Anda di halaman 1dari 18

’’konsep akhlak dan pengaplikasiannya dalam

berprilaku’’

MAKALAH

DISUSUN OLEH:

ZUNIAR D10122486
SITI FATIMA D10122556
MOH.AZAM D10122698
ADELIA PUTRI D10122652
ANDI RAHMAT D10122433
AHMAD FACHRI D10122647
CICI ANGGRAENI D10122393
ZIKRUL AL FATTAH D10122377
ZAHIRA SALSABILA D10122404
SUCI CAHYA NINGSI D10122639
SEPTIAN ADHIYAKSA D10122344
TEGAR PRIHARTANTO D10122633
RIZKITA RAMADHANI D10122430
MOH. FATHIR BAHMID D10122691
MOHAMAD FADEL ABDULLAH D10122115

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TADULAKO
2022/2023
Kata pengantar
Assalamualaikum wr.wb syukur alhamdulillah kami panjat kan atas kehadiran
Allah swt senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah nya kepada kita dalam
menjalankan aktifitas sehari hari, amin.Tidak lupa solawat serta salam kita
haturkan kepada junjungan nabi kita muhammad saw yang telah memberi makna
hidup dengan penerangan bagi sebuah makalah yang yang berjudul

(KONSEP AKHLAK DAN PENGAPLIKASIANNYA DALAM BERPRILAKU)

makalah ini di susun dengan harapan dapat di pergunakan dengan sebaik


baiknya dan penulis menitipkan pesan beliau sangat mengharapkan saran dan
keritik yang membangun dari berbagai pihak demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah yang beliau ketik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.

Kepada pembaca di ucapkan banyak terima kasih wassalamualaikum wr.wb


Daftar isi
Kata pengantar...................................................................................................

Daftar isi.............................................................................................................

BAB l PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar belakang..............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan masalah.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian konsep akhlak dan pengaplikasiannya dalam berprilaku................


B. contoh akhlak dan pengaplikasianya dalam berperilaku...................
C. Manfaat akhlak dan pengaplikasiannya dalam berperilaku ...................................

BAB III PENUTUP.................................................................................................

A. Saran............................................................................................................
B. Kesimpulan...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Akhlak merupakan hal yang sangat penting dan mendasar.


Dengan akhlak dapat ditetapkan ukuran segala perbuatan
manusia, baik buruk, benar salah, halal dan haram. Akhlak adalah
yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Allah yang
lain. Manusia tanpa akhlak akan hilang derajat kemanusiaannya
sebagai makhluk Allah yang paling mulia. Nabi Muhammad SAW
diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak manusia.
Dengan misi itu manusia diharapkan menjadi makhluk yang
bermoral, yakni mahkluk yang bertanggung jawab sepenuhnya
atas segala perbuatan yang dipilihnya dengan sadar, yang saleh
maupun yang jahat. Kajian mengenai akhlak telah mengalami
sejarah yang cukup panjang. Akhlak telah menjadi fokus perhatian
dan permasalahan utama manusia sepanjang sejarahnya.
Misalnya saja sejarah bangsa-bangsa yang diabadikan dalam Al-
Qur‟an seperti kaum „Ad, Sumud, Madyan dan Saba, serta yang
didapat dalam buku-buku sejarah menunjukkan bahwa suatu
negara akan kokoh apabila akhlaknya kokoh dan sebaliknya suatu
bangsa akan runtuh apabila akhlaknya rusak

