Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

IMPLEMENTASI PANCASILA PADA GENERASI MUDA


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pancasila
Dosen Pengampu
Nasrul Wahyu Suryawan, S.Pd, M.Kes

KELOMPOK 9

Disusun Oleh :
1. Ajeng Mardiani (01)
2. Klarista Aulia Rian Andini (15)
3. Meylana Vivit Novitasari (17)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
TA 2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “IMPLEMENTASI PANCASILA PADA GENERASI
MUDA”, shalawat serta salam senantiasa kita limpah curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
NASHRUL WAHYU SURYAWAN, S.Pd, M.Kes., pada bidang studi Pancasila.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Implementasi Pancasila Pada Generasi Muda.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak NASHRUL WAHYU
SURYAWAN, S.Pd, M.Kes., selaku dosen pengampu yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi pancasila.
Penyusun menyadari masih terdapat banyak sekali kekurangan dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf atas segala kekurangan dan
tidak lupa penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PEMBAHASAN...........................................................................................4
A. PERILAKU GENERASI MUDA.................................................................4

B. HUBUNGAN NILAI PANCASILA DI ERA MILENIAL..........................5

C. PENERAPAN NILAI PANCASILA PADA GENERASI MUDA..............7

D. UPAYA MENANAMKAN NILAI PANCASILA PADA GENERASI


MUDA................................................................................................................10

E. TANTANGAN PENERAPAN PANCASILA PADA GENERASI MUDA


12

BAB II BERITA....................................................................................................14
A. Judul Berita.................................................................................................14

B. Isi Berita......................................................................................................14

BAB III HASIL ANALISIS..................................................................................16


BAB IV PENUTUP...............................................................................................19
A. Kesimpulan.................................................................................................19

B. Saran............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20

3
BAB I
PEMBAHASAN
BAB I PEMBAHASAN
A. PERILAKU GENERASI MUDA
Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan interaksi manusia
dengan lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta tindakan.
Perilaku adalah respon atau reaksi seorang individu terhadap stimulus luas
ataupun dari dirinya sendiri (Notoatmojo:2010) . Perilaku adalah segenap
manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari
perilaku yang Nampak maupun tidak Nampak, dari yang dirasakan sampai yang
tidak di rasakan. (Oktaviana:2015)
Begitu juga dengan perilaku dari generasi milenial terhadap nilai-nilai
pancasila. Di era yang serba maju atau teknologi ini masih banyak individu yang
salah dalam menyikapi nilai pancasila jika dilihat dari perilakunya. Masih banyak
tindakan-tindakan menyimpang yang seolah mengapus nilai pancasila yang ada.
Dilihat dari sila pertama “Ketuhanan yang Maha Esa” Saat ini masih
banyak sekali masyarakat dari warga negaranya yang kurang dalam menjalankan
kewajiban beragamanya. Jika dicontohkan saat adzan berkumandang, bukannya
mereka yang sedang berkumpul untuk segera pergi ke masjid tetapi mereka tetap
melanjutkan pembahasannya tanpa memperdulikan seruan adzan tersebut.
Pada sila kedua “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap”. Ketika kumpul
bersama di suatu tempat, cenderung memperlihatkan sikap individual. Masing-
masing orang hanya terfokus pada ponselnya, tidak perduli pada orang lain dan
lingkungan sekitar.
Pada sila ketiga ‘ Persatuan Indonesia”. Pada sila ini seharusnya
masyarakat saling bahu membau menciptakan Negara yang rukun dan sehat, tetapi
masih banyak perseteruan antar warga negaranya yang hanya perduli dengan
dengan dirinya sendiri dan mau menang sendiri.
Pada sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”. Contoh perilakunya adalah
masih banyak yang kurang menghargai pendapat orang lain, ketika dalam sebuah

4
diskusi karena menurutnya hanya pendapatnya yang benar dan menolak pendapat
orang lain , krang berpartisipasi saaat ada rapat organisasi,dan memaksa pilihan
orang lain saat dalam pemilihan umum.
Pada sila kelima yaitu “Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia”.
Banyak sikap yang dari nilai pancasila kelima ini yang tidak di terapkan. Seperti
contoh pilih-pilih dalam pertemanan, pilih kasih dalam pergaulan dan lainnya.
Adapun sikap gotong royong yang mulai pudar, banyak yang melanggar lalu
lintas, buang sampah sembarangan dan masih banyak lagi. Dari kelima sila yang
sudah di jelaskan diatas, dapat terlihat jelas bahwasanya masih banyak perilaku
masyarakat khususnya generasi milenial yang kurang menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Maka dari itu diperlukan cara serta upaya untuk
menanamkan nilai pancasila di zaman yang serba teknologi dan modern.

B. HUBUNGAN NILAI PANCASILA DI ERA MILENIAL


“Lima unsur yang terdapat pada pancasila bukanlah hal yang baru pada
pembentukan Negara Indonesia, teatapi sebelumnya dan selama-lamanya telah
dimiliki oleh rakyat bangsa indonesia yang nyata ada dan hidup dalam jiwa
masyarakat Prof. DR. Drs, Notonegoro, SH (1967). Begitupun dari segi filsafat
Negara bahwasanya pancasila sebagai dasar Negara filsafat Negara. Manusia
sebagai pendukung pokok sila-sila pancasila secara antologis memiliki hal yang
mutlak, yaitu susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani, kodratnya
sebagaib makhluk sosial, sebagai makhluk tuhan maka secara hirarki sila pertama
ketuhanan yang maha esa mendasari dan menjiwai keempat sila lainya.
(Notonegoro 1975)
1 Juni 2017, Presiden Joko Widodo berkata “Pancasila merupakan hasil
satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan pancasila 1 Juni 1945 yang di
pidatokan oleh Ir.Soekarno, Piagam Jakarta 22 Juni 1945, dan rumusan final
pancasila 18 Agustus 1945 adalah jiwa besar para ulama dan pejuang
kemerdekaan daris eluruh pelosok nusantara sehingga kita bisa membangun
kesepakatan bangsa yang mempersatukan kita”

5
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang punya segenap potensi, dan juga
merupakan bangsa yang amabesar dan kaya. Bangsa yang punya kentungan
karena lokasinya yang strategis diantara jalur distribusi barang serta jasa
internasional, sudah pasti memiliki sumber daya yang melimpah dan juga sumber
energinya yang seolah tidak akan habis, Karena hal-hal tersebut maka Indonesia
sangat rentan kehancurannya, Indonesia banyak berbeda dalam segala bidang dari
bangsa lain.
Oleh sebeb itu, amat sangat disayangkan bila sejarah Indonesia yang sudah
tumbuh begitu lamanya hancur karena adanya perebutan kekuasaan oleh
kelompok yang serakah. Perpecahan tersebut sangat tidak diingin kan oleh bangsa
Indonesia. Diperlukan adanya rasa tanggung jawab pada seluruh warganya,
tentunya juga pada generasi penerus khususnya generasi milenial. Generasi yang
mempunyai usia produktif antara 18-36 tahun, yang merupakan usia generasi
produktif.
Generasi yang mempunyai peran penting untuk keberhasilan bangsa dan
Negara. Namun, kehidupan di era yang serba teknologi dan otomatis ini
cenderung menjadi pribadi yang sangat mudah di pengaruhi hal dari luar. Hal
tersebut merupakan titik kritis bagi pada penerus masa depan. Makanya generasi
ini diharapkan tidak melupakan nilai luhur yang ada pada pancasila seperti
semangat bersatu, saling gotong royong, percaya pada diri sendiri dan sebagainya.
Pancasila pada hakikatnya harus dipelihara dan diamalkan. Generasi
milenial harus berada di titik terdepan, memengang teguh nilai pancasila untuk
mencegah hal yang bertentangan dari pancasila. Karena bahwasanya jalan bangsa
ini juga ada ditangan generasi penerus seperti generasi milenial ini.

C. PENERAPAN NILAI PANCASILA PADA GENERASI MUDA


Pentingnya penerapan Ideologi Pancasila dan nilai-nilai Pancasila bagi
generasi muda harus menjadi perhatian bersama terutama peranan pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan, yang mana harus terus melakukan penerapan
pendidikan dan wawasan Ideologi Pancasila diterapkan di dunia pendidikan
melalui kurikulum khusus bagi pelajar yang tidak boleh untuk dihilangkan.

6
Hal ini dalam rangka untuk memberikan pendidikan serta wawasan
kebangsaan serta terus mengingatkan dan mengenalkan sejarah bangsa bagi
generasi muda, sehingga nasionalis dan sikap patriotisme tetap terjaga dan terbina
di setiap generasi muda.
Terkait kemajuan zaman yang mengalami perkembangan secara terus
menerus saat ini, beragam faham serta hal hal yang bersifat dapat berpotensi
menggangu persatuan dan kesatuan harus disikapi dengan pemahaman secara utuh
arti dari isi lima sila yang ada di tubuh Pancasila, dan momentum kesaktian
pancasila ini lah menjadi cara mengantisipasinya.
Kemajuan zaman terus berlangsung, beragam dan bermacam faham masuk
bercampur menjadi satu, nah dengan pemahaman dan penerapan ideologi serta
penerapan nilai nilai Pancasila ini menjadi benteng dan perisai menangkal faham
faham negatif
Sementara itu, dalam hal menciptakan ideologi Pancasila ini selain dapat difahami
olah seluruh masyarakat indonesia, juga harus dapat menerapkan serta
mengaplikasikannya dalam kehidupan hari hari, sehingga keutuhan persatuan dan
kesatuan bangsa dan negara ini dapat terjaga secara berkesinambungan, (RD).
Makna sila ke-1 Pancasila adalah kemerdekaan beragama bagi bangsa
Indonesia dan melaksanakan kebaikan berdasarkan ajaran baik Tuhan. Sila ini
menjadikan setiap warga Indonesia bebas menganut dan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya. Berikut ini adalah beberapa
implementasi generasi muda pada sila pertama pancasila:
1. Meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa
2. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab
3. Menghormati agama orang lain
4. Hidup dan bekerja sama antara pemeluk agama dan penganut kepercayaan
yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup
5. Menghormati kebebasan orang menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya

7
6. Menghormati kebebasan orang merayakan hari besar keagamaan sesuai
keyakinan dan kepercayaan mereka
7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain
8. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah di sekolah
9. Tidak membeda bedakan agama
10. Berbuat baik dan mulia sesuai ajaran Tuhan
Makna sila ke-2 Pancasila adalah kita sebagai warga negara yang baik
tentu harus bersikap seperti nilai-nilai yang terkandung dalam sila terebut dimana
harapan bangsa dan Indonesia sangat tergambar dengan jelas yakni ingin
membuat kesamaan derajat sesama manusia. Berikut ini adalah beberapa
implementasi generasi muda pada sila kedua pancasila:
1. Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar
2. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
3. Menerima hal dan kewajiban sebagai seorang pelajar
4. Saling tolong menolong
5. Saling menjaga kerukunan
6. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia
7. Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama
8. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
9. Berani membela kebenaran dan keadilan
10. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Makna sila ke-3 Pancasila mencerminkan peratuan dan kesatuan
Indonesia. Pancasila dijadikan pedoman bangsa Indonesia untuk mengutamakan
kepentingan persatuan bangsa daripada kepentingan individu. Berikut ini adalah
beberapa implementasi generasi muda pada sila ketiga pancasila:
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

8
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Makna pancasila sila ke-4 adalah hewan banteng yang merupakan hewan
sosial dan suka berkumpul. Sehingga sila keempat mengibaratkan masyarakat
Indonesia yang senang berkumpul untuk musyawarah dan mufakat dalam
mendiskusikan sesuatu. Dibawah ini merupakan beberapa implementasi generasi
muda pada sila ke-4 pancasila:
1. Berjiwa besar dalam menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama
anggota keluarga.
2. Tiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil musyawarah.
3. Selalu mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan persoalan.
4. Menghindari aksi 'walk-out' dalam sebuah proses musyawarah
5. Ikut serta dalam pemilu, pilpres, dan pilkada
Makna pancasila sila ke-5 adalah seluruh rakyat Indonesia berhak
mendapatkan perlakuan yang adil, baik dalam bidang kebudayaan, agama, suku,
hukum, politik, ekonomi, dan sebagainya. Berikut ini merupakan implementasi
generasi muda pada sila ke-5 pancasila:
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.

D. UPAYA MENANAMKAN NILAI PANCASILA PADA GENERASI


MUDA
Pancasila merupakan dasar falsafah dari Negara Indonesia dan ideologinya
diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Sehingga dasar dari

9
pemersatu, lambang pemersatu, dan kesatuan bagian pertahanan bangsa dan
Negara. Nilai dari pancasila merupakan nilai filsafat yang mendasar dan dijadikan
dasar dari norma yang ada di Indonesia. Hal ini berarti bahwa semua peraturan
yang ada di Indonesia itu bersumber dari pancasila. Pancasila berisi seperangkat
nilai dasar yang ideal, juga merupakan komitmen kebangsaan, identitas dari
bangsa, dan menjadi dasar dari adanya pembangun karakter di Indonesia.
Pancasila disuarakan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar bangsa mempunyai
sebuah pondasi yang kuat dalam menjalankan adanya pemerintahan. Berarti, dari
adanya pancasila maka Indonesia mempunyai dasar dan ponasi yang kuat dalam
bernegara agar tidak dapat dipengaruhi serta dijajah oleh Negara lain. Pancasila
merupakan ideologi yang mempunyai wewenang dan terdapat fungsi utama ialah
sebagai cita-cita atau tujuan yang harus dicapai secara bersama, kedua sebagai
pemersatu dikata terdapat konflik sehingga dapat menemukan solusi, dan dalam
pernyataan fungsi ideologi tujuan masyarakat adalah mencapai tujuan dari
ideologi itu sendiri.
Adapun para tokoh yang mengemukakan pendapatnya terkait pancasila.
Yang pertama ada Ir.Soekrano yang berkata Pancasila adalah isi dalam jiwa
bangsa Indonesia yang turun-temurun lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan
barat. Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi,
yakni falsafah bangsa Indonesia. Yang kedua Muh.Yamin yang berkata Pancasila
berasal dari kata panca yang berarti “lima” dan sila berarti “sendi, atas, dasar atau
peraturan tingkah laku yang penting serta baik”. Dengan demikian Pancasila
merupakan lima dasar yang berisi pedoman atau aturan tingkah laku yang penting
dan baik. Dan yang terakhir Notonegoro yaitu berkata Pancasila adalah dasar
falsafah dari negara Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwasanya
Pancasila adalah dasar falsafah serta ideologi negara yang dapat diharapkan
menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar kesatuan.
Dari beberapa tokoh tersebut, seharusnya kita sebagai generasi penerus
harus bisa menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sudah
seharusnya kita menghargai jasa dari pahlawan yang sudah berhasil merumuskan
dasar Negara sebagai pedoman hidup. Karena seperti yang kita ketahui bahwa

10
perjuangan hingga mencapain titik saat ini sangatlah berat, tetapi para pahlawan
tidak dengan mudah menyerah dan putus asa.
Seiring dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin maju dan
modern masuk ke Indonesia mengakibatkan lunturnya nilai nasionalisme dan
patriotisme khususnya kalangan muda zaman milenial ini. Jiwa pancalila yang
lunturpun jadi pengaruh buruk bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu, diperlukan
adanya penegasan kembali dserta mengembalikan kedudukan pancasila sebagai
dasar Negara, ini merupakan hal yang penting karena sudah banyak kesalahan
tentang penafsiran pancasila. Penafsiran itu menyatakan bahwa Pancasila bukan
hanya sebagai dasar negara tetapi Pancasila sebagai alat kekuasaan yang dapat
mengendalikan semua apapun yang dilakukan negara Indonesia. Yakni
mengandung pengertian bahwa nilai-nilai Pancasila merupakan pegangan dalam
mengatur sikap dan tingkah laku yang menjadi pedoman. Bangsa Indonesia harus
menghayati dan mengamalkan nilai-nilai kebenarannya. Rajasa:2007 menyatakan
bahwa generasi muda harus mengambangkan karakter nasionalisme melalui tiga
proses yaitu yang pertama dengan pembangun karakter atau character builder
generasi muda berperan membangun karakter positif bangasa melalui kemauan
keras, untuk menjunjung nilai-nilai moral serta menginternalisasikannya pada
kehidupan nyata. Kedua adalah pemberdaya karakter atau character enabler
generasi muda menjadi role model dari pengembangan karakter bangsa yang
positif, dengan berinisiatif membangun kesadaran kolektif dengan kohesivitas
tinggi, misalnya menyerukan penyelesaian konflik. Dan yang terakhir adalah
perekayasa karakter atau charcter engineer yaitu generasi muda berperan dan
berprestasi dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan, serta terlibat dalam proses
pembelajaran dalam pengembangan karakter positif bangsa sesuai dengan
perkembangan zaman (Ginting, 2017). Adapun upaya-upaya untuk menanamkan
nilai pancasila:
1. Mempunyai satu agama dan tekun terhadap agama tersebut, serta tidak
memeksa orang lain untuk masuk ke agamanya.
2. Harus menanamkan jiwa menghargai perbedaan yang ada dari banyaknya
suku,ras,agama. Dan menjaga adab, kesopanan.

11
3. Mencintai tanah air dan turut serta menjaga kesatuan bangsa.
4. Mengandalkan musyaWarah mufakat untuk mencapai tujuan bersama.
5. Selalu membantu orang lain yang sedang susah, mengormati hasil
musyawarah, serta memperjuangkan adanya keadilan.
Memang seiring berjalannya waktu nilai pancasila tidak ada yang berubah
tetapi mulai luntur karena sikap yang kurang mencintai bangsanya diiringi dengan
perkembangan IPTEK. Tetapi sebagai generasi penerus harusnya tetap memfilter
serta menyaring semua hal dari luar yang masuk ke dalam bangsanya.

E. TANTANGAN PENERAPAN PANCASILA PADA GENERASI


MUDA
Semangat persatuan dan kesatuan merupakan bentuk dari semangat
Pancasila yang kemudian diterapkan dalam kehidupan ber-Ketuhanan Yang Maha
Esa, mewujudkan kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indoensia. Pancasila
merupakan suatu nilai yang memberikan dasar-dasar yang bersifat Fundamental
dan Universal baik dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dengan begitu, Pancasila dijadikan pedoman pada generasi milenial untuk tetap
menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Pesatnya perkembangan ilmu teknologi menjadi kekhawatiran terbesar
dalam perubahan karakter dan juga tingkah laku generasil milenial. Generasi
milienial atau generasi Y (teori William Straus dan Neil Howe) yang saat ini
berumur antara 18-36 tahun, merupakan generasi di usia produktif. Generasi ini
akan memainkan peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan berbangsa
dan bernegara. Generasi milenial memiliki semangat produktivitas yang tinggi
serta memiliki relasi yang baik antar generasi lainnya. Namun, karena hidup di era
yang serba otomatis, generasi ini cenderung menginginkan sesuatu yang serba
instan dan sangat mudah dipengaruhi oleh trend dan budaya luar. Hal inilah yang
menjadi titik kritis bagi masa depan negara dan bangsa kita. Perkembangan
teknologi ternyata masih menjadi hambatan untuk mendekatkan dan menyatukan

12
anak bangsa. Akibat dari tidak seimbangnya antara perilaku milenial dengan
penerapan Pancasila adalah ciri khas bangsa kita, seperti gotong royong yang
mulai memudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadikan generasi milenial
menjadi manusia yang individualis, serta kurangnya rasa Nasionalisme dan
Patriotisme.

13
BAB II
BERITA
BAB II BERITA
A. Judul Berita
“Meningkatnya Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Remaja”

B. Isi Berita
Ketiga remaja yang diduga warga Jagir Wonokromo Surabaya diringkus
polisi karena diduga memiliki Narkoba jenis sabu-sabu. Tersangka ditangkap Tim
Anti Bandit Polsek Jambangan ketika bersembunyi di sebuah rumah kos di jalan
Bendul Berisi Surabaya. Para Polisi melakukan penggledahan di rumah kos
tersangka untuk mencari barang bukti narkoba. Polisi hampir terkecoh dengan
kotak perhiasan yang sebenarnya berisi obat terlarang tersebut. Tersangka tersebut
sangat pintar menyembunyikan obat terlarang itu dengan cara dibungkus uang
kertas Rp 2000 berbentuk lipatan kecil yang bertujuan agar tidak mudah
ditemukan orang lain, namun akhirnya dapat juga ditemukan oleh aparat polisi.
Polisi tersebut menangkap dua tersangka yang salah satunya masih dibawah umur,
RFR (17) warga Bendul Berisi Wonocolo Surabaya. Dia ditangkap bersama
temannya sesama pengedar Narkoba MRA (18) warga Wonokromo. Dari
penangkapan tersebut polisi juga menemukan barang bukti yaitu berupa satu paket
sabu-sabu dan 425 butir pil koplo. Polisi menyampaikan hasil penyidikan barang
terlarang tersebut, barang tersebut diperoleh tersangka dari seorang bandar
Narkoba. Dan ratusan butir pil koplo tersebut diperoleh tersangka dari pelaku DM
yang kini berada di Lembaga Pemasyarakatan Pemekasan Madura. Pengedar
tersebut termasuk RFR (17) dan MRA (18) membeli sabu-sabu seharga Rp
700.ooo yang kemudian dikemasnya kembali menjadi lipatan yang lebih kecil dan
menjualnya dengan harga Rp 2000/kemasan. Dan tersangka tersebut ditindak
pidana dipengadilan dengan kasus penyalahgunaan Narkotika golongan 1 (jenis
sabu-sabu ), maka tersangka terancam hukuman dengan tindak pidana
penyalahgunaan Narkotika dengan ancaman maksimal 4 (empat) tahun penjara

14
(namun ½ dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa).
Sebagaimana tercantum dalam pasal 127 ayat (1) huruf a UU Narkotika.

15
BAB III

HASIL ANALISIS

BAB III HASIL ANALISIS


 Ajeng Mardiani
Pancasila adalah hayat hidup bangsa Indonesia sebagai penguatan
karakter. Dengan saling memahami antara generasi muda dan generasi tua
diharapkan ada penyesuaian dengan kondisi jaman. Peran media cukup krusial.
Kalau jaman dahulu media hanya berupa televisi, radio, surat kabar atau majalah,
tetapi era saat ini, ada perkembangan media yang cukup besar, terutama media
sosial, yang memegang kunci di kalangan generasi muda. Melalui media sosial
berbagai informasi mudah didapatkan. Media sosial ini yang dahulu tidak ada.
Karena itu, menjadi tugas bersama untuk saling memahami dan
memanfaatkannya. Selain itu, harus ada integrasi antara media sosial dengan
media televisi atau media cetak. Konten-kontennya harus memuat ideologi
Pancasila. Dunia perfilman saat ini juga sudah mulai mengangkat kisah-kisah
pahlawan, tokoh-tokoh besar, atau orang yang inspiratif. Walaupun memakan
waktu yang lama, hal ini bisa membuat generasi Indonesia memiliki karakter yang
kuat. Selain itu, hal ini juga dapat menggerakkan anak muda untuk mencari tahu
tentang kisah inspiratif dan menjadi tahu.
 Analisis Klarista Aulia
Saat ini banyak orang yang menyalahgunakan penggunaan narkoba.
Narkoba sering digunakan untuk penenang stres serta untuk tidak merasakan lagi
beban hidup. Penggunaan narkoba dapat dipengaruhi oleh lingkungan, keluarga,
bahkan pergaulan. Penyalahgunaan narkoba semakin meningkat dari waktu ke
waktu. Mirisnya lagi korban penyalahgunaan narkoba sebagian besar adalah
pelajar dan mahasiswa.
Seperti yang terjadi pada ketiga remaja yang diduga warga Jagir
Wonokromo Surabaya. Mereka bertiga diringkus polisi karena diduga memiliki
narkoba jenis sabu-sabu. Tersangka ditangkap Tim Anti Bandit Polsek Jambangan
ketika bersembunyi di sebuah rumah kos di jalan Bendul Berisi Surabaya.

16
Padahal penggunaan narkoba merupakan salah satu pelanggaran pada sila
Pancasila. Misalnya, pada sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha
Esa" sila ini mengajarkan agar semua masyarakat Indonesia taat beragama sesuai
dengan keyakinan agamanya. Dalam ajaran agama, tidak ada agama yang
membenarkan bahwa mengkonsumsi ataupun menggunakan barang haram
(narkoba) kecuali dalam keadaan darurat atau mendesak. Lalu sila ke dua yang
berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”, sila ini mengajarkan bahwa
manusia  beradab dan mulia, dirancang untuk tidak saling menyakiti. Hal ini dapat
dipraktikkan dalam kehidupan karena orang tahu apa yang benar dan apa yang
buruk, apa yang berbahaya dan apa yang bermanfaat. Masyarakat akan
mengetahui  lebih banyak tentang narkoba yang dapat merugikan diri sendiri, dan
bila menyebar akan merugikan banyak orang  karena dapat berakibat fatal.
Dalam memerangi narkoba kita juga dapat menggunakan nilai Pancasila.
Misalnya pada sila ke tiga Pancasila yang berbunyi “Sila Persatuan Indonesia”,
makna yang dapat diambil dari sila ini adalah nilai persatuan dan solidaritas
negara Indonesia. Solusi yang dapat diambil dari sila ketiga ini adalah
menyatukan bangsa Indonesia dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan
narkoba, sehingga dapat mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa, dan mereka akan mewarisi
perjuangan para pahlawan pendahulunya. Kita sebagai generasi penerus bangsa
sudah seharusnya sadar akan hal ini dan senantiasa menjauhi narkoba.
 Analisis Meylana Vivit
Analisis menurut saya adalah, dimana disebutkan dalam berita bahwa
umur mereka(tersangka) masih dibawah umur dan masih dalam kategori remaja.
Seperti yang kita tahu bahwa remaja atau generasi muda merupakan masa depan
bangsa yang seharusnya dapat meneruskan cita-cita para pahlawan dan para
pendahulu.
Namun dibalik itu ada beberapa hal yang mengakibatkan mengapa mereka
berbuat menyimpang seperti itu, diantaranya karena miskinnya informasi, labilnya
kepribadian, pola asuh yang tidak tepat, faktor lingkungan, dan yang paling
utama adalah mereka telah melanggar sila pertama pancasila “Ketuhanan Yang

