Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA PADA


MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN JOKOWI
WIDODO

Dosen Pengampu :
Vinta Larasati, M. Pd

Oleh :
Martha Widial
2018/18137018

S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW.
Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari zaman
kegelapan ke zaman terang benderang, sehingga oleh karenanya saya dapat
menyelesaikan makalah tugas Pendidikan Pancasila ini dengan baik dan tepat
waktu.
Dalam proses penyusunan makalah ini saya menjumpai banyak hambatan,
namun berkat dukungan dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini saya
menyampaikan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi perbaikan.

Padang,2 September 2022

Penyusun

( Martha Widial )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................
Rumusan Masalah.............................................................................................
Tujuan...............................................................................................................
Manfaat.............................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
Pengertian Pancasila.........................................................................................
Dinamika Pancasila Pada Pemerintahan Presiden Jokiwi Widodo..................
Tantangan Pancasila Pada Pemerintahan Presiden Jokiwi Widodo.................

BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan.......................................................................................................
Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa,


budaya dan agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu
keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di
bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia, menjadi dasar
pedoman dalam segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan
negara Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan. Pancasila
merupakan cerminan bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalam
Pancasila menjadi tolak ukur bagi bangsa Indonesia dalam penyelenggaraan
bernegara. Karena konsekuensi dari hal itu bahwa penyelenggaraan
bernegara tidak boleh menyimpang dari nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan,
nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai keadilan.
Dinamika pancasila dalam bangsa indonesia memperlihatkan adanya
kondisi pasang surut dalam pemahaman dan pelaksanaan implementasi nilai-
nilai Pancasila. Hal ini, sebgai bentuk reaksi dari setiap kebijakan yang
diterapkan oleh pemerintah dalam pembelajaran Pancasila. Dinamika nilai-
nilai pancasila dengan perkembnagan zaman yaknin pancasila sebagai
ideologi yang bersifat terbuka dan mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-
nila pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan tantangan nyata yang dihadapi dalam setiap waktu.
Pada era globalisasi ini banyak hal yang akan merusak mental dan nilai
moral Pancasila yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia perlu waspada dan berupaya agar ketahanan
mental-ideologi bangsa Indonesia tidak tergerus. Pancasila harus senantiasa
menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-tantangan terhadap unsur-
unsur kehidupan bernegara yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila?
2. Apa dinamika Pancasila pada masa pemerintahan Presiden Jokowi
Widodo?
3. Apa tantangan Pancasila pada masa pemerintahan Presiden Jokowi
Widodo?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan Pancasila
2. Mengetahui dinamika Pancasila pada masa pemerintahan Presiden
Jokowi Widodo
3. Mengetahui tantangan Pancasila pada masa pemerintahan Presiden
Jokowi Widodo

1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diambil yaitu membantu pembaca dalam memahami
tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila pada masa pemerintahan Presiden
Jokowi Widodo, dan pengamalan-pengamalannya untuk kehidupan
berbangsa dan bernegara.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pancasila


Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan baik
dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau
aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila dapat kita
artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tampa dasar negara
yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah
tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup. Dengan adanya dasar negara,
suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi permasalahan baik
yang dari dalam maupun dari luar.

Peranan dan funsi pancasila pada era sekarang masih relevan karena
pancasila mencakup aspek –aspek dasar . selain itu, pancasila juga merupakan alat
untuk keamana dan kemakmuran bersama rakyat indonesia.hanya saja pelakanan
sacara konkrtinya belum bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya karena
keadilan dan kemakmuran bag seluruh rakyat indonesia belum juga terwujud
sampai saat ini. Pancasila juga merupaksn kepribadian seluruh rakyat
indonesia. Akan tetapi, nilai-nilai luhur sudah sangat pudar,terkikis oleh
perilaku yang hanya mementingkan aspek ekonomi gaya hidup
globalisasi yang buruk.

2.1.1 Konsep Dasar Pancasila


Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila
yang berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting
dan baik dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila
dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui
dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan
hidup. Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang
ambing dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam
maupun dari luar.

