Anda di halaman 1dari 21

1

USAHA, ENERGI DAN DAYA


5
Transportasi orang dan material dalam usaha penambangan merupakan
suatu hal yang sangat crusial. Beratnya material yang akan dibawa akan
mempengaruhi: besarnya daya yang dibutuhkan, usaha dan energy yang digunakan
dan pembiayaan yang akan dikeluarkan. Posisi material yang akan
ditransportasikan dan jenis serta ukurannya juga mempengaruhi tekik yang akan
digunakan. Jika material galian berada diketinggian bisa saja transportasinya
melalui sliding dari tempat penggalian. Misalnya saja penambangan batu kapur di
Semen Padang. Proses transportasi batu gamping secara sliding akan menghemat
pembiayaan dan juga akan memperkecil ukuran ketika sampai di bawah. Pada
tambang dalam juga digunakan lori sebagai alat transportasi yang cukup efektif.
Kemiringan dan kekasaran bidang akan mempengaruhi energy yang dibutuhkan
dalam menggerakkan lori.
2

A. USAHA
Didalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai tujuan diperlukan suatu usaha, begitu
juga dalam ilmu fisika kita juga mengenal istilah usaha. Usaha terjadi apabila ada gaya luar
yang diberikan terhadap benda tersebut yang segaris kerja dengan gaya yang diberikan. (Arthur
Beiser ; 85).
Jika sebuah benda bergerak sejauh s meter akibat pengaruh gaya F yang bekerja pada
benda tersebut, maka usaha W yang dilakukan (lihat gambar25).

Gambar 25.Usaha

W= FxS

W = Usaha (Joule)
F = Gaya yang searah dengan perpindahan (N)
S = Jarak (m)

Jika gaya yang bekerja membuat sudut (  ) terhadap arah gerakan benda, maka besar
usaha yang terjadi adalah (lihat gambar 26)

Gambar 26. Gaya F membuat sudut (  ) terhadap arah perpindahan.


3

Komponen gaya F pada arah gerakan benda adalah F cos  , maka :

W = F cos  x s

Komponen gaya F sin  yang arah tegak lurus terhadap arah gerakan benda, sejauh tidak ada
gerakan kearah tersebut, maka tidak ada usaha yang dilakukan.
Satuan usaha adalah Joule yang disimbulkan dengan J, yang diperoleh dari :

W = F cos  x s
Joule = Newton x meter

Kemudian satu Joule didefinisikan sebagai hasilkali dari gaya yang bekerja 1 Newton (N)
dan menyebabkan benda berpindah sejauh 1 meter (m) dari posisi semula. (M.Nelkon.
1977;55). Jadi satu joule = 1 N x 1m = 1 Nm (Joule).

1. USAHA VARIABEL

Objek berpindah sejauh s dengan gaya variabel atau berubah-ubah. Dimana gaya F
membentuk sudut (  ) dengan jarak s, maka usaha yang dilakukan adalah dW yang dirumuskan
sebagai
dW = F cos  ds
dimana ;
dW = Usaha yang terjadi (Joule)
F = Gaya yang diberikan (Newton)
ds = Perubahan jarak (meter)

Usaha yang terjadi dari titik awal A dan titik akhir B adalah jumlah kontinu yang dapat
ditulis sebagai integral (Sutrisno.1978 ; 109).

B
W AB   F cos  ds
A

Jika gaya F searah dengan perpindahan s, maka


B
W AB   F ds
A
4

Persamaan ini menyatakan bahwa kerja yang dilakukan oleh gaya WAB dalam
pemindahan dari A ke B sama dengan luas bagian luar antara A dan B.

Grafik Gaya Perpindahan

Gaya F yang dilakukan dalam memindahkan benda sejauh S dapat dilukiskan dalam bentuk
grafik, misalnya benda brgerak sejauh S akibat pengaruh gaya F, maka usaha adalah ;

Gambar 27. Grafik gaya – perpindahan

Luas segi empat OABC = OA x OC


= F2 x s2
Jadi usaha yang dilakukan sama dengan luas bidang segi empat OABC.

