Anda di halaman 1dari 23

RANGKUMAN

USAHA DAN ENERGI

Oleh :

I Gusti Ayu Agung Mas Rosmita

NIM. 2223071003

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN IPAPASCA


SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2023
1.1 Konsep Usaha dan Energi
1. Usaha dalam Fisika
Dalam sudut pandang fisika, khususnya mekanika, usaha mengandung pengertian sebagai
segala sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada suatu benda sehingga benda itu bergerak. Agar
usaha berlangsung, maka gaya harus dikerahkan pada suatu benda hingga benda tersebut
menempuh jarak tertentu. Secara matematis, usaha yang dilakukan pada suatu benda
dinyatakan sebagai berikut.

W = F. Δx
dengan: W = usaha yang dilakukan pada suatu benda
F = gaya yang bekerja pada suatu benda
∆x = perpindahan yang dialami benda tersebut.
Satuan untuk usaha adalah joule (J) dimana nilainya adalah 1 J = 1 N x 1 m = 1 Nm. Pada
kasus tersebut, gaya yang bekerja pada suatu benda searah dengan perpindahan benda
tersebut. Bila gaya yang bekerja pada suatu benda tidak searah dengan arah perpindahan
benda itu, maka usaha yang dilakukan akan menjadi lebih kecil. Perhatikan Gambar 4.4.
Usaha yang dilakukan pada suatu benda apabila gaya yang bekerja pada benda itu tidak
searah dengan arah perpindahannya secara matematis dinyatakan sebagai berikut:
W = F cos α . Δx
dengan: α = sudut antara arah gaya dan arah perpindahannya.

2. Energi dan Perubahannya


Energi dapat menyebabkan perubahan pada benda atau lingkungan. Perubahan energi
yang dimaksud dapat terjadi dengan berbagai cara. Matahari sebagai sumber energi utama
memberikan banyak manfaat dalam berbagai perubahan energi. Matahari menghasilkan
energi radiasi yang dapat diubah menjadi berbagai bentuk energi lainnya yang tentu saja
sangat berguna bagi kehidupan. Reaksi nuklir yang terjadi di matahari menghasilkan energi
termal (kalor). Oleh karena itu suhu matahari tetap tinggi meskipun radiasi dipancarkan
terusmenerus ke ruang angkasa.
Suatu sistem dikatakan mempunyai energi, jika sistem tersebut mempunyai kemampuan
untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu sistem sama dengan besarnya usaha yang
mampu ditimbulkan oleh sistem tersebut. Oleh karena itu, satuan energi sama dengan satuan
usaha dan energi juga merupakan besaran skalar (prinsip usaha-energi: usaha adalah transfer
energi yang dilakukan oleh gaya-gaya yang bekerja pada benda). Dalam Fisika energi
dihubungkan dengan gerak, yaitu kemapuan untuk melakukan kerja mekanik. Energi dialam
adalah besaran yang kekal, dengan sifat-sifat sebagai berikut:
• Transformasi energi: energi dapat diubah menjadi energi bentuk lain, tidak dapat hilang
misal energi pembakaran berubah menjadi energi penggerak mesin.
• Transfer energi : energi dapat dipindahkan dari suatu benda ke benda lain atau dari
sistem ke sistem lain, misal kita memasak air, energi dari api pindah ke air menjadi
energi panas, energi panas atau kalor dipindah lagi keuap menjadi energi uap
• Kerja: energi dapat dipindah ke sistem lain melalui gaya yang menyebabkan pergeseran,
yaitu kerja mekanik.
• Energi tidak dapat dibentuk dari nol dan tidak dapat dimusnahkan.
3. Energi Kinetik
Ketika mendorong atau menarik meja, maka energi yang ada pada tubuh sebagian
diberikan ke meja sehingga meja dapat bergerak dan sebagian lagi menjadi panas karena
gesekan antara lantai dan kaki meja. Prinsip yang paling utama adalah bahwa energi adalah
kekal, energi dapat dipindahkan atau diubah dalam bentuk energi lain.
Ada hubungan antara usaha dengan kelajuan awal dan kelajuan akhir, seperti terlihat pada
Gambar berikut.

Jika F adalah gaya yang bekerja pada sebuah benda, maka berlaku hukum kedua Newton, yaitu

F=m.a

Untuk sebuah gaya yang konstan, percepatannya adalah konstan, maka jarak yang ditempuh
benda pada kelajuan awal dan kelajuan akhir dapat menggunakan rumus kecepatan konstan.
Jika kelajuan awal v1 dan kelajuan akhir v2, maka didapatkan,
v22 = v12 + 2.a Δs
Karena usaha yang dilakukan oleh gaya yang bekerja sama dengan usaha yang dilakukan benda,
maka

W = F. Δs

W = a. Δs

Dengan mensubstitusi ½ ( v22 - v12) untuk a . Δs, maka

W = ½ (m v22 - mv12)

4. Energi Potensial
Energi potensial merupakan energi yang dimilki benda karena keadaan atau
kedudukannya (posisinya). Benda yang memiliki energi potensial cenderung untuk
melakukan usaha.sebagai contoh energi potensial adalah seseorang yang sedang menarik
busur, air terjun, dan lainnya. Pada waktu orang menarik tali busur lalu menahannya, tali
busur mendapat energi. Jika tali busur itu dilepaskan, anak panah akan melesat.
Melesatnya anak panah ini adalah akibat usaha yang dilakukan oleh tali busur. Ketika air
terjun jatuh energi potensialnya dapat diubah menjadi energi kinetik untuk menggerakan
turbin pada pembangkit listrik PLTA. Bekas lekukan kelapa yang jatuh di atas
permukaan tanah menunjukkan energi potensial yang dimiliki kelapa akibat jatuh dari
pohonnya yang tinggi. Energi potensial yang disebabkan karena kedudukannya terhadap
permukaan bumi di namakan energi potensial gravitasi. Misalkan sebuah benda bermassa
m digantung seperti di bawah ini.

Gambar 2. Sebuah benda digantung pada suatu ketinggian tertentu


Energi potensial dirumuskan dengan : Ep = m. g. H
Dengan m adalah massa benda (kg), g adalah percepatan gravitasi (m/s2 ), dan h
adalah ke dudukan benda terhadap permukaan bumi (m). Contohnya adalah air terjun
sebagai sumber PLTA dan kelapa yang jatuh dari pohonnya.
5. Hubungan Usaha dan Energi

Hubungan Usaha dengan Energi Potensial


Besar energi potensial sangat dipengaruhi oleh ketinggian benda dari permukaan tanah.
Semakin tinggi letak benda dari permukaan tanah, energi potensial yang ada pada benda
tersebut semakin besar. Sebaliknya, semakin dekat/rendah letak benda dari permukaan
tanah maka energi potensial benda tersebut semakin kecil.
Selain ketinggian, besar energi potensial juga dipengaruhi oleh massa benda
(m) dan gaya gravitasi (g) pada suatu tempat. Secara matematis, besar energi potensial
(Ep) dapat dihitung melalui rumus Ep = m × g × h.
Perpindahan benda terjadi karena adanya usaha yang bekerja pada benda tersebut. Suatu
benda yang terletak pada titik 1 dan bergerak ke titik 2 memerlukan usaha. Besarnya usaha
gaya gravitasi sama dengan gaya gravitasi (m × g) dikalikan dengan perpindahan benda
(h1 – h2).
Besarnya energi potensial gravitasi sama dengan energi potensial akhir dikurangi energi
potensial mula-mula ( ΔEp = Epakhir – Epawal). Dengan ΔEp merupakan negatif perubahan
energi potensial gravitasi. Persamaan ini menyatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh
gaya gravitasi sama dengan minus perubahan energi potensial gravitasi.

