Pengujian anova dua arah yaitu pengujian anova yang didasarkan pada pengamatan dua
kriteria. Setiap kriteria dalam pengujian anova mempunyal level. Tujuan dan pengujian anova
dua arah ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji
terhadap hasil yang diinginkan. Misal, seorang guru menguji apakah ada pengaruh antara jenis
media belajar yang digunakan pada tingkat penguasaan siswa terhadap materi.
Dengan menggunakan teknik anova dua arah ini kita dapat membandingkan beberapa
rata-rata yang berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variable perlakuan.
Bagaimanapun, keuntungan teknik analisis varian ini adalah memungkinkan untuk memperluas
analisis pada situasi dimana hal-hal yang sedang diukur dipengaruhi oleh dua atau lebih variable.
Anova dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak hanya karena
satu faktor (perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber keragaman respon juga harus
diperhatikan. Faktor lain ini bisa berupa perlakuan lain yang sudah terkondisikan. Pertimbangan
memasukkan faktor kedua sebagai sumber keragaman ini perlu bila faktor itu dikelompokkan,
sehingga keragaman antar kelompok sangat besar,, tetapi kecil dalam kelompoknya sendiri.
(𝐽𝐾𝑇) = ∑∑ 𝑥𝑖𝑗2 𝑇2
− 𝑘𝑏
𝑖=1 𝑗= 1
Jumlah Kuadrat Baris
𝑏 2
(𝐽𝐾𝐵) = ∑𝑖= 1 𝑖
− 𝑇2
𝑇 𝑘
𝑘𝑏
∑𝑏𝑗=1 𝑇 2 𝑇2
(𝐽𝐾𝐾) = 𝑗 −
𝑘 𝑘𝑏
Jumlah Kuadrat Error
(𝐽𝐾𝐸) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾
Keterangan :
Langkah – langkah analisis anova dua arah tanpa interaksi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis
a) 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = ⋯ = 𝛼𝑛 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑖 ≠ 0
b) 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽𝑛 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑖 ≠ 0
2) Menentukan Taraf Nyata dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Taraf nyata yang digunakan adalah 𝛼 = 5% atau 𝛼 = 1%.
a) Untuk Baris : 𝑉1 = 𝑏 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
b) Untuk Kolom : 𝑉1 = 𝑘 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹𝛼(𝑉1 ; 𝑉2 )
3) Menghitung 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
4) Membuat Kesimpulan
Membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dimana :
a) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
b) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ:
Berikut ini adalah hasil perhektar dari 4 jenis jagung dengan penggunaan pupuk yang
berbeda.
𝑉1 𝑉2 𝑉3 𝑉4 𝑇
𝑃1 4 6 7 8 25
𝑃2 9 8 10 7 34
𝑃3 6 7 6 5 24
19 21 23 20 83
Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata hasil perhektar sama untuk :
a. Jenis pupuk (pada baris),
b. Jenis tanaman (pada kolom).
Jawab:
1. Hipotesis
a. 𝐻0 : 𝑎1 = 𝑎2 = 𝑎3
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑖 ≠ 0
b. 𝐻1 ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0
𝐻1 : 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑗 ≠ 0
2. Taraf nyata (𝛼) = 5% = 0,05(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑓𝑡𝑎𝑏) :
a. Untuk baris
𝑉1 = 𝑏 − 1 = 3 − 1 = 2
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(3 − 1) = 6
𝑓𝑎(𝑉1;𝑉2 ) = 𝑓0,05(2;6) = 5,14
b. Untuk kolom
𝑉1 = 𝑘 − 1 = 4 − 1 = 3
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(3 − 1) = 6
𝑓𝑎(𝑉1;𝑉2 ) = 𝑓0,05(3;6) = 4,76
3. Perhitungan
= 605 − 574,08
= 30,92
(𝐽𝐾𝐵
𝑏
)=
∑ 𝑖=1 𝑇 2 𝑇
2
𝑖
−
𝑘 𝑘𝑏
2 2 2 2
25 +34 +24 83
= 4 − 4(3)
2357 6889
= 4 − 12
= 589,25 − 574,08
= 15,17
𝑏 2
(𝐽𝐾𝐾) = ∑ 𝑗=1 𝑇𝑗 − 2
𝑘 𝑇
𝑘𝑏
2 2 2 2 2
19 +21 +23 +20 83
= 3 − 4(3)
1731
=
6889 −
3 12
= 577 − 574,08
= 2,92
(𝐽𝐾𝐸) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾
= 30,92 − 15,17 − 2,92 = 12,83
𝐽𝐾𝐵 15,17 15,17
𝑆 2= = = = 7,585 = 7,59
1 𝑑𝑏 3− 1 2
𝑆1 2 7,59
𝑓 = = = 3,55
1 𝑆3 2,14
2
2
𝑆2 0,97
𝑓 = = = 0,45
2 𝑆3 2,14
2
4. Kesimpulan
a. Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,55 < 𝑓0,05(2;6) = 5,14. Maka 𝐻0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
perhektar sama untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut.
b. Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,45 < 𝑓0,05(3;6) = 4,76. Maka 𝐻0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
perhektar sama untuk penggunaan ke-4 varietas tanaman tersebut.