W = F x S (Joule)
Jika pertambahan jaraknya atau perpindahan berbanding lurus dengan besarnya gaya yang
bekerja, maka usaha yang dilakukan, merupakan sebuah bidang segitiga.(gambar 28)

Luas segitiga OBC = ½ x OC x BC


=½ x F x s
Jadi Usaha (W) = ½ x F x s (Joule)
5

Gambar 28. Grafik gaya-Perpindahan berbentuk segitiga.

B. ENERGI

Energi merupakan kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau dengan kata
lain energi sering kali disebut usaha. Akhir-akhir ini kita sering mendengar tentang krisis
energi , yang tidak lain adalah krisis bahan bakar. Bahan bakar adalah sesuatu yang menyimpan
energi, jika dibakar kita memperoleh energi, yang selanjutnya dapat digunakan untuk
menjalankan mesin dalam suatu pabrik.
Dalam kehidupan sehari-hari pengertian energi dihubungkan dengan gerak. Seorang anak
yang banyak bergerak dan berlari-lari, kita katakana penuh dengan energi. Energi juga
dihubungkan dengan kerja, seorang yang mampu bekerja keras dikatakan mempunyai energi
yang besar, sedangkan yang kurang energi tampak lesu dan tidak dapat melakukan kerja.
Energi dialam adalah suatu besaran yang kekal. Energi hanya dapat berubah dari suatu
bentuk ke bentuk yang lain, misalnya energi yang di dapat dari pembakaran berubah menjadi
energi gerak pada mobil. Perubahan bentuk energi ini disebut transformasi energi. Energi juga
dapat dipindahkan dari satu benda ke benda yang lain atau lebih umum dari satu sistem ke
sistem yang lainnya. Perpindahan energi ini disebut transfer energi (Soetrisno. 1978 ; 100).
Bentuk – Bentuk Energi

Bentuk energi dapat dibagi atas dua golongan besar, yaitu :Energi tersimpan ( Energi
potensial ) dan Energi gerak (Energi kinetik).Dalam ilmu fisika kedua bentuk energi ini dapat
dibagi dalam bermacam-macam bentuk energi, yang tergantung daripada sumber energi.
1. Energi Kimiawi
Unsur kimia yang ada pada bahan bakar merupakan energi potensial bereaksi secara cepat
dengan oksigen, maka terjadi energi kinetic yang berbentuk energi panas.
6

2. Energi Nuklir
Bentuk energi nuklir merupakan energi potensial yang tersimpan pada inti atom, misalnya
inti atom uranium yang sangat kecil yang mengalami proses pemecahan inti-inti atom akan
menjadi partikel-partikel yang sangat kecil, sehingga energi dapat dilepaskan, hal ini
disebabkan inti atom yang baru terbentuk akan mempunyai massa yang lebih kecil dari pada
inti uranium asli.
Perbedaan massa ini menurut Einsten, akan diubah menjadi sejumlah energi E,
E = m x c2
Dimana :
E= Joule, c = kecepatan cahaya 3 x 108 m/dt2 , m = massa inti atom (kg)
Energi yang dilepaskan merupakan energi kinetic yang dapat menjadi energi penghancur
yang dahsyat.
3. Energi Panas
Reaksi kimia dari unsur bahan bakar dengan oksigen menghasilkan energi kinetik yang
berbentuk energi panas. Dari energi panas ini dapat dirubah pula menjadi energi listrik,
mekanik dan lain-lain.
4. Energi Listrik
Energi listrik ini dapat diperoleh dari energi kimia yang tersimpan dalam baterry (accu)
misalnya, maupun dari energi mekanik melalui generator listrik.
5. Energi Mekanik
Energi ini merupakan penjumlahan dari energi potensial dan energi kinetik, dimana energi
potensial dipengaruhi tempatnya (kedudukan), sedangkan energi kinetic dipengaruhi oleh
kecepatan gerak benda tersebut
6. Energi kinetic
Energi kinetic terjadi pada benda yang mempunyai kecepatan pada benda yang sedang
bergerak, misalnya sebuah gaya F melakukan usaha pada sebuah benda yang bergerak pada
sebuah lintasan tertentu (lihat gambar 29)

Gambar 29. Energi Kinetik


7

Benda yang sedang bergerak mempunya kecepatan pada waktu t adalah :


Vt 2  Vo2  2 a s
Vt 2  Vo2
a=
2s
sedangkan F = m x a
V 2  Vo2
=m x t
2s
F x s = ½ m ( Vt 2  Vo2 )
W = ½ m V t2 - ½ m V o2 (5-1)
besaran ½ m V2 dinamakan energi kinetik (Ek), sehingga

Ek = ½ m V2 Ek=Joule

Energi kinetik sebuah benda berbanding lurus dengan massa dan berbanding lurus
dengan kuadrat kecepatannya.
Jika : ½ m V2t = Energi Kinetik pada kedaan akhir.
½ m V2o = Energi kinetik pada keadaan awal.
F x s = Usaha yang dilakukan atau usaha kinetik.
Maka persamaan (5-1) menjadi
Usaha kinetik (W) = E kt – E ko =  Ek
Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda sama dengan
perubahan energi kinetik dari benda tersebut.
7. Energi Potensial
Energi ini yaitu energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena pengaruh tempatnya
(kedudukannya). Enrgi potensial juga disebut energi diam, karena benda yang diampun
dapat memiliki energi. Jadi energi potensial ini dipengaruhi oleh ketinggian dan
grafitasi bumi (lihat Gambar 30)
8

Gambar 30 . Energi potensial

Pada gambar 30, sebuah benda diletakkan ditempat setinggi h 1dari tanah. Setelah
dilepaskan, benda akan bergerak kebawah. Untuk mencapai tempat setinggi h 2, gaya berat
(Fg) benda akan melakukan usaha :
Wg = m g ( h1 – h2)
Wg = -(mgh1 – mgh2 ) (5-2)

Besaran m g h dinamakan energi potensial (E p) atau energi tempat.


Besarnya energi potensial tergantung dari kecepatan grafitasi bumi (g) dan m massa bumi.
Ep = m g h Ep= Joule
Jika : m g h1 = Energi potensial pada keadaan awal
m g h2 = Energi potensial pada keadaan akhir.
Wg = Usaha Potensial.
Maka persamaan (5-2) menjadi,
Wg = - ( Ep2 – Ep1) =  Ep
Usaha yang dilakukan oleh gaya berat sebuah benda sama dengan perubahan energi
potensial benda tersebut.
Hukum Kekekalan Energi
Jika sebuah benda bergerak dari suatu titik, bergerak sepanjang lintasan dibawah pengaruh
gaya dan sampai ke titik awal kembali, maka energi yang dipindahkan kepada benda sama
dengan nol.
9

Gambar 31 . Hukum Kekekalan Energi

Gaya F bekerja pada sebuah benda dengan massa m, hingga bergerak dengan ketinggian
h1 ke ketinggian h2, maka usaha (W) yang dilakukan oleh gaya F tersebut sama dengan
jumlah perubahan energi kinetik dan perubahan energi potensial benda tersebut. Dapat
dituliskan dengan persamaan :
Usaha (W) = (E kt – E ko ) + ( Ep2 – Ep1)
= (½ m V t2 - ½ m V o2 ) + (mgh1 – mgh2 )
= (½ m V t2 +mgh2 ) - (½ m V o2 +mgh1)
= (Ek2 + Ep2) – (Ek1 – Ep1) (5-3)

Besaran ( ½ m V2 + m g h ) dinamakan energi mekanik.

Dari persamaan (5-3) dapat diambil suatu kesimpulan : bahwa usaha luar yang dilakukan
terhadap suatu sistem sama dengan perubahan energi mekanik yang terjadi pada sistem
tersebut.
Jika usaha luar (W) = 0, maka persamaan (5-3) menjadi

Ek2 + Ep2 = Ek1 + Ep1


Jadi energi mekanik total benda yaitu jumlah energi kinetik dan energi potensial benda
adalah konstan atau dengan kata lain pertambahan energi kinetik sama dengan
pengurangan energi potensial ( Hukum Kekekalan Energi).

C. DAYA
Sekarang perhatikanlah sebuah mobil yang berjalan dari kota A ke kota B,
demikian juga halnya dengan pendaki gunung memerlukan energi untuk menaklukkan
puncak gunung yang ketinggiannya beribu-ribu kilometer, peralatan mesin juga
10

membutuhkan energi. Dengan kata lain hampir seluruh lapangan pekerjaan membutuhkan
energi.
Besarnya energi tersebut jika di bandingkan dengan lamanya aktivitas yang
dilakukan disebut daya dihasilkan atau dibutuhkan.
Daya (P) = dW/dt = F x ds/dt
=FxV =mxaxV
P = W/t

P=FxV digunakan untuk kecepatan yang kostan (tetap).

Dalam sistem satuan internasional (SI), satuan daya adalah Joule per detik (Watt).
Satuan ini diambil dari nama James Watt, yaitu orang yang menemukan motor uap. Dalam
satuan inggris, satuan daya adalah ft-lb/dt2. satuan ini terlalu kecil untuk pemakaian sehari-
hari, sehingga orang menggunakan satuan yang lebih besar, yaitu tenaga kuda (horse power
= Hp). James watt sendiri menyarankan daya yang diberikan oleh seekor kuda sebagai
satuan daya.

1 Hp = 746 Watt = 0,746 kW

Kalau energi listrik yang masuk kedalam suatu motor listrik 1000 joule, sedangkan energi
mekanik yang dihasilkan motor tersebut adalah 800 Joule, maka dikatakan motor tersebut
mempunyai effisiensi.
800
Effisiensi (  ) = x100% Energioutput
1000 Jadi Effisiensi = x 100%
= 80% Energiinput

Contoh Soal

1. Sebuah massa 20 kg dijatuhkan pada ketinggian 6 meter. Berapakah energi


potensial yang dihasilkan.
2. Sebuah balok mempunyai massa 0,4 ton bergerak diatas suatu permukaan
horizontal tanpa gesekan dengan kecepatan 4 m/s. hitunglah energi kinetik yang
dihasilkan
11

3. Sebuah benda pada gambar 34,, dengan massa 8 kg, pada ketinggian h 1 = 10 m dari
tanah , jatuh bebas sampai keketinggian h2= 2m dari tanah
4. Sebuah benda pada gambar 34,, dengan massa 8 kg, pada ketinggian h 1 = 10 m dari
tanah , jatuh bebas sampai keketinggian h2= 2m dari tanah.

Gambar 32. Benda Jatuh Bebas

Penyelesaian

1. Diketahui: 2. Diketahui:
m=20Kg m=0,4Ton
g=9,8m/s v=4m/s
h=6m Ditanya:
Ditanya: Ek
Ep? Penyelesaian
Penyelesaian Ek=1/2mv2
Ep=m.g.h =1/2.0,4.103
=20.9,8.6 =3200J
=1176J

3. Hitunglah : Hitunglah :
a. Kecepatan akhir benda (V2) a. Usaha potensial
b.Usaha yang dilakukan b. Usaha kinetik
c. Perubahan energi kinetik yang c. Usaha mekanik
terjadi. Penyelesaian:
12

Penyelesaian: Ep=m.g.h
W=f.s =8.9,8.8
=25N.25m =627,2J
=250J Ek=1/2mv2
W=Δek V=√(2h/g)
=1/2m(vt2-vb2) =√(2,8/9,8)
250=(-1/2.4.102+1/2.4.vo2) =1,28m/s
2v2=200-250 Ek=1/2mv2
ve =25 =1/2.8.1,282
ve =5m/s =6,6J
Em=Ek+Ep
=627,2+6,6
=633,8J

1.Mesin bubut berputar 60 Rpm, membubut benda kerja berdiameter 150 mm. gaya yang
bekerja pada pros 2,4 kN. Hitunglah :
d. Daya yang dibutuhkan motor setiap satu detik, jika kerugian atau effisiensi
diabaikan.
e. Daya yang diperlukan mesin, jika effisiensi 80%
2.Sebuah mobil menggunakan daya 100 Hp dan bergerak dengan kecepatan 36 km/jam.
Berapakah gaya dorongan mesin mobil.

D. MESIN SEDERHANA

Mesin merupakan suatu alat yang mampu melakukan usaha atau dengan kata lain
mesin adalah sebuah alat untuk mendapatkan keuntungan dengan merubah besar dan arah
gaya sedemikian rupa dengan menggunakan metode tertentu. Kemudian dasarnya mesin
ini diciptakan untuk mengatasi keterbatasan kemampuan manusia dalam melakukan usaha,
maka itu dalam mesin berlaku prinsip dengan usaha yang relative kecil dapat memindahkan
beban yang sebesar-bessarnya.
13

Pesawat yang tergolong pada mesin sederhana antara lain : Screw Jack, Pully Block
Sistym, Wheel and Axle, The lever, Hydraulic press dan inclined plane.
1. Keuntungan mekanik
Keuntungan mekanik adalah keuntungan mesin yang berupa perbandingan antara
beban yang dipindahkan dengan gaya yang digunakan memindahkan beban tersebut.
Pada kenyataannya keuntungan mekanik ini dapat juga diperoleh dari perbandingan
jarak tempuh usaha dengan jarak tempuh beban. Tapi dalam sistem mesin karena adanya
kerugian gesekan mengakibatkan bertambahnya jumlah usaha yang diperlukan untuk
memindahkan beban tersebut, sehingga harga kedua perbandingan itu tidak lagi sama.
Karena itu pada mesin sederhana terdapat dua istilah, yaitu :
a. Keuntungan mekanik (KM)

Beban Gayayangdihasilkan
KM = 
Usaha gayayangdigunakan
B Newton
KM =
U Newton

b. Velocity Ratio (VR)

Jaraktempuhusaha
VR =
jaraktempuhbeban
h meter
VR =
H meter

Perbandingan antara keuntungan mekanik dengan velocity ratio disebut dengan efisiensi
mesin (  ).
14

ker ja yang dihasilkan


Effisiensi mesin (  ) = x100%
ker ja yang dilakukan

Beban x jarak tempuh beban


= x 100%
Usaha x jarak tempuh usaha
1
= KM x x 100%
VR
output
 = x 100%
input

dimana :
Output = B x H
Input =U x h
Efek gesekan = Input - Output
= (U xh) - (B x H)

2. Grafik Persaman Usaha Beban


Pada mesin ideal, ini berarti mesin tersebut mempunyai effisrensi 100% dengan kata
lain tidak ada usaha yang hilang atau mesin bekerja tanpa gesekan. Namun dalam
kenyataannya hal ini tidak mungkin akan tercapai, sebab pengaruh gesekan tidak mungkin
dapat dihindarkan dan kerugian usaha akan selalu timbul.
Grafik pada gambar 33, diperoleh melalui data-data percobaan yang memperlihatkan
hubungan antara usaha dan beban. Disana akan diperlihatkan pengaruh gesekan terhadap usaha
yang dilakukan mesin dalam memindahkan beban dan garfiknya berbentuk garis miring.
Secara matematik persamaan mesin dapat dinyatakan dengan :
U =a .B + b
Dimana :
U = Usaha yang dilakukan mesin (Newton)
B = Beban yang dipindahkan (Newton)
a = tg  = perbandingan usaha dengan beban (Gradien)
b = Konstanta mesin
15

Gambar 33 . Grafik usaha dan beban ( U - B ).