W = m x g (h1-h2)
W = mgh1– mgh2
W = Ep1 – Ep2
W = -ΔEp

Keterangan:
W = Usaha
m = massa (Kg)
g = gravitasi (m/s2)
h = tinggi (m)
Ep = Energi Potensial
Hubungan Usaha dengan energi Kinetik
Setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik yang besarnya dipengaruhi oleh kecepatan
benda. Besar energi kinetik akan semakin besar saat kecepatan yang dimiliki benda semakin
tinggi, begitu juga sebaliknya. Energi dari benda bergerak timbul karena adanya usaha yang
bekerja pada benda tersebut.
Sebelumnya, ingat kembali persamaan-persamaan pada Gerak Lurus Berubah Beraturan
(GLBB). Besarnya kecepatan (V) dan jarak (s) yang ditempuh benda pada GLBB diberikan
seperti persamaan berikut.

• Rumus kecepatan benda pada gerak lurus berubah beraturan:


Vt = V0 · t + at
Vt = 0 · t + at
Vt = at

• Rumus jarak yang ditempuh benda pada gerak lurus berubah beraturan:
s = V0 ·t + 1/2 · at2
s = 0·t + 1/2 · at2
s = 1/2 · at2
at2 = 2s
Kedua persamaan di atas akan dibutuhkan pada penurunan hubungan rumus usaha dan energi
kinetik selanjutnya.
Sebuah gaya (F) bekerja pada suatu benda dengan massa m yang berada pada titik 1 dengan
kecepatan V1 = 0 (benda mula – mula dalam keadaan diam). Setelah t sekon, benda bergerak
sejauh s dan berada pada titik 2 dengan kecepatan V2.
Persamaan selisih kecepatan benda pada dua titik menjadi V22 – V12 = V22 – 02, sehingga dapat
diperoleh persamaan berikut.
V22 – V12 = V22 – 02
V22 – V12 = V22
V22 – V12 = (at)2
V22 – V12 = a2 · t2
V22 – V12 = a · at2
V22 – V12 = a · 2s
V22 – V12 = 2as
as = 1/2(V22 – V12)
Persamaan selisih kuadrat kecepatan di atas akan berguna untuk menentukan rumus hubungan
usaha dengan energi kinetik. Benda bergerak memerlukan usaha (W) yang besarnya tergantung
pada besar energi kinetik benda.
Hubungan usaha dan energi potensial terlihat seperti pada persamaan di bawah.
W=Fs
W = m. a. s
W= m. as
W= m. ½ (v22-v12)
W= ½ mv22 – ½ mv12
W = Ek2 -Ek1
Keterangan:
W = Usaha
F = gaya
s = perpindahan
m = massa
a = percepatan
V = kecepatan
Ek = energi kinetic

6. Energi Mekanik
Energi mekanis adalah hasil jumlah dari energi potensial dan energi kinetis yang hadir di
dalam komponen-komponen sistem mekanis. Hukum kekekalan energi mekanik dirumuskan
dengan EmA = EmB. Hal ini berarti bahwa jumlah energi mekanik benda yang dipengaruhi
oleh gaya gravitasi adalah tetap. Energi mekanik didefinisikan sebagai penjumlahan antara
energi kinetik dan energi potensial.
E = Ep + Ek = tetap

Keterangan:
E = energi mekanik (J)
Ep = Energi potensial (J)
Ek = Energi kinetik (J)
7. Daya dalam Fisika

Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan tiap satu satuan waktu atau dapat juga
dikatakan sebagai laju perubahan energi kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan
waktu atau kecepatan untuk melakukan usaha. Misalkan, orang dewasa dan anak kecil
memindahkan buah kelapa. Keduanya sama-sama melakukan usaha, tetapi dalam waktu yang
sama orang dewasa dapat memindahkan buah kelapa lebih banyak. Hal ini dikatakan bahwa
orang dewasa tersebut mempunyai daya yang lebih besar dibandingkan anak kecil. Contoh
lain yaitu dua buah motor dari merek yang berbeda diisi dengan bahan bakar yang sama
sebanyak 1 liter, lalu mesin dihidupkan. Motor yang menghabiskan bahan paling cepat
memiliki daya yang lebih besar. Dapat disimpulkan untuk waktu yang sama, semakin besar
daya yang dimiliki sebuah beda, usaha yang dilakukan juga semakin besar.

