MAKALAH

(UJI HIPOTESIS : DAERAH KRITIS TERBAIK DAN UJI

PALING KUASA SERAGAM)

Dosen Pengampu:
Sartika Arifin, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
KELOMPOK VIII
Mawardi (H0217501)
Mardia (H0217316)
Mujnawati (H0217309)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata

Kuliah Statistika Matematika

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019/2020
Uji Paling Kuasa

Misalkan X1, ......, Xn memiliki fungsi kepadatan peluang f(x1, ........., xn;θ),dan
kita pandang daerah kritis C. Notasi untuk fungsi kuasa yang berkaitan dengan C
adalah

𝜋𝑐 (𝜃) = 𝑃[(𝑋1 , … . , 𝑋𝑛 ) ∈ 𝐶|𝜃]

Definisi :

Suatu uji H0 : θ = θ0 vs H1 : θ = θ1 berdasarkan daerah kritis C*disebut uji

palingkuasa pada taraf nyata berukuran α jika:

1. πc* (θ0) = α, dan

2. πc* (θ1) ≥ πc (θ1)

Untuk daerah kritis lain C pada taraf nyata α ( πc (θ0) = α )

Daerah kritis C*disebut dengan daerah kritis paling kuasa pada taraf uji α.

Teorema berikut ini menunjukkan bagaimana mendapatkan uji paling kuasa dari
hipotesisi sederhana (H0).

Teorema (Lemma Neyman-Pearson)

Misalkan X1, ..........., Xn ⁓ f(x;θ). Diberikan

𝑓(𝑥1, … . . , 𝑥𝑛 ; 𝜃0 )
𝜆 (𝑥1 , … , 𝑥𝑛 ; 𝜃0 , 𝜃1 ) =
𝑓(𝑥1, … . . , 𝑥𝑛 ; 𝜃1)
dan misalkan 𝐶 ∗ = {(𝑥1 , . . . , 𝑥𝑛 )|𝜆 (𝑥1 , … , 𝑥𝑛 ; 𝜃0 , 𝜃1 ) ≤ 𝑘}

dimana k adalah konstanta, sehingga

𝑃[(𝑋1 , … , 𝑋𝑛 ) ∈ 𝐶 ∗ |𝜃0 ] = 𝛼

maka C*adalah daerah kritis paling kuasa berukuran α untuk menguji

𝐻0 ∶ 𝜃 = 𝜃0 𝑣𝑠 𝐻1 ∶ 𝜃 = 𝜃1

1
Contoh 1

Misalkan X1, ..........., Xn adalah sampel acak dari sebaran N(μ,σ2), dimana σ2
diketahui.

H0 : μ = μ0

H1 : μ = μ1 > μ0

1
1 − ∑𝑛 (𝑥𝑖− 𝜇)2
Karena 𝑓(𝑥|𝜇) = 𝜎√2𝜋 𝑒 2𝜎2 𝑖=1

Maka𝜆(𝜇) = 𝑓(𝑥1 |𝜇) … 𝑓(𝑥𝑛 |𝜇)

1 𝑛 − 12 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖− 𝜇)2
=( ) 𝑒 2𝜎
𝜎√2𝜋

1 𝑛 1
∑𝑛 (𝑥𝑖− 𝜇0 )2
−
(𝜎 ) 𝑒 2𝜎2 𝑖=1
√2𝜋
𝜆(𝑥; 𝜇0 , 𝜇1 ) = 𝑛 1
1 − ∑𝑛 (𝑥𝑖− 𝜇1 )2
(𝜎 2𝜋
) 𝑒 2𝜎2 𝑖=1
√

1
− 2 ∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖− 𝜇0 )
2
𝑒 2𝜎
= ∑
1 𝑛 2
− (𝑥𝑖− 𝜇1 )
𝑒 2𝜎2 𝑖=1
1 1
− ∑𝑛 (𝑥𝑖 −𝜇0 )2 −(− 2 ∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝜇0 )
2
=𝑒 2𝜎 2 𝑖=1 2𝜎

1 1
− ∑𝑛 (𝑥𝑖 −𝜇0 )2 +( 2 ∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝜇0 )
2
=𝑒 2𝜎 2 𝑖=1 2𝜎

1
− [∑𝑛 (𝑥 −𝜇0 )2 −∑𝑛 2
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝜇0 ) ]
=𝑒 2𝜎2 𝑖=1 𝑖