2.1.2 Era Globasisasi


Menurut Setiawan globalisasi merupakan suatu porses
dengan kejadian, keputusan, dan kegiatan disalah satu bagian dunia
menjadi satu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat d
idaerah yang jauh. Globalisasi mendorong adanya perubahan yang terjadi
dalam beberapa bidang, seperti politik, ekonomi, sosial,budaya, teknologi,
pertahanan keamanan, lingkungan hidup,dan pergaulan hidup.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yng mendunia
dan tdak mengenal batas wilayah. Globlisasi pada hakikatna adalah
suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk
diikuti olh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersma bagi bangsa-bangsa diseluruh
dunia. Proses globalisasi berlangsung melalui dua dimensi, yaitu dimensi
ruang dan waktu.
Globalisasi seakan telah mampu menciptakan hubungan
interpersonal masyarakat indonesia menjadi lebih individualistik,
mementingkan diri sendiri, dan pragmatis. Masyarakat kita ini cenderung
pragmatis sebagai akibat dari prngaruh persoalan gaya hidup global yang
sudah merasuk kedalam kesadaran pola hidup mereka. Selain itu,
pemahaman nasionalisme bangsa mulai menurun disaat negara butuh
solidaritas dan persatuan hingga sikap gotong royon, sebagian kecil
masyaralat terutamayan ada diprotaaan justru lebih mengutamakan
kelompok nya, golonganya,bahkan negara lain dibandingkan kepentingan
negaranya.
Diera globalisasi sepeti sekarang ini, setiap negara dituntut untuk
lebih maju mengikuti setiap perkembengan demi perkembangan, yang
terkadang jauh dari sebuah keteraturan. Pihak yang diuntugkan dalam
situasi tersebut, tentunya adalah negara maju yang memiliki tingkat
kemapanandan kemanpuan yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan
dengan negara-negara berkembang.selain itu, globaisasi mampu
menciptakan peningkatan terkaittan dan ketergantungan antarbangsa dan
antar manusia diseluruh manusia. Akibatnya, tidak jarang banyak
pengaruh yang masuk dari luar baik yang memilikinilai positip maupun
negatip. Perkembangan globalisasi, mampu memberikan pengaruh yang
besar terhadap nilai-nilai yang telah berkembang dimasyarakat. Bahkan
dalam konteks yang lebih luas, globalisasi mampu menghancurkan nilai-
nilai yang telah ada dimasyarakat, seperti nilai- nilai sosial buday,
ideologi, agama, politik, dan ekonomi.

2.2 Dinamika Pancasila Pada Pemerintahan Presiden Jokowi


Widodo
Kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
telah disepakati oleh seluruh bangsa indonesia. Akan tetapi, dalam perwujudannya
banyak sekali mengalami dinamika atau pasang surut. Kedudukan pancasila
sebgai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah melalui berbagai
pengalaman sejarah yang memiliki tujuan akhir mengubah Pancasila sebgai dasar
negara.

2.2.1 Kebijakan Pemerintah

Presiden Jokowi Widodo telah menjalankan pemerintahan selama 2


peridode.dimana pada masa masa periode pertama wakilnya adalah Bapak
Jusuf Kala dan pada masa periode kedua bersama Bapak Ma’ruf Amin.
Banyak sekali kebijakan-kebijakan yang diambil oelh Presiden Jokowi yang
sangat diperdebatkan oleh banyak pakar. Salah satunya adalah kebijakan
mengenai perizinan minuman keras yang tertuang dalam Peraturan Presiden
Nomor 10 tahgun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal dikritik
keras sejumlah kalangan masyarakat. Menurut sebagian Pakar investasi ini
lebih banyak mudarat nya daripada manfaatnya. Hal ini di anggap sangat
bertentangan dengan Pancasila karena Indonesia adalah bangsa
berketuhanan bukan bangsa pemabuk.

Selanjutnya kebijakan ekonomi yang diambil oleh Presiden dianggap


sangat tidak pancasilais, ini bertentangtan dengan Sila ke -5 yaitu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Terlihat dari kebijakan Presiden
menaikan harga BBM ini akan berdampak pada segala bidang. Terutama
harga kebutuhan sehari-hari masyarakat yang dipastikan akan ikut naik.
Banyak orang menilai kebijakan ini sangat tidak adil untuk masyarakat
kalangan menengah kebawah.

2.2.2 Keadailan Hukum

Pada masa pemerintahan Jokowi Widodo banyak sekali kasus-kasus besar


terjadi. Salah satunya yaitu kasus Korupsi para pejabat negara. Banyak para
koruptor atau maling uang rakyat ini di hukum sangat tidak adil atau tidak
sebanding dengan apa yang di perbuat nya. Salah satu contoh adalah kasus
nya korupsi uang bnasos oleh Mantan Menteri Sosial Julian Batubara. Julian
Batubara di vonis penjara hanya 12 tahun penjara dan denda 500 juta.
Menurut masyarakat ini sangat tidak adil karena beliau di anggap sangat
tidak berperikemanusiaan dan tidak menjunjung tinggi nilai pancasila
karena mengambil hak masyarakat yang terkena dampak Covid.

2.3 Tantangan Pancasila Pada Pemerintahan Presiden Jokowi


Widodo
Pada era globalisasi ini banyak hal yang akan merusak mental dan nilai
moral Pancasila yang menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dengan
demikian, Indonesia perlu waspada dan berupaya agar ketahanan mental-ideologi
bangsa Indonesia tidak tergerus. Pancasila harus senantiasa menjadi benteng
moral dalam menjawab tantangan-tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan
bernegara yaitu sosial, politik, ekonomi, budaya, dan agama.

Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus paham-
paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme,
komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus
kepribadian bangsa yang berkarakter nilai-nilai Pancasila. Hal inipun dapat dilihat
dengan jelas, betapa paham-paham tersebut telah merasuk jauh dalam kehidupan
bangsa Indonesia sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang memiliki
sifat religius, santun, dan gotong-royong.