Peran akhlak sangatlah besar dalam kehidupan manusia, yakni


mengantarkan manusia pada kehidupan yang terarah dan diridhai
Allah SWT. Kekuatan akhlak dalam diri manusia adalah kekuatan
dasar atau fitrah dari Allah bagi manusia baik ia manusia beriman
maupun kafir, untuk menjelaskan kebaikan dan keburukan, serta
menyiapkan baginya kekuatan memilih dijalan salah satu dari dua
jalan tersebut. Sehingga akhlak merupakan fondasi yang kokoh
bagi terciptanya hubungan baik antara hamba
dengan Allah SWT (hablumminallah) dan atara sesama manusia
(hablumminannas).Akhlak memiliki urgensi teramat penting
dalam kehidupan modern kini. Kehidupan modern yang cendrung
bisa menyebabkan dehumanisasi (tercabutnya nilai-nilai
kemanusiaan) dan alienasi (merasa terasing dalam kehidupan)
memerlukan terapi konkret berupa keharusan manusia untuk
dekat kepada Allah dan memperbaiki hubungan sosial dengan
manusia lain. Dalam hal ini, maka akhlak menjadi sebuah hal yang
harus dimiliki manusia. Di era modern seperti sekarang ini,
sedikitnya terdapat tiga fungsi akhlak dalam kehidupan manusia.
Pertama. ia dapat dijadikan sebagai panduan dalam memilih apa
yang boleh diubah, dan apa pula yang harus dipertahankan.
Kedua, dapat dijadikan sebagai obat penawar dalam menghadapi
berbagai ideologi kontemporer (seperti Materialisme, Nihilisme,
Hedonisme, Radikalisme, Marxisme, Skulerisme dan lain-lain).
Ketiga, dapat 3 pula dijadikan sebagai benteng dalam menghadapi
prilaku menyimpang akibat pengaruh negatif globalisasi.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan upaya mewariskan nilai
yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam
menjalani kehidupan dan sekaligus untuk memperbaiki nasib dan
peradaban umat manusia. Melalui pendidikan manusia dapat
mempelajari semua konsep dan berbagai aspek dalam kehidupan
demi menjaga kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu
pendidikan memegang kedudukan sentral dalam proses
pembangunan dan kemajuan dalam menanggapi tantangan masa
depan.Tanpa pendidikan manusia pada zaman sekarang tidak ada
bedanya dengan generasi manusia pada masa lampau, sehingga
dapat dikatakan maju mundurnya atau baik buruknya peradaban
suatu bangsa akan ditentukan bagaimana pendidikan yang dijalani
oleh suatu bangsa. Diraihnya kemajuan ilmu dan teknologi yang
dicapai bangsa-bangsa diberbagai belahan bumi merupakan akses
produk suatu pendidikan. Azyumardi Azra memberikan
pengertian bahwa “pendidikan” merupakan suatu proses di mana
suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya untuk
menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien.Pendidikan sebagai nilai universal kehidupan
memiliki tujuan pokok yakni merubah manusia menjadi lebih baik
dalam pengetahun, sikap dan keterampilan. Socrates telah
berkata bahwa tujuan paling mendasar dari pendidikan adalah
untuk membuat seseorang menjadi good and smart. Dalam
rangka penanaman akhlak pendidikan menjadi kunci utama.
Pendidikan mempunyai peran penting dalam sosialisasi nilai-nilai
kepada peserta didik, maka diperlukan sistem pendidikan yang
bermutu dan sesuai dengan perkembangan zaman.
Banyaknya perilaku menyimpang yang dapat ditemui dalam
masyarakat modern misalnya pergaulan bebas antara laki-laki dan
perempuan, budaya membuka aurat, free sex, sikap individualis
dan egoisme, tidak mempedulikan yang halal dan haram, jauh dari
agama dan sebagainya. Hal ini menjadi bukti nyata kemrosotan
moral. Fenomena ini bisa muncul akibat minimnya pemahaman
masyarakat tentang pendidikan akhlak. Untuk membentuk
kepribadian yang bermoral (berakhlak) yang dibentengi dengan
ketakwaan kepada Allah, harus dimulai dari lingkungan keluarga
dan dilakukan sedini mungkin sesuai dengan tingkat dan
perkembangan kemampuan anak.Oleh karena itu pendidikan
akhlak yang dilakukan di setiap situasi dan kondisi menjadi solusi
yang utama. Karena pendidikan akhlak merupakan bagian penting
dalam pembinaan peribadi individu dan moral bangsa.
Pendidikan akhlak dianggap lebih penting dari bidang pendidikan
