Disusun oleh:
____________________________________
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH
IAIN PAREPARE
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena
atas berkat dan karuniaNya yang telah di limpahkan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini, yang Alhamdulillah dapat terselesaikan dengan
baik In syaa Allah.
Makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat
kekurangan dalam penyelesaiannya, untuk itu saran dan masukan dari para
pembaca sangatlah dibutuhkan .
Kami mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Kritik dan saran dari dosen pembimbing akan isi maupun bahasanya serta
tambahan isinya sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata kami mengucapkan banyak terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Kelembagaan Pendidikan Islam Non Formal..........................2
2.2 Fungsi Kelembagaan Pendidikan Islam Non Formal................................3
2.3 Kondisi Kelembagaan Pendidikan Islam Non Formal di Indonesia.........4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
3.1 Kesimpulan................................................................................................6
3.2 Saran..........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Lembaga adalah organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan
lain hal memikul tanggung jawab pendidikan kepada si terdidik sesuai dengan
lembaga itu sendiri.1 Kelembagaan merupakan suatu hubungan dan tatanan antara
anggota masyarakat atau organisasi yang melekat, diwadahi dalam suatu jaringan
atau organisasi, yang dapat menentukan suatu hubungan antara manusia atau
organisasi dengan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat seperti
norma, kode etik atau aturan formal dan non formal untuk bekerja sama mencapai
tujuan yang diinginkan. Kelembagaan berarti seperangkat peraturan yang
mengatur tingkah laku masyarakat untuk mendapatkan tujuan hidup mereka.2
1
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h. 149.
2
Rukin, Pembangunan Perekonomian Masyarakat Desa Mandiri (Cet. I; Sidoarjo:
Zifatama Jawara, 2019), h. 136.
3
Asma Hasan Fahmi, Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), h. 29.
2
dan memiliki tingkat pengalaman yang baik dan sempurna dalam kehidupan
sehari-hari. Keinginan masyarakat Islam dalam mengembangkan dan
melaksanakan pendidikan keagamaan Islam dapat dilihat banyaknya lembaga
pendidikan Islam yang tumbuh, karena terinspirasi dari al-Quran dan Hadis Nabi
Muhammad SAW., untuk selalu meningkatkan keimanan dan ilmu pengetahuan.
4
Wiwi Sawiyah Pebriyanti, Skripsi Pengembangan Pendidikan Islam Nonformal Studi
atas Peran Pemuda di Desa Mekarsari (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h. 20.
3
2.2.3 Penyesuaian mental, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya
baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah
lingkungannya sesuai dengan ajaran agama Islam.
2.2.4 Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-
kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan,
pemahaman dan pengamalan ajaran dalam kehidupan sehari-hari.
2.2.5 Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungannya
atau dari budaya lain yang dapat membahayakan dirinya dan menghambat
perkembangannya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
2.2.6 Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum (alam
nyata dan nir-nyata), sistem dan fungsionalnya.
2.2.7 Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat
khusus di bidang agama Islam agar bakat tersebut dapat berkembang
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi
orang lain.5
5
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi (Cet. II;
Bandung: ROSDA, 2005), h. 169-170.
4
diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu.. Berarti pokok
permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemprosesan
pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemprosesan pendidikan ditunjang
oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga
kependidikan, silabus, sarana pembelajaran, dan juga masyarakat sekitar.
Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan
mutu, didalam Tap MPR RI tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat
pembanguan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang
dan jenis pendidikan (termasuk pendidikan Islam non formal), dan dalam
rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu untuk
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih disempurnakan
dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika.
Adapun solusi untuk mengatasi masalah mutu ini adalah sebagai
berikut:
2.3.1 Diperlukan seleksi yang ketat dalam memilih seorang pendidik
2.3.2 Mengadakan pelatihan terhadap guru-guru pendidikan Islam non formal
2.3.3 Menyempurnakan sarana dan fasilitas yang dimiliki
2.3.4 Meningkatkan administrasi manajemen khususnya dalam bidang
keuangan.6
6
Abraham, Problematika Pendidikan Islam di Indonesia, diakses dari
https://abraham4544.wordpress.com/umum/problematika-pendidikan-di-indonesia/, pada
tanggal 22 November 2019 pukul 9.15 WITA.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis adalah seorang manusia biasa yang tak luput dari kesalahan, Kami
sadar masih banyak kekurangan di dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman agar
pada penulisan berikutnya bisa jauh lebih baik lagi.
6
7
DAFTAR PUSTAKA
Fahmi, Asma Hasan. 1979. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam. Cet. 1;
Jakarta: Bulan Bintang.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. 2005. Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi. Cet. 2; Bandung: ROSDA.
Umar, Bukhari. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. 1; Jakarta: Bumi Aksara.