Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Dalam Sistem Internasional (SI),
satuan energi adalah J (joule). Energi bersifat kekal, artinya energi tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang lain.
Macam-macam energi, yaitu energi mekanik, energi cahaya, energi angin, energi air, energi
nuklir, energi panas bumi, energi kimia, energi kalor, dan lain sebagainya.
Dalam bahasan usaha-energi, energi yang ditinjau adalah energi mekanik. Bentuk
energi mekanik dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu energi kinetik dan energi potensial.
1. Energi Kinetik
a. Pengertian energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimilki benda karena geraknya (atau kecepatannya).
Misalnya, anak panah yang lepas dari busurnya memilki energi kinetik sehingga anak panah
dapat melakukan usaha, yaitu menancap pada target. Nama energi kinetik diperkenalkan
pertama kali oleh Lord Kelvin, fisikawan Inggris. Kata kinetik berasal dari bahasa Yunani
yang berarti gerak.
b. Rumus Energi Kinetik
Kita telah mengetahui bahwa energi kinetik bergantung pada massa dan kelajuan
benda. Sekarang, mari kita turunkan rumus energi kinetik secara kuantitatif. (lihat gambar 1).
Perhatikan sebuah benda bermassa m yang diam pada permukaan licin (tanpa
gesekan). Ketika gaya konstan F diberikan selama benda menempuh jarak x (gambar 1),
benda akan bergerak dengan percepatan tetap a sampai mencapai kecepatan akhir v. Usaha
yang dilakukan pada benda W = Fx seluruhnya diubah menjadi energi kinetik benda pada
keadaan terakhir. Jadi, EK = W atau EK = Fx.
Gunakan persamaan kecepatan dari GLBB t
v =v 0 +at
v =0+at
at=v
(1)
Ek
Energi kinetik
Ek=F x
Ek=F
( 12 vt )
Ek=( ma)
( 12 vt )
( 12 mv )(at)
Ek=
( 12 mv ) v
Ek=
Jadi, energi kinetik (Ek) sebanding dengan massa benda m dan kuadrat kecepatannya (v2).
Jika massa dilipatgandakan, energi kinetik meningkat 2 kali lipat. Akan tetapi, jika kecepatan
dilipatgandakan, energi kinetik 4 kali lipat.
c. Teorema Usaha-Energi (Hubungan Usaha dan Energi Kinetik)
Mari kita tinjau sebuah benda bermassa m yang sedang bergerak pada suatu garis
lurus mendatar dengan kelajuan awal
v1
v2
dan kelajuannya
Gaya konstan
F=ma . Jika kita kalikan kedua ruas persamaan ini dengan perpindahan
pada ruas
F x=ma x
a x
Hasil kali
(4)
v1
v2
, sesuai
persamaan GLBB.
v t 2=v 02 +2 a x
Sebab
v 0 =v 1
dan
v t =v2
v 22=v 12+2 a x
2
v 2 v 1 =2 a x
v 22v 12
=a x
2
Persamaan (4) dapat kita tulis sebagai berikut.
v v 1
F x=m 2
2
1
1
F x= m v 22 m v 12
2
2
Kita telah mendefinisikan kuantitas
1
m v2
sebagai energi kinetik benda ( Ek ), sehingga
2
Teorema usaha-energi
1
1
W = Ek=Ek akhir Ek awal = mv 22 m v 12 (5)
2
2
Teorema Usaha-Energi
Usaha yang dilakukan oleh gaya resultan yang bekerja pada suatu benda sama dengan
perubahan energi kinetik yang dialami benda itu, yaitu energi kinetik akhir dikurang
energi kinetik awal (pertambahan energi kinetiknya).
Persamaan (5) menyatakan bahwa jika usaha positif W bekerja pada suatau benda, energi
kinetik bertambah sejumlah W. Sebaliknya, jika usaha negatif, yaitu benda melakukan usaha
W, energi kinetik benda berkurang sejumlah W. Gaya dorong yang searah perpindahan
menghasilkan usaha positif, sehingga energi kinetik benda akan bertambah sebesar usaha
yang dilakukan oleh gaya dorong. Sebaliknya, gaya pengereman yang berlawanan arah
dengan perpindahan menghasilkan usaha negatif, sehingga energi kinetik benda berkurang
sebesar usaha yang dilakukan oleh gaya pengereman ini.