Dengan demikian konstanta b yang ditunjukkan dalam grafik adalah usaha yang
dibutuhkan untuk mengatasi gesekan pada saat mesin tanpa beban. Gaya gesekan ini akan
bertambah besar, jika beban bertambah.

3. Grafik Beban Effisiensi


Effisiensi suatu mesin dapat berubah-rubah tergantung pada beban yang digunakan, suatu
saat akan mencapai harga maksimum. ( lihat gambar 34).
Untuk mencari harga maksimum ini atau limit effisiensi dapat diperoleh dari persamaan
mesin
U =a .B + b

B
JikaKM =
U
B 1
Maka , KM = =
a.Bb (a  b / B)
16

Usaha (N)

200 50

effisiensi
160 40

120 30
U = 0,34 B +20

80 20

40 usaha ideal
10

500 Beban (N)


0 100 200 300 400

Gambar 34 . Grafik Beban –Effisiensi

Dari persaman , jika B bertambah besar maka b/B semakin kecil,berarti harga KM
mendekati 1/a.Dimana 1/a disebut harga batas KM, sehingga harga limit effisiensi dapat
ditentukan:
lim it KM
Limit Effisiensi =
VR
VR = Velocity Ratio, untuk suatu mesin harganya konstan.
4. Screw Jack
Alat ini merupakan sejenis pesawat pengangkat dan digunakan untuk mengangkat beban
yang ditempatkan pada penyangga diatas batang ulir, sehingga menyebabkan beban akan terangkat
atau turun bila gaya pada lengan berputar, (lihat gambar 35)

beban

H katrol

h
17

Gambar 35. Screw Jack


Pada alat ini beban naik tergantung pada jenis ulir:
1. Jika ulir tunggal, maka satu putaran (lead) sama dengan 1 pitch (P).
2. Jika ulir ganda, maka satu putaran (lead) sama dengan 2 pich (P).
3. Jika n ulir, maka satu putaran (lead) sama dengan n pitch (P).
Jika usaha atau gaya putar bekerja pada tangkai pemutarnya, maka ulir membuat satu
kali putaran menyebabkan usaha bergerak sejauh  D ( 2  r) dan beban bergerak sama
dengan satu lead.
Bila jarak tempuh usaha sama dengan h dan jarak tempuh beban sama dengan H,
maka diperoleh harga Velocity ratio sebesar :
jarak tempuh usaha
Velocity Ratio (VR) =
jarak tempuh beban
h
VR =
H
Atau
 D 2 r
VR = =
P P
Sedangkan harga keuntungan mekanik pada alat ini sama dengan

Beban Newton B
Keuntungan Mekanik (KM) = KM = KM =
Usaha Newton U
1
Effisiensi (  ) == KM x x 100%
VR
output
 = x 100%
input

5.Pulley Block Sistem


Alat ini termasuk jenis mesin sederhana untuk mengangkat beban, pemanfaatan sistem
pulley ini tampak pada pemakaian lift. Siatem pengaturan pulley ini bermacam-macam bentuk
(lihat gambar 36).
a. Sistem tiga pulley pada gambar a.
b. Sistem empat pulley pada gambar b.
18

c. Sistem lima pulley pada gambar c.

U U
U
h h
H h
B
H
H
B B
Gambar 36 . Pulley Blok sistem.

jarak tempuh usaha


Velocity Ratio (VR) =
jarak tempuh beban
h
VR =
H
Untuk pulley block sistem, velocity ratio dapat ditentukan dengan :
Velocity Ratio (VR) = Jumlah Pulley
Beban
Keuntungan Mekanik (KM) =
Usaha

B
KM =
U
1
Effisiensi mesin (  ) = KM x x 100%
VR
6.Roda dan Tromol Differensial
Pesawat ini dibuat dengan tromol rangkaian differensial, yaitu tromol besar dengan
diameter d1 dan tromol kecil dengan diameter d2, dimana d1 lebih besar dari d2. sedangkan beban
diikatkan pada ujung tali yang digulung mengelilingitromol dan usaha diikatkan pada ujungtali
yang mengelilingi roda dengan diameter D (lihat gambar 37).

