Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN USAHA DENGAN ENERGI

Disusun oleh : Abdul Madjid

Hubungan Usaha dengan Energi


Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha.
Bila kamu mendorong sebuah meja, kamu memberikan gaya otot pada meja tersebut
sehingga meja tersebut dapat bergerak. Dalam peristiwa itu, energi kimia dalam otot
berubah menjadi energi gerak seperti yang telah kamu lakukan di depan, bahwa suatu
bentuk energi dapat diubah ke bentuk energi lain.
Dapat dikatakan bahwa proses melakukan usaha merupakan cara untuk memindahkan
energi. Usaha yang dilakukan suatu benda sama dengan besarnya energi yang
dipindahkan. Pada contoh di atas, energi kimia di dalam ototmu digunakan untuk
menggeser meja. Besarnya usaha untuk menggeser meja tersebut sama dengan besar
energi otot.

Selain menggunakan energi kimia, usaha dapat juga dilakukan oleh sebuah benda yang
memiliki energi lain misalnya energi listrik. Perhatikan alat berat yang digunakan untuk
menebang pohon. Alat-alat tersebut dapat melakukan usaha dengan memberikan gaya
yang diperoleh dari energi kimia yaitu pembakaran bahan bakar yang dapat memberikan
energi pada mesin.

Sebuah mobil bergerak dengan laju v1. Oleh karena kelajuan ini, mobil tersebut
mempunyai energi kinetikEk1. Jika pengemudi menginjak pedal gas untuk menambah
lajumobilnya hingga menjadi v2, energi kinetik mobil tersebut berubah menjadi Ek2.
Untuk melakukan penambahan laju mobil tersebut, mesin mobil dikatakan melakukan
usaha. Besar usaha ini sama dengan selisih energi kinetiknya.

W = ∆Ek
= Ek2 – Ek1
= ½ m (V22 – V12)

W = Usaha (Joule)
∆Ek = perubahan energi kinetic (Joule)
Ek1 = energi kinetik awal (Joule)
Ek2 = energi kinetik akhir (Joule)

Kamu memegang batu pada suatu ketinggian h1, kemudian batu tersebut kamu ubah
kedudukannya ke tempat yang lebih tinggi h2. Untuk melakukan itu, otot tanganmu
melakukan usaha yang besarnya sama dengan selisih energi potensial pada ketinggian
h2 (Ep2) dan energi potensial pada ketinggian h1 (Ep1). Usaha di sini dapat dituliskan dalam
bentuk persaman berikut.

W = ∆Ep
= Ep2 – Ep1
= mgh2 – mgh1
m = massa benda (kg)
W = Usaha (Joule)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
∆Ep = perubahan energi potensial (Joule)
h = ketinggian benda dari
Ep1 = energi potensial awal (Joule)
tanah (m)
Ep2 = energi potensial akhir (Joule)
Contoh
1. Sebuah benda yang sedang bergerak mempunyai energi kinetik 500 Joule. Benda
tersebut dipercepat hingga energi kinetiknya 600 Joule. Hitunglah usaha yang
dilakukan benda tersebut!

Jawab:
Ek1 = 500 Joule
Ek2 = 600 Joule
W = .... ?
W = Ek2 – Ek1
= 600 – 500 = 100 Joule
Jadi, usaha yang dilakukan untuk benda tersebut adalah 100 Joule.

2. Sebuah mobil massanya 1.500 kg bergerak dengan kelajuan 72 km/jam. Pengemudi


melihat ada kemacetan di depan maka rem diinjak sehingga kelajuan mobil menjadi
36 km/jam. Selama pengereman, mobil menempuh jarak 20 m. Hitunglah gaya yang
dilakukan rem pada roda!

Jawab:
m = 1.500 kg
v1 = 72 km/jam = 20 m/s
v2 = 36 km/jam = 10 m/s
s = 20 m
F = .... ?

Energi mobil adalah energi kinetik.


KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi kinetik.
1. Energi Potensial
Buah mangga yang jatuh dari tangkai pohonnya akan
membekas pada tanah yang lembek. Tanah itu membekas karena
mangga mempunyai energi untuk melakukan usaha atau kerja
terhadap tanah tersebut. Kelapa mempunyai energi karena letaknya
terhadap tanah. Makin tinggi letaknya, makin besar energi yang
dipunyai kelapa.
Pada dasarnya yang menyebabkan kelapa jatuh adalah adanya
gaya gravitasi bumi. Gaya itu bersifat menarik semua benda yang
ada di sekitar permukaan bumi. Hal itulah yang menyebabkan kita
tidak terlempar meskipun bumi bergerak cepat ketika berotasi.
Gambar : Mangga pada
tangkai pohon mempunyai
energi potensial gravitasi
Jadi, energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena
letak atau kedudukannya. Dengan kata lain, energi potensial dipengaruhi
oleh gaya gravitasi bumi.
Besar energi potensial dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
EP = energi potensial (joule atau J)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (ms-2)
h = ketinggian benda dari tanah (m)

2. Energi Kinetik
Mobil yang melaju di jalan raya mempunyai kecepatan.
Jika kecepatan tidak dikontrol, akan menyebabkan kecelakaan.
Pada saat terjadi kecelakaan mungkin badan mobil hancur dan
menyebabkan cidera pada pengendaranya. Mengapa mobil bisa
hancur? Karena mobil yang bergerak dengan kecepatan tinggi
mempunyai energi gerak. Makin tinggi kecepatannya, makin
besar energi geraknya.

Jadi, energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena geraknya.

Besar energi kinetik dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
EK = energi kinetik (joule atau J)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (ms-2)

3. Hukum Kekekalan Energi Mekanik


Perhatikan Gambar di samping, ketika posisi di A, benda hanya
mempunyai energi potensial (EPA) dan EKA = 0. Posisi di B, benda
mempunyai energi potensial (EPB) yang lebih kecil daripada EPA dan
energi kinetik (EKB) yang lebih besar daripada EKA. Ketika posisi di C,
benda hanya mempunyai energi kinetik (EKC) dan EP = 0.

Gambar : Benda yang


jatuh dari ketinggian tertentu
Pada benda yang jatuh dari ketinggian tertentu selalu terjadi perubahan bentuk energi. Pada
ketinggian tertentu benda mempunyai energi potensial (EP), sedangkan energi kinetiknya (EK) nol.

Saat bergerak jatuh, energi potensial berkurang digantikan dengan energi kinetik, dan
makin dekat dengan tanah pengurangan energi potensialnya makin besar, sedangkan energi
kinetiknya makin besar. Setelah hampir mendekati permukaan tanah, energi potensialnya tidak
ada hanya tinggal energi kinetik yang nilainya sebesar energi potensial pada benda sebelum
jatuh.

Jumlah energi potensial (EP) dan energi kinetik (EK) disebut energi mekanik. Jumlah energi
mekanik pada suatu benda tetap di manapun berada asalkan tidak ada gaya dari luar yang
memengaruhinya. Pernyataan ini disebut hukum kekekalan energi mekanik. Hukum kekekalan
energi secara matematis dirumuskan:

Keterangan:
EM = Energi Mekanik
EP = Energi Potensial
EK = Energi Kinetik

CONTOH SOAL

1. Sebuah nangka tergantung di pohon


pada ketinggian 10 m dari permukaan
tanah. Massa nangka 2 kg dan
percepatan gravitasi bumi 10 ms-2.
Hitunglah energi potensial yang dimiliki
nangka tersebut.

2. Sebuah mobil massanya 0,6 ton bergerak dengan kecepatan 72 km/ jam. Berapa besar
energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut?

M = 0,6 ton = 0,6 x 1000 kg = 600 kg


72 km/jam = 72 x 5/18 = 20 m/s
TAMBAHAN MATERI

Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah benda ke
arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk
memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal
memerlukan gaya minimal untuk mengatasi gaya gravitasi bumi yang besarnya sama
dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya tersebut dapat ditulis sebagai
berikut.

F=mg

Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h), Maka
diperoleh usaha yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.

W=F s
W=mgh

Keterangan: W = usaha (J)


m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (N/kg)
h = perpindahan atau ketinggian (m)

CONTOH SOAL

Sebuah benda yang massanya 2 kg diangkat vertikal sampai


ketinggian 1 m. Apabila percepatan gravitasi di tempat tersebut
10 m/s2, hitunglah besarnya usaha untuk memindahkan benda
tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui : m = 2 kg
h =1m
g = 10 m/s2

Ditanyakan : W =?
Jawab :
W = mgh
W = (2 kg)(10 m/s2)(1 m)
W = 20 J
Jadi, usaha untuk memindahkan benda sebesar 20 joule.

Anda mungkin juga menyukai