Anda di halaman 1dari 11

Analisis Varian Dua Arah (Two Way Analysis of Variance)

Pengujian anova dua arah yaitu pengujian anova yang didasarkan pada pengamatan dua
kriteria. Setiap kriteria dalam pengujian anova mempunyal level. Tujuan dan pengujian anova
dua arah ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji
terhadap hasil yang diinginkan. Misal, seorang guru menguji apakah ada pengaruh antara jenis
media belajar yang digunakan pada tingkat penguasaan siswa terhadap materi.

Dengan menggunakan teknik anova dua arah ini kita dapat membandingkan beberapa
rata-rata yang berasal dari beberapa kategori atau kelompok untuk satu variable perlakuan.
Bagaimanapun, keuntungan teknik analisis varian ini adalah memungkinkan untuk memperluas
analisis pada situasi dimana hal-hal yang sedang diukur dipengaruhi oleh dua atau lebih variable.

Anova dua arah ini digunakan bila sumber keragaman yang terjadi tidak hanya karena
satu faktor (perlakuan). Faktor lain yang mungkin menjadi sumber keragaman respon juga harus
diperhatikan. Faktor lain ini bisa berupa perlakuan lain yang sudah terkondisikan. Pertimbangan
memasukkan faktor kedua sebagai sumber keragaman ini perlu bila faktor itu dikelompokkan,
sehingga keragaman antar kelompok sangat besar,, tetapi kecil dalam kelompoknya sendiri.

Pengujian anova dua arah mempunyai beberapa asumsi diantaranya:


1. Populasi yang diuji berdistribusi normal,
2. Varians atau ragam dan populasi yang diuji sama,
3. Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain.

 Jenis Anova Dua Arah


1. Anova Dua Arah tanpa Interaksi
Anova dua arah tanpa interaksi yaitu pengujian hipotesis beda tiga rata-rata atau lebih
dengan dua faktor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua faktor tersebut
ditiadakan. Tujuan dari pengujian anova dua arah adalah untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.
Tabel Anova Dua Arah tanpa Interaksi

Sumber Varians Jumlah Derajat bebas Rata-rata 𝑓0


kuadrat kuadrat

Rata-Rata Baris 𝐽𝐾𝐵 𝑏−1 𝐽𝐾𝐵 𝑆12


𝑆1 2 = 𝑑𝑏 𝑓1 =
𝑆3 2

Rata-Rata 𝐽𝐾𝐾 𝑘−1 𝐽𝐾𝐾


𝑆2 2 = 𝑑𝑏
Kolom

Error 𝐽𝐾𝐸 (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) 𝐽𝐾𝐸 𝑆22


𝑆3 2 = 𝑑𝑏 𝑓2 =
𝑆3 2
Total 𝐽𝐾𝑇 𝑘𝑏 − 1

Baris : 𝑉1 = 𝑏 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)


Kolom : 𝑉1 = 𝑘 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)

Jumlah Kuadrat Total


𝑏 𝑘

(𝐽𝐾𝑇) = ∑∑ 𝑥𝑖𝑗2 𝑇2
− 𝑘𝑏
𝑖=1 𝑗= 1
Jumlah Kuadrat Baris

𝑏 2
(𝐽𝐾𝐵) = ∑𝑖= 1 𝑖
− 𝑇2
𝑇 𝑘
𝑘𝑏

Jumlah Kuadrat Kolom

∑𝑏𝑗=1 𝑇 2 𝑇2
(𝐽𝐾𝐾) = 𝑗 −
𝑘 𝑘𝑏
Jumlah Kuadrat Error
(𝐽𝐾𝐸) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾

Keterangan :

𝑘 : banyaknya kolom 𝑇𝑖 : Total jumlah baris ke- i


𝑏 : banyaknya baris 𝑇𝑗 : Total jumlah kolom ke- j
𝑥𝑖𝑗 : data pada baris ke-i, kolom ke-j 𝑇 : Total jumlah seluruh pengamatan

 Langkah – langkah analisis anova dua arah tanpa interaksi adalah sebagai berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis
a) 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = ⋯ = 𝛼𝑛 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑖 ≠ 0
b) 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽𝑛 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑖 ≠ 0
2) Menentukan Taraf Nyata dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Taraf nyata yang digunakan adalah 𝛼 = 5% atau 𝛼 = 1%.
a) Untuk Baris : 𝑉1 = 𝑏 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
b) Untuk Kolom : 𝑉1 = 𝑘 − 1 dan 𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1)
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹𝛼(𝑉1 ; 𝑉2 )
3) Menghitung 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
4) Membuat Kesimpulan
Membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dimana :
a) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
b) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐶𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ:

Berikut ini adalah hasil perhektar dari 4 jenis jagung dengan penggunaan pupuk yang
berbeda.

𝑉1 𝑉2 𝑉3 𝑉4 𝑇

𝑃1 4 6 7 8 25

𝑃2 9 8 10 7 34

𝑃3 6 7 6 5 24

19 21 23 20 83

Dengan taraf nyata 5%, ujilah apakah rata-rata hasil perhektar sama untuk :
a. Jenis pupuk (pada baris),
b. Jenis tanaman (pada kolom).

Jawab:
1. Hipotesis
a. 𝐻0 : 𝑎1 = 𝑎2 = 𝑎3
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑎𝑖 ≠ 0
b. 𝐻1 ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 0
𝐻1 : 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑗 ≠ 0
2. Taraf nyata (𝛼) = 5% = 0,05(𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑓𝑡𝑎𝑏) :
a. Untuk baris
𝑉1 = 𝑏 − 1 = 3 − 1 = 2
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(3 − 1) = 6
𝑓𝑎(𝑉1;𝑉2 ) = 𝑓0,05(2;6) = 5,14
b. Untuk kolom
𝑉1 = 𝑘 − 1 = 4 − 1 = 3
𝑉2 = (𝑘 − 1)(𝑏 − 1) = (4 − 1)(3 − 1) = 6
𝑓𝑎(𝑉1;𝑉2 ) = 𝑓0,05(3;6) = 4,76
3. Perhitungan

(𝐽𝐾𝑇) = ∑𝑘𝑗= 𝑇𝑖𝑗 2 𝑇


2
𝑖=1 − 𝑘𝑏
∑𝑏 1
2
83
= 42 + 92 + ⋯ + 52 −
4(3)

= 605 − 574,08
= 30,92
(𝐽𝐾𝐵
𝑏
)=
∑ 𝑖=1 𝑇 2 𝑇
2
𝑖

𝑘 𝑘𝑏
2 2 2 2
25 +34 +24 83
= 4 − 4(3)
2357 6889
= 4 − 12

= 589,25 − 574,08
= 15,17
𝑏 2
(𝐽𝐾𝐾) = ∑ 𝑗=1 𝑇𝑗 − 2
𝑘 𝑇
𝑘𝑏
2 2 2 2 2
19 +21 +23 +20 83
= 3 − 4(3)
1731
=
6889 −
3 12

= 577 − 574,08
= 2,92
(𝐽𝐾𝐸) = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾
= 30,92 − 15,17 − 2,92 = 12,83
𝐽𝐾𝐵 15,17 15,17
𝑆 2= = = = 7,585 = 7,59
1 𝑑𝑏 3− 1 2

𝐽𝐾𝐾 2,92 2,92


𝑆22 = 𝑑𝑘 = 4−1= 3 = 0,97

𝐽𝐾𝐸 𝐽𝐾𝐸 12,83 12,83


𝑆3 2 = 𝑑𝑒 = (k − 1)(b − 1) = 3(2)
= 6
= 2,14

𝑆1 2 7,59
𝑓 = = = 3,55
1 𝑆3 2,14
2

2
𝑆2 0,97
𝑓 = = = 0,45
2 𝑆3 2,14
2
4. Kesimpulan
a. Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,55 < 𝑓0,05(2;6) = 5,14. Maka 𝐻0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
perhektar sama untuk pemberian ketiga jenis pupuk tersebut.
b. Karena 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,45 < 𝑓0,05(3;6) = 4,76. Maka 𝐻0 diterima. Jadi, rata-rata hasil
perhektar sama untuk penggunaan ke-4 varietas tanaman tersebut.

2. Anova Dua Arah dengan Interaksi


Anova dua arah dengan interaksi merupakan pengujian beda tiga rata-rata atau lebih
dengan dua faktor yang berpengaruh dan pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut
diperhitungkan.
Tabel Anova Dua Arah dengan Interaksi

Sumber Varians Jumlah Derajat Bebas Rata-rata Kuadrat 𝑓0


Kuadrat

Rata-rata baris JKB b-1 2 𝐽𝐾𝐵


𝑆1 = 𝑑𝑏

Rata-rata kolom JKK k-1 2 𝐽𝐾𝐾 𝑆12


𝑆2 = 𝑑𝑘 𝑓1 = 2
𝑆4

Interaksi JK (BK) (k-1)(b-1) 𝐽𝐾(𝐵𝐾) 𝑆2


2
2
𝑆3 = 𝑑𝑏𝑘 𝑓1 = 2
𝑆4

Error JKE bk (n-1) 2 𝐽𝐾𝐸 𝑆


2
𝑆4 = 𝑑𝑏 𝑓1 = 32
𝑆4

Total JKT n-1


Jumlah Kuadrat Total
𝒃 𝒌 𝒏 𝟐
𝑱𝑲𝑻 = ∑ ∑ ∑ 𝒙𝒊𝒋𝒌 𝟐 − 𝑻
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 𝒌=𝟏 𝒃𝒌𝒏

