- MACAM AKHLAK
Disusun oleh:
NOVIS ATTAMIMI M
20211660045
Jl. Raya Sutorejo No.59, Dukuh Sutorejo, Kec. Mulyorejo, Kota SBY, Jawa Timur
60113
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Keberhasilan dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya,oktober 2022
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
A. PENGERTIAN........................................................................................................................4
B. MACAM-MACAM AKHLAK.................................................................................................6
1. Akhlak Kepada Allah SWT...................................................................................................6
2. Akhlak Kepada Diri Sendiri...................................................................................................7
3. Akhlak Kepada Keluarga.......................................................................................................7
4. Akhlak Kepada Sesama Manusia...........................................................................................7
5. Akhlak Terhadap Lingkungan Hidup.....................................................................................9
C. RUANG LINGKUP AKHLAK...............................................................................................10
D. MANFAAT ILMU AKHLAK.................................................................................................11
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................12
A. KESIMPULAN......................................................................................................................12
B. SARAN..................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................13
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara historis dan teologis, akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar selamat
di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan Muhammad SAW.
adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang
prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an; Kepada umat manusia,
khususnya yang beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi Nabi
Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang
mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan akhirat. Setiap muslim
meyakini, bahwa Allah adalah sumber segala sumber dalam kehidupannya. Allah adalah
Pencipta dirinya, pencipta jagad raya dengan segala isinya, Allah adalah pengatur alam
semesta yang demikian luasnya. Allah adalah pemberi hidayah dan pedoman hidup dalam
kehidupan manusia, dan lain sebagainya. Sehingga manakala hal seperti ini mengakar dalam
diri setiap muslim, maka akan terimplementasikan dalam realita bahwa Allah lah yang
pertama kali harus dijadikan prioritas dalam berakhlak. Jika kita perhatikan, akhlak terhadap
Allah ini merupakan pondasi atau dasar dalam berakhlak terhadap siapapun yang ada di muka
bumi ini. Jika seseorang tidak memiliki akhlak positif terhadap Allah, maka ia tidak akan
mungkin memiliki akhlak positif terhadap siapapun. Demikian pula sebaliknya, jika ia
memiliki akhlak yang karimah terhadap Allah, maka ini merupakan pintu gerbang untuk
menuju kesempurnaan akhlak terhadap orang lain.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah adalah
bagaimana akhlak terhadap Allah dan macam-macam akhlak terhadap Allah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya
khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah
laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).
Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan manusia apakah itu
baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang
berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat
kebaikan dan menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:
Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau kriteria suatu perbuatan.
Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; ini termasuk ilmunya, karena
membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh manusia untuk melakukan suatu perbuatan.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaitu terdapat dalam (Q.S. al-ahzab,33:21)
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.
Sedangkan pengertian akhlak secara terminologi dapat dilihat dari beberapa pendapat
para ahli :
Ibnu Maskawaih
Menyebutkan bahwa akhlak yaitu keadaan jiwa yang mendorong atau mengajak
melakukan sesuatu perbuatan tanpa melalui proses berpikir, dan pertimbangan terlebih
dahulu.
Akhlak menurut Prof. Dr. Ahmad Amin yaitu suatu ilmu yang menjelaskan baik dan
buruk, menerangkan yang harus dilakukan, menyatakan tujuan yang harus dituju dan
menunjukkan apa yang harus di perbuat.
4
Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa akhlak adalah
keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa
pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan. Dorongan
jiwa yang melahirkan perbuatan manusia pada dasarnya bersumber dari kekuatan batin yang
dimiliki oleh setiap manusia, yaitu :
Tabiat (Pembawaan)
Yaitu suatu dorongan jiwa yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan manusia, tetapi
disebabkan oleh naluri(gharizah) dan factor warisan sifat-sifat dari orang tuanya atau
nenek moyangnya.
Akal pikiran
Yaitu dorongan jiwa yang dipengaruhi oleh lingkungan manusia setelah melihat sesuatu,
mendengarkanya, merasakan serta merabanya. Alat kejiwan ini hanya dapat menilai
sesuatu yang lahir (yang nyata)
Hati nurani
Yaitu dorongan jiwa yang hanya berpengaruh oleh alat kejiwaan yang dapat menilai hal-
hal yang sifatnya absrak (yang batin) karena dorongan ini mendapatkan keterangan
(ilham) dari allah swt.
"Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta
alam tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku bagian dari
orang Islam, Ya Allah berilah aku amalan yang terbaik dan akhlak yang paling mulia,
tiada yang bisa memberi yang terbaik selain Engkau, dan lindungilah aku dari amalan
dan akhlak yang buruk, tidak ada yang bisa melindungiku dari hal yang buruk selain
Engkau".