2. Energi Potensial
a. Pengertian energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya
(posisi). Misalnya energi yang dimiliki buah kelapa yang berada diatas pohon pada
ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Dalam bahasan usaha-energi, energi potensial yang
akan dibahas adalah energi potensial oleh gaya konservatif, yaitu energi potensial gravitasi
dan energi potensial pegas.
b. Rumus energi potensial
1) Energi Potensial Gravitasi (oleh Gaya Berat)
Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki sebuah benda karena
ketinggiannya dari titik acuan tertentu (misalnya, permukaan bumi). Semakin tinggi
kedudukan suatu benda terhadap titik acuan, maka semakin besar energi potensial gravitasi
yang dimilikinya. Energi potensial gravitasi dirumuskan sebagai berikut.
Ep=mgh
Keterangan:
Ep= energi potensial ( joule )
m= massa benda ( kg )
g=
2
percepatan gravitasi ( m/s )
h= ketinggian benda ( m )
2) Energi Potensial Pegas (oleh Gaya Pegas)
Energi potensial pegas adalah kemampuan pegas untuk kembali ke bentuk semula.
Energi potensial pegas disebabkan adanya rapatan atau regangan pegas akibat tekanan atau
tarikan pada pegas. Ketika dirapatkan maupun diregangkan, pegas akan membutuhkan pegas.
Semakin besar pegas dirapatkan atau diregangkan, semakin besar gaya yang dibutuhkan.
Energi potensial pegas dirumuskan sebagai berikut.
1 2
Ep= k x
2
Keterangan:
Ep= energi potensial ( joule )
k = konstanta pegas ( N /m )
x= pertambahan panjang pegas ( m )
h1
h2
, yaitu
W =F x
W =(mg) h
W =mg ( h1h2 )
W =mgh 1mg h2
W =Ep 1Ep2
W =(Ep2Ep1)
W = Ep
usaha
potensial pegas
dan
energi
Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas (gaya berat) untuk berpindah dari posisi 1
dengan simpangan
W =F x
x1
Gaya pegas,
x2
, yaitu
F=kx
W =(kx ) x
x2
W = kx dx
x1
x2
W =k x dx
x1
W =k
[ ]
W =k
( 12 x 12 k x )
1 2 x2
x
2
x1
W = k
2
2
1 2
1
x 2 k x 12
2
2
W =(Ep2Ep1)
W = Ep
Jadi, besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas merupakan selisih energi potensialnya
(pengurangan energi potensialnya).
C. Daya
D. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Benda bermassa m mengalami gerak jatuh bebas seperti pada gambar di bawah ini.
v2
v1
W =Ep 1Ep2
, persamaannya menjadi:
EM
. Energi mekanik awal dan energi mekanik akhir bersifat konstan. Pernyataan tersebut
yang
hanya
2. Ayunan
Gerak ayunan sederhana banda pada Gambar berlaku Hukum Kekekalan Energi
Mekanik.
gambarrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Pada kedudukan 1, ketika bandul akan memiliki energi potensial maksimum dan energi
kinetik minimum. Saat bandul pada kedudukan 2, energi potensial menurun dan energi
kinetik maksimum. Selanjutnya, bandul bergerak meninggalkan titik kesetimbangan menuju
titik terjauh dengan energi potensial meningkat dan energi kinetik menurun. Setelah sampai
pada kedudukan 3 di tititk terjauh, energi potensial akan bernilai maksimum dan energi
kinetik minimum. Menurut hukum Kekekalan Energi Mekanik berlaku persamaan sebagai
berikut.
3. Orang Bermain Ski
Pada Gambar menggambarkan orang bermain ski es.
Gambaaaar
Pada kedudukan 1 di puncak bukit es, pemain ski es memiliki energi potensial maksimum
dan energi kinetik minimum. Pada kedudukan 2 ketika pemain ski es meluncur ke bawah,
energi potensial menurun dan energi kinetik meningkat. Selanjutnya, pada kedudukan 3
ketika pemain ski es berada di titik terendah, energi potensial minimum dan energi kinetik
maksimum. Menurut hukum Kekekalan Energi Mekanik berlaku persamaan sebagai berikut.