Anda di halaman 1dari 16

MACAM MACAM NILAI DAN NILAI NILAI DALAM PENDIDIKAN

ISLAM

MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Pendidikan Islam

Dosen Pengampu :
Dr. M. Yusron Maulana El Yunusi M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Farida Nabilah (202105010049)
2. Salwa Sabrina (202105010056)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SUNAN GIRI SURABAYA 2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim, segala puji bagi Allah SWT sang pengusa alam
semesta tuhan maha pengasih tak pilih kasih, serta maha penyayang tak pandang
sayang. Maka Mentari pagi yang menyinari alam semesta dan kicauan burung
yang menghiasi indahnya pagi pun ikut serta mengiringi ucapan syukur seluruh
makhluk hidup dimuka bumi ini untuk Allah SWT.
Daun dan rerumputan pun bergerak dengan anggunya turut serta
menyerukan sholawat untuk kekasih illahi yang berhati murni yakni nabi
Muhammad SAW, nabi yang tealah membimbing kami dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benerang yakni agama islam
Dan tak lupa kami penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen dan
segenap pihak yang membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga mendapat
imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT
Makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang
membangun akan kami terima dengan senang hati da terimakasih karena
sesungguhnya manusia tak luput dari kesalahan dan kebenaran hanya miliki Allah
SWT
Terakhir, kami sebagai penulis mengucapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak. Semoga Makalah ini bisa menyalurkan ilmu yang
kami dapat kepada pembaca atas izin Allah SWT.

Sidoarjo, 18 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
Cover ..................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I..................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................................2
BAB II................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Islam.................................................................................................3
B. Pengertian Nilai Aqidah........................................................................................................5
C. Pengertian Nilai Ibadah.........................................................................................................7
D. Pengertian Nilai Pendidikan Akhlak.....................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................................12
PENUTUP........................................................................................................................................12
E. Kesimpulan..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang berusaha mewujudkan penghambaan kepada allah
dan menghilangkan ketundukan manusia kepada sesame manusia
merupakan pendidikan islam, Pendidikan agama islam adalah Pendidikan
yang mana seluruh komponennya disandarkan pada ajaran islam1.
Islam identik dengan sebutan agama dakwah, maka islam
berkewajiban untuk mengajar, mendidik dan membimbing umatnya sesuai
dengan ajaran islam dengan benar yang mana kelak akan dipertanggung
jawabkan kebenarannya2.
Mengenai akidah, akidah merupakan sandaran dari segala sesuatu
yang mana kedudukannya bagi umat islam adalah sebagai asas ikatan3 dan
berikutnya adalah nilai ibadah. Nilai ibadah merupakan bimbingan
manusia menuju kehidupan akhirat yang mana nilai ini mengatur
hubungan manusia dengan tuhan, Sesama dan alam semesta.
Hakikat allah menciptakan manusia dimuka bumi ini adalah
sebagai khalifah. Dan sebagai khaifah dimuka bumi ini maka manusia
mempunyai kewajiban untuk berperilaku sesuai dengan kehendak allah
SWT yakni dengan akhak yang muli karena dengan akhak yang baik maka
manusia bisa menjadi khalifah yang baik pula4.
Mengenai akhlak dalam berperilaku kita memiliki kewajiban
akhlak kepada allah dan akhlak kepada manusia. Akhlak kepadaallah SWT
yang berupa menyembah berdzkir, beribadah, mengingat, mematuhi
perintahnya dan menjauhi larangannya, sedangkan akhlak kepada manusia
meliputi akhlak kepada Rasulullah, akhlak kepada orang tua, akhlak
kepada diri sendiri, dan akhlak kepada tetangga.
Maka dari itu dalam makalah kali ini , kita akan membahas nilai
akhlak, nilai akidah, dan juga nilai ibadah secara jelas dan lebih rinci.

1
Abuddin Nata. Ilmu pendidikan islam (Jakarta:kencana, 2010), h.36
2
Ibid., h.7
3
Ali, pendidikan agama islam, h.199
4
Nasruddin Razaq, dienul islam (bandung:al-ma’arif), h.19
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan islam?
2. Apa pengertian dari nilai aqidah?
3. Apa pengertian dari nilai ibadah?
4. Apa pengertian dari nilai pendidikan akhlaq?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari pendidikan islam
2. Untuk mengetahui apa pengertian dari nilai aqidah
3. Untuk mengetahui apa pengertian dari nilai ibadah
4. Untuk mengetahui apa pengertian dari nilai akhlaq
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam
Segala sesuatu yang ada di dunia ini pasti mengandung nilai nilai
yang abstrak seperti: cinta, kejujuran, kebajikan dan lainnya. Nilai
merupakan produk masyarakat yang memediai antara kehidupan pribadi
dengan kehidupan bermasyakat, menurut Milton Rokeach dan James Bank
yang dikutip oleh Chabib Toha, memiiki makna suatu tipe kepercayaan
dalam. Yang mana seseorang memiiki kebebasan dalam menetukan
pilihan, daam bertindak atau menghindari suatu tindakan.
Nilai nilai dalam setiap kelompok masyarakat tidakah sama pasti
berbeda atas dasar sosio-ekonomis, politik, agama dan etnis masing
masing. Nilai nilai sebaiknya dtanamka pada anak sejak dini melalui
beberapa proses sosiologi dengan beberapa sumber yang berbeda5.
Pendidikan berasal dari Bahasa Yunani “paedagogi” terdiri dari
“pais” artinya anak dan “again” artinya membimbing dan jika disatukan
artinya bimbingan yang diberikan pada anak6. Sedangkan menurut istilah,
menurut beberapa pakar misalnya John Dewey menyatakan bahwa
Pendidikan dalam pembentukan kecakakapan fundamental secara
intelektual dan emosional padaaam semesta dan sesame manusia.
Islam merupakan agama allah SWT yng diturunkan kepada nabi
Muhammad Saw. Dasar dasar dan syari’atnya menurut Jalaludin,
Pendidikan islam merupakan suatu usaha dan upaya untuk membina serta
mengemangkan potensi manusia secara optimal sesuai dengan syariat
islam. Cita cita Pendidikan islam adalah manusia mampu hidup dalam
kedamaian dan kesejahteraan7.
Pendidikan islam memiiki jangkauan yang luas diantaranya
mengatasi tuntutan terhadap kesejahteraan manusia dalam bidang
pengetahuan maupun teknologi, semakin luas tuntutan hidup manusia,
maka semakin luas pula tuntutan kebutuhan Pendidikan islam memiliki

5
M. Chabib Thoha, kapita selecta pendidikan islam, (yogjakarta:pustaka pelajar, 2006), h.6
6
Abu Ahmadi dan Nur Uhbiyati, ilmu pendidikan, (Jakarta:PT Rineka cipta, 2011), h.69
7
Jalaluddin, teologi pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003), h.68
karater yang akomodatif terhadap tuntutan zaman berdasarkan acuan
norma kehidupan islam.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan islam merupakan suatu
usaha yang sengaja dilakukan untuk membina dan mengembangkan fitrah
manusia agar mampu memenuhi kebutuhannya sebagai hamba allah.
Segala sesuatu pasti memiliki pondasi layaknya seperti suatu bangunan
yang memiiki dasar atau pondasi untuk menguatkan bangunan tersebut.
Begitu juga denga Pendidikan islam seperti Al qur’an dan Hadist. Jika
Pendidikan islam diibaratkan dengan sebuah bangunan, maka Al Quran
dan Hadist merupakan dasar atau pondasinya8.
Selain al quran dan hadist, beberapa ahli Pendidikan juga
mengembangkan beberapa metode dan pendekatan untuk Pendidikan
agama islam. Seperti qiyas, ijma’, ijtihad, dan tafsir. Menurut said ismail
yang mana dikutip oleh muhaimin dan abdul mujib beliau menyatakan
bahwa dasar ideal Pendidikan islam mencakup : al quran, sunnah, teladan
nabi, kemaslahatan umat dan ijtihad.
Menurut konsepsi secara global ada beberapa hal yang harus
direalisasikan daam Pendidikan islam antar lain, dilektika horizontal, dan
dimensi ketundukkan vertical, dimensi dialektika horizontal berperan
dalam pengembangan realitas kehidupan yang baik sedangkan dimensi
ketundukkan vertical berperan sebagai perantara untuk memahami
fenomena dan misteri kehidupan dalam upaya mencapai hubngan dengan
tuhan.
Secara umum tujuan Pendidikan islam adalah mencapai tujuan
hidup umat islam sebagi hamba allah SWT, agar menjadi hamba yang taat
beribadah dan berakhlaq mulia, selain itu agar manusia dapat memiliki
pemikiran bebas yang mana kelak segala amal dan perbuatanya akan
dipertanggungjawabkan dihadapan allah SWT9.
Menurut umar Muhammad al-taomy al-syaibani tujuan Pendidikan
islam merupakan perubahan yang diinginkan yang mana sedang dalam

