Anda di halaman 1dari 6

BAB III

MATERI 1 ENERGI DAN PERUBAHANNYA

MAPEL : IPAS
PENGAMPU : NUR ABIDIN, S. Pd., M.Pd

Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab 3 ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menelaah konsep enrgi dan usaha
2. Mengaitkan hubungan energi dengan usaha
3. Menjelaskan pengolahan minyak bumi dan batu bara
4. Membandingkan sumber energi nuklir
5. Menjelaskan sistem sel surya pembangkit listrik tenaga mikro hidro, energi
angin dan bioenergi
6. Menelaah perubahan energi mekanik, energi kimia dan energi kalor

A. Energi dan Usaha


1. Konsep Energi
Energi adalah kemampuan melakukan kerja atau usaha. Berdasarkan hukum
kekekalan energi, energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan sehingga jumlahnya
tetap, tetapi bentuknya dapat berubah-ubah. Berikut macam-macam energi :
a. Energi Mekanik
Energi mekanik diperoleh dari penjumlahan energi potensial dengan
energi kinetik. Sebuah benda yang memiliki energi mekanik dapat dipastikan
menyimpan energi potensial potensial sebagai akibat kedudukannya dan
energi kinetik sebagai akibat geraknya.
EM = EP + EK

dengan:
EM = energi mekanik (J)
EP = energi potensial (J)
EK = energi kinetik (J)
Pada energi mekanik dikenal hukum kekekalan energi mekanik,
yang menyatakan bahwa “Pada suatu sistem yang terisolasi, gaya-gaya yang
bekerja hanyalah gaya-gaya dalam yang bersifat konservatif sehingga
jumlah energi potensial dan energi kinetik selalu konstan.” Hukum kekekalan
energi mekanik dinyatakan sebagai berikut.

EM = EP + EK = konstan

Persamaan tersebut diturunkan menjadi:

EM1 = EM2

EP1 + EK1 = EP2 + EK2

mgh1 + mv12 = mgh2 + mv22

1) Energi potensial adalah energi suatu benda akibat kedudukannya.


Suatu benda berada pada ketinggian h memiliki energi potensial
sebesar:

EP = mgh

dengan:
EP = energi potensial (J)
m = massa (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = ketinggian (m)

2) Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena


terjadinya perpindahan. Pada saat benda bergerak dengan kecepatan
v, maka benda tersebut memiliki energi kinetik sebesar:

EK = mv2
dengan:
EK = energi kinetik (J)
m = massa (kg)
v = kecepatan benda (m/s)

b. Energi Kalor/termal
Energi kalor adalah energi dari aktivitas yang dapat
menghasilkan panas ditandai dengan kenaikan suhu sebuah sistem. Secara
mikroskopis, energi kalor merupakan energi yang ditimbulkan karena
interaksi antar molekul, atom, atau elektron dari sebuah zat. Contohnya,
kompor listrik dapat mengeluarkan panas karena terjadi interaksi elektron
saat arus listrik mengalir serta lilin terbakar menjadi panas karena interaksi
molekul CH dengan O2 hingga menimbulkan panas.

c. Energi Listrik
Energi listrik merupakan energi yang dimiliki benda karena
pengaruh muatan listrik pada benda, baik muatan yang mengalir maupun
tidak.
1) Energi potensial listrik, yaitu energi yang dimiliki oleh benda
bermuatan listrik. Dalam hal ini, muatan listrik tersebut tidak
mengalir (statis). Besarnya energi potensial listrik dapat dinyatakan
sebagai berikut.
W = qV
dengan:
W = energi listrik (J)
q = muatan listrik (C)
V = potensial listrik (V)
2) Energi listrik dalam rangkaian, yaitu energi yang dimiliki oleh
muatan listrik yang mengalir. Berdasarkan energi listrik statis dan
hukum Ohm, persamaan energi listrik pada rangkaian dinyatakan
sebagai berikut.
W = l2 Rt
dengan:
W = energi listrik (J)
l = kuat arus listrik (A)
R = hambatan (Ω)
t = waktu (s)

