Disusun Oleh:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN
ISLAM DAN TANGGUNG JAWAB TOKOH-TOKOH AGAMA TERHADAP
PENDIDIKAN”.
Kami menyadari bawa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam Penyusunan makalah
ini. Semoga Allah SWT senantiasa Meridhoi segala usaha kita, AAMIIN.
Indralaya, 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Lembaga Pendidikan Islam ............................................. 2
2.2 Peran Lembaga Pendidikan Islam ..................................................... 2
2.3 Peran Tokoh Agama .......................................................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 7
3.2 Saran ................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Islam tidak dikenal dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan.
Paradigma Islam tentang ilmu pengetahuan adalah bahwa dunia fisik atau materi
tidak memiliki eksistensi yang berdiri sendiri. Dunia fisik, sebagaimana dunia
yang lain (immateri), memperoleh eksistensinya dari dan terkait dengan Tuhan.
Pandangan ini mengacu kepada keyakinan Islam yang paling utama yaitu tauhid.
Ilmu pengetahuan, dalam pandangan Islam, pada hakikatnya milik Allah dan
manusia hanya mampu menguasainya dengan terbatas. Sebagai hamba yang
berada di alam syahddah (nyata), manusia dapat memiliki pengetahuan
disebabkan kekuatan nalar yang diberikan Allah kepadanya. Dengan demikian,
terdapat hubungan antara pandangan dunia tauhid dengan semangat keilmuan
karena ilmu pengetahuan pada hakikatnya menjadi jembatan untuk mencapai
kebenaran agama, yaitu tauhid.Sebaliknya, dalam paradigma Barat ilmu
pengetahuan adalah kajian tentang dunia materi di mana untuk mencapai
kebenaran dilakukan eksperimen dengan menggunakan logika dan pengalaman
empiris. Ilmu pengetahuan, dalam pandangan ini, adalah ciptaan manusia secara
sadar yang berpangkal dari semangat mencari kebenaran dan objektivitas,
penghormatan kepada bukti empiris dan pikiran kritis.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Aspek Moral-Spiritual
Pendidikan Islam bertujuan membina peserta didik menjadi hamba yang
suka beribadah kepada Allah. Lembaga pendidikan Islam berupaya memberikan
penguatan dan dasar pemahaman keagamaan secara baik. Mengajarkan nilai-nilai
kejujuran, kerendahan hati, kesederhanaan dan nilai-nilai keluhuran kemanusiaan.
Nilai keluhuran itulah yang mengantarkan peserta didik mendapat penilaian yang
baik di sisi masyarakat dan di mata Tuhan-nya.
3. Aspek sosio-kultural
Tidak dapat dipungkiri lembaga pendidikanmemberikan pengaruh yang
signifikan terhadap corak dan karakter masyarakat. Merespons persoalan-
persoalan masyarakat seperti memelihara tali persaudaraan, menciptakan
kehidupan yang sehat dan sebagainya. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan
oleh KH. Abdurrahman Wahid (2002) ketika melihat pesantren (notabene
lembaga pendidikan Islam) sebagai “lembaga kultural” yang menggunakan
simbol-simbol budaya Jawa; sebagai “agen pembaharuan” yang memperkenalkan
gagasan pembangunan pedesaan (rural development); sebagai pusat kegiatan
belajar masyarakat (centre of community learning).
Agar tetap berperan strategis dalam pendidikan nasional, ada beberapa hal
yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh lembaga pendidikan Islam
sebagai berikut :
4
1. Lembaga Pendidikan Islam harus mampu mempertahankan dan
meningkatkan ciri atau karakter keislaman di dalamnya. Nuansa dan nilai-nilai
islami yang terpraktekkan dalam kehidupan sehari-hari para siswanya adalah hal
yang diutamakan daripada hanya sekadar pengetahuan keislaman sebatas teoretis
belaka.
2. Lembaga Pendidikan Islam harus mampu mempertahankan dan
meningkatkan ciri unggulan yang melekat pada dirinya atau ‘imej tampil beda’,
apabila dibandingkan dengan lembaga pendidikan umum misalnya dalam hal
keilmuan (bimbingan plus IPTEK, laboratorium alam, bimbingan intensif bekerja
sama dengan bimbel terkemuka), dalam hal keterampilan (komputer, beladiri, seni
islami, teknologi tepat guna, usaha kecil, kepanduan, dan lain-lain), atau dalam
hal interaksi sosial.
3. Lembaga pendidikan Islam harus mampu meningkatkan kemampuan
dalam pola manajemen dan muatan kurikulum, siswa baru yang diseleksi ketat,
staf pengajar dan karyawan yang berkualitas, kendali kualitas (quality control)
terhadap lulusan, serta sarana dan prasarana yang lengkap.
4. Lembaga pendidikan Islam harus gencar untuk ‘unjuk gigi’ pada setiap
kesempatan yang ada agar semakin dikenal dan dipercaya oleh orang tua dalam
menitipkan masa depan anak-anaknya. Peluang-peluang besar bagi lembaga
pendidikan Islam untuk menjadi lembaga pendidikan teratas di Indonesia adalah
keniscayaan, setidaknya peluang itu dapat dilihat dari jumlah penduduk negeri ini
yang menganut agama Islam.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa lembaga pendidikan Islam adalah lembaga atau
tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengubah tingkah laku individu ke arah yang lebih baik melalui interaksi dengan
lingkungan sekitar. Adapun peran lembaga pendidikan Islam yaitu Peranan
Madrasah dalam Memperkukuh Etika dan Moral Bangsa salah satunya adalah
Media Sosialisasi Nilai-nilai Ajaran Agama Sebagai lembaga pendidikan yang
berciri khas keagamaan, melalui sifat dan bentuk pendidikan yang dimilikinya,
madrasah mempunyai peluang lebih besar untuk berfungsi sebagai media
sosialisasi nilai-nilai ajaran agama kepada anak didik secara lebih efektif karena
diberikan secara dini. Selanjutnya Peran lembaga pendidikan Islam dalam
pendidikan nasional, agar tetap berperan strategis dalam pendidikan nasional, ada
beberapa hal yang perlu dipertahankan dan ditingkatkan oleh lembaga pendidikan
Islam sebagai berikut salah satunya Lembaga Pendidikan Islam harus mampu
mempertahankan dan meningkatkan ciri atau karakter keislaman di dalamnya.
Nuansa dan nilai-nilai islami yang terpraktekkan dalam kehidupan sehari-hari para
siswanya adalah hal yang diutamakan daripada hanya sekadar pengetahuan
keislaman sebatas teoretis belaka.
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA