Anda di halaman 1dari 4

TUJUAN HUKUM Menurut Prof.

Notohamidjojo
1. Tujuan Hukum menurut O. Notohamidjojo ada tiga, yaitu:
2. Mendatangkan tata dan damai dalam masyarakat
3. Mewujudkan keadilan
4. Menjaga agar manusia diperlakukan sebagai manusia
TUJUAN HUKUM “Mendatangkan tatanan (keteraturan) dan kedamaian dalam masyarakat”
1. Dapat disimpulkan bahwa maksud mendatangkan tatanan (keteraturan) membuat setiap
permasalahan dapat diselesaikan dengan adil melalui pengadilan dengan menjalankan
ketentuan hukum yang berlaku, dengan adanya keteraturan dapat mencegah masyarakat
untuk berperilaku secara sewenang-wenang terhadap masyarakat lainnya sesuai peraturan
yang sudah ditetapkan sehingga mendatangkan kedamaian dalam masyarakat.
2. Sehingga tujuan tertentu yang mengarah pada upaya memberikan perlindungan kepada
kepentingan individu ataupun masyarakat secara seimbang.
TUJUAN HUKUM “MEWUJUDKAN KEADILAN”
1. Keadilan merupakan salah satu tujuan utama dari hukum, disamping kemanfaatan dan
kepastian hukum
2. Namun kadangkala keadilan hanya menjadi bahan perdebatan di antara kaum intelektual
yang tiada akhir, yakni tentang apa itu keadilan, bagaimana wujud keadilan, dimana
keadilan itu
3. Hakekat keadilan adalah penilaian terhadap suatu perlakuan atau tindakan dengan
mengkajinya melalui suatu norma yang menurut pandangan subyektif melebihi norma-
norma lain.
Keadilan khusus dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Keadilan distributif (justitia distributiva) yaitu keadilan yang secara proporsional
diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum. Sebagai contoh, negara hanya
akan mengangkat seseorang menjadi hakim, apabila orang itu memiliki kecakapan untuk
menjadi hakim;
2. Keadilan komutatif adalah keadilan yang mempersamakan antara prestasi dan
kontraprestasi
3. Keadilan vindikatif adalah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman atau ganti
kerugiandalam tindak pidana. Seorang dianggap adil apabila ia dipidana badan atau
denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang
dilakukannya.
4. Keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang untuk bebas
menciptakan sesuatu sesuai dengan daya kreatifitasnya,
5. Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan pengayoman kepada setiap orang,
yaitu perlindungan yang diperlukan dalam masyarakat.
6. Dengan demikian, paham keadilan yang dianut oleh Indonesia adalah keadilan yang
didasarkan atas Pancasila yaitu keadilan sosial. Keadilan sosial adalah keadilan yang
mengutamakan kesejahteraan rakyat Indonesia.
7. mengarah pada keseimabangan antara Individu dan Masyarakat sehingga tidak berat
sebelah yang menjadikannya bisa mewujudkan keadilan.
TUJUAN HUKUM “MENJAGA AGAR MANUSIA DIPERLAKUKAN SEBAGAI
MANUSIA”
1. Memperlakukan manusia menurut hakikatnya dan tujuan hidupnya (di sinilah letak
memanusiakan manusia)
2. Manusia itu adalah sebagai subyek, obyek dan relasi bagi lingkungan
3. Kedudukan manusia sendiri sudah diakui dan dijamin secara internasional, dengan
pengukuhannya dalam UDHR 1945 (Universal Declarations of Human Rights) PBB, di
mana manusia memilliki dignity of man, yang berarti keluhuran.
4. Menjalankan ketentuan hukum yang berlaku, dengan adanya keteraturan dapat mencegah
masyarakat untuk berperilaku secara sewenang-wenang terhadap masyarakat lainnya
sesuai peraturan yang sudah ditetapkan
5. Upaya memberikan perlindungan kepada kepentingan individu ataupun masyarakat
secara seimbang
UPAYA KESEHATAN
Setiap manusia pada hakikatnya ingin terhindar dari gangguan apapun, salah satunya
adalah kondisi abnormalitas atau keadaan yang menyebabkan seseorang sakit. Hidup sehat
merupakan suatu jaminan untuk dapat bekerja dan memenuhi kebutuhan. Sehat merupakan suatu
keadaan yang sangat dibutuhkan semua orang, jika seseorang berada dalam situasi sakit, maka ia
akan mengalami kendala-kendala dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Upaya kesehatan guna mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat meliputi :

Upaya peningkatan kesehatan (promotif)


Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Contoh upaya promotif adalah
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Upaya pencegahan penyakit (preventif)
1. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi
klien dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain pencegahan penyakit adalah
upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan
melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang membahayakan.
2. Tujuan pencegahan penyakit adalah menghalangi perkembangan penyakit dan kesakitan
sebelum sempat berlanjut. Sehingga diharapkan upaya pencegahan penyakit ini mampu
menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dan menghasilkan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Dengan mengetahui perjalanan penyakit dari waktu ke waktu
serta perubahan yang terjadi di setiap masa/fase, penyakit itu dapat dihambat
perkembangannya sehingga tidak menjadi lebih berat, bahkan dapat disembuhkan.
Contoh : pemeriksaan kesehatan secara berkala (balita, bumil, remaja, usila,dll) melalui
posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah
Upaya penyembuhan penyakit (kuratif)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit, pengendalian penyakit, atau
pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.
Tujuan utama dari usaha pengobatan (kuratif) adalah pengobatan yang setepat-tepatnya dan
secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan
segera. Contoh : Dukungan penyembuhan, perawatan, seperti dukungan psikis pada penderita TB
Upaya pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
Proses rehabilitatif adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat, sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk
dirinya dan masyarakat sesuai dengan kemampuannya. Usaha rehabilitasi ini memerlukan
bantuan dan pengertian dari seluruh anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami
keadaan mereka (bekas penderita), sehingga memudahkan mereka (bekas penderita) dalam
proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat dengan kondisinya yang sekarang ini. Contoh :
Latihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti, patah tulang, kelainan bawaan

Anda mungkin juga menyukai