W
19

Gambar 37, Roda dan Tromol differensial.

Untuk satu putaran, maka usaha bergerak sejauh  D dan panjang tali akan meliliti tromol
besar sejauh  d1 juga akan meliliti tromol kecil sebesar  d2.
Akibat berputar satu putaran , maka tali antara dua tromol akan menjadi pendek sebesar :
 d1 -  d2 =  (d1 – d2)
beban akan terangkat sejauh :
 (d1  d 2 )
2
maka harga velocity ratio merupakan perbandingan antara keliling roda berbanding ½
selisih keliling kedua tromol.
 D D
Velocity Ratio (VR) = 
 (d1  d 2 ) d1  d 2
2
Atau
jarak tempuh usaha
Velocity Ratio (VR) =
jarak tempuh beban

h
VR =
H
Beban B
Keuntungan Mekanik (KM) = =
Usaha U
1
Effisiensi mesin ( ) = KM x x 100%
VR

Rangkuman

Jika suatu gaya menyebabkan sebuah benda berpindah tempat maka dikatakan gaya
tersebut telah melakukan usaha. Energy adalah kemampuan untuk melakukan kerja/usaha.
20

Energy dan usaha mempunyai satuan yang sama yaitu joule. Usaha merupakan perubahan
energy.
Energy mempunyai banyak bentuk, diantaranya energy kinetic,energy potensial,
energy pegas, energy kimia, energy listrik, energy panas dan energy mekanik.
Daya merupakan besarnya usaha yang dilakukan dalam satu satuan waktu. Mesin
sederhana merupakan alat yang digunakan untuk mempermudah kerja. Dengan
menggunakan mesin sederhana, kita memerlukan tenaga yang kecil untuk menghasilkan
usaha yang besar.

Evaluasi

1. Diketahui gaya yang bekerja, seperti pada gambar :

Gambar 38. Gaya searah perpindahan

Gambar 39. Gaya yang membentuk sudut

Hitunglah : a. Usaha pada gambar 38


b. Usaha pada gambar 39
2. Gaya sebesar 600 N di gunakan oleh si Usman mendorong sebuah peti, sehingga peti
bergerak sejauh 2 meter. Hitunglah besar usaha, bila terjadi gaya dan perpindahan:
a. Sejajar
b. Tegak lurus
c. Berlawanan arah
21

3. Hitunglah kerja usaha dalam kJ. Jika sebuah mobil bermassa 1,5 kg diangkat setinggi 3
meter dengan hidrolik.
Penyelesaian:

4. Jika sebuah mesin memberikan gaya sebesar 5000N, untuk menarik kereta tambang sejauh
100 meter. Hitunglah usaha (joule).
5. Sebuah poros diameter 20 cm, diputar oleh gaya 5000 N sebanyak 200 putaran. Hitunglah
usaha yang dilakukan.
6. Sebuah roda dan Tromol differensial mengangkat beban 50 kN, effisiensi 50% sedangkan
keuntungan mekanik 20.
Hitunglah :
a. Velocity Ratio
b. Usaha yang dilakukan
7. Sebuah roda dan tromol differensial memberikan usaha 75 N, beban 450 N. sedangkan
diameter roda (D) 300 mm, tromol besar (d 1) 150 mm dan tromol terkecil (d2) 70 mm.
Hitunglah :
a. Keuntungan Mekanik (KM)
b. Velocity Ratio (VR)
c. Effisiensi Mesin (  )
8. Direncanakan sebuah screw jack untuk mengangkat beban yang cukup berat, screw jack
dilengkapi engkol pemutar dengan jari-jari 336 mm. untuk 2 putaran engkol pemutar
disesuaikan sedemikian rupa, supaya beban naik sejauh 6 mm. hitunglah :
a. Velocity ratio.
b. Beban angkatan apabila usaha 80 N dan effisiensi 42 %.

Anda mungkin juga menyukai