Apabila ditarik benang merah terkait dengan tantangan yang melanda


bangsa Indonesia sebagaimana tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi sebagai
berikut:

a. Dilihat dari kehidupan masyarakat, terjadi kegamangan dalam kehidupan


bernegara dalam era reformasi ini karena perubahan sistem pemerintahan
yang begitu cepat termasuk digulirkannya otonomi daerah yang
seluasluasnya, di satu pihak, dan di pihak lain, masyarakat merasa bebas
tanpa tuntutan nilai dan norma dalam kehidupan bernegara. Akibatnya,
sering ditemukan perilaku anarkisme yang dilakukan oleh elemen
masyarakat terhadap fasilitas publik dan aset milik masyarakat lainnya
yang dipandang tidak cocok dengan paham yang dianutnya. Masyarakat
menjadi beringas karena code of conduct yang bersumber pada nilai-nilai
Pancasila mengalami degradasi. Selain itu, kondisi euforia politik tersebut
dapat memperlemah integrasi nasional.
b. Dalam bidang pemerintahan, banyak muncul di ranah publik aparatur
pemerintahan, baik sipil maupun militer yang kurang mencerminkan jiwa
kenegarawanan. Terdapat fenomena perilaku aparatur yang aji mumpung
atau mementingkan kepentingan kelompoknya saja. Hal tersebut perlu
segera dicegah dengan cara meningkatkan efektivitas penegakan hukum
dan melakukan upaya secara masif serta sistematis dalam membudayakan
nilai-nilai Pancasila bagi para aparatur negara.

Tantangan terhadap Pancasila sebagaimana yang diuraikan di atas, hanya


merupakan sebagian kecil saja karena tantangan terhadap Pancasila itu seperti
fenomena gunung es, yang tidak terlihat lebih banyak dibandingkan yang muncul
di permukaan. Hal ini menggambarkan bahwa upaya menjawab tantangan tersebut
tidak mudah. Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat harus bahu-membahu
merespon secara serius dan bertanggung jawab guna memperkokoh nilai-nilai
Pancasila sebagai kaidah penuntun bagi setiap warga negara, baik bagi yang
berkiprah di sektor masyarakat maupun di pemerintahan. Dengan demikian,
integrasi nasional diharapkan semakin kokoh dan secara bertahap bangsa
Indonesia dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan negara yang menjadi idaman
seluruh lapisan masyarakat.
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan bahwa dengan Pancasila sebagai dasar
negara yang menjadi dasar, pedoman, maupun landasan bernegara
Republik Indonesia akan memudahkan dalam memberikan jaminan atas
stabilitas dan kelestarian jalannya pemerintahan Negara RI. Juga
memberikan jaminan akan kestabilan serta tegaknya tatanan hukum
sehingga dapat mengawasi dan mendeteksi terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan
pembangunan nasional, termasuk segenap program-program yang telah
digariskan dalam pencapaian sasaran.
Kesemua hal tersebut, akhirnya akan dapat mendukung
pengembalian kepercayaan dan keyakinan masyarakat terhadap
terlaksananya pemerintahan yang baik dan stabil serta tegaknya tatanan
hukum dalam Negara RI.
Akhirnya, Pancasila sebagai dasar negara juga dapat memberikan
motivasi atas keberhasilan serta tercapainya suatu cita-cita atau tujuan
nasional yang juga merupakan cita-cita proklamasi kemerdekaan
Republik Indoneisa, yaitu suatu masyarakat yang adil dan makmur, hidup
berdampingan dengan negara-negara di dunia berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

3.2 Saran
Berdasarkan wacana di atas kita dapat menyadari betapa
pentingnya Pancasila sebagai dasar negara ini. Oleh karena itu kita harus
menjunjung tinggi Pancasila dan mengamalkan sila-sila yang termaktub
di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Setijo, Pandji. 2006. Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan


Bangsa. Jakarta: PT Grasindo.

Winarno. 2016. Paradigma Baru Pendidikan Pancasila. Jakarta: Bumi Mediak.

Darmodiharko, Darji. 1994. Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi. Malang:


Laboratorium Pancasila IKIP MALANG.

Budiyono, Kabul. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.


Bandung: Alfabeta.

Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa.


Jakarta: Pustaka LP3ES Indoneisa.

Maloko, Mochammad Syarifin. 2001. Pancasila dan Politik Provokasi.


Yogyakarta: Poestaka Bersatoe.

Munir, MBM. Umi Salamah. Suratman. 2016. Pendidikan Pancasila. Malang:


Madani Media.

Winarno. 2011. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi Kedua.


Jakarta: Bumi Aksara.

Nurwardani, Pristiyanti. Hestu Yoga Saksama. Arqom Kuswanjono. 2016


Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat Jendral
pembelajaran dan Kemahasiswaan.

Asshiddiqie, Jimly. 2005. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:


Konstitusi Press.
Ppkn, Guru. 2016. “5 Kedudukan Pancasila Sebagai Dasar Negara”.
http://guruppkn.com/kedudukan-pancasila-sebagai-dasar-negara, diakses pada 18
Agustus 2017 11.30.

Anda mungkin juga menyukai