8
Ahmad D. Marimba, pengantar studi islam,(bandung:PT Al-ma’arif, 2009), h.41
9
M. Chabib Thoha, op.cit, h.101
proses Pendidikan atau pendidik untuk mencapainya dengan mempertinggi
nilai akhaq hingga tingkat alkarimah.
Berdasarkan beberapa pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa
tujuan Pendidikan islam adalah menumbuhkan kepribadian manusia dari
berbagai aspek dan merealisasikan cita-cita ajaran islam yakni membawa
kesejahteraan kehidupan bagi manusia baik di dunia maupun di akhirat.

B. Pengertian Nilai Aqidah


Kata aqidah berasal dari dari Bahasa arab yaitu aqadah-yakidu,
aqdan yang artinya mengumpulkan atau mengokohkan, dari kata tersebut
dibentuk kata aqidah. Kemudian Endang Syafruddin Anshari
mengemukakan aqidah ialah keyakinan hidup dalam arti khas yaitu
pengikraran yang bertolak dari hati10. Pendapat Syafruddin tersebut sejalan
dengan pendapat Nasaruddin Razak yaitu dalam islam aqidah adalah iman
atau keyakinan. Aqidah adalah sesuatu yang perlu dipercayai terlebih
dahulu sebelum lainnya. Kepercayaan terebut hendaknya bulat dan penuh.
Tidak ragu dan kesamaran.
Dalam pembinaan nilai nilai aqidah ini memiliki pengaruh yang
luar biasa pada kepribadian seorang anak, pribadi anak sendiri tidak akan
didapatkan selain dari orang tuanya. Pembinaan tidak dapat diwakili
dengan sistim Pendidikan yang matang11. Jadi akidah dapat dikatakan
sebagai sebuah konsep yang mengimani manusia seluruh perbuatan dan
perilakunya. Akidah islam dijabarkan melalui rukun iman dan berbagai
cabangnya seperti tauhid ulluhiyah atau penjauhan diri dari perbuatan
syirik, aqidah islam ini berkaitan dengan keimanan seseorang. Seorang
anak pada usia 6 sampai 12 tahun harus mendapatkan pembinaan akidah
yang kuat, sebab apabila anak telah dewasa mereka tidak terombang
ambing oleh lingkungan. Penanaman nilai akidah pada anak usia dini,
membawa anak kepada pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT12.

10
Endang Syafruddin Anshari, Wawasan Islam Pokok Pokok Pemikiran Tentang Islam,
(Jakarta:Rajawali, 2010), h.24
11
Muhammad Nur Abdul Hafidz, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, penterjemah Kuswah Dani,
judul asli Manhajul al-tarbiyah al-nabawiyah Lil-al Thifl, (Bandung:Albayan, 2007), h.108
Abdurahman An-Nahlawi mengungkapkan bahwa keimanan
merupakan landasan akidah yang dijadikan sebagai guru. Masa terpenting
dalam pembinaaan akidah seorang anak adalah pada saat masa kanak
kanak. Dimana pada usia ini mereka memiliki beberapa kelebihan yang
tidak dimiliki pada saat masa sesudahnya. Guru memiliki peluang yang
sangat besar dalam membentuk, membimbing dan membina anak, apapun
yang diberikan dan ditanamkan dalam jiwa anak akan bisa tumbuh dengan
subur, sehingga membuahkan hasil yang bermanfaat bagi orang tua
kelak13.
Sedangkan di dalam Al-Qur’an ada ayat yang menyatakan tentang
beriman, diantaranya ayat tersebut adalah :