[Sunan An-Nasa'i: Sahih]
Hadist tersebut menjelaskan betapa pentingnya akhlak mulia itu, terutama untuk umat
islam saat ini. Akhlak mulia merupakan cermin seorang muslim, mencerminkan kesucian hati
5
dan fikirannya, sedangkan akhlak buruk mencerminkaan seseorang yang telah gelap hatinya
sehingga ia tidak bisa menentukan mana yang baik dan buruk baginya karena keburukan itu
telah mendarah daging dalam dirinya.
B. MACAM-MACAM AKHLAK
6
Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak bisa
terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.
Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan alhamdulillah,
sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan
memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya, orang
tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,
menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain.
Menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih dengan cara
bertutur kata sopan dan lemah lembut.
Mentaati perintah.
Meringankan beban, serta.
Menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Husnuzan. Berasal dari lafal husnun (baik) dan Adhamu (Prasangka). Husnuzan
berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata husnuzan adalah suuzan yakni
berprasangka buruk terhadap seseorang. Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud
husnuzan kepada Allah dan Rasul-Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa
semua perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini dengan
sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk. Hukum husnuzan
kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan). Husnuzan kepada sesama manusia
berarti menaruh kepercayaan bahwa dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan
berdampak positif berdampak positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.
7
Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang yang merendahkan
diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah takabur.
Allah berfirman:
Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya, dengan penuh kasih sayang dan
ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah
mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. Al Isra/17:24).
Tasamu artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling menghargai
sesama manusia.
Allah berfirman:
Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu membantu dengan sesama
manusia.
Allah berfirman:
8
”...dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”(Q.S. Al Maidah :2).
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar manusia,
baik binatang, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda yang tidak bernyawa.Pada
dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur'an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara manusia
dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemeliharaan, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptaanya. Dalam pandangan Islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah
sebelum matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak
memberi kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya. Ini berarti
manusia dituntut mampu menghormati proses yang sedang berjalan, dan terhadap proses
yang sedang terjadi. Yang demikian mengantarkan manusia bertangung jawab, sehingga
ia tidak melakukan perusakan terhadap lingkungan harus dinilai sebagai perusakan pada
diri manusia itu sendiri. Binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa
semuanya di ciptakan oleh Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, serta kesemuanya
memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim
untuk menyadari bahwa semunya adalah "umat" Tuhan yang harus diperlakukan secara
wajar dan baik.
9
Pokok-pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada intinya adalah perbuatan
manusia yang baik maupun yang buruk sebagai individu maupun sosial. Tapi sebagian orang
juga menyebutkan ilmu akhlak adalah tingkah laku manusia, namun perlu ditegaskan bahwa
yang dijadikan obyek kajian ilmu akhlak adalah perbuatan yang dilakukan atas kehendak dan
kemauan, sebenarnya mendarah daging dan telah dilakukan secara continue atau terus
menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya.
Banyak contoh perbuatan yang termasuk perbuatan akhlak dan begitu juga sebaliknya.
Seseorang yang membangun mesjid, gedung sekolah, rumah sakit, jalan raya, dan pos
keamanan termasuk perbuatan akhlak yang baik karena itu berdasarkan kemauan manusia itu
sendiri yang telah dipersiapakan sebelumnya. Tetapi jika seseorang yang memicingkan mata
dengan tiba-tiba pada waktu benda berpindah dari gelap ke terang, atau menarik tangan pada
waktu tersengat api atau binatang buas, bernapas, hati yang berubah rubah, orang yang
menjadi ibu-bapak kita, tempat tinggal kita, kebangsaan kita,warna kulit kita, dan tumpah
darah kita itu tidak termasuk perbuatan akhlak karena semua itu diluar perencanaan,
kehendak atau pilihan kita.
Jadi sekarang kita bisa memahami yang dimaksud ilmu akhlak adalah ilmu yang
mengkaji suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yang dalam keadaan sadar, kemauan
sendiri, tidak terpaksa, dan sungguh-sungguh atau sebenarnya bukan perbuatan yang pura-
pura. Perbuatan-perbuatan demikian selanjutnya diberi nilai baik atau buruk.
10
kesesatan dan kesengsaraan untuk dirinya. Dengan demikian seseorang akan selalu berusaha
untuk bisa memilih dan melakukan kebaikan atas petunjuk Allah dan memperoleh keridloan
Allah swt. sehingga bisa menjauhkan diri dari hal-hal yang tercela dan dimurkai oleh Allah
swt.
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang
diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. AL-Mujadalah : 11).
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan
tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan. ilmu
akh
lak adalah suatu ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan
petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan menghindarkan
keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika, moral, kesusilaan dan kesopanan.
B. SARAN
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun
dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-
hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk
kedalam golongan kaumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Google.com. http://iingwelano.blogspot.com/2014/09/makalah-pengertian-akhlak-
ruang-lingkup.html
Google.com. http://senyumkudakwahku.blogspot.com/2012/06/makalah-akhlaq-
persoalan-akhlaq-dan.html
Google.com. http://newjoesafirablog.blogspot.com/2013/05/makalah-macam-
macam-akhlak-terhadap.html
13
14