Untuk menghitung gaya dirumuskan dengan :

Satuan daya dalam SI adalah watt


Dari persamaan di atas jika W (usaha) dalam joule dan t (waktu) dalam sekon, maka:

Jadi, 1 watt ialah besar daya yang dapat menimbulkan usaha 1 joule tiap sekon.
Dari persamaan satuan tersebut, dapat dijabarkan bahwa 1 watt x 1 sekon = 1 joule atau watt
sekon = joule. Jadi, watt sekon adalah satuan usaha juga. Satuan lain yang lebih besar adalah
kilowatt jam (kWh).
1 kWh = (1.000 watt) x (3.600 sekon)

= 36.105 watt sekon

Jadi 1 kWh = 36.105 joule

Satuan daya yang lain adalah horse power (hp) = tenaga kuda

1 hp = 746 watt

Pada proses perubahan energi, tidak semua energi berubah menjadi energi yang
diharapkan. Keadaan ini dianggap hukum alam dimana tidak akan mungkin mengubah
seluruh energi menjadi bentuk energi lain yang diinginkan. Perbandingan laju energi yang
dihasilkan dibandingkan laju energi yang digunakan dinamakan daya guna (efisiensi
perubahan energi). Besarnya daya guna dinyatakan dalam bentuk presentase.
Miskonsepsi Siswa dan Rumusan Soal HOTs pada Materi Usaha dan Energi
Miskonsepsi dan Rumusan Soal HOTs Materi Usaha
Sub Materi Usaha
Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
Indikator
Menganalisis besar usaha terhadap perpindahan benda
Level kognitif
Menganalisis (C4)
Miskonsepsi Siswa memiliki konsepsi bahwa suatu usaha positif jika perpindahannya
ke kanan atau ke atas dan usaha negatif jika perpindahannya ke kiri atau
ke bawah.
Konsep
Jika gaya searah dengan perpindahan, maka gaya bernilai positif. Namun
sebaliknya, bila gaya berlawanan arah dengan perpindahan, maka gaya
bernilai negatif.
Soal

Perhatikan gambar diatas, anggap gaya yang diberikan oleh tim sebelah
kiri adalah 150 N dan gaya yang diberikan oleh tim sebelah kanan adalah
100 N akibatnya tali bergerak ke kiri sejauh 50 cm. Karena perpindahan
terjadi kearah kiri, bagaimana nilai usaha tim kiri dan berapakah usaha
total yang dilakukan oleh tim kiri dan tim kanan?
A. Usaha tim kiri bernilai positif, usaha total 25 joule
B. Usaha tim kiri bernilai negatif, usaha total -25 joule
C. Usaha tim kiri bernilai positif, usaha total 75 joule
D. Usaha tim kiri bernilai negatif, usaha total -75 joule
E. Usaha tim kiri bernilai negatif, usaha total -50 joule
Kunci A. Usaha tim kiri bernilai positif, usaha total 25 joule
Pembahasan Usaha yang dilakukan oleh Fkanan

Wkanan = Fkanan . s = 100. (-0.5) = -50 joule

Usaha yang dilakukan oleh Fkanan

Wkiri = Fkiri . s = 150. 0.5 = 75 joule


Usaha Total:
W = Wkiri + Wkanan = 75 + (-50) = 25 joule

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa jika gaya yang


diberikan searah dengan pergeseran benda maka usaha bernilai positif dan
jika gaya berlawanan dengan arah pergeseran benda usaha bernilai negatif.