d. Energi Kimia
Energi kimia merupakan energi yang tersimpan dalam bahan kimia
atau ditimbulkan akibat reaksi kimia. Contoh energi kimia, yaitu makanan,
bahan bakar, akumulator, dan baterai. Pada umumnya, aktivitas
pemanfaatan energi kimia ditandai dengan kenaikan atau penurunan suhu
sistem.
1) Reaksi endoterm, yaitu reaksi kimia yang ditandai dengan kenaikan
suhu sitem. Kalor dari lingkungan diserap oleh sistem saat bereaksi
sehingga suhu sistem mengalami kenaikan.
2) Reaksi eksoterm, yaitu reaksi kimia yang ditandai dengan penurunan
suhu sitem. Kalor dari sistem dibuang ke lingkungan saat bereaksi
sehingga suhu sistem mengalami penurunan.

e. Energi nuklir
Energi nuklir adalah bentuk energi yang dilepaskan akibat interaksi
inti atom yang dihasilkan dari reaksi peluruhan bahan radioaktif dengan
sifat tidak stabil. Bahan radioaktif dapat meluruh menjadi molekul yang
stabil dengan mengeluarkan sifat alfa, beta, dan gama serta mengeluarkan
energi yang cukup besar. Energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik ataupun untuk keperluan kedokteran,
konstruksi, dan bangunan.

2. Konsep Usaha
Energi sangat erat hubungannya dengan kerja (usaha). Perhatikan
gambar 3.1. mobil mendapatkan energi dari bahan bakar untuk melakukan
kerja, yaitu bergerak dan berpindah tempat. Pada saat mobil tidak
mendapatkan energi dari bahan bakar, dapat dipastikan mobil tersebut tidak
dapat melakukan kerja.
Mobil bergerak dari titik A menuju titik B sejauh s. Berdasarkan hal
tersebut, mobil melakukan usaha sebesar W dengan persamaan sebagai
berikut.

W = Fs

dengan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)

N
F sin 0
F

0
F cos 0
Licin
s

w
Oleh karena gaya merupakan besaran vektor, arah gaya menentukan
kerja yang dilakukannya. Perhatikan contoh gambar diatas. Berdasarkan
gambar tersebut, gaya F menarik benda dengan arah kemiringan 0 hingga
benda berpindah ke kanan sejauh s. Dapat dikatakan gaya tersebut
melakukan usaha sebagai berikut.

W = Fs cos 0
dengan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
s = perpindahan (m)
0 = sudut antara gaya dan perpindahan (0)

3. Hubungan Energi dan Usaha


Energi merupakan kemampuan melakukan usaha. Hubungan energi
terhadap usaha dinyatakan sebagai berikut.

a. Usaha sebagai perubahan energi potensial


Sistem energi yang melakukan yang melakukan kerja sehingga sistem
kerja tersebut memiliki perbedaaan kedudukan dan ketinggian. Dapat
dikatakan bahwa sistem tersebut melakukan usaha sebesar energi
potensialnya.
W= ∆EP

W= EP2 – EP1

b. Usaha sebagai perubahan energi kinetik


Sistem energi yang melakukan kerja sehingga sistem kerja tersebut
memiliki perubahan kecepatan, dapat dikatakan bahwa usaha sistem tesebut
merupakan perubahan energi kinetiknya.
W = ∆Ek

= EK2 – EK1

= mv22 – mv12

c. Usaha sebagai output kinerja mesin


Dalam bidang teknologi manufaktur, sebuah usaha diartikan sebagai
kinerja output mesin karena daya merupakan kecepatan sebuah mesin
meakukan kerja. Persamaan dari usaha dapat dituliskan sebagai berikut.

W = Poutt

Mesin mendapatkan energi yang berasal dari bahan bakar atau listrik.
Energi tersebut dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut.

E = Pint

Berdasarkan kedua persamaan tersebut, dapat dihitung efisiensi dari


sebuah mesin dengan rumus sebagai berikut.

Ƞ= x 100% atau Ƞ x 100%

dengan:
W = usaha (J)
Pin = daya masukan (W atau J/s)
Pout = daya keluaran (W atau J/s)
t = waktu penggunaan (s)
Ƞ = efisiensi mesin (%)
E = energi masukan (J)

Anda mungkin juga menyukai