.
Selain pembagian kekuasaan, dalam ajaran trias politica, terdapat prinsip checks and
balances, dimana dalam hubungan antar lembaga negara terdapat prinsip saling mengawasi dan
mengimbangi. Di Indonesia, prinsip checks and
balances dipahami dalam hubungan antara tiga cabang kekuasaan. Bagaimana menurut pendpat
Saudara mengenai pengisian hakim Mahkamah Konstitusi, dikaitkan dengan kekuasaan yudikatif
?
This study source was downloaded by 100000825633989 from CourseHero.com on 11-20-2022 09:20:40 GMT -06:00
Kreator: Fatimatuzzahro Nurazizah
This study source was downloaded by 100000825633989 from CourseHero.com on 11-20-2022 09:20:40 GMT -06:00