Berkaitan dengan usaha total, usaha adalah besaran skalar ketika suatu
benda bekerja lebih dari satu gaya, maka usaha total yang dialami benda
tersebut merupakan penjumlahan usaha dari masing-masing gaya.
Ketika kita membicarakan tentang konsep usaha, penting bagi kita untuk
memperjelas apakah usaha itu dilakukan oleh suatu benda atau usaha itu
dikenakan pada suatu benda. Selain itu juga penting bagi kita untuk
memperjelas apakah usaha itu dilakukan oleh sebuah gaya pada sebuah
benda atau dilakukan oleh gaya total (beberapa gaya) pada suatu benda.

Sub Materi Usaha berdasarkan grafik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
Indikator Menentukan besarnya usaha berdasarkan grafik hubungan gaya dan
perpindahan
Level kognitif Mengevaluasi (C3)

Miskonsepsi Mengintepretasi data gaya dan perpindahan pada grafik

Konsep Jika gaya searah dengan perpindahan, maka gaya bernilai positif. Namun
sebaliknya, bila gaya berlawanan arah dengan perpindahan, maka gaya
bernilai negative.
Misalkan sebuah mobil bergerak dengan gaya F=3000 N sejauh 50 meter.
Kemudian mobil tersebut bergerak dengan kecepatan konstan (F=0 N) sejauh
100 meter. Selanjutnya mobil tersebut melakukan pengereman dengan gaya
F=-2500N sejauh 30 meter. Setelah itu mobil mengalami gaya 1500N sejauh
150 meter.
Seluruh kejadian tersebut dapat kita representasikan dalam grafik sebagai
berikut.

Tentukan usaha keseluruhan gerak mobil….


A. 3 x 105 J
B. 0,3 x 105 J
C. 3 x 106 J
30X 105 J
Kunci A. 3 X 105 J

Pembahasan Mobil melewati 4 fase yaitu fase A, fase B, Fase C, dan fase D.
• Fase A
W=3000N×50m=150000Joule
• Fase B
W=0N×100m=0Joule
• Fase C
W=−2500N×30m=−75000Joule
• Fase D
W=−1500N×150m=225000Joule
Uasaha keseluruhan gerak mobil
Wtotal=150000 J+ 0 J−75000J + 225000 J
Wtotal=3×105J

Sub Materi Usaha berdasarkan grafik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan


dasar perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari
Indikator Menganalisis grafik fungsi perpindahan benda dengan gaya yang bekerja

Level kognitif Menganalisis (C4)

Miskonsepsi Untuk menentukan usaha pada grafik, siswa menganggap gaya yang
digunakan adalah selisih gaya
Konsep Untuk menentukan usaha pada grafik yang diberikan dengan
menggunakan rata-rata gaya dikalikan perpindahan
Soal Grafik garaya (F) yang bekerja pada sebuah benda terhadap perpindahan
benta tersebut (x) tampak seperti pada gambar. Berapakah usaha yang
dilakukan oleh gaya itu?
A. 30 J
B. 45 J
C. 90 J
D. 180 J
200 J
Kunci C. 90

Pembahasan W = f. Δx
W = Luas kurva
W = ½ a. t
W = ½. 12. 15
W= 90
Sub Materi Usaha

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa sehari-
hari
Indikator Menentukan besar usaha pada benda yang gaya tidak searah dengan
perpindahan
Level kognitif Mengaplikasikan (C3)

Miskonsepsi Usaha dipengaruhi oleh besar gaya dan perpindahan

Konsep Usaha yang dilakukan pada suatu benda apabila gaya yang bekerja pada
benda itu tidak searah dengan arah perpindahannya secara matematis
dinyatakan sebagai berikut:
W = F cos α . Δx
Soal Sebuah peti bermassa 50 kg mula-mula diam di atas lantai horizontal licin.
Peti itu kemudian di Tarik dengan gaya F = 100 N yang arahnya seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Di mana sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8. Jika peti berpindah sebesar 10 meter
maka usaha yang telah dilakukan adalah….
A. 60 J
B. 80 J
C. 200 J
D. 400 J
800 J
Kunci E. 800 J
Pembahasan W = F. s cos θ
W= 100. 10. 0.8
W = 800 J
Miskonsepsi dan Rumusan Soal HOTs Materi Energi
Sub materi Energi

