Anda di halaman 1dari 15

Makalah Program Kreativitas Mahasiswa

Upaya Dalam Memperbaiki Etika dan Akhlak Yang Sering Diabaikan Oleh Mahasiswa

Dosen Pengampu:
Salati Asmahasanah, S.P.d., M.P.d
Program Studi Ahwal Al Syakhshiyyah
(Reg A smt 1 T.A. 2020/2021)

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR (UIKA)
2020
Disusun oleh :
Fauzan Ridho Abduloh(201105020203)
Muhamammad Riski Mauludi(201105020001)
Daftar Isi
Daftar Isi .................................................................................................................................................. 1
ABSTRAK.................................................................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. Latar belakang masalah .................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................... 4
C. Tujuan ............................................................................................................................................. 4
D. Manfaat .......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 4
GAGASAN ................................................................................................................................................ 4
A. Pentingnya Akhlak bagi Mahasiswa................................................................................................ 5
B. Kondisi Penuntut Ilmu Saat Ini ........................................................................................................ 5
C. Solusi yang pernah ditawarkan ....................................................................................................... 6
D. Pihak – pihak yang dipertimbangkan dapat membantu pengimplementasian ............................. 6
E. Langkah-Langkah strategis .............................................................................................................. 6
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
Kesimpulan.............................................................................................................................................. 7
A. Gagasan yang diajukan ................................................................................................................... 7
B. Teknik Pengimplementasian ........................................................................................................... 7
C. Prediksi hasil yang akan diperoleh .................................................................................................. 8
Daftar pustaka......................................................................................................................................... 9
Lampiran ............................................................................................................................................... 10

1
ABSTRAK
Dalam perspektif Islam, akhlak atau etika memiliki kedudukan yang tinggi. Demikian
tingginya kedudukan akhlak dalam Islam hingga Nabi shallallahu alaihi wasallam
menjadikannya sebagai barometer keimanan. Beliau bersabda “Orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR.Abu Dawud dan Tirmidzi).

Konsep Akhlak menurut Al-Ghazali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang,
darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Akhlak
meliputi jangkauan yang sangat luas dalam segala aspek kehidupan. Akhlak meliputi hubungan
hamba dengan Tuhannya (vertikal) dalam bentuk ritual keagamaan dan berbentuk pergaulan
sesama manusia (horizontal) dan juga sifat serta sikap yang terpantul terhadap semua makhluk
(alam semesta).

Akan tetapi, Globalisasi yang ada dihadapan kita sebagai sebuah fakta yang tidak bisa
diingkari. Revolusi teknologi, transformasi, informasi dan komonikasi menjadikan dunia ini
tanpa batas. Globalisai tidak hanya membawa dampak positif, tapi juga negatif. Kompetisi,
integrasi dan kerja sama adalah dampak positif dari globalisasi. Lahirnya generasi instan
(langsung bisa menikmati keinginan tanpa proses perjuangan dan kerja keras), dekadensi
moral, dan konsumerisme adalah sebagian dampak negatif dari globalisasi.

Di sinilah pentingnya pendidikan akhlak, karakter, dan juga moral yang digunakan sebagai
filterisasi agar lahir kesadaran bersama untuk membangun karakter, akhlak dan moral generasi
muda bangsa yang kokoh. Sehingga mereka tidak terombang-ambing oleh modernisasi yang
menjanjikan kenikmatan sesaat serta mengorbankan kenikmatan masa depan yang panjang dan
abadi.

2
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Akhlak merupakan pondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan baik antara hamba
dengan Allah SWT (hablumminallah) dan antar sesama manusia (hablumminannas). Di era
modern seperti saat ini dapat digambarkan bahwa kehidupan manusia semakin dinamis dan
kompleks disebabkan oleh munculnya penemuan-penemuan baru di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi. Memasuki kehidupan modern dan arus globalisasi sekarang dan masa
mendatang, yang ditandai dengan kehidupan yang serba profesional dan peran manusia akan
semakin tergantikan oleh teknologi akan banyak orang yang mengabaikan dimensi moral dan
agama dalam kehidupan individu maupun sosial.

