berprilaku’’
MAKALAH
DISUSUN OLEH:
ZUNIAR D10122486
SITI FATIMA D10122556
MOH.AZAM D10122698
ADELIA PUTRI D10122652
ANDI RAHMAT D10122433
AHMAD FACHRI D10122647
CICI ANGGRAENI D10122393
ZIKRUL AL FATTAH D10122377
ZAHIRA SALSABILA D10122404
SUCI CAHYA NINGSI D10122639
SEPTIAN ADHIYAKSA D10122344
TEGAR PRIHARTANTO D10122633
RIZKITA RAMADHANI D10122430
MOH. FATHIR BAHMID D10122691
MOHAMAD FADEL ABDULLAH D10122115
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Daftar isi.............................................................................................................
BAB l PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar belakang..............................................................................................
B. Rumusan masalah........................................................................................
C. Tujuan masalah.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Saran............................................................................................................
B. Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka fokus masalah yang akan
diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pendidikan akhlak menurut Ibnu
Miskawaih?
2. Bagaimana implikasi konsep pendidikan akhlak Ibnu Miskawaih
terhadap pendidikan Islam?
D. Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Secara ilmiah dan berangkat dari formulasi perumusan masalah
diatas, maka ada beberapa hal yang mendasar yang bisa dijadikan
sebagai
tujuan penelitian, yaitu:
a. Untuk mendeskripsikan konsep pendidikan akhlak menurut
Ibnu
Miskawaih.
b. Untuk mendeskripsikan implikasi konsep pendidikan Ibnu
Miskawaih dalam pendidikan Islam.
2. Manfaat Penelitian
Hasil yang ingin diperoleh dari penelitian ini nantinya diharapkan
bisa memberikan informasi yang lebih jelas tentang konsep
pendidikan
akhlak Ibnu Miskawaih dan implikasinya terhadap pendidikan
Islam.
BAB II PEMBAHASAN
1. Akhlakul Karimah
2. Akhlakul Mazmumah
Ikhlas – Yang artinya suci, murni, jernih tidak tercampur dengan yang
lain. Perbuatan seseorang dikatakan suci apabila dikerjakan hanya
karena Allah semata, dengan niat yang ikhlas, menjauhkan dari riya
(menunjuk kepada orang lain) ketika melakukan amal yang baik.
2) Berkata benar
sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan
daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada` Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat,
Maha Penyayang.” QS. Al-Hujurat : ayat 12.
5) Kasih sayang
Kasih sayang merupakan sifat asli (fitrah) manusia yang telah dibawa
sejak lahir. Akan tetapi sifat tersebut merupakan potensi yang harus
selalu dijaga, karena jika tidak dipelihara dan dikembagkan sebaik-
baiknya atau dibiarkan hilang akan menumbuhkan rasa negative lain
seperti kemarahan, kebencian, permusuhan, iri hati, dengki dan masih
banyak lainnya yang mengarah ke jalan yang sesat. Tetapi jika rasa itu
dipelihara maka akan tumbuh lahir sikap :
1.Sopan santun
3.Pemurah
4.Pemaaf
Menepati janji
Untuk melihat berbagai contoh akhlak baik terpuji dan mulia lainnya,
Grameds dapat membaca buku 28 Akhlak Mulia yang di dalamnya
menjelaskan pengertian, ciri, dan juga contoh perbuatan yang
menunjukkan akhlak terpuji seseorang.
Selain akhlak kepada Allah dan terhadap sesama manusia, tak lupa
akhlak terhadap diri sendiri. Yang artinya menjaga sifat jasmani dan
rohani semakin lebih baik setiap waktunya. Dengan cara :
1.Memelihara kesucian dan kehormatan diri
2.Qana’ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah.
3.Berdo’a kepada Allah
4.Sabar dengan ketentuan Allah
5.Tawakal kepada Allah
6.Rendah Hati
Dalam buku Puncak Ilmu Adalah Akhlak, kita dapat mempelajari apa
saja hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan akhlak terpuji
dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam duni kerja, dan masih banyak
lagi.
Agar dapat memiliki akhlak yang baik, maka penting sekali untuk
mempelajari ilmu akhlak. Beberapa manfaat mempelajari akhlak Islam
di antaranya sebagai berikut:
1. Mudah Mempelajari Ilmu Lainnya
Manfaat mempelajari ilmu akhlak bagi generasi muda yang pertama
yaitu dapat memberikan kemudahan dalam mempelajari ilmu lain.
Hal ini sesuai dengan sumber berikut:
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu
seperti jasad tanpa ruh” (Adabul Imla’ wal Istimla’ [2], dinukil dari Min
Washaya Al Ulama liThalabatil Ilmi [10]).
2. Menyempurnakan Iman
Dengan mempelajari akhlak dan menerapkannya dalam kehidupan,
artinya Kita telah berupaya untuk menyempurnakan iman. Rasulullah
SAW bersabda: "Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi
C. Manfaat ahklak dan pengaplikasiannya dalam berperilaku
Agar bisa masuk surga, maka umat Islam tidak hanya dianjurkan untuk
memperbanyak ibadah, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik.
Hal ini sesuai dengan hadist berikut: "Yang paling banyak memasukkan
ke surga adalah takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia.” (HR At-
Tirmidzi, Ibnu Maajah dan Al-Haakim.
4. Mendapat Keselamatan di Hari Akhir
Sesungguhnya, segala yang ada di dunia ini hanya sementara, begitu
juga dengan ilmu duniawi yang selama ini manusia pelajari. Oleh karena
itu, akhirat adalah sebenar-benarnya masa depan umat manusia. Salah
satu cara untuk memperoleh keselamatan di hari akhir yaitu dengan
memiliki akhlak mulia.
Rasulullah SAW bersabda: "Ada sesuatu yang lebih berat timbangan
seseorang mukmin di hari kiamat daripada akhlak yang baik. Dan Allah
sangat benci kepada orang yang kotor (keji) mulutnya dan kelakuannya
(HR. Tirmidzi)
Manfaat belajar adab yang sudah dijelaskan di atas hendaknya dapat
dipelajari dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu,
diharapkan kita dapat memperoleh keselamatan di dunia dan di
akhirat.
BAB III PENUTUP
A.Saran
Sebaiknya sebagai seorang muslim yang baik kita harus mempunyai
akhlak yang terpuji agar orang-orang lain dapat menghormati dan
menghargai kita, dan juga derajat dari orang tersebut akan diangkat oleh
Allah SWT
B.kesimpulan
Akhlak dapat menentukan perilaku suatu umat yang terwujud dalam moral dan
etika dalam kehidupan. Sehingga dapat menentukan mana yang baik dan mana
yang buruk, sehingga manusia dapat menentukan pilihan yang terbaik dalam
hidupnya kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup antara manusia
dengan baik secara individu, kumpulan dan masyarakat dalam interaksi hidup
antara manusia dengan Allah, manusia sesama manusia, manusia dengan hewan,
dengan malaikat, dengan jin dan juga dengan alam sekitar. Maka dari itu
pentingnya suatu kaum memiliki akhlak yang bersumber dari Al-Qur’an
DAFTAR PUSTAKA
Sahilun A. 1980. Nasir, Etika dan Problematikanya Dewasa ini. PT. Al-Ma’arif: Bandung
Tim Dosen Agama Islam. 2002. Pendidikan Agama Islam. UB: Malang
Wahyuddin, dkk. 2009. Pendidikan Agama Islam. Grasindo: Jakarta