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
Indikator Menganalisis energi kinetik benda pada lintasan parabola

Level kognitif Menganalisis (C4)

Miskonsepsi Jika benda berada pada lintasan parabola, ketika berada di posisi tertinggi,
benda hanya memiliki energi potensial, namun tidak memiliki energi
kinetik.

Konsep Pada titik tertinggi, kecepatan pada sumbu-y adalah nol, sedangkan pada
sumbu-x bernilai, sehingga benda memiliki energi kinetik pada sumbu-x

Soal Sebuah peluru dengan massa 20 g ditembakkan pada sudut elevasi 60° dan
kecepatan 40 m/s. Apabila gesekan udara diabaikan, tentukan energi
kinetik peluru pada titik tertinggi….
A. 2 J
B. 5 J
C. 4 J
D. 8 J
Kunci C. 4 J
Pembahasan Kecepatan peluru di titik tertinggi
vx = vo × cos θ
vx = 40 × cos 60°
vx = 40 × ½
vx = 20 m/s

vy = 0

v = √(vx² + vy²)
v = √(20² + 0)
v = √400 v = 20 m/s
Energi kinetik di titik tertinggi

Ek = 1/2 × m × v²
Ek = 1/2 × 0,02 × 20²
Ek = 1/2 × 0,02 × 400
Ek = 4 J
Sub materi Energi potensial dan energi kinetik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari
Indikator Menganalisis besaran-besaran yang mempengaruhi energi kinetik

Level kognitif Menganalisis (C4)

Miskonsepsi Perubahan Panjang pegas tidak dipengaruhi oleh energi kinetik benda

Konsep Energi kinetik mempengaruhi besar energi potensial pegas, sehingga


besarnya energi kinetik mempengaruhi perubahan Panjang pegas

Soal Perhatikan gambar berikut!

Sebuah benda bermassa m bergerak dengan kecepatan v menumbuk pegas


dengan konstanta k yang terpaku pada tembok vertikal. Hal ini
menyebabkan pegas tertekan sejauh x dari posisi awalnya. Besar nilai x
adalah …
A. Sebanding dengan massa benda
B. Sebanding dengan kecepatan benda menumbuk pegas
C. Berbanding terbalik dengan konstanta pegas
D. Berbanding terbalik dengan massa benda
Kunci B

Pembahasan

Semula benda bergerak dari kiri ke kanan menumbuk pegas dengan


kecepatan v, maka dalam hal ini benda awalnya memiliki energi kinetik.
Energi kinetik ini diubah menjadi energi potensial pegas, yang
menyebabkan pegas tertekan sejauh x. secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut.

Perubahan Panjang pegas ditentukan oleh:

• Sebanding dengan kecepatan benda menumbuk pegas


• Sebanding dengan akar dari massa benda
• Berbanding terbalik dengan akar dari konstanta pegas
Sub materi Hubungan Usaha dengan Energi Kinetik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan perubahan
Dasar energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam peristiwa
sehari-hari

Indikator Menilai usaha terbesar dan terkecil pada benda

Level Kognitif Mengevaluasi (C5)

Miskonsepsi Usaha benda tidak dipengaruhi oleh selisih kuadrat kecepatan akhir dengan
kuadrat kecepatan awal, namun dipengaruhi oleh massa benda

Konsep Dalam hubungan usaha dengan energi kinetik, usaha dipengaruhi oleh
massa dan selisih kuadrat kecepatan akhir dengan kuadrat kecepatan awal
benda