lainnya, hal ini karena pendidikan akhlak inilah yang bertujuan
mencetak tingkah laku manusia yang baik, sehingga ia berprilaku
terpuji, sempurna sesuai dengan substansinya sebagai manusia,
yang bertujuan mengangkatnya dari derajat yang paling tercela.
Bahkan Rasulullah memandang bahwa peran akhlak sangat
penting dalam kehidupan manusia tidak hanya pada zamannya,
tetapi dipastikan untuk kehidupan umat-umat setelah beliau,
terlebih dizaman modern ini. Selain itu hakikat pendidikan akhlak
adalah inti pendidikan semua jenis pendidikan, karena pendidikan
akhlak mengarahkan pada terciptanya prilaku lahir dan batin
manusia yang seimbang dalam arti terhadap dirinya maupun
terhadap luar dirinya.Umat Islam periode klasik patut dijadikan
acuan untuk memberikan arah dibidang pendidikan masa
sekarang dan yang akan datang. Karena pendidikan masa tersebut
mampu memberikan dorongan terwujudnya masa keemasan
Islam. Dalam Sejarah pemikiran Islam, ditemukan beberapa tokoh
yang menyibukkan diri dalam masalah akhlak, seperti Al-Kindi, Al-
Farabi, Kelompok Ikhwan Al-Safa, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu
Miskawaih, dan lain sebagainya. Dari sekian tokoh tersebut, Ibnu
Miskawaih adalah tokoh yang berjasa dalam pengembangan
wacana akhlak islami. Karena dalam sejarah pemikiran Islam
ditemukan karya-karya Ibnu Miskawaih yang concern terhadap
nilai-nilai etika dan moralitas manusia. Cukup beralasan jika
kemudian Ibnu Miskawaih dikatakan sebagai filosof muslim
pertama dibidang etika dan moral (filsafat akhlak).7 Sehingga
pemikiran Ibn Miskawaih dapat dijadikan sebagai kontribusi
ilmiah dalam perbaikan moral di tengah dunia pendidikan dan
masyarakat umumnya. Konsep akhlak menurut Ibnu Maskawaih
bisa dijadikan sebagai rujukan untuk menggagas konsep ideal dan
praksis tentang pendidikan akhlak yang bersumber dari pemikiran
para ulama atau filosof muslim. Sebagai bukti atas
kebesarannya dalam pendidikan akhlak, ia telah menulis kitab
yang termasyhur berjudul Tahdzib Al-Akhlak. Bahkan Ibnu
Miskawaih menyebutkan tujuan menulis kitab tersebut agar
pembaca memperoleh moralitas (akhlak) yang membuat seluruh
perbuatan terpuji sehingga menjadikan diri menjadi pribadi yang
mudah tanpa beban dan kesulitan. Hakikatnya pendidikan Islam
adalah sebagai proses mencari ilmu. Dengan demikian maka
fungsi pendidikan Islam tidak lain sebagai kegiatan sistematis yang
memungkinkan orang memperoleh ilmu tersebut. Tujuannnya
ialah mengetahui kebenaran yang bertingkat sesuai tahap
pendidikan yang ditempuh. Pendidikan Islam merupakan salah
satu aspek dari ajaran Islam secara keseluruhan, karena tujuan
hidup manusia dalam islam yaitu menciptakan pribadi hamba
Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai
kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Dalam konteks sosial-
masyarakat, bangasa, dan negara pribadi seseorang yang
bertakwa dapat menjadi rahmatan li al-alamin, baik dalam skala
kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia inilah yang dapat
disebut juga sebagai tujuan akhir
pendidikan Islam. Sebenarnya sistem pendidikan Islam yang
menekankan aspek akhlak telah banyak dikemukakan, baik oleh
pakar Islam klasik maupun modern, seperti Ibnu Miskawaih, Al-
Ghazali, Prof. Dr. Ahmad Amin, Syed Muhammad Naquid Al-Attas
dengan konsep pendidikan akhlaknya. Dalam konteks ini, peneliti
tertarik untuk mengungkapkan kembali pemikiran Ibnu Miskawaih
dibidang pendidikan akhlak dengan tujuan barang kali dijumpai
pendapat yang layak untuk dihidupkan kembali dan diimplikasikan
dalam pendidikan akhlak masa sekarang dan masa mendatang.
Selain itu dari pemikiran Ibnu Miskawaih dapat dijadikan sebagai
masukan dalam memberi solusi alternatif terhadap persoalan-
persoalan yang terjadi dalam pendidikan.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah yang akan
diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu
Miskawaih?
2. Bagaimana implikasi konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih
terhadap pendidikan Islam?

D. Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara ilmiah dan berangkat dari formulasi perumusan masalah
diatas, maka ada beberapa hal yang mendasar yang bisa dijadikan
sebagai
tujuan penelitian, yaitu:
a. Untuk mendeskripsikan konsep pendidikan akhlak menurut
Ibnu
Miskawaih.
b. Untuk mendeskripsikan implikasi konsep pendidikan Ibnu
Miskawaih dalam pendidikan Islam.
2. Manfaat Penelitian
Hasil yang ingin diperoleh dari penelitian ini nantinya diharapkan
bisa memberikan informasi yang lebih jelas tentang konsep
pendidikan
akhlak Ibnu Miskawaih dan implikasinya terhadap pendidikan
Islam.
BAB II PEMBAHASAN

A.pengertian akhlak dan pengaplikasiannya dalam berperilaku

Akhlak merupakan sebuah sistem yang mengatur tindakan dan pola


sikap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran
agama islam, sistem nilai tersebut merupakan sumber ijtihad sebagai
salah satu metode berpikir secara islami. Akhlak memicu terjadinya
tindakan dan hubungan antara Allah, sesama manusia dan alam
semesta. Menurut Imam Al-Ghazali, akhlak merupakan salah satu sifat
yang tertanam dalam jiwa manusia yang dapat menimbulkan suatu
perbuatan yang mudah dilakukan tanpa adanya pertimbangan
pemikiran lagi. Sementara itu, Muslim Nurdin mengatakan bahwa
akhlak adalah sebuah sistem nilai yang mengatur tindakan manusia
yang ada di muka bumi. Adapun pengertian akhlak menurut Muslim
Nurdin dibagi menjadi dua sudut pandang, yaitu Suluq Azzahriah dan
Bataniah. Suluq azzhariah merupakan suatu cara pandang yang
memperlihatkan hal-hal yang tampak di dalam diri seperti tutur kata,
tingkah laku dan watak. Sementara itu menurut sudut pandang
Bataniah, akhlak adalah ilmu yang membahas berbagai masalah yang
dihadapi manusia terkait dengan hal-hal yang bersifat kejiwaan.
Menurut Islam, macam akhlak ada dua yaitu akhlakul karimah (akhlak
terpuji) dan akhlakul mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya
sebagai berikut:

1. Akhlakul Karimah

Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan


salah satu golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat
muslim. Adapun contoh macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela
berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar dan lain
sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita selalu menjaga
akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

2. Akhlakul Mazmumah

Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan


buruk yang harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena
akhlakul mazmumah dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri
maupun orang lain. Contoh dari macam akhlak akhlakul mazmumah
yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya, ghibah dan lain sebagainya.
Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita menghindari akhlakuk
mazmumah atau akhlak tercela.

B.Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Allah

Akhlak mulia terhadap Allah diartikan sebagai tingkah laku manusia


sebagai makhluk ciptaan-Nya yang pada prinsipnya manusia yang
beriman dan berakhlak mengakui terhadap keEsaan Allah, yang telah
menciptakan manusia menjadi makhluk yang paling sempurna di muka
bumi ini. Sebagaimana firman-Nya:
‫هّٰللا‬
‫ار َوااْل َ ْفـِٕ َدةَ ۙ لَ َعلَّ ُك ْم‬ َ ‫َو ُ اَ ْخ َر َج ُك ْم ِّم ۢ ْن بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم اَل تَ ْعلَ ُموْ نَ َش ْيـ ًۙٔا َّو َج َع َل لَ ُك ُم ال َّس ْم َع َوااْل َب‬
َ ‫ْص‬
َ‫تَ ْش ُكرُوْ ن‬
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl(16) : ayat 78).

Ayat diatas menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan manusia


dengan tubuh yang kokoh dan sempurna serta melengkapinya dengan
panca indra seperti, pendengaran, penglihatan, penciuman, akal pikir
dan hati nurani. manusia harus bersyukur dengan panca indra yang
diberikan Allah. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang sempurna, sudah
sepantasnya manusia mensyukuri apa yang telah Allah berikan dan
menggunakan alat panca indra tersebut untuk memperhatikan bukti
keesaan Allah, serta taat dan patuh kepada-Nya.

Contoh Akhlak mulia terhadap Allah diantaranya:

Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang
lain. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya
karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya
(menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.

Bertaubat – Yaitu suatu sikap menyesali perbuatan buruk yang


dilakukan, berusaha untuk menjauhkan segala larangannya serta
melakukan perbuatan baik.

Bersabar – Dapat menahan diri pada kesulitan dengan berbagai ujian


serta mencari ridha-Nya.

Bersyukur – Suatu sikap memanfaatkan sebaik-baiknya yang bersifat


fisik maupun non fisik, dan meningkatkan amal shaleh dengan
bertujuan mendekat diri kepada-Nya.

Bertawakal – Berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan


semuanya kepada Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.

Harapan – Sikap jiwa yang sedang mengharap sesuatu yang disenangi


Allah.

Bersikap Takut – Takut akan siksaan Allah jika melanggar perintah-Nya.


-Contoh Akhlak Mulia Terhadap Sesama Manusia

Sesuai dengan pengertian akhlak mulia, maka bukan hanya dilakukan


kepada Allah SWT, tetapi juga perlu dilakukan kepada sesama manusia.
Selain itu, salah satu faktor kuatnya iman seseorang, terlihat dari
perilakunya sehari-hari terhadap orang lain, bagi muslim yang menaati
peraturan akan tercermin akhlak mulia nya terhadap sesama.

1) Menjaga hubungan baik

Seperti halnya saling tolong menolong dengan tetangga, saling


memberi jika ada rezeki lebih, atau saling membantu dalam hal
kebaikan.

2) Berkata benar

Semakin hari semakin banyak informasi yang diluar pemikiran kita,


membuat masukan / opini yang salah dan masyarakat terkadang
mengikuti berita yang ternyata tidak benar kenyataan (hoax).

3) Tidak meremehkan orang lain

Allah memerintahkan bagi orang yang beriman, untuk tidak


merendahkan orang lain. Merasa dirinya lebih, padahal kita tidak sadar
ada yang lebih baik dan lebih berpikiran daripada luasnya pemikiran
kita.

4) Bersangka baik (Husnuzon)

Husnuzan kepada sesama adalah sifat terpuji yang harus diterapkan


dengan lahir dan batin, ucapan dan sikap, agar apa yang kita jalani
selalu diridhai oleh Allah. Karena sikap suuzon itu ibarat “manusia
memakan daging manusia yang sudah meninggal.” Sebagaimana firman
Allah :
‫ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا اَي ُِحبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَّْأ ُك َل لَحْ َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ۗهُ َواتَّقُوا هّٰللا َ ۗاِ َّن‬
ُ ‫َّواَل ت ََج َّسسُوْ ا َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬
‫هّٰللا َ تَ َّوابٌ َّر ِح ْي ٌم‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka,


sesungguhnya sebahagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu
yang menggunjing

sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada` Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat,
Maha Penyayang.” QS. Al-Hujurat : ayat 12.