Sepanjang sejarah umat manusia pendidikan selalu menjadi pokok persoalan, karena
pada dasarnya pendidikan selalu berhubungan dengan persoalan perilaku manusia dan menjadi
permasalahan utama manusia dalam rangka pembentukan karakter kaum terpelajar yang
beretika dan berakhlakul karimah. Perilaku manusia secara langsung maupun tidak langsung
masih menjadi tolak ukur untuk mengetahui maju atau tidaknya suatu pendidikan, khususnya
kaum terpelajar. Wajar kiranya persoalan akhlak selalu dikaitkan dengan persoalan pendidikan
agama sebagai acuan dalam bermasyarakat.

Kaum terpelajar, terutama mahasiswa merupakan golongan yang berperan besar dalam
pembangunan peradaban dan pendidikan dalam suatu negara. Maka, sebagai mahasiswa kita
harus selalu menyiapkan diri menghadapi segala tantangan dan perubahan zaman. Seperti pada
tahun 2020 ini, kita di hadapkan dengan pandemi corona yang hingga saat ini masih menjadi
masalah bagi manusia, baik dari sektor pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lain-lain. Dalam
sektor pendidikan, kita diharuskan menempuh perkuliahan dengan menggunakan sistem kuliah
jarak jauh. Namun, dalam sistem perkuliahan jarak jauh ini, kita dihadapkan dengan berbagai
macam kendala dan permasalahan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun dari makalah ini
akan mencoba mendatangkan solusi-solusi bagi permasalahan dalam sistem kuliah jarak jauh
ini, seperti menurunnya akhlak dan etika mahasiswa.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pentingnya akhlak bagi mahasiswa?

2. Apa hubungan akhlak dengan Manusia?

3. Bagaimana pengimplementasian pendidikan dalam pembentukan akhlak?

C. Tujuan
1. Menghidupkan kembali etika dan akhlak yang sudah dilupakan oleh mahasiswa.

D. Manfaat
1. Untuk para mahasiswa di harapkan dapat memberikan nilai-nilai keagamaan yang lebih dan
mampu mempraktekkan ilmu agama yang di pelajarinya sehingga dapat meningkatkan akhlak
dan etika.

2. Untuk para dosen di harapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa karena
dosen adalah panutan dan publik figur bagi mahasiswa.

BAB II
GAGASAN
Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali menguraikan bahwa seorang penuntut
ilmu perlu memperhatikan tugas dan adab dalam menuntut ilmu. Tugas dan adab yang pertama
adalah membersihkan jiwa dari segala bentuk akhlak tercela. Tugas dan adab yang kedua
adalah mengurangi berbagai ketergantungan yang ada pada hati dan tidak terpaut dengan rumah
atau kampung halaman agar hati bisa fokus terhadap ilmu. Tugas dan adab yang ketiga, jangan
bersikap sombong terhadap ilmu dan mengikuti segala aturan yang dibuat oleh guru. Tugas dan
adab yang keempat, berusaha dengan segenap kemampuan yang dimiliki untuk tidak mencari-
cari perselisihan diantara manusia, karena dapat menimbulkan kegelisahan. Tugas dan adab
yang kelima, setiap disiplin ilmu yang terpuji harus ditekuni sampai terlihat dengan jelas tujuan
atau hasilnya. Tugas dan adab yang keenam, memfokuskan perhatian terhadap ilmu yang
paling penting terhadap ilmu-ilmu yang ada, seperti ilmu mu’amalah. Tugas dan adab yang

4
ketujuh, menuntut ilmu dengan tujuan untuk menghiasi batin dengan sifat-sifat yang dapat
mengantarkan ke hadirat Allah Ta’ala dan berada pada posisi para malaikat yang selalu berada
di dekatnya. Jadi, bukan untuk memperoleh kekuasaan, harta dan kedudukan duniawi.

A. Pentingnya Akhlak bagi Mahasiswa


Guru memiliki posisi yang sangat mulia. Tugas seorang guru adalah menjadi pendakwah
atau penyebar ilmu. Dalam dunia pesantren, derajat seorang ustadz terlebih kiyai sangatlah
tinggi, sehingga para santri harus tawadu’ kepadanya. Tawadu’ berarti menjaga etika dan sopan
santun ketika berhadapan dengan seseorang. Ilmu seorang pelajar tidak akan barokah dan tidak
akan menjadi kebaikan jika dalam proses menuntut ilmu ia tidak memperhatikan akhlak dalam
menuntut ilmu terhadap gurunya.

Para Ulama Salaf terdahulu ketika menuntut ilmu selalu mendahulukan adab dibandongkan
dengan ilmu. Seperti dalam perkataannya Imam Malik, “Pelajarilah adab sebelum mempelajari
suatu ilmu”, kemudian perkataan Yusuf bin Al-Husain, “Dengan mempelajari adab, maka
engkau lebih mudah memahami ilmu”. Dan para ulama salaf juga kebanyakan lebih lama
mempelajari adab daripada ilmunya ketika sedang berguru, seperti dalam perkataannya Ibnul
Mubarok, “Kami mempelajari masalah adab itu selama 30 tahun, sedangkan kami mempelajari
ilmu selama 20 tahun”.

B. Kondisi Penuntut Ilmu Saat Ini


Di kondisi seperti ini para pelajar mengalami tingkat motivasi belajar yang rendah dan
memprihatinkan,sistem sekolah jarak jauh justru membuat para pelajar mengalami masalah
yang sangat besar dalam berbagai hal yang membuat turunnya minat belajar mereka. Untuk
membangun akhlak seorang pelajar membutuhkan interaksi secara nyata dengan guru-guru
mereka.

Dari pengamatan kami, para pelajar relatif seperti tidak sedang melakukan
pembelajaran, padahal mereka sedang dalam proses pembelajaran. Ada yang kuliah sambil
tidur, kuliah di tempat ramai atau di tempat yang sebenarnya tidak bisa membuat mereka
konsentrasi dalam pembelajaran. Terkadang juga, sistem pembelajaran jarak jauh ini lebih
banyak tugasnya dibandingkan pembelajaran tatap muka yang membuat para pelajar semakin
malas. Akibat dari kemalasan ini membuat adab yang seharusnya tertanam dalam diri pelajar
hilang dan terlupakan.

5
C. Solusi yang pernah ditawarkan
Belum ada solusi jelas dan jitu dalam mengatasi hal ini, karena sebenarnya pendidikan
akhlak merupakan pendidikan dasar yang seharusnya sudah tertanam sejak kecil dari didikan
orang tua. Kesadaran diri masing-masing juga merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam
membangun akhlak yang mulia.

Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya terkait hal ini, contohnya adalah kurikulum
pendidikan karakter. Namun saat ini pemerintah tidak bisa berbuat apa-apa dengan pandemi
Covid-19 yang sedang berlangsung dan belum juga ada solusi jelas terkait ini. Sangat beresiko
jika melakukan pembelajaran tatap muka disaat pandemi, akan tetapi pemerintah berupaya
mengadakan pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara bergilir yang sebenarnya tidak
efektif dan malah membuat kesulitan para guru dalam menilai keaktifan pelajar dan juga sistem
pembelajaran jarak jauh tidak semua instansi pendidikan sudah siap dalam melaksanakan
sistem pembelajaran tatap muka kembali, ditinjau dari beberapa faktor seperti kesiapan para
pelajar, kesiapan pengajar, fasilitas protokol kesehatan dan lain-lain.

D. Pihak – pihak yang dipertimbangkan dapat membantu pengimplementasian


1. Kementerian pendidikan dan Kementrian Agama

2. Organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan

3. Para pengajar

E. Langkah-Langkah strategis
Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan pengamatan diantaranya adalah:

a. Makalah ini merupakan salah satu langkah strategis dalam pengimplementasian gagasan
ini.

b. Tahapan perencanaan meliputi sarana dan prasarana

c. Tahapan pengkajian terhadap adab dan etika dalam belajar

6
BAB III
Kesimpulan
A. Gagasan yang diajukan
Dalam Membangun Akhlak yang mulia, pendidikan sangat diperlukan karena pendidikan
merupakan salah satu sarana dalam membangun akhlak mulia. Dalam membangun akhlak
mulia kita perlu seseorang yang kita jadikan teladan dan panutan untuk kita contoh. Manusia
yang paling pantas menjadi teladan dan panutan semua orang terutama muslimin tentunya
adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka kami mengajukan kajian Sirah
Nabawiyah sebagai upaya dalam memperbaiki Etika dan Akhlak yang sering diabaikan oleh
Mahasiswa. Karena kita tidak mungkin bisa meneladani Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wa Sallam, kecuali dengan mengetahui sejarah hidup, karakter, sifat, dan akhlak beliau yang
agung. Sebagai seorang muslim hendaknya kita menganggap penting kajian tentang sejarah
dan sifat-sifatnya yang mulia melebihi perhatian kepada manusia selain beliau.
Manfaat-manfaat mempelajari Sirah Nabawiyah:
1. Mengetahui Kehidupan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
2. Mengenal Para Sahabat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
4. Mengetahui Asbabun Nuzul Al-Qur’an
5. Mengetahui asbabul Wurud Hadits
6. Mengetahui Akhlak Mulia Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
7. Mengetahui bagaimana perjuangan dari dakwah Nabi dan Sahabat
8. Memperkuat cinta kita terhadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam.
9. Meningkatkan Keimanan
10. Mengetahui bagaimana dan Kapan Hukum itu turun
11. Mengetahui tentang orang kafir dan orang Munafik

B. Teknik Pengimplementasian
Dalam teknik pengimpelemntasian, kami mengajukan beberapa metode
pengimplementasian, diantaranya:
• Penerapan sirah Nabawiyah dalam pendidkan sebagai mata pelajaran khusus
• Pembiasaan dari para pengajar dengan mempraktekkan secara langsung di lingkungan
sekolah
• Penerapan sistem lingkungan sekolah sunnah; yang mewajibkan setiap pelajarnya
memiliki hafalan hadits yang dibimbing langsung oleh para pengajar dalam
pengamalannya serta syarat minimal hafalan untuk kelulusan

7
C. Prediksi hasil yang akan diperoleh
Prediksi hasil dari gagasan ini adalah:
• Membuat para pelajar mengetahui akhlak dan sifat Nabi sejak dini dari mempelajari
sirah Nabawiyah
• Para pelajar menjadi terbiasa dengan lingkungan sekolah yang menerapkan sistem
sunnah dan dapat terbawa hingga dewasa
• Bisa mengenali pribadi Nabi Muhammad SAW dan mencintainya dengan cinta yang
haqiqi

8
Daftar pustaka
Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Pedoman PKM-GT
2020
Gustama Ma’ruf Imelda, “KAMPUNG SANTRI” Upaya dalam memperbaiki
akhlak dan moral remaja di Dusun Bibis, Nusukan, Banjarsari, Univrsitas sebelas
maret, Surakarta 2019
Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarafury, Shahih Sirah Nabawiyah, Penerbit
Jabal, cetakan keempat, Februari 2013
Syaikh Abdurazaq bin Abdil Muhsin Al-Badr, Syarah Syamail
Muhammadiyah Imam Tirmidzi, Penerbit Al-Qowam, Cetakan pertama 2014
Imam Al-Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin, Penertib Akbar, Desember 2009,
Jakarta Timur

9
Lampiran

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Muhammad Riski Mauludi
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi Ahwal Syakhsiyah
4 NIM 201105020001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 29 Mei 2001
6 Alamat E-mail rizki.mrm30@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 089513265324
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.

Bogor, 14 – Januari – 2021


Ketua/Anggota tim

(Muhammad Riski Mauludi)

10
Lampiran 3. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin Laki-laki / Perempuan
3 Program Studi
4 NIP/NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan

C. Rekam Jejak
Tridharma PT
Pendidikan/Peng
ajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1
2
3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1
2
3
Pengabdian Kepada Masyarakat
No Judul Pengabdian kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan
kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Kota, tanggal-bulan-tahun
Dosen Pendamping

( ............................... )

11
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
AlokasiWaktu
Program Bidang
No Nama /NIM (jam/minggu) UraianTugas
Studi Ilmu
1 Fauzan Ridho Abdulloh/ ASY Hukum 2 jam/ minggu Penyusun
201105020203
2 M. Riski Mauludi ASY Hukum 2 Jam/ minggu Penyusun
201105020001/
3

12
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
UNIVERSITAS IBN KHALDUN

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM


PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Riski Mauludi


NIM : 201105020001
Program Studi :Ahwal Syakhsiyah
Fakultas : Fakultas Agama Islam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT kami dengan judul “Upaya Dalam
Memperbaiki Etika dan Akhlak Yang Sering Diabaikan Oleh Mahasiswa” yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2020/2021 adalah asli karya kami dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan


pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah
diterima ke kas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Bogor, 14 –Januari - 2021


Dosen Pendamping,

(........................................) (Muhammad Riski Mauludi)


201105020001

Mengetahui,
Wakil Dekan 1
Fakultas Agama islam
Universitas Ibn Khaldun

(...............................)

13

Anda mungkin juga menyukai