Soal Data perubahan kecepatan sebuah benda yang bergerak lurus disajikan
seperti pada tabel berikut!
No Massa Kec Awal Kec Akhir
benda (kg) (m/s) (m/s)

1 8 2 4

2 8 3 5

3 10 5 6

4 10 0 4

5 20 3 3

Usaha paling besar dan paling kecil berturut-turut dilakukan oleh benda
nomor …
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 3 dan 4
E. 4 dan 5
Pembahasan Untuk menentukan usaha berdasarkan gerak benda dapat menggunakan
hubungan usaha dengan energi kinetik sesuai dengan persamaan

• benda 1 (m = 8 kg, v1 = 2 m/s dan v2 = 4 m/s)

• benda 2 (m=8 kg, v1 = 3 m/s dan v2 = 5 m/s)

• benda 3 (m=10 kg, v1 = 5 m/s, dan v2 = 6 m/s)

• benda 4 (m=10 kg, v1 = 0 m/s, dan v2 = 4 m/s)

• benda 5 (m=20 kg, v1 = 3 m/s, dan v2 = 3 m/s)

Dari perhitungan, maka dapat disimpulkan bahwa benda yang melakukan


usaha paling besar adalah benda 4 dan usaha paling kecil dilakukan oleh
benda 5.
Sub Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan


Dasar perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari

Indikator Menganalisis energi mekanik benda pada setiap titik berdasarkan


pengaruh gaya konservatif dan nonkonservatif

Level kognitif Menganalisis (C4)

Miskonsepsi Energi mekanik berlaku pada setiap keadaan, baik ada atau tidaknya gaya
non konservatif

Konsep Jika tidak ada gaya non konservatif yang bekerja, maka Hukum
kekekalan energi mekanik hanya melibatkan energi potensial dan kinetic.
Namun apabila ada gaya non konservatif (gaya gesek), maka akan
melibatkan usaha oleh gaya gesek dan mempengaruhi energi kinetic
benda

Soal Sebuah benda bermassa 1 kg dilepaskan dari ketinggian A mengikuti


lintasan seperempat lingkaran licin dengan jari-jari 125 cm. Sedangkan
lintasan BC memiliki permukaan kasar sepanjang 2 meter dengan
koefisien gesek 0,4. Pernyataan yang benar adalah…

a. Energi mekanik di setiap posisi A, B, dan C sama besar yaitu 12,5


Joule karena energi bersifat kekal
b. Energi mekanik di A lebih besar 2 kali dibandingkan energi mekanik
di B karena lintasan A-B dipengaruhi oleh gaya non konservatif
c. Energi mekanik di A dan B sama besar yaitu 12,5 Joule karena tidak
ada gaya non konservatif yang bekerja pada lintasan A-B
d. Selisih Energi Mekanik di B dan C sebesar 4,5 Joule karena ada gaya
non konservatif pada lintasan B-C
e. Energi mekanik di B dan C sama besar yaitu 4,5 Joule karena tidak
dipengaruhi oleh gaya nonkonservatif
Kunci Jawaban C

Pembahasan Pembahasan
Diketahui:
m = 1 kg
R = 125 cm = 1,25 m

=2m
vA = 0 m/s

Ditanya:
Energi mekanik benda di posisi A, B, dan C?
Jawab

Mencari vB menggunakan Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Ketika berada di posisi A, benda A memiliki kecepatan awal 0 m/s


dengan ketinggiannya sama dengan jari-jari seperempat lingkaran 1,25 m.
sedangkan di posisi B benda berada pada ketinggian 0 meter.

Mencari
Mencari menggunakan Hubungan Usaha dan Energi Kinetik

Tanda negative menunjukkan bahwa gaya gesek bekerja berlawanan arah


dengan gerak benda.

Maka dapat diperoleh energi mekanik benda di posisi A, B, dan C,


sebagai berikut:

Sub Materi Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan


Dasar perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari

Indikator Memilih besarnya usaha pada lintasan yang berbeda

Level Kognitif Mengevaluasi (C5)

Miskonsepsi Setiap usaha yang dilakukan benda dipengaruhi oleh lintasan yang dilalui

Konsep Usaha dapat dilakukan oleh gaya konservatif dan nonkonservatif. Usaha
oleh gaya konservatif tidak dipengaruhi oleh lintasan yang dilalui,
sedangkan usaha oleh gaya nonkonservatif dipengaruhi oleh lintasan yang
dilalui.

Soal 1. Perhatikan gambar berikut!


Sebuah benda berada seperti pada Gambar akan dijatuhkan ke lantai
dengan tiga jalur yang berbeda, jalur a, jalur b, dan jalur c. Maka jalur
yang memiliki energi kinetik terbesar adalah ....

A. jalur A memiliki Ek terbesar


B. jalur B memiliki Ek terbesar
C. jalur C memiliki Ek terbesar
D. jalur A dan jalur C memiliki Ek terbesar yang sama besar
E. jalur A, jalur B dan jalur C memiliki Ek yang sama besar
Kunci Jawaban E

Pembahasan Berdasarkan gambar yang diberikan, untuk ketiga jalur yang ada, benda
berada pada ketinggian yang sama. Sesuai dengan Hukum Kekekalan
Energi, selama dalam lintasan tidak memperoleh usaha oleh gaya
disipatif, maka energi mekanik ketika benda berada pada ketinggian sama
dengan energi mekanik benda di dasar. Di posisi awal, benda hanya
memiliki energi potensial, sedangkan di dasar hanya memiliki energi
kinetic. Maka energi potensial benda sama dengan energi kinetic ketika
ada di dasar yang besarnya sama untuk ketiga jalur yang ada. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:

(di posisi awal benda tidak memiliki kecepatan awal)

(di posisi akhir ketinggian benda sama dengan nol)

Materi Daya
Kompetensi Menganalisis konsep energi, usaha (kerja), hubungan usaha dan
Dasar perubahan energi, hukum kekekalan energi, serta penerapannya dalam
peristiwa sehari-hari

Indikator Menganalisis besar daya yang dihasilkan berdasarkan perbedaan massa


benda

Level Kognitif Menganalisis (C4)

Miskonsepsi 1. Simbol/lambang besaran dalam fisika.


2. Massa tidak mempengaruhi daya.
Konsep 1. Besaran daya (P), waktu (t), percepatan gravitasi (g), massa (m) dan
tinggi (h).
2. Percepatan dan massa benda sebanding dengan gaya, sehingga
percepatan dan masa berpengaruh terhadap usaha yang dilakukan.
Usaha berbanding lurus dengan daya, sehingga semakin besar usaha
yang dilakukan maka semakin besar pula daya yang
dibutuhkan/dihasilkan.
Soal Andi dan Dilla yang massanya 60kg dan 54kg sama-sama berlari
menaiki tangga yang tingginya 250 cm dalam waktu 6 detik. Maka
bagaimanakan daya yang dihasilkan oleh Andi dan Dila? (g = 10 m/s2).
a. Lebih besar daya yang dihasilkan oleh Andi dibandingkan Dila
b. Lebih besar daya yang dihasilkan oleh Dila dibandingkan Andi
c. Lebih kecil daya yang dihasilkan oleh Andi dibandingkan Dila
d. Daya yang dihasilkan oleh Andi dan Dila besarnya sama
Kunci jawaban A

Pembahasan Diketahui:
m Andi = 60 kg

m Dila = 54 kg
h tangga = 250 cm = 2,5 m
t = 6 sekon
g = 10 m/s2
Ditanya:
Daya yang dihasilkan oleh Andi dan Dila

Jawab:

Jadi, daya yang dihasilkan oleh Andi lebih besar dibandingkan daya
yang dihasilkan oleh Dila dipengaruhi oleh massanya.

Anda mungkin juga menyukai