Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH :

Dheannisa Adyati 2022071009


Evryda Noer Hidayah 2022071012
Imam Pramudia 2022071018

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BANK DARAH


AKADEMI BAKTI KEMANUSIAAN
PALANG MERAH INDONESIA

1
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Agama Semester ke-1 tahun
2022/2023
Berkat rahmat dan karunianya, serta di dorong kemauan yang keras
disertai kemampuan yang ada, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini yang membahas tentang ”AKHLAK MULIA DALAM
KEHIDUPAN” dalam mata kuliah Agama.
Makalah berisi tentang “akhlak”. Manusia yang hidup dalam
bimbingan akhlak akan menimbulkan suatu kesadaran untuk berprilaku
yang sesuai dengan tuntutan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa serta
akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan penulis, maka kritik dan
saran yang membangun, sangat kami harapkan demi kebaikan dimasa
mendatang dan semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman dan
khususnya pembaca.

Jakarta, 9 Oktober 2022

2
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
Tujuan………………………………………………………………………………………………………………………………….……………4
BAB 2 PEMBAHASAN 5
A. Konsep Akhlak……………………………………………………………………………………………………………………..5
B. Pengertian Akhlak………………………………………………………………………………………………..………………5
C. Macam-macam Akhlak…………………………………………………………………………………………………………5
D. Akhlak Mulia Dalam Pandangan Islam………………………………………………………………………………..6
E. Contoh Akhlak Mulia…………………………………………………………………………………………………………….6
F. Pembentuk Akhlak Mulia…………………………………………………………………………………………………..8
G. Manfaat Memiliki Akhlak Mulia………………………………………………………………………………………….9
H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak………………………………………………………………………10
I. Faktor-Faktor Keruntuhan Akhlak…………………………………………………………………………………..11
BAB 3 PENUTUP 12
Kesimpulan 12
Saran ………………………………………………………………..…………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..……………………………………..14

3
BAB 1
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Di zaman sekarang ini manusia hidup beragam dengan kemudahan-


kemudahan yang di sajikan oleh moderenisasi dunia. Peradaban di era
globalisasi saat ini membuat kodrat manusia sebagai hamba ALLAH
yang semata-mata hanya di wajibkan patuh dan hanya menyembah satu
kepadanya, kini menjadi sedikit terasingkan dan tersingkirkan dari
kehidan sehari-hari manusia itu sendiri. yang mana di karenakan
merosotnya Iman-iman manusia. Kini banyak tindakan manusia yang
semakin tidak terkontrol lagi, kemerosotan ahlak dan moral yang
seharusnya menjadi hal yang di prioritaska dalam menjalani kehidupan
sosial mereka di dunia yang hanya sementara ini kini hanya menjadi
kata-kata khiasan saja dalam kehidupan mereka tanpa mengetahui
maknanya
Oleh karena itu marilah kita bersama-sama berusaha sekeras dan
semaksimal mungkin demi tercapainya keimanan yang hakiki kepada
Tuhan Yang Maha Esa

RUMUSAN MASALAH

Untuk mengetahui Ahlak secara jelas dalam kehidupan sehari-hari.

TUJUAN

Sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan mengenai baik buruknya


ahlak, moral serta etika seseorang dalam penegetahuan ahlak seorang
manusia di masa yang akan datang nantinya.

4
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Konsep Akhlak

Manusia tidak dapat dipisahkan dengan akhlak atau moral


kerana setiap amalan atau tindakan yang diambil tidak terlepas dari
lingkungan hukuman yang sama terhadap dirinya atau orang lain.
Suatu perkara akan dilakukan jika menyangkut hal baik dan suatu
perkara akan ditinggalkan jika menyangkut hal buruk.
Itulah akhlak yang baik.

B. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa Arab “khuluqun” yang berarti perangai, tabiat,
adat atau “khalqun” yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi secara etimologi
akhlak itu berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.

Secara sosiologis di Indonesia kata akhlak sudah mengandung konotasi baik,


jadi orang yang berakhlak berarti orang yang berbudi baik (Hasan, 2002, hlm.1)

Secara umum akhlak Islām dibagi menjadi dua, yaitu akhlak mulia dan akhlak
tercela. Akhlak mulia harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan
akhlak tercela harus dijauhi jangan sampai dipraktikkan dalam kehidupan.

Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak adalah suatu sifat,
perangai, tabiat atau tingkah laku yang timbul dengan mudah tanpa terikir
terlebih dahulu

C. MACAM – MACAM AKHLAK

secara garis besar maka, pada dasarnya akhlak itu terbagi menjadi dua bagian,
yaitu:

1. Akhlak Mulia atau Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah atau Karimah)

Akhlak mulia atau terpuji disebut juga dengan Akhlakul Karimah yaitu sikap
dan tingkah laku yang mulia atau terpuji terhadap Allah, sesama manusia dan
lingkungannya. sifat mulia tersebut bagi setiap muslim perlu diketahui yang
bersumber dari Al Quran dan hadis. Sifat terpuji sangat memberikan jaminan

5
keselamatan kehidupan manusia, dalam hubungan dengan Allah, kehidupan
pribadi, bermasyarakat dan negara.

2. Akhlak Buruk atau Tercela (Al-Akhlaqul Mazmumah)

Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah  yaitu  Sikap dan tingkah


laku yang buruk terhadap Allah, sesama manusia

D. AKHLAK MULIA DALAM PANDANGAN ISLAM

 Tawaduk   kepada-NYA, yaitu rendah hati di hadapan Allah.


Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah
Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup
dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain,
dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.

 Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah


untuk menyembahNya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang
muslim beribadah membuktikanketundukkan terhadap perintah
Allah.

 Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah.


Do’a  merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan
akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus
pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu

Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada


Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu
keadaan.

E. CONTOH AKHLAK MULIA

Berbakti kepada orang tua


Ibu adalah orang yang paling berperan penting dan berjasa. Sebagaimana
firman Allah dalam surah al-Ahqaf yang artinya:

“Kami perintahkan kapada manusia supaya berbuat baik kepada dua


orang ibu-bapaknya, ibunya mengandung dengan susah payah (pula).
Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (QS.
6
Al-Ahqaf : 15 )

Kemudian orang kedua yang besar jasanya terhadap anak adalah


bapaknya. Seorang bapak bekerja untuk biaya anak dan isterinya. Oleh
sebab itu manusia harus berbakti dan ta at kepada kedua orang tuanya,
sebagai balas budi terhadap jasa-jasa keduanya.

Berbuat baik kepada ibu bapak tidak hanya semasa hidupnya saja, tetapi
sesudah keduanya meninggalpun kita harus berbuat baik. Cara berbuat
baik kepada ibu bapak yang sudah meninggal, telah diatur dalam Islam.

 Berbicara dengan kata-kata yang baik


 Lindungi dan doakan
 Hormat dengan sikap terima kasih
 Menghubungkan silaturrahmi
 Menunaikan washiyat kecuali yang ma’shiyat

Adab Yang Baik Terhadap Guru

Sudah sepantasnya murid bersikap sopan santun terhadap gurunya.


Murid hendaknya bersikap merendahkan diri, tidak menunjukkan sikap
angkuh, sombong dan acuh tak acuh terhadap gurunya.
Rasulullah bersabda yang artinya :

“Muliakanlah orang yang kamu belajar dari padanya (gurunya).”


(HR. Abu Hasan al- Mawardi).4[9]

Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani telah menetapkan bagi murid beberapa


adab yang harus diterapkannya dalam berperilaku terhadap gurunya
yaitu:

 Mentaatinya dan tidak menentangnya baik secara lahir maupun


batin.
 Harus menutupi aib gurunya.
 Harus bersikap sopan di depan gurunya dan harus
menggunakan kata-kata yang paling halus ketika berbicara
dengannya serta melakukan sesuatu yang memudahkan gurunya.
 Murid harus yakin dan percaya bahwa gurunya adalah ahli
untuk ditimba ilmu dan pengetahuannya.

7
F. PEMBENTUK AKHLAK MULIA

Perlu di keahui bahwa akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya. perbuatan akhlak adalah
perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada
paksaan atau tekanan dari luar. Jadi perbuatan akhlak dilakukan atas dasar
kemauan, pilihan dan keputusan yang bersangkutan .
Beberapa hal yang mempengaruhi pembentukan akhlak antara lain :

 Pendidikan Iman sebagai Asas Akhlak


Pendidikan karakter merupakan salah satu cara terbaik dalam pendidikan
akhlak
 

 Melalui Latihan dan Bimbingan Pendidik Berkualiti


Pendidikan yang diberikan itu hendaklah bermula dari rumah yang
ditangani olehorang tua.
Selepas itu barulah berpindah ke peringkat sekolah hingga ke pusat
perguruan tinggi, bagi pendidikan berbentuk formal.

 Mengambil Contoh Teladan Yang Baik


Disini kami mengambil Agama Islam sebagai contoh.

Rasulullah adalah contoh teladan yang baik, bersesuaian dengan itu,


Allah swt telah berfirman bahawa Nabi Muhammad saw
diutuskan kepada manusia untuk menyempurnakan akhlak di kalangan
mereka.

Firman Allah yang bermaksud :  "Demi sesungguhnya bagi kamu pada


diri Rasulullah saw itu contoh ikutan yang baik bagi orang-orang yang
sentiasa mengharapkan keredhaan Allah dan balasan baik di hari
akhirat serta sentiasa menyebut dan memperingati Allah dalam masa
 senang dan susah."

 Contoh-contoh akhlak Rasulullah saw :

o Akhlak Rasulullah saw dengan Allah swt 


Mengabdikan diri setiap detik dan masa kepada Allah dengan penuh
kepatuhan, ketaatan, kecintaan dan kesyukuran yang tidak berbelah bagi
terhadap Allah di samping redha dengan apa yang telah ditentukan oleh
8
Allah kepadanya.

o Akhlak Rasulullah saw dengan sesama manusia

Rasulullah saw merupakan seorang yang bertanggungjawab, sentiasa


memberi kasih sayang, berlemah lembut dan bertolak ansur terhadap semua
ahli keluarganya.

Rasulullah saw juga selalu berbincang dengan para sahabat dan menghargai
pandangan yang diberikan oleh mereka.

Begitu juga akhlak dan sikap Rasulullah saw terhadap non-muslim, kita di
ajarkan untuk menghormati mereka, bersopan santun dan memberi haknya
kepada mereka terutama dari segi kejiranan.

o Akhlak Rasulullah saw dengan makhluk lain.

Rasulullah saw mengajarkan kita untuk peduli terhadap makhluk yang lain
seperti hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam sekitar.

G. MANFAAT MEMILIKI AKHLAK YANG MULIA

1. Dapat menikmati ketenangan hidup. Ketenangan dalam hidup akan di


dapat oleh orang yang tidak memiliki konflik batin, konflik interest.
Konflik batin timbul disebabkan oleh ketidak mampuan seseorang
mengelola emosi dan pikirannya. Pusat perhatian orang berakhlak ialah
pada bagaimana menjadikan dirinya bermakna, bermakna bagi keluarga,
masyarakat dan bangsa serta kemanusiaan sesuai dengan nilai yang
diajarkan oleh Sang Pencipta. Dari segi ini orang yang berakhlak selalu
bekerja keras tak kenal lelah untuk orang lain, yang dampaknya akan
berpengaruh kepada diri sendiri.

2. Tidak mudah terguncang oleh perubahan situasi. Perubahan


merupakan hal yang pasti dalam kehidupan. Oleh karena itu bagi orang
yang berakhlak, yang menjadi perhatian adalah bukan perubahannya,
tetapi yang tidak berubah, seperti kebenaran akan jaya dan kebatilan akan
runtuh, bahwa setiap kesulitan akan membawa kemudahan, bahwa
kejujuran akan mendatangkan keberkahan, bahwa yang yang buruk,

9
meski disembunyikan akan terbuka, bahwa yang baik meski sedikit akan
diakui juga, bahwa merendahkan diri akan mendatangkan kemuliaan dan
bahwa kesombongan akan berakhir dengan kehancuran. Oleh karena itu
ia tetap tenang di tengah perubahan zaman.

3. Tidak mudah tertipu oleh fatamorgana kehidupan. Kehidupan yang


kita jalani memang benar-benar merupakan realitas, tetapi tak jarang apa
yang ditawarkan kepada kita dan apa yang sedang kita ikuti sebenarnya
bukan realitas tetapi hanya fatamorgana belaka. Bahwa untuk menjadi
pandai orang harus belajar adalah realitas, bahwa untuk mencapai ke
tingkat sosial tertentu orang harus berjuang melalui tahap-tahap pekerjaan
adalah realitas, bahwa untuk menjadi kaya orang harus berusaha secara
ulet serta membutuhkan waktu adalah realitas. Orang sabar tahu persis
bahwa menggapai tujuan bukan suatu yang mudah karena untuk itu
membutuhkan waktu dan keuletan dalam menghadapi rintangan. Hanya
orang dalam keadaan lemah mental atau tertekan sajalah yang mudah
tertipu oleh fatamorgana kehidupan, kepada sesuatu yang nampaknya
sangat menjanjikan tetapi sebenarnya tipuan belaka.

4. Dapat menikmati hidup dalam segala keadaan. Sudah menjadi hal


biasa bahwa hidup manusia mengalami pasang dan surut. Bagi orang
yang berakhlak, karena prinsip hidup lurus yang selalu dipegang, maka ia
selalu siap menghadapi keadaan surut maupun keadaan pasang. Di waktu
beruntung ia bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, berbagi rasa
syukurnya kepada orang lain dan tidak menghambur-hamburkan
keberuntungannya.

H. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKHLAK

Pada umumnya, ada tiga aliran yang sudah amat populer, yaitu aliran
Nativisme, aliran Empirisme, dan aliran konvergensi.

Menurut aliran Nativisme, bahwa perkembangan manusia itu telah


ditentukan oleh faktor- faktor yang dibawa manusia sejak lahir;
pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang
menentukan hasil perkembangannya.
Menurut aliran ini, faktor yang paling berpengaruh terhadap
pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari dalam yang
bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal, dan lain-lain. Jika
seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang

10
baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.

Selanjutnya, menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling


berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor luar,
seperti lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang
diberikan. Jika pendidikan dan pembinaan yang diberikan kepada anak
baik, maka baiklah anak itu. Demikian juga sebaliknya. Aliran ini
begitu percaya kepada peranan yang dilakukan oleh dunia pendidikan
dan pengajaran. Menurut aliran ini, manusia-manusia dapat dididik
menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk)
menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya.
Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama
optimisme pedagogis.

Aliran lain, yaitu aliran konvergensi berpendapat bahwa pembentukan


akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawan si anak, dan
faktor luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus,
atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah dan
kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam diri manusia dibina
secara intensif melalui berbagai metode.

Akhlak baik terhadap diri sendiri:


- Menjaga lahir batin.
- Harus berani membela yang baik.
- Rajin bekerja dan mengamalkan ilmunya.
- Bergaul dengan orang baik.
- Berusaha mencari nafkah yang halal.
- Jujur dan benar dalam perilaku.

Akhlak yang baik terhadap sesama makhluk Tuhan.


- Sayang terhadap binatang.
- Sayang terhadap tumbuh-tumbuh

I. FAKTOR-FAKTOR KERUNTUHAN AKHLAK

 Lingkungan

Faktor lingkungan banyak mempengaruhi pembentukan prribadi


seseorang.
11
Antaranya ialah :
I. Individu yang hidup dalam keluarga yang tidak mengamalkan cara
hidup yang berakhlak, maka jiwanya akan terdidik dengan tingkah
laku, tutur kata dan gaya hidup yang tidak baik.
II. Kehadiran teknologi canggih dalam media massa sama ada
bercetak atau elektronik juga sedikit sebanyak memberi kesan
dalam pembentukan akhlak.
III. Pengaruh teman terdekat dan masyarakat sekeliling juga
merupakan faktor yang membentuk keperibadian dan akhlak
seperti tingkah laku, tutur kata dan cara bertindak.

BAB 3
PENUTUP

Kesimpulan

Secara sederhana dapat di tarik sebuah kesimpulan bahwa akhlak


merupakan tabiat atau sifat seseorang yang sudah terbiasa atau terlatih
dalam hidupnya. Hal tersebut dapat dilihat dari latar belakang, pola pikir,
ingkungan, keluarga dan pengalaman hidup seseorang , sehingga hal
tersebut dengan mudah untuk nampak secara spontan dalam prilaku
manusia.

Setiap manusia sangat di anjurkan mempelajari dan memahami Aklak Mulia


agar terjadi keberlangsungan hidup yang baik bagi setiap orang , berakhlak
baik sesama manusia seagama maupun beda agama, sebagaimana kita hidup
bersosial dengan meneladani tokoh terdahulu seperti Rasulullah SAW.

Akhlak merupakan cerminan dari agama itu sendiri, dimana bila ahlak
seorang manusia mencerminkan sebuah kebaikan, kesucian, kesopanan dan
lain sebagainya yang bertujuan menggapai kemuliaan.

Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi lingkungan serta kebudayaan


masyarakat. Apabila dalam dingkungan masyarakat tersebut tidak memiliki
tembok yang kuat, niscaya keruntuhan Ahlak dan morallah yang akan
terjadi. Yaitu di mulai dengan hilangnya norma-norma dalam masyarakat
tersebut.

12
Saran

Kerusakan ahlak pada manusia di sebabkan oleh pengaruh lingkungan yang


semakin hari, semakin kebarat baratan yang selalu menurutu hawa nafsu
yang menggebu-gebu dalam menggapai ataupun meraih sebuah tujuan.

Namun dengan adanya pengaruh syaitan yang sangat kuat dalam diri
manusia itu sendiri, yang menjadikan tujuan yang baik, menjadi merosot
kearah keburukan yang menyesatkan kehidupan manusia baik di dunia
maupun akherat. Untuk itu marilah kita secara sadar dan bersama-sama
menjalanka kaidah dan menguatkan nlai-nilai aqidah islam dalam jiwa kita
degan sebaik-baiknya

13
DAFTAR PUSTAKA

KH. Abdullah Salim, Akhlaq Islam, (Jakarta: Media Da’wah, 1994), h. 72-77

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-akhlak/

14

Anda mungkin juga menyukai