Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENGAMATAN

PROYEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL


“ KONSEP USAHA ”

Disusun oleh kelompok 6 : X TKJ 2

1.MUHAMMAD ZIZAN NUR APRIYONO (11)

2.SUCI ANUGERAH PRIYANTI ( 31 )

3.NOVI TRI WULANDARI ( 16 )

4.ZAHRA CAHYA ALAM ISLAMI ( 37 )

SMK NEGERI 8 JEMBER


Jl. Pelita no 27 Sidomekar - Semboro – Jember - Jawa Timur, Indonesia
Tlp: (0336)444112 email: smknegeri08jember@gmail.com
Juli 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengertian Usaha
Kalian tentu sudah tidak asing dengan kata usaha. Kata usaha sering digunakan dalam
berkomunikasi sehari-hari. Misalkan, rani berusaha mempercepat laju sepedanya agar tidak
terlambat sampai di sekolah, rama memperkuat tarikannya agar talinya putus. Saat
mendorong meja pun juga dikatakan usaha.
Sebenarnya apa itu usaha? Dalam fisika, usaha memiliki makna yang berbeda. Jika
seseorang memberikan gaya konstan  (F ) pada suatu benda sehingga menyebabkan benda
berpindah sejauh s,maka usaha (W) yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan :

Rumus Usaha
W = F.s
W= F cos α . s
Keterangan :
W = usaha yang dilakukan (joule/ J)
F = gaya yang bekerja (newton/N)
s = perpindahan (meter/m)
α = sudut yang terbentuk antara gaya dan perpindahan benda (derajat)

B. TUJUAN
1. menjelaskan konsep usaha dengan baik dan benar

2. menganalisis perhitungan matematis terkait konsep usaha dengan teliti

C. MANFAAT
Manfaat penelitian ini adalah:
1. menjelaskan konsep usaha dengan baik dan benar

2. menganalisis perhitungan matematis terkait konsep usaha dengan teliti

D. WAKTU DAN TEMPAT


Pengamatan ini dilaksanakan pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 28 September 2022
Tempat : R 18 SMKN 8 JEMBER
D. METODE
Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah
1. Deskripsi kerja anggota kelompok
Adapun pembagian kerja dari kelompok kami adalah sebagai berikut:
a. Nama anggota 1 : MUHAMMAD ZIZAN NUR APRIYONO
-Membuat laporan
-Melakukan pengamatan secara langsung
-Mencatat hasil laporan
-Melakukan pengukuran
-Mendokumentasikan pengamatan

b. Nama anggota 2 : SUCI ANUGRAH PRIYANTI


-Melakukan pengamatan secara langsung
-Mencatat hasil laporan
-Menyiapkan alat dan bahan
-Melakukan pengukuran

c. Nama anggota 3 : NOVI TRI WULANDARI


-Melakukan pengamatan secara langsung
-Mencatat hasil laporan
-Menyiapkan alat dan bahan
-Melakukan pengukuran

d. Nama anggota 4 : ZAHRA CAHYA ALAM ISLAMI


-Melakukan pengamatan secara langsung
-Mencatat hasil laporan
-Menyiapkan alat dan bahan
-Melakukan pengukuran

2. Menentukan alat dan bahan.


Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Alat : Bahan :
- Penggaris - Plastisin
- Handphone - Kelereng
- Meja siswa - Internet

3. Cara Kerja
1. Membagi tugas perorangan
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Melakukan pengamatan dengan bahan dan alat yang telah di siapkan
4. Mendokumentasikan saat melakukan pengamatan
5. Menuliskan hasil pengukuran yang telah di lakukan pada buku catatan
6. Menulis laporan pengamatan
BAB II
ISI

A. LANDASAN TEORI
Dalam fisika, usaha memiliki makna yang berbeda. Jika seseorang memberikan gaya
konstan  (F ) pada suatu benda sehingga menyebabkan benda berpindah sejauh s,maka usaha
(W) yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan :

Rumus Usaha
W = F.s
W= F cos α . s
Keterangan :
W = usaha yang dilakukan (joule/ J)
F = gaya yang bekerja (newton/N)
s = perpindahan (meter/m)
α = sudut yang terbentuk antara gaya dan perpindahan benda (derajat)

2 syarat khusus mengenai definisi usaha dalam fisika.


a. Pertama, gaya yang diberikan pada benda haruslah mengakibatkan benda itu
berpindah sejauh jarak tertentu. Itu artinya, ketika seseorang mendorong dinding
dengan tenaga maksimal,namun dinding tidak berpindah kemana-mana, maka di
kasus ini orang tersebut dikatakan tidak melakukan usaha karena perpindahnannya
nol.

b. kedua, yaitu gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah
perpindahan.
Pengertian Energi
Pada hakikatnya, energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, akan
tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain. Definisi dari
energi yaitu suatu ukuran kemampuan suatu benda untuk melakukan suatu usaha. Satuan
untuk mengukur energi adalah joule (J).

Dalam materi energi terdapat:


a. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam suatu benda akibat kedudukan atau
posisi benda tersebut. Energi potensial terbagi menjadi 2, yaitu energi potensial gravitasi dan
energi potensial elastis. Energi potensial disebut juga energi diam karena benda yang berada
dalam keadaan diam dapat memiliki energi potensial.
Persamaan energi potensial yaitu

Rumus Energi Potensial

EP = m.g.h

Keterangan:
EP = energy potensial (J)
m = massa benda (Kg)
g  = percepatan gravitasi (m/s2)
h  = ketinggian benda jatuh (m)

b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena benda tersebut bergerak.
Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Energi kinetik suatu benda
besarnya berbanding lurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
Contohnya, energi kinetik dimiliki oleh sepeda yang dikayuh, pesawat yang sedang
terbang, dan singa yang sedang berlari.

Rumus Energi Kinetik

EK = ½.m.v2
Keterangan:

EK = energy kinetic (J)


m = massa benda (Kg)
v = kecepatan benda (m/s)
c. Energi Mekanik
Energy mekanik merupakan jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki
oleh suatu benda, atau bisa disebut  dengan energi total. Besarnya energi mekanik suatu
benda selalu tetap. Sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya bisa berubah-ubah.

Rumus Energi Mekanik


 

EM = EP+EK

Perhatikan gambar diatas, ketika benda jatuh benda akan mengalami perubahan energi
kinetik dan energi potensial gravitasi.
Saat bola berada pada ketinggian h1, energy potensial gravitasinya adalah EP1 dan
energy kinetiknya EK1,saat benda mencapai ketinggian h2, maka energy potensialnya EP2 dan
energy kinetiknya EK2.

Dengan demikian, persamaan dapat dituliskan sebagai berikut

W = ∆EK = ∆EP
EK2 – EK1 = EP1  – EP2
EP1  + EK1  = EP2  + EK2
m.g.h1+ ½.m.v12  = m.g.h2 + ½.m.v22

Ini disebut Hukum Kekekalan Energi


B. HASIL PENGAMATAN

A. Tabel Pengamatan
Adapun tabel pengamatan sebagai berikut.
Tabel 1 :

Tabel 2 :
Tabel 3 :

B. Grafik
C. PEMBAHASAN
1.Pada Percobaan pertama (pengaruh massa benda):
a. Manakah cekungan yang paling dalam pada plastisin........
Jawab : Cekungan yang di lontarkan dengan kelereng besar yang bermassa 20 gram
b. Semakin besar massa benda, cekungan pada plastisin semakin ....
Jawab : Dalam
c. Semakin besar massa benda, energi potensialnya semakin ....
Jawab : Besar
d. Besarnya energi potensial .......dengan massa benda
Jawab : Berbanding lurus
e. Benda yang massanya besar akan menimbulkan bekas yang dalam dibandingkan
benda yang massanya kecil, hal ini menunjukkan bahwa ....
Jawab : Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya gravitasinya
f. Hitunglah berapa energi potensial yang diperoleh pada percobaan pertama dengan
massa yang berbeda?.....
Jawab : - Kelereng besar ( 20 gram )
Diket : m = 20 gr = 0,02 Kg
h = 60 cm = 0,6 m
g = 9,81 m/s
Dit : EP
Jawab : EP = m.h.g
= 0,01 x 0,06 x 9,81 = 0,06 J

- Kelereng kecil ( 10 gram )


Diket : m = 10 gr = 0,01 Kg
h = 30 cm = 0,03 m
g = 9,81 m/s
Dit : EP
Jawab : EP = m.g.h
= 0,01 x 9,81 x 0,3 = 0,03 J

2.Pada Percobaan kedua (pengaruh ketinggian):


a. Pada ketinggian berapa cekungan yang paling dalam pada plastisin?....
Jawab : 60 cm
c. Semakin tinggi ketinggian benda, cekungan pada plastisin semakin ....
Jawab : Dalam
c.Semakin tinggi ketinggian benda, energi potensialnya semakin ....
Jawab : Besar
d. Besarnya energi potensial ... dengan ketinggian benda
Jawab : 0,11 dengan ketinggian benda 0,6 m
e. Hitunglah berapa energi potensial yang diperoleh pada percobaan kedua dengan
Ketinggian yang berbeda ...
Jawab :

3. Pada Percobaan ketiga (pengaruh keepatan):


a. Ketika dua benda dengan massa yang sama dijatuhkan pada plastisin dengan
kecepatan yang berbeda maka.....
Jawab : Akan membentuk cekungan yang berbeda pula. Benda yang di lempar /
di jatuhkan dgn kekuatan yang lebih besar akan membentuk cekungan yang lebih
dalam. Sedangkan benda yang di jatuhkan dengan kekuatan yang lebih kecil akan
membentuk cekungan yang tidak terlalu dalam.
b. Benda yang dijatuhkan dengan kecepatan besar akan menimbulkan bekas yang
dalam dibandingkan benda yang dijatuhkan dengan kecepatan lemah, hal ini
menunjukkan bahwa ....
Jawab : Besarnya energi potensial suatu benda berbanding lurus dengan besarnya
percepatan gravitasi, besar massa, dan ketinggian benda. Semakin besar kecepatan
gravitasi, maka energi Potensialnya semakin besar. Sehingga terbentuklah
cekungan yang lebih dalam di banding dengan benda yang percepatan gravitasinya
kecil.
c. Hitunglah berapa energi kinetik yang diperoleh pada percobaan ketiga dengan
kecepaan yang berbeda?.....
Jawab : - Kelereng kecil ( kecepatan 10 m/s )
Diket : m = 10 gr = 0,01 Kg
g = 10 m/s
h = 30 cm = 0,3 m
Dit : EP
Jawab : EP = m.g.h
= 0,01 x 0,3 = 0,03 J
-Kelereng kecil ( kecepatan 30 m/s )
Diket : m = 10 gr = 0,01 Kg
g = 30 m/s
h = 30 cm = 0,3 m
Dit : EP
Jawab : EP = m.g.h
= 0,01 x 30 x 0,3 = 0,9 J

4. Berdasarkan praktikum yang sudah dilaksanakan, dapat diketahui bahwa :


a. Persamaan matematis energi potensial adalah ....
Jawab : EP = m.g.h
Dengan : EP : energi potensial ( S ) g : percepatan gravitasi ( m/s2 )
m : massa benda ( Kg ) h : ketinggian benda jatuh ( m )
b. Persamaan matematis energi kinetik adalah ....
Jawab : EK = ½..m.v2
Dengan : EK : energi kinetik ( J ) v : kecepatan benda ( m/s )
M : massa benda ( Kg )
c. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi energi potensial...
Jawab : Energi potensial suatu benda di pengaruhi oleh massa benda, percepatan
gravitasi bumi, dan ketinggian benda
d. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi energi kinetik....
Jawab : Energi kinetik suatu benda di pengaruhi oleh massa benda dan kecepatan
gerak benda. Semakin besar massa dan kecepatan gravitasi benda maka semakin
besar pula energi potensialnya.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pengamatan yang telah kami lakukan dapat kami tarik kesimpulan bahwa

B. SARAN
Untuk menjadikan pengamatan ini lebih baik lagi, dapaat kami berikan saran sebagai
berikut:.
1. Sebaiknya saat melakukan pengamatan di lakukan dengan lebih teliti lagi
2. Dalam menyusun laporan kedepannya lebih baik
3. Kerja sama dalam kelompok harus di persolit
DAFTAR PUSTAKA
https://ojs.fkip.ummetro.ac.id/index.php/fisika/article/view/238

Anda mungkin juga menyukai