Anda di halaman 1dari 3

Uji normalitas, yaitu:

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil


2. Menentukan rentangan (𝑅)
𝑅 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
3. Menentukan banyaknya kelas (𝐵𝐾)
𝐵𝐾 = 1 + 3,3 log 𝑛
4. Menentukan panjang kelas (𝑖)
5. Menentukan rata-rata atau mean (𝑥̅ )
6. Menentukan simpangan baku (𝑆)
7. Menentukan daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan:
a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5
dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditam
bah 0,5.
b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥̅
𝑧=
𝑠
c) Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal 0-Z dengan menggunakan angka-angka
untuk batas kelas.
d) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu
angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga,
dan begitu seterusnya.
e) Mencari frekuensi yang diharapkan (𝑓𝑒 ) dengan cara mengalikan luas tiap interval
dengan jumlah responden.
f) Mencari Chi kuadrat (𝛾ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 ) dengan rumus
𝑘
2 (𝑓𝑜 − 𝑓𝑒 )2
(𝛾ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 )= ∑
𝑓𝑒
𝑖=1
2 2
g) Membandingkan (𝛾ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) dengan (𝛾𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 )
Kaidah keputusan :
Jika (𝛾ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 ) ≥ (𝛾𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2 ) maka distribusi data tidak normal.
Jika (𝛾ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2 ) ≥ (𝛾𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 2 ) maka distribusi data normal.
Uji Homogenitas

1) Menghitung varians terbesar dan variabel terkecil


2) Mencari 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan rumus
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
3) Bandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Dengan rumus :
db pembilang = n - 1 (untuk varians terbesar)
db pembilang = n – 1 (untuk varians terkecil)
Taraf signifikan (∝) = 0,05

4) Kriteria pengujian
Jika : 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tidak homogen
Jika : 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 homogen

Uji t

Teknik statistik t-test merupakan teknik statistik parametris yang digunakan untuk menguji
komparasi data ratio atau interval. Terdapat dua rumus t-test yang dapat digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel independen. Rumus tersebut ditunjukkan pada
persamaan ( ) dan persamaan ( ) di bawah ini.

Separated Varians :

𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2
𝑡=
𝑠1 2 𝑠2 2

𝑛1 + 𝑛2

Polled Varians :

𝑥1 − ̅̅̅
̅̅̅ 𝑥2
𝑡=
(𝑛1 − 𝑛2 )𝑠1 2 + (𝑛2 − 1)𝑠2 2 1 1
√ (𝑛 + 𝑛 )
𝑛1 + 𝑛2 − 2 1 2

Berdasarkan dua persamaan di atas, maka diberikan petunjuk untuk memilih rumus t-test.

(a) Bila jumlah anggota sampel 𝑛1 = 𝑛2 dan varians homogens (𝜎1 2 = 𝜎2 2), maka dapat
digunakan rumus t-test, baik untuk Separated Varians maupun Polled Varians.
(b) Bila 𝑛1 ≠ 𝑛2 , varians homogens (𝜎1 2 = 𝜎2 2 ) dapat digunakan digunakan rumus Polled
Varians.
(c) Bila 𝑛1 = 𝑛2 , varians tidak homogens (𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2) maka dapat digunakan rumus t-test, baik
untuk Separated Varians maupun Polled Varians dengan 𝑑𝑘 = 𝑛1 − 1 atau 𝑑𝑘 = 𝑛2 − 1.
(d) Bila 𝑛1 ≠ 𝑛2 dan varians tidak homogens (𝜎1 2 ≠ 𝜎2 2 ). Untuk ini digunakan rumus
Separated Varians. Harga t sebagai pengganti harga t tabel dihitung dari selisih harga t tabel
dengan 𝑑𝑘 = 𝑛1 − 1 atau 𝑑𝑘 = 𝑛2 − 1, dibagi dua dan kemudian ditambah dengan harga t
yang terkecil.

Anda mungkin juga menyukai