5) Kasih sayang

Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa
sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus
selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-
baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain
seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki dan masih
banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa itu
dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :

1.Sopan santun

2.Rasa tolong menolong

3.Pemurah

4.Pemaaf

5.Rasa persaudaraan (Ukhuwah)

Menepati janji
Untuk melihat berbagai contoh akhlak baik terpuji dan mulia lainnya,
Grameds dapat membaca buku 28 Akhlak Mulia yang di dalamnya
menjelaskan pengertian, ciri, dan juga contoh perbuatan yang
menunjukkan akhlak terpuji seseorang.

c. Contoh Akhlak Terpuji Terhadap Diri Sendiri

Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa
akhlak terhadap diri sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan
rohani semakin lebih baik setiap waktunya. Dengan cara :
1.Memelihara kesucian dan kehormatan diri
2.Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3.Berdo’a kepada Allah
4.Sabar dengan ketentuan Allah
5.Tawakal kepada Allah
6.Rendah Hati
Dalam buku Puncak Ilmu Adalah Akhlak, kita dapat mempelajari apa
saja hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan akhlak terpuji
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam duni kerja, dan masih banyak
lagi.
Agar dapat memiliki akhlak yang baik, maka penting sekali untuk
mempelajari ilmu akhlak. Beberapa manfaat mempelajari akhlak Islam
di antaranya sebagai berikut:
1. Mudah Mempelajari Ilmu Lainnya
Manfaat mempelajari ilmu akhlak bagi generasi muda yang pertama
yaitu dapat memberikan kemudahan dalam mempelajari ilmu lain.
Hal ini sesuai dengan sumber berikut:
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu
seperti jasad tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal Istimla’ [2], dinukil dari Min
Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [10]).
2. Menyempurnakan Iman
Dengan mempelajari akhlak dan menerapkannya dalam kehidupan,
artinya Kita telah berupaya untuk menyempurnakan iman. Rasulullah
SAW bersabda: "Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi
C. Manfaat ahklak dan pengaplikasiannya dalam berperilaku

Agar bisa masuk surga, maka umat Islam tidak hanya dianjurkan untuk
memperbanyak ibadah, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik.
Hal ini sesuai dengan hadist berikut: "Yang paling banyak memasukkan
ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR At-
Tirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Haakim.
4. Mendapat Keselamatan di Hari Akhir
Sesungguhnya, segala yang ada di dunia ini hanya sementara, begitu
juga dengan ilmu duniawi yang selama ini manusia pelajari. Oleh karena
itu, akhirat adalah sebenar-benarnya masa depan umat manusia. Salah
satu cara untuk memperoleh keselamatan di hari akhir yaitu dengan
memiliki akhlak mulia.
Rasulullah SAW bersabda: "Ada sesuatu yang lebih berat timbangan
seseorang mukmin di hari kiamat daripada akhlak yang baik. Dan Allah
sangat benci kepada orang yang kotor (keji) mulutnya dan kelakuannya
(HR. Tirmidzi)
Manfaat belajar adab yang sudah dijelaskan di atas hendaknya dapat
dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu,
diharapkan kita dapat memperoleh keselamatan di dunia dan di
akhirat.
BAB III PENUTUP
A.Saran
Sebaiknya sebagai seorang muslim yang baik kita harus mempunyai
akhlak yang terpuji agar orang-orang lain dapat menghormati dan
menghargai kita, dan juga derajat dari orang tersebut akan diangkat oleh
Allah SWT

B.kesimpulan
Akhlak dapat menentukan perilaku suatu umat yang terwujud dalam moral dan
etika dalam kehidupan. Sehingga dapat menentukan mana yang baik dan mana
yang buruk, sehingga manusia dapat menentukan pilihan yang terbaik dalam
hidupnya kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia
dengan baik secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup
antara manusia dengan Allah, manusia sesama manusia, manusia dengan hewan,
dengan malaikat, dengan jin dan juga dengan alam sekitar. Maka dari itu
pentingnya suatu kaum memiliki akhlak yang bersumber dari Al-Qur’an

DAFTAR PUSTAKA

 Sahilun A. 1980. Nasir, Etika dan Problematikanya Dewasa ini. PT. Al-Ma’arif: Bandung
 Tim Dosen Agama Islam. 2002. Pendidikan Agama Islam. UB: Malang
 Wahyuddin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Grasindo: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai