Anda di halaman 1dari 6

Nama : Lidia Nia Kurniawan

NIM : 06111181722007

Pendidikan Fisika

Materi: Usaha dan Energi

1. Fakta
a) Ada saat kita mendorong mobil maka dapat dikatakan kita melakukan usaha terhadap
mobil. Tanpa kita pedulikan apakah mobil bergerak atau tidak, kita sudah melakukan
usaha. Adapun kerja atau energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha.
Dalam hal ini energi adalah tenaga yang kita keluarkan untuk mendorong mobil
tersebut.
b) Pada saat kita mendorong sebuah meja dengan gaya tertentu, ternyata meja bergerak.
Akan tetapi, ketika kita mendorong tembok dengan gaya yang sama, ternyata tembok
tetap diam. Dalam pengertian sehari-hari keduanya dianggap sebagai usaha,
tanpamemerhatikan benda tersebut bergerak atau diam.
c) Ketika memalu paku. Energi kinetik dimiliki oleh benda yang bergerak. Kepala palu
memiliki energi kinetik yang besar ketika dipukulkan ke paku. Begitu mengenai
sasaran, palu kehilangan seluruh energi geraknya, tetapi energi ini tidaklah hiang,
melainkan berpindah ke atom dan molekul paku, kayu, udara dan bahkan palu
sendiri. Energi kinetik/energi gerak ini berubah menjadi energi panas. Sehingga
disini berlaku hukum kekekalan energi.
d) Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian h dibawah pengaruh gravitasi. Pada
ketinggian tersebut, benda memiliki energi potensial Ep = m.g.h dan energi kinetik
Ek = 0
Energi mekanik di titik A adalah:
Ema = Epa + Eka
Ema = mgh + 0
Ema = mgh
Pada saat benda bergerak jatuh, tingginya berkurang dan kecepatannya bertambah.
Dengan demikin, energi potensialnya berkurang, tetapi energi kinetiknya bertambah.
Tepat sebelum benda menyentuh tanah, semua energi potensialnya diubah menjadi
energi kinetik. Dapat dikatakan energi potensial tersebut yaitu:
Epb = 0
1
Ekb = 2 m.vb2
Sehingga energi mekanik pada titik tersebut adalah:
Emb = Epb + Ekb
1
Emb = 0 + 2 m.vb2
1
= 2 m.vb2
e) Pegas yang mengalami getaran harmonis dalam ruang hampa (tidak ada gesekan
dengan udara) akan terus bergetar tanpa henti karena energi mekaniknya tidak hilang.
Hal ini berlaku jika benda dalam medan gaya gravitasi da tidak ada gaya lain yang
bekerja. Sehingga hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka energi
mekanik besarnya selalu tetap. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Kekekalan
Energi Mekanik, yang dirumuskan:
Ema = Emb
Epa + Eka = Epb + Ekb
1 1
mgha + mva2 = mghb + mvb2
2 2
f) Sebuah benda dengan massa m diangkat dari permukaan tanah sampai ketinggian h
dari tanah. Apabila percepatan gravitasi bumi g, maka gaya yang diperlukan untuk
mengangkat benda adalah
F = W = mg
Jadi, usaha yang diperlukan untuk mengangkat benda setinggi h adalah
W = F.h
W = mg.h
Dengan demikian, benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk
melakukan usaha sebesar:
W = mgh
g) Sebuah bus yang bermassa m mula-mula dalam keadaan diam, karena dipengaruhi
gaya konstan F, bus bergerak dipercepat beraturan dengan kecepatan v hingga
berpindah sejauh s. Hal ini menunjukkan bahwa mesin bus telah menyebabkan
perubahan energi kinetik pada bus tersebut. Benda bermassa m bergerak dengan
kecepatan v yang dikenai gaya F menyebabkan benda berpindah sejauh s. Usaha
yang dilakukan oleh gaya konstan adalah:
W = F.s

2. Konsep
a) Dalam fisika, usaha memiliki pengertian khusus untuk mendeskripsikan apa yang
dihasilkan oleh gaya ketika bekerja pada benda sehingga benda bergerak pada jarak
tertentu.
b) Energi didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan kerja atau usaha.
c) Hubungan usaha dan gaya yaitu berbanding lurus. Semakin besar gaya yang bekerja
maka akan semakin besar pula usaha yang harus dilakukan, begitu juga sebaliknya.
d) Hubungan usaha dan energi mekanik yaitu jika tidak ada gaya konservatif yang
bekerja pada benda maka energi mekanik benda sebelum dan sesudah benda tersebut
melakukan usaha besarnya konstan.
W = 0 , maka
Em1 = Em2
Em1 adalah energi mekanik benda sebelum benda melakukan usaha dan Em2 adalah
energi mekanik benda setelah benda melakukan usaha. Sedangkan jika ada gaya
konservatif yang bekerja pada benda maka energi mekanik benda sebelum
melakukan usaha berbeda dengan energi mekanik benda setelah melakukan usaha.
Gaya konservatif dapat berupa gaya gesek maupun gaya pegas.
W = ∆Em
F.s = Em1 - Em2
e) Hubungan usaha dan energi kinetik yaitu usaha yang dialami benda sama dengan
perubahan energi kinetik benda tersebut.
W = ∆Ek
Persamaan tersebut digunakan jika tidak ada gaya konservatif yang bekerja pada
benda. Jika ada gaya konservatif yang bekerja pada benda seperti gaya gesekan
antara kaki meja dan lantai, digunakan
F – fgesekan = Ek1 - Ek2
f) Hubungan usaha san energi potensial yaitu ketika sebuah bendaa jatuh dari
ketinggian tertentu maka usaha yang dilakukan benda dapat menyebabkan pada
perubahan energi potenial pada benda tersebut.
W = ∆p
Semakin mendekati permukaan bumi energi potensial benda semakin kecil,
begitupun sebaliknya semakin tinggi kedudukan benda dari permukaan bumi maka
energi potensial benda juga semakin besar.

3. Prinsip
a) Besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya yang searah atau segaris ditentukan oleh
besarnya sudut antara arah gaya dengan perpindahan benda.
b) Karena usaha adalah besaran skalar, maka usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya
bertitik tangkap sama merupakan jumlah dari usaha yang dilakukan masing-masing
gaya.
c) Usaha yang dilakukan oleh gaya berat merupakan selisih perubahan energi potensial
benda tersebut.
d) Usaha total yang dilakukan pada sebuah benda adalah sama dengan perubahan energi
kinetik pada benda tersebut.
e) Jika hanya gaya gravitasi yang bekerja pada benda, maka energi mekanik besarnya
selalu tetap.

4. Prosedur
a) Menentukan energi kinetik benda yang meluncur.
b) Alat dan bahan:
1) Mobil mainan
2) Papan luncur
3) Meteran
4) Stopwatch
5) Balok
6) Kayu penyangga
c) Cara kerja
1) Susunlah peralatan seperti pada gambar berikut ini.
2) Pada papan luncur, tandai garis start dan garis finis. Kemudian ukurlah jarak
kedua garis tersebut.
3) Tempatkan papan luncur pada balok penyangga pada posisi A.
4) Lepaskan mobil mainan dari garis start, kemudian catatlah waktu yang diperlukan
untuk mencapai garis finis.
5) Ulangi sebanyak 3kali, kemudian hitunglah waktu rata-ratanya.
6) Ulangilah langkah 3-5 untuk papan luncur pada balok penyangga pada posisi B
dan C.
7) Hitunglah besarnya energi mekanik (Em) = Ep + Ek, tanpa menghiraukan
kemiringan papan uncur, dan catatlah dengam mengikuti format tabel berikut ini.
Panjang lintasan (s) = ..... m, m = ..... kg

Posisi papan Ketinggian Waktu yang Kelajuan Energi Energi Energi


luncur h (m) diperlukan t (s) v (m/s) Kinetik Potensial Mekanik
t1 t2 t3 t Ek (J) Ep (J) Em (J)
A1
A2
B1
B2
C1
C3

Jawablah pertanyaan berikut ini!

A. Dimanakah posisi mobil mainan sehingga Ek = 0? Mengapa demikian?


Jawab:
B. Dimanakah posisi mobil mainan sehingga Ep = 0? Mengapa demikian?
Jawab:
C. Tulislah bunyi Hukum Kekekalan Energi Mekanik!
Jawab:

5. Teori
a) Gravitasi dari Issac Newton
Newton menyimpulkan bila setiap dua benda di alam semesta mengeluarkan gaya
tarik satu sama lain sesuai dengan massa dan ukuran mereka. Semakin besar benda,
makin besar gaya gravitasi yang dihasilkan.
b) Listrik dari Michael Faraday
Teorinya itu tertuang dalam hukum faraday yang berbunyi sebuah kumparan yang
berputar di antara magnet menimbulkan dooeongan elektron atau muatan negatif,
yang akhirnya menghasilkan listrik.
c) Gelombang elektromagnetik dari James Clerk Maxwell
Fisikawan ini menjelaskan bila elektromagnetik memiliki bentuk seperti gelombang
dan bergerak dengan kecepatan cahaya. Maxwell mampu menjelaskan bagaimana
listrik dan magnet bisa bersatu dan membentuk gelombang elektromegnetik.
d) Tenaga nuklir dari Albert Einstein
Tokoh yang berperan penting dalam lahirnya teori gaya nuklir adalah Albert Einstein
dengan rumus terkenalnya yaitu e = mc2. Pada dasarnya gaya nuklir terdiri dari lemah
dan kuat, dan gaya nuklir lemah adalah radiasi yang terdapat dizat-zat radioaktif
seperti Uranium atau Plutonium. Disisi lain, gaya nuklir kuat adalah gaya yang
menjaga neutron, bagian inti atom bermuatan netral serta proton atau bagian inti
atom bermuatan positif, tetap pada tempatnya sejak alam semesta.

6. Hukum
1) Hukum Archimedes
Kalau suatu benda dicelupkan ke dalam suatu zat cair, maka benda itu akan
mendapat tekanan ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang terdesak
oleh benda tersebut.
2) Hukum Avogadro
Jika dua macam gas atau lebih sama volumenya, maka gas-gas tersebut sama banyak
pula jumlah molekul-molekulnya masing-masing, asal temperatur dan tekanannya
sama pula.
3) Hukum Boyle
Jika suatu kwantitas dari suatu gas ideal (yakni kwantitas menurut beratnya)
mempunyai temperatur konstan, maka hasil kali volume dan tekanannya juga
merupakan bilangan konstan.
4) Hukum Newton
Hukum-hukum Newton
a. Bunyi Hukum Newton 1
Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang diam
akan tetap diam dan benda yang bergerak akan tetap bergerak dengan kecepatan
tetap
b. Bunyi Hukum Newton 2
Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja
padanya dan berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama
dengan arah gaya total yang bekerja padanya
c. Bunyi Hukum Newton 3
Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut
memberikan gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda
pertama
5) Hukum Ohm
Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah
sebanding-selaras dengan tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung
penghantar tadi.
6) Hukum Pascal
Jika suatu zat cair dikenakan tekanan, maka tekanan itu akan merambat ke segala
arah dengan tidak bertambah atau berkurang kekuatannya.
7) Hukum Snellius
a. Bunyi Hukum Snellius 1
Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar,dan
ketiganya saling berpotongan
b. Bunyi Hukum Snellius 2
Besar sudut datang sama dengan besar sudut pantul
8) Hukum Gay Lussac
Bunyi Hukum Gay Lussac :
Pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan suhunya
9) Hukum Hukum Galilei
Bunyi Hukum Galilei :
a. Tempo ayunan tidak bergantung dari besarnya amplitudo (jarak ayunan), asal
amplitudo tersebut tidak terlalu besar.
b. Tempo ayunan tidak bergantung dari beratnya bandulan ayunan.
c. Tempo ayunan adalah sebanding-selaras dengan akar dari panjangnya bandulan
ayunan.
d. Tempo ayunan adalah sebanding-sebalik dengan akar dari percepatan yang
disebabkan oleh gaya berat.
10) Hukum-Hukum Kirchhoff
a. Bunyi Hukum Kirchhoff 1
Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus total yang keluar dari titik percabangan tersebut
b. Bunyi Hukum Kirchhoff 2
Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol
11) Hukum Lenz
Bunyi Hukum Lenz:
Arus induksi elektromagnetik dan gaya akan selalu berusaha untuk saling
meniadakan (gaya aksi dan reaksi)
12) Hukum Stefan - Boltzmann
Bunyi Hukum Stefan-Boltzmann :
Jika suatu benda hitam memancarkan kalor, maka intensitas pemancaran kalor
tersebut sebanding-laras dengan pangkat empat dari temperatur absolut
13) Hukum Wiedemann-Franz
Bunyi Hukum Wiedemann-Franz :
Bagi segala macam logam murni adalah perbandingan antara daya-penghantar-kalor
spesifik dan daya penghantar-listrik spesifik suatu bilangan yang konstan, jika
temperaturnya sama

7. Postulat
a) Teori Relativitas Einstein
Dalam mengemukakan teori relativitas khusus ini Einstein mengemukakan dua
postulat, kedua postulat tersebut kemudian menjadi dasar teori relativitas khusus.
Kedua postulat itu adalah:
1) Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang
berbentuk sama dalam semua kerangka acuan inersia.
2) Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua
pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya
di ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s.

Anda mungkin juga menyukai