Anda di halaman 1dari 59

MENERAPKAN

KONSEP USAHA /
DAYA DAN ENERGI
MENGUASAI KONSEP USAHA/
DAYA DAN ENERGI

Indikator :

1. Konsep usaha sebagai hasil kali


gaya dan perpindahan dibuktikan
melalui persamaan matematis.
MENGUASAI KONSEP USAHA/
DAYA DAN ENERGI

Indikator :

2. Usaha yang dilakukan sama dengan


perubahan energi kinetik pada benda
dihitung dengan menggunakan
rumus.
MENGUASAI KONSEP USAHA/
DAYA DAN ENERGI

Indikator :

3. Energi potensial gravitasi dan energi


potensial listrik dibandingkan secara
kuantitatif.
USAHA

Dalam fisika, kata usaha memiliki pengertian yang berbeda dengan pengertian dalam kehidupan
sehari-hari.

Dalam kehidupan sehari-hari, usaha diartikan sebagai


segala sesuatu yang dikerjakan manusia.
Sedangkan dalam fisika, usaha didefinisikan
sebagai gaya yang bekerja pada suatu benda
yang menyebabkan benda tersebut berpindah.
1. USAHA OLEH GAYA YANG SEARAH
DENGAN PERPINDAHANNYA

Pada Gambar 4.1, terlihat seseorang sedang menarik


kotak dengan gaya konstan F yang menyebabkan
kotak berpindah sejauh s.
Secara matematis, usaha yang dilakukan orang tersebut
adalah :

dengan
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
W = usaha (N.m = joule)
CONTOH SOAL :

Sebuah benda dengan massa 10 kg berada diatas lantai


yang licin. Benda ditarik oleh sebuah mobil derek
dengan gaya sebesar F= 25 N, sehingga benda bergeser
sejauh 4m. Berapakah besarnya usaha yang dilakukan
gaya F pada benda?
Diketahui:
m = 10 kg
F = 25 N
s = 4m

Ditanya: W = …?

Jawab: W= F.s
= 25 N . 4 m
= 100 N.m
W = 100 Joule
LATIHAN
1. Sebuah troli dengan massa 4 kg berada diatas lantai yang licin. Troli ditarik dengan gaya sebesar
F= 16 N sehingga bergeser sejauh 5 m. Berapakah besarnya usaha yang dilakukan gaya F pada
benda?

2. Seorang anak mendorong mobil-mobilan yang dinaiki


temannya sejauh 20 m dengan kecepatan 0,6 m/s. Jika
massa mobil-mobilan 15 kg dan massa anak yang
menaikinya 20 kg, tentukan usaha anak yang
mendorong mobil-mobilan tersebut.
2. Usaha oleh Gaya yang Membentuk
Sudut terhadap Perpindahan

Pada Gambar 4.2, terlihat seseorang sedang menarik koper dengan membentuk sudut θ
terhadap arah horizontal.
Secara matematis, usaha yang dilakukan orang tersebut
adalah :

dengan
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
θ = sudut antara gaya dengan perpindahan
W = usaha (N.m = joule)
CONTOH SOAL:
Untuk menarik sebuah koper beserta isinya seperti pada Gambar 4.3 diperlukan gaya sebesar 22
N. Berapakah usaha yang diberikan oleh gaya itu, jika sudut antara gaya dengan perpindahan 60 o
dan balok bergeser sejauh 3 m?
Diketahui:
F = 22 N
θ = 60o
s= 3m

Ditanya: W = …?

Jawab: W = F s cos θ
= 22 N . 3 m . Cos 60o
= 66 . 0,5 N.m
W = 33 N.m = 33 Joule
LATIHAN
1. Seorang anak menarik mobil mainan menggunakan tali dengan gaya sebesar 20 N. Tali tersebut
membentuk sudut 60o terhadap permukaan tanah dan besar gaya gesekan tanah dengan roda mobil
mainan adalah 2 N. Jika mobil mainan berpindah sejauh 10 meter, berapakah usaha total?
2. Untuk menarik sebuah koper beserta isinya seperti pada
Gambar diperlukan gaya sebesar 22 N. Berapakah sudut
yang harus diberikan agar balok bergeser sejauh 3 m jika
usaha yang diberikan oleh gaya itu sebesar 33 joule?
TEOREMA USAHA DAN ENERGI
Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu benda dikatakan memiliki
energi jika benda tersebut dapat melakukan usaha.

Misalnya kendaraan dapat mengangkat barang karena


memiliki energi yang diperoleh dari bahan bakar.
Keberadaan energi bersifat kekal, sesuai dengan pernyataan Hukum Kekekalan Energi yang berbunyi :

“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat


dimusnahkan”.
Energi hanya mengalami perubahan bentuk
dari bentuk satu menjadi bentuk lain.
Misalnya, energi bahan bakar berubah
menjadi energi kinetik yang dimiliki yang
dimiliki kendaraan.
1. ENERGI KINETIK

Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki benda karena gerakannya.

