Anda di halaman 1dari 12

Nama : Trya Ayu Cahyanti

NIM : 413423046
Kelas : Statistika A
MK : Fisika Dasar
Materi : Usaha & Energi

Rangkuman Materi Fisika Dasar


Usaha dan Energi
A. Usaha
Terlebih dahulu Perhatikanlah gambar orang yang sedang menarik balok, Orang
tersebut dikatakan telah melakukan kerja atau usaha. Namun perhatikan pula orang yang
mendorong dinding tembok dengan sekuat tenaga. Orang yang mendorong dinding tembok
dikatakan tidak melakukan usaha atau kerja. Meskipun orang tersebut mengeluarkan gaya
tekan yang sangat besar, namun karena tidak terdapat perpindahan kedudukan dari tembok,
maka orang tersebut dikatakan tidak melakukan kerja.

Usaha akan bernilai bila ada perpindahan

Kata kerja memiliki berbagai arti dalam bahasa sehari-hari, namun dalam fisika kata
kerja diberi arti yang spesifik untuk mendeskripsikan apa yang dihasilkan gaya ketika gaya
itu bekerja pada suatu benda. Kata ’kerja’ dalam fisika disamakan dengan kata usaha. Kerja
atau Usaha secara spesifik dapat juga didefinisikan sebagai hasil kali besar perpindahan
dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindahan. Jika suatu gaya F menyebabkan
perpindahan sejauh s, maka gaya F melakukan usaha sebesar (W), yaitu
Maka persamaan usaha dapat dirumuskan sebagai berikut :

W = ∑F . s

Keterangan :

W = usaha (joule)

F = gaya yang sejajar dengan perpindahan (N)

s = perpindahan (m)

jika suatu benda melakukan perpindahan sejajar bidang horisontal, namun gaya yang
diberikan membentuk sudut α terhadap perpindahan, maka besar usaha yang dikerjakan pada
benda adalah :

W = Fy . s

W = F cos α . s
Nilai usaha dapat berupa positif atau negatif tergantung arah gaya terhadap
perpindahannya. Jika gaya yang diberikan pada objek berlawanan arah dengan
perpindahannya, maka usaha yang diberikan bernilai negatif. Jika gaya yang diberikan searah
dengan perpindahan, maka objek tersebut melakukan usaha positif.

Usaha juga dapat bernilai nol (0) atau objek tidak melakukan usaha jika,

 Diberikan gaya namun tidak terjadi perpindahan.


 Gaya yang diberikan tegak lurus dengan perpindahan (cos 90° = 0 )

B. Energi

Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi
tidak dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi
berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha.

Dimana Berarti, untuk berlari kita memerlukan energi, untuk belajar kita memerlukan
energi, dan secara umum untuk melakukan kegiatan kita memerlukan energi. Apakah mesin-
mesin yang membantu manusia memerlukan energi ? Ya, mesin-mesin tersebut memerlukan
energi untuk melakukan usaha. Energi mesin-mesin ini diperoleh dari bahan bakarnya misal
bensi dan solar. Dimana tanpa bahan bakar ini, mesin tidak akan bisa melakukan usaha.

Dalam ilmu fisika, ada yang dikenal dengan hukum kekekalan energi (Hukum I
Termodinamika) yang menyatakan bahwa Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain tetapi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan (konversi energi).

Ada bebarapa contoh energi diantaranya :

A. Energi Potensial

Dalam mekanika energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh benda karena
kedudukan atau keadaan benda tersebut. Contoh energi potensial gravitasi dan energi
potensial elastik. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang berada di ketinggian
tertentu dari permukaan tanah. sedangkan energi potensial elastik dimiliki oleh, misalnya
karet ketapel yang direnggangkan. Energi potensial elastik pada karet ketapel ini baru
bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan berubahnya energi
potensial elastik menjadi energi kinetik (kerikil didalam ketapel terlontar).

 Energi potensial gravitasi

Sebuah benda yang berada pada ketinggian tertentu terhadap suatu bidang acuan
tertentu memiliki energi potensial. Energi ini, sesuai dengan penyebanya, disebut energi
potensial gravitasi. Artinya, energi ini potensial untuk melakukan usaha dengan cara
mengubah ketinggiannya. Semakin tinggi kedudukan suatu benda dari bidang acuan,
semakin besar energi potensial gravitsi yang dimilikinya.
Energi Potensial gravitasi suatu benda yang bermassa m dan berada di dalam medan
gravitasi benda lain yang bermassa M (dalam kasus ini diambil bumi yang bermassa M)

M .m
Ep = −G
r

Dengan titik acuan di tak hingga Jika

G = tetapan gravitasi umum = 6,67 x 10-11N m2/kg2

M = massa bumi

m = massa benda

r = jarak benda dari pusat bumi

Apabila permukaan bumi sebagai bidang potensial nol dan ketinggian tidak
melebihi 1000 km (percepatan gravitasi tidak terlalu berbeda, dianggap konstan),
perumusan energi potensial, secara matematis dapat ditulis

Ep = m g h

Ket :

Ep= energi potensial (joule)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (m/s2)


h = ketinggian dari muka bumi (m)

Untuk lebih memahaminya, mari kita perhatikan sebuah buku yang berada di atas
sebuah meja, maka dapat dikatakan bahwa buku tersebut mempunyai energi potensial
gravitasi terhadap lantai. Jika buku tersebut mempunyai energi potensial gravitasi
berarti gaya gravitasi pada bendatersebut mampu melakukan usaha dari tempat semula
ke lantai. Dalam kasus ini, bidang lantai dianggap sebagai bidang acuan.

Energi potensial buku

 Jika lantai sebagai bidang acuan


Ep = m g h
 Jika bidang meja sebagai bidang acuan

Ep= 0

Dalam hal ini h = 0

 Energi Potensial Pegas

Energi potensial pegas adalah energi potensial karena adanya tarikan atau
penekanan pegas atau kemampuan suatu benda yang dihubungkan dengan pegas untuk
berada pada suatu tempat karena panjang pegas berubah sepanjang x.

1
Epegas = Fx
2

karena dalam peristiwa ini tidak terjadi perubahan energi kinetika pegas. Dengan
demikian, sebuah pegas yang memiliki konstanta gaya k dan terentang sejauh x dari
keadaan setimbanganya memiliki energi potensial elastik sebesar EP.

1 2
Epegas = kx
2

B. Energi Kinetik

Dari hukum I Newton, disebutkan bahwa benda memiliki sifat inersia kelembaman.
Besar kecilnya inersia benda ini diukur dalam besaran massa. Jika kita melakukan usaha
pada benda untuk melawan gaya gravitasi, ketinggian benda berubah (energi potensial
gravitasi berubah). Ketika kita melawan gaya gesekan, suhu benda berubah (perubahan
energi panas). Jadi selalu ada yang berubah ketika kita melakukan usaha. Contoh
perubahan lainnya, yaitu usaha menyebabkan kelajuan benda berubah, kita mengatakan
telah terjadi perubahan energi gerak benda. ini disebut sebagai energi kinetik benda. ketika
sebuah benda bergerak, pada dasarnya telah terjadi perubahan keadaan, yaitu dari keadaan
diam ke keadaan bergerak. Dengan demikian, energi kinetik adalah energi yang berkaitan
dengan gerakan suatu benda. dimana setiap benda yang bergerak, dikatakan memiliki
energi kinetik. Meski gerak suatu benda dapat dilihat sebagai suatu sikap relatif, namun
penentuan kerangka acuan dari gerak harus tetap dilakukan untuk menentukan gerak itu
sendiri.Persamaan energi kinetik adalah :

W = ∆ Ek

1 2
Ek = m.v
2

Keterangan :

Ek = energi kinetik (joule)

m = massa benda (kg)

v = kecepatan gerak suatu benda (m/s)

C. Energi Kinetik

Energi mekanik adalah energi total yang dimiliki benda, sehingga energi mekanik
dapatdinyatakan dalam sebuah persamaan:

Em= Ep+ Ek

Energi mekanik sebagai energi total dari suatu benda bersifat kekal, tidak dapat
dimusnahkan,namun dapat berubah wujud, sehingga berlakulah hukum kekekalan energi
yang dirumuskan:

Ep1+ Ek1= Ep2+ Ek2

Dengan mengkombinasi persamaan-persamaan di atas, maka dapat ditentukan


berbagai nilai yang berkaitan dengan energi. Di samping itu perlu pula dicatat tentang
percobaan JamesPrescott Joule, yang menyatakan kesetaraan kalor mekanik. Dari
percobaannya Joule menemukan hubungan antara satuan SI joule dan kalori, yaitu :1 kalori
= 4,185 joule atau 1joule = 0,24 kalor

C. Hubungan energi dan usaha

Teorema usaha-energi apabila dalam sistem hanya berlaku energi kinetik saja dapat
ditentukan sebagai berikut.

W=F.s

W = m a.s

W = ½ m.2as

Karena

2 2 2 2
v 2=v 1+ 2as dan 2as = v 2 – v 1, maka

W = ½ m ( v 22 – v 21)

W = ½ m v 22 – ½ m v 21

W = ∆ Ep

Sekarang kita tinjau total usaha, yaitu usaha yang dilakukan oleh semua gaya yang
bekerja pada benda, dan kita jumlahkan menurut komponen-komponen produk.

b b
W tot =∫ ⃗
F ∙ d ⃗s ¿ ∫ ( F x dx+ F y dy + F z dz )
a a

Diketahui Untuk memudahkan analisa, kita tinjau komponen x saja, karena analisa untuk
komponen lainnya bahwa

dv x dv x dx dv
FX= m ¿m ¿ mvx x
dt dx dt dx

sehingga kita dapat menuliskan


b
W tot =¿ ∫ m ( v x dv x +v y dv y + v z dv x )
a
1 1
m( v x + v y + v z ) ¿a = m( v 2b−v 2a )
2 2 2 b
¿
2 2

Jadi nilai total usaha bergantung pada suatu kuantitas akhir dan awal, yaitu selisih besar
kuadrat kecepatan akhir dan awal dikali setengah massa. Kuantitas ini kemudian diberi nama
energi, dan karena kuantitas ini bernilai tidak nol ketika kecepatannya tidak nol, maka diberi
1 2
nama energi kinetik E k≡ m v . Jadi total usaha yang bekerja pada suatu benda sama dengan
2
perubahan energi kinetik

W tot = ∆ E k = E k ( f )−E k ( i )

Untuk berbagai kasus dengan beberapa gaya dapat ditentukan resultan gaya sebagai berikut.

 Pada bidang datar

 Pada bidang miring


D. Daya dan Efisiensi

Daya didefinisikan sebagai besar usaha persatuan waktu. Jika usaha diberi notasi W.
waktu t dan daya P, maka secara matematis dapat ditulis

W
P=
t

Jika rumus di atas dijabarkan, diperoleh

s
P = F. = F. v
t
Satuan W = joule

t = sekon

P = joule/sekon = watt = kg .m2/S3

v= kecepatan

Satuan daya yang lain kilowatt (kw)= 1000 watt Daya kuda (hp, horse power) : 1 hp =
746 watt. Ingat bahwa kwh (kilowatthour atau kilowatt jam) bukan satuan daya tetapi satuan
energi. Kalau kita perhatikan lampu pijar, maka energi listrik yang diberikan kepada lampu
lebih besar dari energi cahaya yang dihasilkan lampu. Perbandingan antara daya keluaran
(output) dengan daya masukan (input) dikali 100%, disebut efisiensi

Efisiensi tidak mempunyai satuan maupun dimensi


Daftar Pustaka

https://daundy.files.wordpress.com/2016/03/fisika-dasar-2.pdf

https://wayansupardi.files.wordpress.com/2012/09/kerja-dan-energi-9.pdf

https://atophysics.files.wordpress.com/2008/11/materi-12.pdf

Anda mungkin juga menyukai