Anda di halaman 1dari 13

MODUL 8

MATA PELAJARAN : FISIKA


PENULIS : TIM MGMP FISIKA
KELAS/SEMESTER : X/I
POKOK BAHASAN / MATERI : USAHA DAN ENERGI
KOMPETENSI DASAR (KD) : 3.9 Menganalisis konsep energi, usaha (kerja),
hubungan usaha (kerja) dan perubahan energi,
hukum kekekalan energi, serta penerapannya
dalam peristiwa sehari-hari

DESKRIPSI MATERI

A. Usaha
Usaha merupakan sesuatu yang dilakukan oleh gaya pada sebuah benda, yang
menyebabkan benda bergerak. Semua benda dapat melakukan usaha jika
benda itu mempunyai energi. Dengan kata lain, timbulnya usaha karena adanya
proses perubahan energi.
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (gaya yang besarnya tetap)
didefinisikan sebagai hasil kali komponen gaya yang searah perpindahan
dengan besar perpindahan yang dihasilkan.

Gambar komponen gaya yang bekerja pada suatu benda dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

Usaha dirumuskan sebagai:

Keterangan:
W = usaha (Joule)
F = gaya (Newton)
Ds = perpindahan (meter)
a = adalah sudut apit antara gaya dan perpindahan (°)

Usaha yang dilakukan oleh beberapa gaya dapat digambarkan sebagai berikut :

Secara umum, Usaha total yang dilakukan oleh beberapa gaya dapat dinyatakan
:
atau

Gaya tidak melakukan usaha jika benda tidak berpindah. Hal ini sesuai dengan
persamaan atau rumus usaha bahwa usaha (W) = 0 jika perpindahan (s) = 0.
Demikian pula gaya yang tegak lurus perpindahan dikatakan tidak melakukan
usaha. Hal ini sesuai dengan persamaan di depan bahwa W= 0, jika a = 90° atau
cos a = cos 90° = 0. Usaha akan bernilai negatif bila gaya yang bekerja pada
benda berlawanan arah perpindahan benda tersebut

B. Energi
Energi dalam fisika didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha.
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya.
Secara kuantitatif energi kinetik (Ek) dirumuskan sebagai:

1
Ek= mv 2
2

Dengan demikian, besar, energi kinetik berbanding lurus dengan massa


benda (m) dan kuadrat kecepatannya (v2).
Hubungan antara usaha yang dilakukan pada suatu benda dan energi
kinetiknya dinyatakan dengan Teorema Usaha = Energi sebagai berikut.
“Usaha yang dilakukan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda,
sama dengan perubahan energi kinetik benda itu”.

Teorema tersebut dirumuskan sebagai berikut:


Gambar Skema Teorema Usaha dan Energi

2. Energi Potensial
Energi potensial gravitasi dirumuskan sebagai:

Jika titik acuan berbeda, energi potensial pada suatu titik juga berbeda, tetapi
perubahan energi potensial antara dua titik tetap sama. Secara umum, jika
benda yang ketinggian awalnya h1 di atas titik acuan dan ketinggian akhirnya
h2 di atas titik acuan, besar perubahan energi potensial adalah:

Gambar Skema Perubahan Energi Potensial

Energi potensial benda dapat bernilai negatif jika benda berada di bawah titik
acuan. Dalam hal ini ketinggian (h) bernilai negatif. Dengan demikian, berlaku:
Gambar Skema energi potensial yang bernilai negatif

Hubungan usaha dengan energi potensial dinyatakan dengan::

W =−Δ Ep=m. g .(h 1−h 2 )

CONTOH S OAL

1. Sebuah gaya F = 100 N bekerja pada sebuah balok yang beratnya 50 N. Jika
gaya F membentuk sudut 60 terhadap arah perpindahan dan balok berpindah
sejauh 2 m, maka usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut adalah ...

Pembahasan:
Diketahui:
F = 100 N
m = 50 N
 = 60
s = 2 m

Ditanya:
W=…?
Jawab:
W = F cos  s
= 100 . cos 60 . 2
= 100 J

2. Sebuah pesawat terbang penumpang yang besar memiliki massa 1 x 10 5 kg dan


mesinnya dapat mendorong pesawat dengan gaya 2 x 10 5 N. Pesawat itu harus
bergerak dari keadaan diam dan harus mencapai kelajuan 1 x 10 2 m/s agar
dapat lepas landas. Tentukan panjang landasan minimum yang diperlukan

Jawab :
C. HUKUM KEKEKALAN ENERGI MEKANIK
Energi mekanik adalah jumlah dari energi potensial dan energi kinetik. Energi
mekanik dirumuskan dengan:

Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa: energi mekanik yang


dimiliki oleh sebuah benda adalah kekal (Tetap). Pernyataan ini sesuai
dengan pernyataan hukum kekekalan energi secara umum, yaitu energi tidak
dapat diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari satu bentuk
energi menjadi bentuk energi lain.

Pada sistem mekanika akan terjadi suatu perubahan energi potensial menjadi
energi kinetik. Jumlah antara energi potensial dengan energi kinetik selalu
mempunyai besar yang tetap atau konstan.

Gambar 10. 1
Skema benda jatuh bebas

Ep + Ek didefinisikan sebagai energi mekanik total sistem, diberi lambang EM.


Jika hanya gaya berat yang bekerja pada benda (tanpa gaya luar), berlaku EM
konstan. Pernyataan tersebut dikenal sebagai Hukum Kekekalan Energi Mekanik,
yang berbunyi:
“pada sistem yang terisolasi (hanya bekerja gaya berat dan tidak ada gaya
luar yang bekerja) selalu berlaku energi mekanik total sistem konstan”.
Berkaitan dengan hukum kekekalan energi mekanik, untuk kasus benda jatuh
bebas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada kedudukan awal, kelajuan sama dengan nol, sehingga energi kinetik Ek=
0. Sedangkan energi potensial Ep mencapai nilai maksimum, sama dengan
energi mekaniknya.
2. Pada keadaan selanjutnya, energi potensial berkurang dan berubah menjadi
energi kinetik. Pada setengah perjalanannya, besar energi potensial sama
dengan besar energi kinetik.
3. Pada saat menyentuh tanah (bidang acuan), seluruh energi potensial berubah
menjadi energi kinetik sehingga energi potensial Ep = 0, sedangkan energi
kinetik Ek mencapai nilai maksimum; sama dengan energi mekaniknya.

D. DAYA
Daya adalah usaha yang dilakukan per satuan waktu.
Secara matematis, daya rata-rata yang dibutuhkan untuk melakukan kerja dalam
selang waktu tertentu didefinisikan sebagai

Keterangan:
p = daya (watt)
W = usaha yang dilakukan (joule)
t = selang waktu melakukan usaha (sekon)

Agar daya bersatuan watt, satuan usaha pun dapat dituliskan menjadi watt sekon
dan untuk satuan usaha yang lebih besar digunakan kilowattjam (kWh = kilowatt
hour).

1 kWh = (1.000 watt)(3.600 sekon)


= 3,6 x 106 wattsekon
= 3,6 x 106 joule.

LATIHAN SOAL
1. Seorang anak menarik benda bermassa 2 kg dengan menggunakan sepotong
tali seperti pada gambar. Usaha yang dilakukan anak tersebut untuk
memindahkan benda sejauh 5 m adalah ....

(A) 40 joule (D) 200 joule


(B) 80 joule (E) 400 joule
(C) 120 joule

2. Perhatikan gambar berikut:


F3= 25 N
F1= 15 N
F2 = 10 N

Jika benda berpindah sejauh 2,5 meter, besar usaha yang dikerjakan pada benda
adalah….
(A) 100 J
(B) 75 J
(C) 60 J
(D) 50 J
(E) Nol

3. Seorang pekerja mendorong sebuah gerobak tangan dengan gaya 50 N


mendatar sejauh 5 m. Jika gaya gesekan 43 N bekerja pada gerobak, maka
usaha total yang dikerjakan pada gerobak adalah ....
(A) 250 J (D) 35 J
(B) 215 J (E) 10 J
(C) 145 J

4. Pada gambar di bawah, benda yang beratnya 20 N meluncur sejauh 2 m. Apabila


gesekan antara benda dan bidang miring diabaikan, maka besar usaha yang
dilakukan oleh gaya adalah ....

(A) 10 joule (D) 40 joule


(B) 20 joule (E) 403 joule
(C) 203 joule

5. Sebuah balok bermassa 1,5 kg didorong ke atas oleh gaya konstan F = 15 N


pada bidang miring seperti gambar. Anggap percepatan gravitasi 10 m/s 2 dan
gesekan antara balok dan bidang miring nol. Usaha total yang dilakukan pada
balok adalah…

(A) 15 J (D) 45 J
(B) 30 J (E) 50 J
(C) 35 J

6. Grafik di bawah ini menunjukkan hubungan gaya yang diberikan pada suatu
benda terhadap jarak yang ditempuh benda sepanjang suatu permukaan
mendatar tanpa gesekan.

Usaha yang dilakukan untuk menggerakkan benda dari A ke B adalah ....


(A) 12 J (D) 4 J
(B) 8 J (E) 2 J
(C) 6 J

7. Sebuah mobil bermassa 1 000 kg sedang melaju pada kecepatan 12 ms -1.


Setelah pengereman dilakukan mobil menempuh jarak 15 m sebelum berhenti.
Gaya rata-rata yang dihasilkan oleh rem mobil adalah ....
(A) 7200 N (D) 2200 N
(B) 4800 N (E) 1300 N
(C) 3500 N
8. Sebuah benda bermassa 4 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan
percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetis setelah 2 detik
sebesar ....
(A) 6 joule (D) 48 joule
(B) 12 joule (E) 72 joule
(C) 24 joule

9. Perhatikan gambar di bawah!

Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 5 meter. Jika


percepatan gravitasi Bumi 10 ms-2, besarnya usaha yang dilakukan oleh gaya
berat adalah....
(A) 100 J (D) – 200 J
(B) – 100 J (E) 150 J
(C) 200 J

10. Sebuah bola besi bermassa 4 kg jatuh bebas dari puncak menara yang tingginya
200 m. Apabila gesekan dengan udara diabaikan dan g = 10 ms-2, maka usaha
yang dilakukan oleh gaya berat sehingga bola sampai pada ketinggian 40 m dari
tanah adalah ...
(A) 6,4 kJ (D) 1 kJ
(B) 3,2 kJ (E) 0,5 kJ
(C) 1,2 kJ

11. Sebuah tongkat yang panjangnya 40 cm dan tegak di atas permukan tanah
dijatuhi martil 10 kg dari ketinggian 50 cm di atas ujungnya, bila gaya tahan rata-
rata tanah 103 N, maka banyaknya tumbukan martil yang perlu dilakukan
terhadap tongkat agar menjadi rata dengan permukaan tanah adalah ...
(A) 4 kali (D) 8 kali
(B) 5 kali (E) 10 kali
(C) 6 kali

12. Sebuah balok massanya 1,5 kg terletak pada bidang horizontal diam. Koefisien
gesekan balok dengan bidang adalah 0,2. Peluru bermassa 10 gram
ditembakkan horizontal mengenai balok tersebut dan diam di dalam balok. Balok
bergeser sejauh 1 m. Jika g = 10 m/s 2 , kecepatan balok sesaat setelah ditembak
peluru adalah…
(A) 1 m/s (D) 4 m/s
(B) 2 m/s (E) 6 m/s
(C) 3 m/s

13. Perhatikan gambar di bawah! Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 20
m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m.s -2, kecepatan benda pada saat berada 15
m di atas tanah adalah ... m.s-1.

(A) 2 (D) 15
(B) 5 (E) 20
(C) 10

14. Perhatikan gambar benda A yang jatuh bebas dari titik P berikut ini!

Jika EpQ dan EkQ masing - masing adalah energi potensial dan energi kinetik di

titik Q (g = 10 m.s-2), maka


(A) 16 : 9 (D) 2 : 3
(B) 9 : 16 (E) 2 : 1
(C) 3 : 2

15. Sebuah bola yang mula-mula diam, dilepas dari titik A setinggi 3R melalui bidang
licin AB yang disambung dengan lintasan berbentuk lingkaran vertikal yang licin
dengan jari-jari R seperti pada gambar.
A

h = 3R C

Bila percepatan gravitasi adalah g, maka besar kecepatan bola di titik C sama
dengan …

(A) √ gR (D) 2 √ gR
(B) √ 2gR (E) √ 5gR
(C) √ 3gR

16. Dua buah benda A dan B bermassa masing-masing m jatuh bebas dari
ketinggian h meter dan 2h meter. Jika A menyentuh tanah dengan kecepatan v
m/s, maka benda B akan menyentuh tanah dengan energi kinetis sebesar ...
(A) 1,5 mv2 (D) 0,5 mv2
(B) mv2 (E) 0,25 mv2
(C) 0,75 mv2

17. Sebutir kelereng dilepaskan tanpa kecepatan awal di A terus meluncur jatuh di
tanah yang letaknya 4,0 m di bawah titik pusat bidang lengkung seperempat
lingkaran. Jika radius bidang lengkung 2 m dan g = 10 m/s 2, kecepatan benda
saat tiba di tanah adalah sebesar .... (mendekati).

(A) 6,2 m/s (D) 9,8 m/s


(B) 7,6 m/s (E) 11 m/s
(C) 8,9 m/s

18. Batu massanya 1 kg dilempar vertikal ke atas dari tanah dengan kecepatan 20
m/s. Ketika batu telah turun sejauh setengah dari tinggi maksimumnya, batu
tersebut memiliki energi kinetik sebesar .... (g = 10 m/s 2)
(A) 200 J (D) 80 J
(B) 160 J (E) 40 J
(C) 120 J
19. Sebuah bola bermassa 2 kg mula-mula terletak di atas tanah, kemudian ditarik
dengan gaya 25 N vertikal selama 2 sekon, kemudian gaya dibebaskan. Energi
kinetis batu saat jatuh di tanah sebesar ....

(A) 150 J (D) 25 J


(B) 125 J (E) 0
(C) 100 J

20. Sebuah balok bermassa 2 kg mula-mula diam dilepaskan dari puncak bidang
lengkung yang berbentuk seperempat lingkaran dengan jejari R. Kemudian balok
meluncur pada bidang datar dan berhenti di B yang berjarak 3 m dari titik awal
bidang datar A. Jika bidang lengkung tersebut licin sedangkan gaya gesek antara
balok dan bidang datar sebesar 8 N maka R adalah ....

(A) 0,2 m (D) 1,5 m


(B) 0,5 m (E) 1,6 m

Anda mungkin juga menyukai