Jadi hanya benda bergerak yang memiliki energi


kinetik.
Energi kinetik suatu benda besarnya
berbanding lurus dengan massa benda dan
kuadrat kecepatannya. Secara matematika
ditulis sebagai berikut:
1
Ek  .m.v 2

2
dengan,
m = massa benda (kg)
v = kecepatan benda (m/s)
Ek = Energi kinetik (joule)
Berdasarkan Hukum II Newton, diketahui bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa.

Maka usaha yang dilakukan pada benda adalah


jika maka
dengan,
F = gaya (N)
s = perpindahan (s)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (m/s2)
W = Usaha (joule)
Jika gaya F bekerja pada benda, benda tersebut akan bergerak berubah beraturan (GLBB), sehingga
berlaku

atau

dengan,
V0 = kecepatan awal benda (m/s)
Vt = kecepatan akhir benda (m/s)
a = percepatan benda (m/s2)
s = perpindahan (s)
Sehingga persamaan usaha pada benda menjadi

Dengan demikian, didapat hubungan usaha dan energi kinetik,


yaitu
CONTOH SOAL:

Berapa usaha yang diperlukan seorang pelari cepat dengan


massa 74 kg untuk mencapai kecepatan 2,2 m/s dari keadaan
diam?
Diketahui:
m = 74 kg
Vt = 2,2 m/s
V0 = 0
Ditanya: W = …?
Jawab:
LATIHAN

Sebuah truk bergerak dengan kecepatan 30 m/s dan memiliki energi kinetik 18.10 5 Joule. Tentukan :
a. massa truk
b. jika kecepatannya diubah menjadi dua kalinya, menjadi berapa kalikah energi kinetiknya?
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gaya pada benda sama
dengan perubahan energi kinetik partikel.

Persamaan di atas dikenal dengan teorema Usaha-Energi.


2. ENERGI POTENSIAL

Energi potensial merupakan energi yang dimiliki suatu benda karena kedudukannya atau
keberadaannya.

Benda yang memiliki kedudukan di atas permukaan


bumi, dikatakan bahwa benda tersebut memiliki energi
potensial gravitasi.

Jika suatu benda yang ditegangkan, ditekan atau ditarik


maka benda itu akan memiliki energi potensial pegas.
A. ENERGI POTENSIAL GRAVITASI
Energi potensial gravitasi adalah energi
yang dimiliki oleh suatu benda karena
pengaruh tempat kedudukannya (ketinggian).

dengan,
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = tinggi benda (m)
Ep = energi potensial gravitasi (Joule)
Misalnya, usaha untuk mendarat sebuah
Helikopter dari suatu ketinggian sampai ke
permukaan tanah adalah.
Energi potensial dinyatakan dengan

Dengan demikian, didapat hubungan usaha dan


energi potensial.

Jadi, perlakuan oleh gaya pada benda sama


dengan perbahan energi potensial.
dengan,
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
ht = tinggi akhir benda (m)
h0 = tinggi awal benda (m)
Ep = energi potensial gravitasi (Joule)
W = usaha (Joule)
CONTOH SOAL:

Benda bermassa 2 kg jatuh


bebas dari ketinggian 20 m di g
atas tanah. Tentukan usaha m

yang dilakukan gaya berat h

benda tersebut pada saat


mencapai tanah.
Diketahui:
m= 2 kg
h0 = 0
ht = 20 m
g= 10 m/s2
Ditanya: W = …?
Jawab: W = m . g . (ht – h0)
= 2 . 10 . (20 – 0)
= 20 . 20
W = 400 joule
LATIHAN
A
Sebuah benda A massa 5 kg
berada di atas sebuah 20 m
gedung dengan ketinggian 20
m diatas tanah, sedangkan
benda B berada 4 m
dibawahnya tampak seperti B

pada gambar. Jika massa


benda A adalah 0,5 kali massa B,
maka tentukanlah besarnya 4m

selisih energi potensial dari kedua


benda itu.
B. ENERGI POTENSIAL PEGAS
Ketika bahan elastis diberi regangan maka
pada bahan tersebut akan timbul energi
potensial.
Misalnya, karet atau pegas yang direntangkan
akan memiliki energi potensial.
Jika gaya yang diberikan dihilangkan, energi
potensial pegas akan berubah menjadi energi
kinetik.
Sifat pegas ini dimanfaatkan dalam
shockbreaker dan busur panah.
Energi potensial yang dimiliki pegas atau
benda elastis besarnya berbanding lurus
dengan konstanta pegas k dan kuadrat
simpangannya.
Secara matematis dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut

dengan,
k = konstanta pegas (N/m)
Δx = simpangan (m)
Ep = energi potensial pegas (Joule)
Persamaan di atas diperoleh dari hasil
penurunan persamaan gaya pegas yang
dirumuskan oleh Hooke.

Besarnya usaha yang diperlukan untuk


meregangkan pegas adalah sama dengan
keadaan energi potensial akhir dikurangi
keadaan energi potensial awal dari pegas

atau
Untuk keadaan awal Δx1 = 0, energi potensial
awal Epawal = 0, sehingga usaha untuk
meregangkan pegas dari keadaan awal adalah
CONTOH SOAL:

Sebuah pegas memiliki


konstanta pegas 2.102 N/m. Jika
pegas tersebut ditarik hingga
bertambah panjang 20 mm,
berapa besar energi potensial
pegas sebelum dilepaskan?
Diketahui:
K = 2.102 N/m
Δx = 20 mm = 2.10-2 m

Ditanya: Ep = …?

Jawab:
LATIHAN

Sebuah pegas diberi gaya 20 N sehingga


mengalami pertambahan panjang 10 cm.
Tentukan :
a.Konstanta pegas.
b.Energi potensial yang dimiliki pegas
jika diberi gaya 30 N
MENGUASAI HUKUM KEKEKALAN ENERGI

Indikator

 Hukum kekekalan energi mekanik pada gerak benda


di bawah medan gaya konservatif dirumuskan secara
matematis.
 Penerapan konservasi energi diuraikan secara
kuantitatif dan kualitatif.
HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK

Sebelumnya sudah dikemukakan bahwa energi di alam ini tidak dapat dimusnahkan dan tidak
dapat diciptakan.

Akan tetapi, energi hanya berubah bentuk.

Jika gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda bersifat


konservatif maka total usaha yang dilakukan sampai
kembali kekedudukan semula (satu siklus) adalah nol,
atau energi yang dimiliki benda tetap.
Sebuah benda massanya m bergerak vertikal ke atas,
pada ketinggian benda h1 kecepatannya v1, setelah
ketinggian benda mencapai h2 kecepatannya v2.

Jika gaya gesekan benda dengan udara diabaikan, akan


memenuhi hukum kekekalan energi mekanik.
Usaha yang dilakukan pada benda sama dengan negatif
perubahan energi potensial

Usaha yang dilakukan pada benda sama dengan


perubahan energi kinetik
Dari kedua persamaan di atas, diperoleh:

atau dapat ditulis sebagai berikut:


Jumlah energi potensial dengan energi kinetik disebut
energi mekanik (Em). Oleh karena itu, persamaan di
atas dinamakan hukum kekekalan energi mekanik (Em)

Dari rumus tersebut didapat bahwa jumlah energi


kinetik dan energi potensial suatu benda bernilai tetap
jika gaya-gaya yang bekerja pada benda bersifat
konservatif.
CONTOH SOAL:

Sebuah benda meluncur tanpa


gesekan pada lintasan seperti
pada Gambar. Benda tersebut
dilepas pada ketinggian h=4R,
dengan R=1 m. Berapa
kecepatannya pada titik A?
Diketahui:
hB = 4R, Jika R=1 maka hB = 4
hA = 2R = 2
mA = mA = m
VB = 0
g = 10 m/s2
Ditanya: VA = …?
Jawab:
LATIHAN
1. Sebuah balok bermassa 500 g bergerak pada permukaan datar licin dengan kecepatan 2 m/s,
menumbuk sebuah pegas yang salah satu ujungnya terikat pada sebuah tembok (lihat Gambar).
Apabika pegas memiliki kekakuan (tetapan pegas ) k= 200 N/m, berapakah perubahan panjang pegas
ketika benda berhenti.
MENGHITUNG USAHA/DAYA DAN ENERGI

Indikator

 Usaha, energi dan daya disintisis ke dalam persamaan


matematis.
 usaha, energi dan daya dihitung ke dalam persamaan
matematis.
DAYA

Dua orang anak A dan B dapat memindahkan meja sejauh 5 m. akan tetapi dalam memindahkan
meja itu si A dapat melakukannya lebih cepat daripada si B.

Dapat dikatakan bahwa daya si A lebih besar daripada


daya si B.
Jadi, daya adalah kecepatan melakukan usaha atau daya
per satuan waktu.

Dinyatakan dengan persamaan :

dengan,
W = usaha (J)
t = waktu (s)
P = daya (J/s = watt)
Satuan lain daya yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah

hp = Horse power;
DK = daya kuda;
PK = Paarden Kracht
dengan
1 hp = 1 DK = 1 PK = 746 watt
Dari rumusan daya, dapat disimpulkan bahwa
daya, jika dikalikan satuan waktu, s,
menghasilkan satuan watt.s atau J yang
merupakan satuan energi . Dari sini muncul
satuan energi yang dikaitkan dengan
pemakaian energi listrik sehari-hari yaitu
kwh.
1 kwh (kilo watt hour= kilo watt jam) dengan
demikian adalah sama dengan
103x 3600 watt s = 3,6 . 106 J
CONTOH SOAL:

Sebuah mesin menghasilkan daya 2.000 watt,


berapakah kerja yang dihasilkan oleh mesin
itu selama 1 jam?
Diketahu: P = 2.000 watt
t = 1 jam = 3.600 s
Ditanya : W = …?
Jawab : W = p . t
W = 2000 w . 3600 s
W = 7.200.000 w.s
W = 7.200.000 Joule
LATIHAN

1. Air terjun setinggi 10 m mampu


mengalirkan air sebanyak 10 m3 dalam 1
detiknya. Air tersebut digunakan untuk
memutar sebuah kincir yang dihubungkan
dengan sebuah generator. Apabila g = 10
m/s2, berapakah besarnya energi yang
diterima generator setiap sekon?

Anda mungkin juga menyukai