Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AKHLAK

Dianjurkan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen Pengampu :

Rahma Dilla M.Pd

MN22L

Adista Silva Humaira 22416261201159


Denanda Alivia Fasha 22416261201053
Imel Lia Putri 22416261201173
Lia Nur Andini 22416261201008
Nazwa Putri Gunawan 22416261201312

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang Akhlak

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan
tugas yang diberikan Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa
khususnya bagi penulis.

Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah dengan baik, namun kami
menyadari bahwa kami memiliki kekurangan. Oleh karena itu, jika didapati adanya kesalahan
baik dari segi penulisan maupun isi, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kritik dan saran dari dosen pengajar dan para pembaca sangat diharapkan oleh kami demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

2
DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.6 Latar Belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.1 Tujuan.........................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Konsep Akhlak................................................................................................6
2.2 Ciri-ciri Akhlak dalam Islam....................................................................................................7
2.3 Jenis-jenis dan Karakteristik Akhlak.......................................................................................7
2.4 Jalan Pembentukan Akhlak Mulia...........................................................................................9
2.5 Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya Akhlak........................................................................10
2.6 Cara Memperbaiki Akhlak.....................................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................11
KESIMPULAN........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.6 Latar Belakang


Agama Islam merupakan agama yang memiliki berbagai aspek kehidupan manusia, baik
yang bersifat moral maupun akhlak. Hal tersebut berkaitan dengan cara seseorang berhubungan
dengan Allah SWT sebagai tuhan yang menciptakan seluruh makhluk di alam semesta.
Akhlak yang baik merupakan sesuatu yang mulia dan harus dimiliki setiap manusia. Ketika
seseorang memiliki akhlak yang baik, maka derajatnya lebih tinggi dibandingkan binatang. Allah
menjanjikan pahala surga bagi seseorang yang memiliki akhlak mulia. Seorang muslim
dikatakan sempurna apabila memiliki mampu menguasai dan mengaplikasikan aspek-aspek
kehidupan yaitu fiqih, aqidah, akhlak, dan lain-lain sesuai Al-Qur’an dan Hadist.
Sebagai manusia kita mampu menilai perilaku seseorang apakah itu baik/buruk di dalam
kehidupan sehari-hari. Contoh sederhana dapat terlihat ketika bertutur kata dan bertingkah laku.
Setiap orang memiliki etika, moral, dan akhlak yang berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan baik eksternal maupun internal.
Akhlak merupakan pola sebuah tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan
seseorang. Sebagai seorang muslim kita harus hidup seusai norma dengan tidak melanggar
norma-norma tersebut, dengan begitu kita memiliki kesadaran akhlak. Kesadaran akhlak
merupakan keadaan manusia dimana kita berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah kita
dapat membedakan hak dan bathil, halal dan haram, boleh dan tidak boleh dilakukan.
Dalam perkembangan pendidikan akhlak telah banyak para ahli yang memaparkan teori
tentang bagaimana atau apa yang sebaiknya ditempuh untuk pendidikan akhlak agar lebih efektif
dan efisien.
Ibnu Maskawasih mengungkapkan bahwa : Menghendaki agar manusia hidup di tengah-
tengan masyarakat dalam arti tidak sampai meninggalkan lingkungan kehidupan masyarakat.
Yang jelas bagi Ibnu Maskawih tergantung pada kemampuan seseorang untuk menghindari
berbagai pengaruh buruk yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak dan bagaimana konsepnya?
2. Bagaimana ciri-ciri akhlak dalam islam?
3. Apa saja jenis-jenis dan karakteristik akhlak?
4. Bagaimana jalan pembentukan akhlak mulia?
5. Apa saja faktor-faktor penyebab runtuhnya akhlak?
6. Bagaimana cara memperbaiki akhlak?

1.1 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan konsep akhlak
2. Mengetahui ciri-ciri akhlak
3. Mengetahui jenis-jenis dan karakteristik akhlak
4. Mengetahui jalan pembentukan akhlak
5. Mengetahui faktor-faktor penyebab runtuhnya akhlak
6. Mengetahui cara memperbaiki akhlak

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Akhlak


Kata “Akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu “Al-Khulk” yang berarti tabeat, tingkah
laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilah, akhlak merupakan sifat yang tertanam di dalam diri
seseorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya
pemikiran dan paksaan. Menurut KBBI, akhlak merupakan budi pekerti atau kelakuan.
Pengertian akhlak secara sederhana merupakan perilaku atau tingkah laku manusia yang
dilakukan secara sadar dan terus menerus. Perilaku yang dilakukan secara berulang-ulang ada
yang baik dan buruk.
Menurut Imam Al Ghazali dan Ahmad Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai
yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Menurut Nurcholis Madjid, istilah akhlak atau khuluq merupakan satu akar dengan kata
klak atau penciptaan, khuliq (pencipta) dan makhlaq (ciptaan), yang semuanya mengacu pada
pandangan dasar islam mengenai penciptaan manusia, bahwasanya manusia diciptakan dalam
kebaikan, kesucian, dan kemuliaan sebagai “sebaik-baiknya ciptaan” (ahsanu taqwim).
Akhlak menurut Anis Matta adalah nilai dan pemikiran yang telah menjadi sikap mental
yang mengakar dalam jiwa, kemudian tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat
tetap, natural atau alamiah tanpa dibuat-buat, serta refleks. Akhlak bisa menjadi salah satu
pembeda manusia dengan makhluk lain. Oleh sebab itu, manusia yang tidak berakhlak derajatnya
dapat lebih rendah daripada binatang. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفْي َر ُسْو ِل ِهّٰللا ُاْس َو ٌة َح َس َنٌة ِّلَم ْن َك اَن َيْر ُج وا َهّٰللا َو اْلَي ْو َم اٰاْل ِخ َر َو َذ َك َر َهّٰللا‬
‫َك ِثْيًر ۗا‬
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.” (QS Al-Ahzab ayat 21

6
Dari beberapa pendapat tentang akhlak di atas pada dasarnya tidak ada perbedaan
mengenai pengertian tersebut. Dapat diambil kesimpulan bahwa akhlak ialah suatu kondisi atau
sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga menimbulkan berbagai
macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan
pemikiran.

2.2 Ciri-ciri Akhlak dalam Islam


 Islam menyeru agar manusia menghiasi jiwa dengan akhlak yang baik dan menjauhkan diri
dari akhlak yang buruk. Yang menjadi ukuran baik dan burukna adalah syarak, iaitu apa yang
diperintahkan oleh syarak, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh syarak itulah yang
buruk.
 Lingkungan skop akhlak Islam adalah luas meliputi segala perbuatan manusia dengan Allah,
manusia dengan manusia dan manusia dengan makhlak selain manusia
 Islam menghubungkan akhlak dengan keimanan Orang yang paling sempurna keimanannya
ialah orang yang paling baik akhlaknya.
 Adanya konsep balasan dan ganjaran pahala atau syurga oleh Allah dan sebaliknya orang
yang berakhlak buruk akan mendapat dosa atau disiksa dalam neraka.

2.3 Jenis-jenis dan Karakteristik Akhlak


Berikut jenis-jenis akhlak yaitu sebagai berikut :
1. Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji)
Mengutip buku Pendidikan Akhlak Karimah Berbasis Kultur Kepesantrenan oleh Aditya Firdaus
dan Rinda Fauzian (2018) secara sederhana akhlak mahmudah berarti akhlak yang terpuji.
Dengan kata lain, akhlak mahmudah yakni perangai dan ucapan baik serta perbuatan yang
disenangi. Penerapan akhlak sesama manusia yang dan merupakan akhlak yang terpuji adalah
sebagai berikut:
a) Husnuzon, berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka) Husnuzan berarti
prasangka, perkiraan, dugian baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni
berprasangka buruk terhadap seseorang. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib.
b) Tawaduk, berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan diri
dalam pergaulan Lawan kata tawaduk adalah takabur. Rasulullah Saw bersabda:

7
"Barangsiapa rendah hati kepada saudaranya semalim maka Allah akan mengangkat
derajatnya. Dan barangsiapa mengangkat diri terhadapnya maka Allah akan
merendahkannya" (HR. Ath-Thabrani).
c) Tasamu, Artinya sikap tenggang rasa saling menghormati dan saling menghargai sesama
manusia.
d) Tawakal, yaitu berusaha seoptimal mungkin dan berdoa, menyerahkan semuanya kepada
Allah, untuk meraih sesuatu yang diharapkan.
e) Ta'awun, Ta'awun berarti tolong menolong gotong royong, bantu membantu dengan
sesama manusia.

2. Akhlak Mazmumah (Akhlak Tercela)


Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama. Ini golongan akhlak atau
tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia. Akhlak mazmumah harus dijauhi
karena dapat mendatangkan kemudaratan bagi diri sendiri maupun orang lain.
a) Hasad, artinya iri dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau cemburu melihat orang
lain beruntung
b) Dendam, yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk membalas kejahatan
kepada orang lain
c) Ghibah dan Fitnah, yaitu membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan untuk
menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan tersebut memang
dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan apabila kejelekan yang dibicarakan itu
tidak benar, berarti pembicaraan itu disebut fitnah
d) Namimah, atau adu domba yakni menceritakan sikap atau perbuatan seseorang yang
belum tentu benar kepada orang lain dengan maksud terjadi perselisihan antara keduanya.

Berikut ini adalah karakteristik akhlak sebagai berikut :


a) Akhlak rabbaniyah memiliki pengertian bahwasanya wahyu Ilahi merupakan "reference
source" (sumber rujukan) ajaran akhlak. Hal ini tidak berarti mengandung kontradiksi
dengan pendapat akal sehat, karena kebaikan yang diajarkan oleh wahyu adalah kebaikan
menurut akal dan yang diajarkan sebagai keburukan menurut wahyu adalah keburukan
menurut akal.

8
b) Akhlak insaniyah mengandung pengertian bahwa tuntutan fitrah dan eksitensi manusia
sebagai mahluk yang bermatabat, sesuai dan ditetapkan oleh ajaran akhlak. Orientasi
akhlak insaniyah ini,tidak terbatas pada perikemanusian yang menghargai nilai-nilai
kemanusian secara umum, tetapi juga mencakup kepada perikemahlukan ,dalam
pengertian menanamkan rasa cinta terhadap semua mahluk Allah SWT.
c) Akhlak Jami’iyah mempunyai arti bahwa kebaikan yang terkandung di dalamnya sesuai
dengan kemanusian yang universal,kebaikannya untuk seluruh umat manusia di segala
zaman dan di semua tempat ,mencakup semua aspek kehidupan baik yang berdimensi
vertikal maupun yang berdimensi horizontal.
d) Akhlak Wasithiyah berarti ajaran akhlak itu menitikberatkan keseimbangan antara dua
sisi yang berlawanan, seperti keseimbangan antara rohani dan jasmani ,Keseimbangan
Antara dunia dan Akhirat dan seterusnya.
e) Akhlak Waqi’yah mengandung pengertian bahwasanya ajaran akhlak memperhatikan
kenyataan (realitas) hidup manusia didasari oleh suatu kenyataan,bahwasanya manusia
itu di samping memiliki kualitas-kualitas unggul, juga memiliki sejumalah kelemahan.

2.4 Jalan Pembentukan Akhlak Mulia


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jalan pembentukan akhlak antara lain:
a) Insting (Naluri), Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi
oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab gharzah).
Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Contohnya naluri makan,
naluri keibuan, dan lain-lain
b) Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang yang dilakukan
secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.
c) Wirotsah adalah berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang
(anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat- sifat asasi orang
tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari salah satu sifat orang
tuanya.

9
2.5 Faktor-Faktor Penyebab Runtuhnya Akhlak
1. Terpengaruh dengan Perangai Teman yang Jahat
-Pergaulan bebas yang buruk
-Tidak takut melakukan kemungkaran
-Cenderung terhadap hiburan dan menyebabkan mudahnya terpengaruh

2. Bebas tanpa batasan agama


-Menganggap agama islam mengokong kehidupan
-Dan tidak pernah merasa takut akan melakukan hal yang dilarang

3. Mempunyai sifat Kikir


Ada tiga hal yang merusakkan Akhlak, Jiwa dan Agama yaitu Kikir, Hawa nafsu yang
diperturutkan dan keheranan pada diri sendiri ( Ujub ).

4. Memandang ringan azab Allah SWT


-Tidak pernah merasai atau melihat azab Allah SWT
-Tidak adanya rasa takut kepada Allah

2.6 Cara Memperbaiki Akhlak


Orang yang ingin memperbaiki diri perlu melihat terlebih dulu kekuranan yang ada pada
dirinya, dengan mengetahui kekurangannya ia dapat memperbaiki kurang pada dirinya.
Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin mengatakan, bila menghendaki
kebaikan pada seorang hamba, Allah SWT membuat hamba itu melihat aibnya. (Abu Hamid Al-
Ghazali,Ihya Ulumuddin, (Berikut, Darul Fikr: 2018 M/1439 H-1440 H), juz III, halaman 68).
Imam Al-Ghazali menyebutkan ada empat jalan untuk memperbaiki diri :
 Konsultasi dengan seorang guru, santri atau kiai untuk melihat kekurangan pada diri.

10
 Mencari sahabat yang jujur dan dapat dipercaya, religius dan taat pada nilai - nilai agama
yang dapat mengamati lahir dan batin serta memperhatikannya.
 Mengambil pandangan dari mulut musuh atau orang yang tidak suka terhadap kita, dan
melakukan “koreksi” mengenai diri sendiri.
 Banyak bergaul dengan masyarakat luas.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan suatu
kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga menimbulkan
berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa
memerlukan pemikiran.
Selain itu ada beberapa ciri-ciri akhlak dalam islam, serta jenis-jenisnya diantaranya ada
ahklak mahmudah (terpuji) dan akhlak mazmumah (tercela). Dalam akhlak mahmudah ada
beberapa contoh yaitu husnuzan, tawaduk, tasamudan ta’awun. Sedangkan akhlak mazmumah
ada hasad, dendam, ghibah dan fitnah, serta namimah. Dari kedua jenis akhlak tersebut, kita
harus menjauhkan diri dari akhlak mazmumah karena dapat membawa kita ke dalam siksa api
neraka.
Adapula jalan pembentukan akhlak mulia faktor-faktornya meliputi insting, adat istiadat, dan
wirotsah (sifat turun-temurun). Manusia memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Ada
yang memiliki akhlak terpuji maupun tercela. Faktor yang membuat seseorang memiliki akhlak
tercela yaitu terpengaruh lingkungan yang buruk, tidak memiliki batasan agama, kikir,dan selalu
memandang ringan azab Allah SWT.
Cara memperbaiki akhlak menurut Imam Al-Ghazali yaitu Konsultasi dengan seorang guru,
Mencari sahabat yang jujur dan dapat dipercaya, religius dan taat pada nilai - nilai agama yang
dapat mengamati lahir dan batin serta memperhatikannya, Mengambil pandangan dari mulut
musuh atau orang yang tidak suka terhadap kita, dan melakukan “koreksi” mengenai diri sendiri,
Banyak bergaul dengan masyarakat yang memiliki lingkungan positif.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bafadhol, Ibrahim. "Pendidikan akhlak dalam perspektif islam." Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam 6.02 (2017): 19.

Habibah, Syarifah. "Akhlak dan etika dalam islam." Jurnal Pesona Dasar 1.4 (2015).

Mahmud, Akilah. "Ciri dan Keistimewaan Akhlak dalam Islam." Sulesana: Jurnal Wawasan
Keislaman 13.1 (2019): 29-40.

Suryani, Ira, et al. "Karakteristik Akhlak Islam dan Metode Pembinaan Akhlak Dalam Pemikiran
Al-Ghazali." Islam & Contemporary Issues 1.1 (2021): 31-38.

Manan, Syaepul. "Pembinaan akhlak mulia melalui keteladanan dan pembiasaan." Jurnal
Pendidikan Agama Islam-Ta’lim 15.1 (2017): 49-65.

Sandi, Imam. KONSEP IMĀM AL-GAZĀLĪ TENTANG CARA MEMPERBAIKI AKHLAK


BURUK. Diss. Universitas Pendidikan Indonesia, 2013.

12

Anda mungkin juga menyukai