17
Maha Esa”, Dalam ajaran agama, tidak ada agama yang membenarkan bahwa
mengkonsumsi ataupun menggunakan barang haram (narkoba) kecuali dalam
keadaan darurat atau mendesak, dan meyakini ajaran agama yang diyakini
masing-masing.
Nah kita sebagai generasi muda seharusnya juga dapat membantu negara
untuk pencegahan narkoba kepada generasi-generasi selanjunya seperti, diakan
penyuluhan, mempertahankan gaya hidup sehat, memilih lingkungan yang baik,
jangan menjadikan narkoba sebagai tempat pelarian ketika banyak masalah yang
datang kepada kita, dan tentu saja peran orangtua sangat dibutuhkan untuk
memenuhi hal tersebut.

18
BAB IV
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Perilaku merupakan hasil dari semua pengalaman dan interaksi manusia
dengan lingkungannya yang wujudnya yaitu pengetahuan, sikap, serta tindakan.
egitu juga dengan perilaku dari generasi milenial terhadap nilai-nilai pancasila. Di
era yang serba maju atau teknologi ini masih banyak individu yang salah dalam
menyikapi nilai pancasila jika dilihat dari perilakunya. Masih banyak tindakan-
tindakan menyimpang yang seolah mengapus nilai pancasila yang ada. Pancasila
pada hakikatnya harus dipelihara dan diamalkan. Generasi milenial harus berada
di titik terdepan, memengang teguh nilai pancasila untuk mencegah hal yang
bertentangan dari pancasila. Pentingnya penerapan Ideologi Pancasila dan nilai-
nilai Pancasila bagi generasi muda harus menjadi perhatian bersama terutama
peranan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, yang mana harus terus
melakukan penerapan pendidikan dan wawasan Ideologi Pancasila diterapkan di
dunia pendidikan melalui kurikulum khusus bagi pelajar yang tidak boleh untuk
dihilangkan. Ada berbagai upaya yang dapat untuk menanamkan nilai pancasila
kepada generasi muda. Namun, pesatnya perkembangan ilmu teknologi menjadi
kekhawatiran terbesar dalam perubahan karakter dan juga tingkah laku generasil
milenial.
B. Saran
Demikian makalah yang kami buat, tentunya banyak kekurangan dan
kelemahan karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang
kami peroleh. Hubungannya dengan makalah ini, kami berharap kepada para
pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami
dengan sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah wawasan bagi pembaca.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://m.rri.co.id/sungailiat/berita-utama/daerah/1209467/penerapan-nilai-
pancasila-jadi-hal-mutlak-bagi-generasi-muda-jangan dihilangkan?
utm_source=terbaru_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=Gener
al%20Campaign Diakses pada Jumat, 17 Desember 2021, Pukul 14.18
https://www.kompasiana.com/amp/sifa34951/61a28f4562a7042f0042cfb5/mening
katnya-penyalahgunaan-narkoba-di-kalangan-remaja Diakses pada Kamis, 16
Desember 2021, Pukul 10.11
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5676742/12-contoh-penerapan-sila-ke-1-
pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari-yuk-lakukan/amp Diakses pada Jumat, 17
Desember 2021, Pukul 14.00
https://scholar.ummetro.ac.id/index.php/JMI/article/download/767/635 Diakses
pada Rabu, 15 Desember 2021, Pukul 19.19
https://m.merdeka.com/jateng/makna-sila-ke-4-pancasila-dalam-penerapan-sehari-
hari-ketahui-fungsinya-kln.html Diakses pada Jumat, 17 Desember 2021, Pukul
15.00
http://kependudukan.ukm.unej.ac.id/tantangan-penerapan-pancasila-pada-
generasi-milenial/
Di akses pada Jum’at, 17 Desember 2021, Pukul 22.05

20

Anda mungkin juga menyukai