2 2
− 12[−2 ∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 −2𝑥𝑖𝜇0 +𝜇0 2 )−∑𝑛𝑖=1(𝑥𝑖 −2𝑥𝑖𝜇1 +𝜇12 )
= 𝑒 2𝜎
1
− [−2 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖𝜇0 +∑𝑛𝑖=1 𝜇0 2 +2 ∑𝑛𝑖=1 𝑥𝑖𝜇1 −∑𝑛𝑖=1 𝜇1 2 ]
=𝑒 2𝜎2

1 ̅ 𝜇 +𝑛𝜇 2 +2𝑛𝑥
̅ 𝜇 +𝑛𝜇 2 ]
− [−2𝑛𝑥 0 0 1 1
=𝑒 2𝜎2

2
 𝑛
− [−2𝑥̅ 𝜇0+𝜇02 +2𝑥̅ 𝜇1 −𝜇1 2 ]
=𝑒 2𝜎2

𝑛
− [−2𝑥̅ 𝜇0+2𝑥̅ 𝜇1+𝜇02 −𝜇1] 2
=𝑒 2𝜎2

𝑛
− [(𝜇0 −𝜇1 )(𝜇0 −𝜇1)−2𝑥̅ (𝜇0 −𝜇1 )]
=𝑒 2𝜎2

𝑛
− (𝜇 −𝜇1 )[(𝜇0 −𝜇1 )−2𝑥
̅]
=𝑒 2𝜎2 0

𝑛
− (𝜇 −𝜇1 )[−2𝑥
̅ +(𝜇 −𝜇 )]
=𝑒 2𝜎2 0 0 1

𝑛
− (𝜇 −𝜇1 )(1)[(2𝑥
̅ −𝜇 −𝜇 )
=𝑒 2𝜎2 0 0 1

𝑛
− (𝜇 −𝜇0 )(2𝑥
̅ −𝜇 −𝜇 )
=𝑒 2𝜎2 1 0 1

𝜆(𝑥; 𝜇0 , 𝜇1 ) ≤ 𝑘
𝑛
− (𝜇 −𝜇0 )(2𝑥
̅ −𝜇 −𝜇 )
=𝑒 2𝜎2 1 0 1
≤𝑘
𝑛
=− (𝜇 − 𝜇0 )(2𝑥̅ − 𝜇0 − 𝜇1 ) ≤ ln 𝑘
2𝜎 2 1
2 ln 𝑘 𝜎 2
2𝑥̅ − 𝜇0 − 𝜇1 ≥
𝑛 (𝜇0 − 𝜇1 )

𝜇0 − 𝜇1 2𝜎 2 ln 𝑘
2𝑥̅ ≥ −
2 𝑛(𝜇1 − 𝜇0 )

𝜇1 2 − 𝜇0 2 𝜎 2 ln 𝑘
𝑥̅ ≥ −
⏟ 2 𝑛(𝜇1 − 𝜇0 )
𝑘∗

𝐶 ∗ = {𝑥|𝑥̅ ≥ 𝑘 ∗ }

𝑥̅ − 𝜇
𝜎 ~𝑁(0,1)
⁄ 𝑛
√

𝜋𝐶 ∗ (𝜇0 ) = 𝛼 ⇒ 𝑃(𝑥̅ ≥ 𝑘 ∗ |𝜇0 ) = 𝛼

3
 𝑘∗ − 𝜇
𝑃 𝑍≥ 𝜎 =𝛼
⁄
⏟ √𝑛
( 𝑍𝛼 )

𝜎 𝑘 ∗ − 𝜇0
𝑘 ∗ = 𝜇0 + 𝑧𝛼 → 𝑧𝛼 = 𝜎
√𝑛 ⁄ 𝑛
√
𝜎
→ 𝑧𝛼 . = 𝑘 ∗ − 𝜇0
√𝑛
𝜎
→ 𝑘 ∗ = 𝜇0 + 𝑧𝛼
√𝑛

Sehingga
𝜎
𝐶 ∗ = {𝑥|𝑥̅ ≥ 𝜇0 + 𝑍𝛼 }
√𝑛
yang tidak tergantung pada µ1. Oleh karena itu C* adalah daerah kritis paling
kuasa.

Uji Paling Kuasa Seragam (UPKS)

Dalam beberapa kasus pengujian yang sama terdapat uji kuasa terhadap nilai-
nilai alternative yang berbeda. Jika dalam uji tersebut terdapat uji kuasa untuk
menolak setiap nilai yang mungkin dalam hipotesis alternative, maka uji tersebut
dinamakan uji paling kuasa seragam.

Definisi:

Diberikan X1, ..........., Xn mempunyai pdf bersama𝑓(𝑋1 , … . , 𝑋𝑛 ; 𝜃)dimana𝜃 ∈ Ω

𝐻0 ∶ 𝜃 ∈ Ω0

𝐻1 ∶ 𝜃 ∈ Ω − Ω0

Suatuuji dengan daerah kritis C* berukuran  disebut Uji Paling Kuasa Seragam
(UPKS), jika :

max 𝜋𝐶 ∗ (𝜃) = 𝛼
𝜃∈Ω0

dan

4
 𝜋𝐶 ∗ (𝜃) ≥ 𝜋𝐶 (𝜃)

Untuk semua𝜃 ∈ Ω − Ω0dan semua daerah kritis C dengan tingkat kepercayaan𝛼.

Hal itu menunjukkanC* didefinisikan Uji Paling Kuasa Seragam (UPKS) untuk
tingkat kepercayaan 𝛼 jika mempunyai nilai 𝛼, dan jika untuk semua nilai
parameter, mempunyai nilai maksimum kuasa relative untuk semua daerah kritis
dari tingkat kepercayaan 𝛼

Contoh

 
Misalkan X1, ..........., Xn adalah sampel acak dari sebaran N  ,  2 , dimana  2
diketahui.

H0 : μ = μ0

H1 : μ = μ1 > μ0

Telah ditunjukkan pada contoh sebelumnya bahwa daerah kritis

𝜎
𝐶 ∗ = {𝑥|𝑥̅ ≥ 𝜇0 + 𝑍𝛼 }
√𝑛

tidak tergantung pada 𝜇1 . Maka uji hipotesis di atas disebut uji paling kuasa
seragam.

Teorema:

AndaikanX1, ..........., Xn mempunyai pdf bersama berbentuk

𝑓(𝑥; 𝜃) = 𝐶(𝜃)𝑒 [𝑄(𝜃)𝑇(𝑥)] ℎ(𝑥)

dimana 𝑄(𝜃)adalah fungsi naik dari 𝜃.

Ada 2 kemungkinan menolak H0 , yakni:

1. Suatu uji paling kuasa seragam berukuran  untuk menguji𝐻0 ∶ 𝜃 ≤

𝜃0 vs𝐻1 ∶ 𝜃 > 𝜃0 , menolak H 0 bila𝑇(𝑥) ≥ 𝑘,dimana𝑃[𝑇(𝑥) ≥ 𝑘|𝜃0 ] = 𝛼.

2. Suatu uji paling kuasa seragam berukuran  untukmenguji𝐻0 ∶ 𝜃 ≥

𝜃0 vs𝐻1 ∶ 𝜃 < 𝜃0 , menolak H 0 bila𝑇(𝑥) ≤ 𝑘, dimana𝑃[𝑇(𝑥) ≤ 𝑘|𝜃0 ] = 𝛼.

5
Aplikasi dari teorema ini bila sampel acak berasal dari sebaran yang termasuk
keluarga kelas eksponen, yaitu

𝑓(𝑥; 𝜃) = 𝐶(𝜃)𝑒 [𝑄(𝜃)𝑇(𝑥)] ℎ(𝑥)

Dengan(𝑥) = ∑ 𝑢(𝑥𝑖) dan 𝑄(𝜃) adalah fungsi yang menaik.

P-Value

P-Value (nilai-P) adalah nilai  terkecil dimana H 0 dapat ditolak berdasarkan nilai
statistik uji yang dihitung dari nilai-nilai pengamatan.

𝐻0 ditolak jika, P – value < 𝛼 (nilai signifikansi)

atau

𝐻0 ditolak jika, 𝑍 > 𝑍𝛼

Contoh 1

 
Misalkan X1, ..........., Xn adalah sampel acak dari sebaran N  ,  2 , dimana  2
diketahui.

Statistik uji:

𝑥̅ − 𝜇0
𝑍= 𝜎
⁄ 𝑛
√
Daerah kritis:

𝑍 > 𝑍𝛼

Andaikan diperoleh nilai statistik uji berdasarkan nilai-nilai pengamatan𝑍ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

2.00. Maka nilai – P (P – value) dapat dihitung sebagai berikut:

1 − 𝑃 − 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = 𝑃(𝑍 ≥ 𝑍ℎ𝑖𝑡 )

= 1 − 𝑃(𝑍 ≥ 2.00) (Lihat tabel L.3)

= 1 − 0,9972

= 0.0228

6
7