Anda di halaman 1dari 4

ENERGI

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Misalnya, Anda mendorong


meja sehingga meja dapat bergeser atau berpindah tempat. Kemampuan Anda untuk menggeser
meja tersebut merupakan bentuk energi. Berdasarkan Hukum kekekalan energi, energi tidak
dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, tetapi dapat dirubah dari satu bentuk
menjadi bentuk energi yang lain. Adapun bentuk-bentuk energi tersebut antara lain:
1) Energi potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi (kedudukan) terhadap
suatu acuan. Energi potensial benda terhadap bidang acuan yang terletak pada jarak h di
bawah benda disebut dengan energi potensial gravitasi. Jika bidang acuan benda terletak
sejauh h di atas benda, maka energi potensial gravitasi akan bernilai negatif. Jadi, besar
energi potensial dipengaruhi oleh kedudukan benda tersebut terhadap bidang acuan.
Energi potensial gravitasi pada umumnya terjadi pada benda jatuh bebas atau melalui
lintasan yang lurus. Sebagai contohnya, buah kelapa yang jatuh dari pohonnya dengan
ketinggian h, maka besar energi potensialnya dapat dirumuskan sebagai:

EP=m g h

dengan
EP : Energi potensial (J)
m : massa benda (kg)
g : percepatan gravitasi : 10 m/s2
h : ketinggian/kedudukan benda dari acuan (m) h

Gambar 1. Buah kelapa


jatuh dari pohonnya
dengan ketinggian h
2) Energi kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena geraknya. Semakin besar
kecepatan benda bergerak maka semakin besar energi kinetiknya. Secara umum, energi
kinetik suatu benda yang memiliki massa m dan bergerak dengan kecepatan v dapat
dirumuskan oleh persamaan berikut.

1 2
Ek= m v
2
dengan
Ek : energi kinetic (J)
m : massa (kg)
v : kecepatan gerak benda (m/s)
F

∆x

Gambar 2. Benda bermassa m yang semual diam (vo = 0) kemudian bergerak dengan kecepatan sebesar vt

Hubungan energi kinetik dengan usaha


Benda bermassa m dikenai gaya luar F sehingga benda bergerak dipercepat beraturan.
Pada keadaan awal, benda bergerak dengan kelajuan v o. Dalam selang waktu t benda
berpindah sejauh ∆ x dari posisi awal menuju posisi akhir. Pada posisi akhir, benda bergerak
dengan kelajuan v t.
Usaha yang dilakukan oleh gaya F pada benda adalah W =F × ∆ x. Penambahan energi
kinetik berasal dari usaha tersebut. Secara matematis, persamaan penambahan energi kinetik
dapat dituliskan sebagai berikut.
∆ EK =W =F ×∆ x
EK 2−EK 1=m ×a × ∆ x ……………………… (1)
Kita ambil persamaan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), yaitu:
2 2
( v 2 ) =(v ¿¿ 1) +2 a × ∆ x ¿
2 2
v 2−v 1
∆ x= ……………………………………… (2)
2a
Substitusikan persamaan (1) ke persamaan (2)
ma 2 2
Ek 2−Ek 1= (v −v )
2a 2 1
W =Ek 2−Ek 1

1 2 1 2
W = m v 2− m v 1
2 2

Persamaan di atas dikenal sebagai teorema usaha-energi kinetik. Teorema ini menyatakan bahwa
usaha yang dilakukan oleh resultan gaya suatu benda sama dengan perubahan energi kinetik yang
dialami benda

3) Energi mekanik
Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena sifat geraknya dan
keududukannya. Energi mekanik nerupakan jumlah energi potensial dengan energi kinetik.
Secara matematis, energi mekanik dapat dituliskan sebagai berikut.

EM =EP+ EK
1 2
EM =mgh+ m v
2
dengan:
EP : energi potensial
EK : energi kinetic
EM : Energi mekanik

HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan tetapi hanya dapat berubah bentuk. Maka jika kita berbicara mengenai
energi mekanik, energi potensial dapat dirubah
menjadi energi kinetik. Jumlah antara energi
kinetik dengan energi potensial nilainya selalu
tetap.

Usaha yang dilakukan benda bermassa m dengan gaya berat benda W =m× g yang jatuh dari
kedudukan A pada kedudukan B sebesar selisih energi potensial tersebut. Usaha yang terjadi
pada benda tersebut adalah

W =EP A−EP B

Jika kelajuan pada kedudukan A adalah v A dan kelajuan pada kedudukan B adalah v B, maka
usaha yang dilakukan oleh gaya konstan untuk memindahkan benda sama dengan perubahan
energi kinetic sebagai berikut.

W =EK B−EK A
Jika hubungan usaha dengan energi potensial dan hubungan usaha dengan energi kinetik
disamadengakan, maka diperoleh rumusan sebagai berikut.

EP A −EPB=EK B−EK A EP A + E K A =E PB + EK B

1 2 1 2
mg h A + mv A =mg h B+ m v B
2 2
EM A=EM B
Keterangan:
m : massa benda (kg)
h A : kedudukan benda di titik A
h B: kedudukan benda di titik B
v A : kecepatan benda saat di titik A
v B : kedudukan benda saat di titik B
g : percepatan gravitasi
EP : energi potensial
EK : energi kinetic
EM : energi mekanik

Persamaan di atas merupakan persamaan dari kekekalan energi mekanik. Jika hanya ada
gaya berat yang bekerja pada benda tanpa ada gaya luar, maka energi mekanik bernilai konstan.
Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa jika pada suatu system hanya
bekerja gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif (tidak ada gaya luar dan gaya dalam
tak konservatif), energi mekanik system pada posisi apa saja selalu tetap (kekal). Artinya,
energi mekanik sistem pada posisi akhir sama dengan energi mekanik sistem pada posisi
awal.

Anda mungkin juga menyukai