‫وا‬Fُ‫ ۤا ًء ۚ َواتَّق‬F‫ث ِم ْنهُ َما ِر َجااًل َكثِ ْيرًا َّونِ َس‬


َّ َ‫ق ِم ْنهَا زَ وْ َجهَا َوب‬
َ َ‫َّاح َد ٍة َّوخَ ل‬
ِ ‫سو‬ ٍ ‫ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْ ا َربَّ ُك ُم الَّ ِذيْ َخلَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّ ْف‬
‫هّٰللا َ الَّ ِذيْ تَ َس ۤا َءلُوْ نَ بِ ٖه َوااْل َرْ َحا َم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ َعلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبًا‬
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan
kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya
(Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan
laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang
dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan
kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.
Berdasarkan ayat tersebut dapat dipahami bahwa setiap orang
mukmin harus beriman kepada hal hal yang telah ditetapkan oleh allah,
yang biasa disebut sebagai akidah. Dalam islam keyakinan terhadap hal
hal yang diperintahkan Allah SWT dikenal dengan rukun iman yang terdiri
dari beriman kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, Hari Akhir dan Qadha
dan Qadhar dari Allah SWT.
Dalam menanamkan kepercayaan seperti yang telah disebutkan
diatas maka orang tua sebagai pendidik didalam rumah tangga memiliki
tanggung jawab yang berat agar membimbing dan mengarahkan anak
melalui berbagai upaya dan pendekatan agar sejak dini anak sudah
memiliki keyakinan yang jelas terhadap agamanya. Penanaman keyakinan
12
Abdurahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, (Jakarta:Gema
Insani Press), h.84
13
Ibid., h.84
terhadap akidah agama islam pada anak tidak hanya menjadi pengetahuan
semata, akan tetapi nilai nilai akidah tersebut dapat diimplementasikan
oleh anak dalam kehidupan sehari hari.

C. Pengertian Nilai Ibadah


Ibadah menurut Bahasa berarti tunduk atau merendahkan diri,
sedangkan menurut istilah ibadah merupakan wujud rasa pengabdian kita
kepada allah SWT14 juga kewajiban kita sebagai umat islam dan sangat
berkaitan dengan aspek keimanan15.
Menurut Abu A’alal maudi ibadah berasal dari kata abd yang
artinya pelayan atau budak, sedangkan menurut istilah ibadah merupakan
menjalani kehidupan keseharian sesuai dengan aturan dan larangan allah
SWT dari akil baligh sampai akhir hayat16.
Ibadah terbagi menjadi 2 yakni ibadah mahdah dan ibadah ghairu
mahdah, ibadah mahdah adalah setiap ibadah yang tata cara pelaksananya
sudah ditentukan oleh allah dan rosulnya sedangkan ibadah ghairu
mahdah adalah ibadah mu’ammalah yang mana menyangkut hubungan
manusia dengan alam semesta dan sesamanya.
Setiap pendidik hendaknya menanamkan niai-nilai ibadah tersebut
kepada anak didiknya agar mereka dapat mengamalkanya dalam
keseharian, selain menjadi tanggung jawab pendidik hal ini juga menjadi
tanggung jawab orang tua.
Pengaruh nilai ibadah pada individual anak didik cukup besar salah
satunya tanggung jawab, saat anak melakukan ibadah setiap harinya secara
tidak langsung akan terbentuk sifat tanggung jawab pada anak, jika anak
meninggalkan ibadah yang biasanya dilakukan maka dia akan merasa ada
suatu kekurangan karena hal tersebut sudah menjadi rutinitas yang
dilandasi oleh suatu kebiasaan.
Menurut kitab al-ma’awiz al-‘usfuriyyah mengenai relevansi nilai
ibadah pada Pendidikan islam adalah seperti dalam kisah ali bin abi thalib

14
Aswil Rony, dkk.Alat Ibadah Muslim Koleksi Museum Adhityawarman, (padang:2009), h.18.
15
Ibid., h.60.
16
Abdul A’ala al-maududi, dasar-dasar islam, (bandung pustaka, 2014), h.107.
dan Khawarij, nilai Pendidikan islam di dalamnya mengenai keutaman
ilmu dan relevansi nilai Pendidikan islam menurut para tokok agama, yang
mana keutaman ilmu merupakan ibadah ghairu mahdah17.

D. Pengertian Nilai Pendidikan Akhlak


Pendidikan Akhlak adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
Pendidikan agama, karena yang baik menurut akhlak, baikpula menurut
agama, dan yang buruk menurut ajaran agama maka buruk juga menurut
akhlak. Akhlak merupakan bentuk realisasi dari keimanan yang dimiliki
oleh seseorang. Akhlak berasal dari Bahasa arab jama’ dari khuluqun,
yang secara Bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat18. Pengertian ini dapat dipahami bahwa akhlak berhubungan dengan
aktivitas manusia dalam hubungan dirinya dengan orang lain serta
lingkungan sekitarnya.
Ahmad Amin merumuskan akhlak ialah ilmu yang menjelaskan
arti baik dan buruk, menerangkan tentang apa yang seharusnya dilakukan
manusia kepada yang lainnya19. Sehingga dengan demikian akhlak
menurut Ahmad Amin adalah deskripsi baik, buruk sebagai opsi bagi
manusia untuk melakukan sesuatu yang harus dilakukannya. Akhlak
merupakan suatu sifat mental manusia dimana hubungan dengan Allah
SWT dan sesama manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Baik buruk
akhlak seseorang disekolah tergantung pada Pendidikan yang diberikan
oleh gurunya.
Dalam pembagiannya, akhlak ini dibagi menjadi tiga ruang
lingkup, yaitu akhlak kepada Allah SWT, Akhlak kepada manusia dan
juga Akhlak kepada lingkungan.
1. Akhlak kepada Allah SWT
Akhlak kepada allah yang dimaksud dalam hal ini ialah sikap
atau perbuatan taat yang sudah seharusnya dilakukan oleh manusia
sebagai makhluk kepada Tuhan, karena pada dasarnya manusia hidup

17
Supardie dan sarjuni, pengantar studi islam, h.98
18
Hamzah Ya’qub, Etika Islam, (Bandung, 2006), h.11
19
Ibid, h.12
mempunyai beberapa kewajiban kepada sang khalik sesuai dengan
tujuan yang ditegaskan dalam firman Allah SWT, surat adz-Zariyat ayat
56
Adapun beberapa alasan yang menyebabkan manusia harus
berakhlak kepada Allah SWT antara lain :
1. Karena Allah lah yang menciptakan manusia. Dalam hal ini
dijelaskan dalam surat Ath-Thariq ayat 5-7
2. Karena Allah yang telah memberi kita pancaindra berupa
pendengaran, penglihatan, pikiran, akal, hari dan sanubari
kepada manusia. Sebagaimana yang telah dijelaskan pada
surah An-Nahl ayat 78
3. Karena Allah yang telah menyediakan berbagai bahan dan
sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia,
seperti contohnya : makanan yang berasal dari tumbuh
tumbuhan, air, udara, binatang binatang ternak dan juga
sebagainya. Dalam hal ini telah dijelaskan pada surat Al-
Jaatsiyah ayat 12-13
2. Akhlak kepada Manusia
Manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri, seorang
manusia pasti memerlukan bantuan manusia lain, orang kaya
membutuhkan pertolongan orang, orang miskin begitu juga sebaliknya.
Bagaimana pun tingginya pangkat seseorang sudah pasti membutuhan
orang lain dalam hidupnya. Adanya saling membutuhkan ini
menyebabkan manusia sering mengadakan hubungan satu sama lain,
jalinan hubungan ini sudah tentu mempunyai pengaruh dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu hendaknya setiap manusia
seharusnya melakukan perbuatan yang baik dan wajar kepada sesame
manusia. Akhlak kepada manusia dalam hal ini misalnya tidak masuk
kerumah orang lain tanpa izin, tidak mengucilkan orang lain, tidak
memanggil dengan sebutan yang buruk20, menghargai semua orang
tanpa memandang status mereka, dsb.