∑𝑏
𝑖=1 𝑇
2
𝑇2
JKB = 𝑖
−
𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛
Jumlah Kuadrat kolom
∑ 𝑏 𝑇𝑗 2
JKK = 𝑗=1 − 𝑇2
𝑏𝑛
𝑏𝑘𝑛
Jumlah kuadrat bagi interaksi Baris Kolom
2
∑𝑏 𝑇𝑖𝑗
∑𝑘 ∑𝑏 𝑇2 ∑𝑘 𝑇
2𝑗 𝑇2
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑖 𝑗=1
JK(BK) = 𝑛 − 𝑘𝑛 − 𝑏𝑛 + 𝑏𝑘𝑛
Jumlah Kuadrat Eror
𝑱𝑲𝑬 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾 − 𝐽𝐾(𝐵𝐾)
Keterangan :
𝑏 : banyak baris 𝑇𝑖 ∶ Total baris ke-i
𝑘 ∶ banyak kolom 𝑇𝑗 ∶ Total kolom ke-j
𝑛 ∶ banyak ulangan 𝑇𝑖𝑗 ∶ Total sel di baris ke-i dan
𝑥𝑖𝑗𝑘 ∶ data pada baris ke-i, kolom kolom ke-j
ke-j, dan ulangan ke-k 𝑇 ∶ Total seluruh pengamatan
Langkah – langkah analisis anova dua arah dengan interaksi adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis
a) 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = ⋯ = 𝛼𝑟 = 0
𝐻1 ∶ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝛼𝑖 ≠ 0
b) 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽𝑐 = 0
𝐻1 ∶ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝛽𝑗 ≠ 0
c) 𝐻0 : ( )11 ( )12 ... ( )rc 0
𝐻1 : 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 (𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0
64 72 74
t1 66 81 51 607
70 64 65
65 57 47
t2 63 43 58 510
58 52 67
59 66 58
t3 68 71 39 527
65 59 42
58 57 53
t4 41 61 59 466
46 53 38
1. Menentukan Hipotesis
𝑎. 𝐻0 ∶ 𝖺1 = 𝖺2= 𝖺3= 𝖺4= 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛼1 ≠ 0
𝑏. 𝐻0 ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑗 ≠ 0
𝑐. 𝐻0 ∶ (𝖺 𝛽)11 = (𝖺 𝛽)12 = (𝖺 𝛽)13 = ⋯ = (𝖺 𝛽)43 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 (𝖺 𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0
3. Perhitungan
𝒃 𝒌 𝒏 𝟐
𝑱𝑲𝑻 = ∑ ∑ ∑ 𝒙𝒊𝒋𝒌 𝟐 − 𝑻
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 𝒌=𝟏 𝒃𝒌𝒏
𝟐𝟏𝟏𝟎𝟐
𝟐 𝟐 𝟐
= 𝟔𝟒 + 𝟔𝟔 + ⋯ + 𝟑𝟖 −
𝟑𝟔
= 𝟑𝟕𝟕𝟗
𝐽𝐾𝐵 = ∑𝑏 2 6072+ 5102+5272+4662 21102
𝑖=1 𝑇𝑖 − 𝑇 = − = 1157
2
𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛 9 36
∑𝑏𝑗=1 𝑇𝑗2 − 𝑇
723 + 736 + 6512
2 2
21102
𝐽𝐾𝐾 = = − = 350
2
𝑏𝑛 𝑏𝑘𝑛 12 36
2
∑𝑏𝑖=1 ∑𝑘𝑗=1 𝑇𝑖𝑗 ∑𝑏𝑖=1 𝑇 2 ∑𝑘𝑗=1 𝑇 2 2
𝐽𝐾(𝐵𝐾) = − 𝑖 − 𝑗 + 𝑇
𝑛 𝑘𝑛 𝑏𝑛 𝑏𝑘𝑛
2
200 +⋯+ 2 2 2 2
=
150
2
−
607 + …+466
−
723 + …
2 +
2110
3 9 +651 36
12
= 771
𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾 − 𝐽𝐾(𝐵𝐾) = 3779 − 1157 − 350 − 771 = 1501
𝐽𝐾𝐵 1157
𝑆 2= = = 385,67
1
𝑑𝑏 4−1
2 𝐽𝐾𝐾 350
𝑆 = = = 175
2 𝑑𝑘 3−1
2 385,67
𝑆
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) = 1
= 6,17 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(1) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 (𝑎) 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
62,54
𝑆 42 175
2
𝑆
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) = =2 = 2,8 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(2) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 (𝑏) 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
62,54
2
𝑆4
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(3) = 128,5 = 2,05 < 𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑐) 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑆3 2 𝐻
4 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(3) 0
2 62,54
𝑆
4. Kesimpulan
Tingkat aktivitas ekstrakulikuler berpengaruh terhadap prestasi belajar, tingkat
ekonomi tidak berpengaruh pada prestasi siswa. Dan adanya interaksi antara tingkat
ekonomi dengan kegiatan ekstrakulikuler.