20
Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h.149
Kesadaran berbuat baik sebanyak mungkin kepada orang lain,
melahirkan sikap dasar untuk mewujudkan keselarasan, dan
keseimbangan dalam hubungan manusia baik secara pribadi maupun
dengan bermasyarakat. Kewajiban setiap orang untuk menciptakan
lingkungan yang baik dimulai dari diri mereka sendiri. Jika setiap
individu mempunyai tingkah laku atau akhlak yang baik, maka dapat
tercipta hubungan masyarakat yang baik pula.
Adapun menurut Abdullah Salim cara berakhlak kepada
manusia adalah Menghormati perasaan orang lain, pandai
berterimakasih, memberi salam dan menjawab salam, tidak mencari
kesalahan orang lain, tidak mengejek orang lain, memenuhi janji21
Sebagai seorang individu kita dapat memisahkan diri dari
masyarakat. Kita selalu senantiasa membutuhkan dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar kita. Agar tercipta hubungan yang baik dan
harmonis dengan masyarakat tersebut, maka setiap pribadi harus
memiliki akhlak terpuji dan mampu menempatkan dirinta secara positif
ditengah tengah masyarakat.
Pada hakekatnya orang yang berbuat baik atau berbuat jahat
terhadap orang lain adalah untuk dirinya sendiri. Ketinggian budipekerti
seseorang menjadikan orang tersebut dapat melaksanakan kewajiban
dan pekerjaan dengan baik dan mudah, begitupun sebaliknya.
3. Akhlak kepada Lingkungan
Lingkungan disini adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita,
baik itu binatang, tumbuhan, maupun benda benda yang tidak
bernyawa. Manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini menuntut adanya
interaksi antara manusia dengan sesamanya. Dan manusia dengan alam
yang mengandung pemeliharaan dan bimibingan agar setiap makhluk
mencapai tujuan pendicptanya.
Sehingga manusia dapat memiliki tanggung jawab dan tidak
melakukan kerusakan terhadap lingkungannya, serta terbiasa
melakukan hal baik, mulia dan terpuji untuk menghindari hal hal yang
21
Abdullah Salim, Akhlak Islam Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta:Media
dakwah, 2009), h.155-158
tercela lainnya. Sehingga dapat tercipta lingkungan yang aman dan
masyarakat yang sejahtera.
BAB III

PENUTUP
E. Kesimpulan
Pendidikan menurut john dewey adalah pembentukan kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional pada alam semesta dan sesame manusia, sedangkan islam
merupakan agama allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW dasar-dasar
dan syari’atnya dan jika disatukan menurut jalaluddin pendidikan islam merupakan suatu
usaha dan upaya untuk membina serta mengembangkan potensi manusia secara optimal
sesuai dengan syari’at islam.

Aqidah berasal dari Bahasa arab yang artinya mengumpulkan atau mengokohkan,
menurut ending syafruddin aqidah merupakan keyakinan hidup dalam arti khas yaitu
pengikraran yang bertolak dari hati, Abdurrahman An-nahlawi mengungkapkan bahwa
keimanan merupakan landasan aqidah yang dijadikan sebagai guru dan masa terbaik untuk
menanamkan nilai aqidah pada anak adalah pada masa kanak-kanak.

Menurut Abu A’alal maudi ibadah berasal dari kata abd yang artinya pelayan atau
budak sedangkan menurut istilah ibadah merupakan menjalani kehidupan keseharian sesuai
dengan aturan dan larangan allah dari akil baligh hingga akhir hayat, menanamkan nilai
ibadah ini pada anak merupakan kewajiban orang tua dan guru.

Ahmad amin menyatakan pengertian akhlaq adalah ilmu yang menjelaskan arti baik
dan buruk menerangkan tentang apa yang seharusnya dilakukan manusia kepada yang lainya,
pendidikan akhlaq adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama karena
yang baik menurut akhlaq baik juga menurut agama begitupun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu dan Nur Uhbiyati, llmu Pendidikan, Jakarta:PT.Rineka cipta 2011
Hafidz, Nur Abdul , Manhaj Tarbiyah Al Nabawiyah Li al-Thif, terj, Kuswandini:
Mendidik Anak bersama Rasulullah SAW, Bandung: Al Bayan, 2007
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2003
Marimba Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT.Almaarif,
2009
Nata. Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010
Toha M. Chabib, Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan Umum), Jakarta: Bumi
Aksara, 2008

Anda mungkin juga menyukai