Jumlah Kuadrat Baris

∑𝑏
𝑖=1 𝑇
2
𝑇2
JKB = 𝑖

𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛
Jumlah Kuadrat kolom

∑ 𝑏 𝑇𝑗 2
JKK = 𝑗=1 − 𝑇2
𝑏𝑛
𝑏𝑘𝑛
Jumlah kuadrat bagi interaksi Baris Kolom
2
∑𝑏 𝑇𝑖𝑗
∑𝑘 ∑𝑏 𝑇2 ∑𝑘 𝑇
2𝑗 𝑇2
𝑖=1 𝑗=1 𝑖=1 𝑖 𝑗=1
JK(BK) = 𝑛 − 𝑘𝑛 − 𝑏𝑛 + 𝑏𝑘𝑛
Jumlah Kuadrat Eror
𝑱𝑲𝑬 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾 − 𝐽𝐾(𝐵𝐾)

Keterangan :
𝑏 : banyak baris 𝑇𝑖 ∶ Total baris ke-i
𝑘 ∶ banyak kolom 𝑇𝑗 ∶ Total kolom ke-j
𝑛 ∶ banyak ulangan 𝑇𝑖𝑗 ∶ Total sel di baris ke-i dan
𝑥𝑖𝑗𝑘 ∶ data pada baris ke-i, kolom kolom ke-j
ke-j, dan ulangan ke-k 𝑇 ∶ Total seluruh pengamatan

 Langkah – langkah analisis anova dua arah dengan interaksi adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan rumusan hipotesis
a) 𝐻0 : 𝛼1 = 𝛼2 = 𝛼3 = ⋯ = 𝛼𝑟 = 0
𝐻1 ∶ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝛼𝑖 ≠ 0
b) 𝐻0 : 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = ⋯ = 𝛽𝑐 = 0
𝐻1 ∶ 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝛽𝑗 ≠ 0
c) 𝐻0 : ( )11  ( )12 ...  ( )rc  0
𝐻1 : 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 (𝛼𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0

2) Menentukan Taraf Nyata dan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙


Taraf nyata yang digunakan adalah 𝛼 = 5% atau 𝛼 = 1%.
a) Untuk Baris : 𝑉1 = 𝑏 − 1 dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
b) Untuk Kolom : 𝑉1 = 𝑘 − 1 dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
c) Untuk Interaksi : 𝑉1 = (𝑏 − 1) (𝑘 − 1) dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹𝛼(𝑉1 ; 𝑉2 )
3) Menghitung 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
4) Membuat Kesimpulan
Menarik kesimpulan dengan membandingkan 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , dimana :
a) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
b) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
c) 𝐻0 diterima apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(3) ≤ 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝐻0 ditolak apabila 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(3) > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑪𝒐𝒏𝒕𝒐𝒉 ∶

Tingkat aktivitas Ekonomi Tingkat Keluarga


TOTAL
Ekstrakulikuler V1 V2 V3

64 72 74

t1 66 81 51 607

70 64 65

65 57 47

t2 63 43 58 510

58 52 67

59 66 58

t3 68 71 39 527

65 59 42

58 57 53

t4 41 61 59 466

46 53 38

Total 723 736 651 2110

Catatan: untuk mempermudah dalam penyelesaian, masing-masing dijumlahkan terlebih


dahulu , b = 4, k = 3, n = 3
𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏 ∶

1. Menentukan Hipotesis
𝑎. 𝐻0 ∶ 𝖺1 = 𝖺2= 𝖺3= 𝖺4= 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛼1 ≠ 0
𝑏. 𝐻0 ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = 𝛽3 = 𝛽4 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝛽𝑗 ≠ 0
𝑐. 𝐻0 ∶ (𝖺 𝛽)11 = (𝖺 𝛽)12 = (𝖺 𝛽)13 = ⋯ = (𝖺 𝛽)43 = 0
𝐻1 ∶ 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑎𝑡𝑢 (𝖺 𝛽)𝑖𝑗 ≠ 0

2. Taraf nyata yang digunakan adalah 5% = 0,05


a) Untuk Baris : 𝑉1 = 𝑏 − 1 dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
𝑉1 = 𝑏 − 1 = 4 − 1 = 3
𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1) = (3)(4)(3 − 1) = 24
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(1) = 𝐹0,05(3 ;24) = 3,01
b) Untuk Kolom : 𝑉1 = 𝑘 − 1 dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
𝑉1 = 𝑘 − 1 = 3 − 1 = 2
𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1) = (3)(4)(3 − 1) = 24
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(2) = 𝐹0,05(2 ;24) = 3,40
c) Untuk Interaksi : 𝑉1 = (𝑏 − 1) (𝑘 − 1) dan 𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1)
𝑉1 = (𝑏 − 1) (𝑘 − 1) = (4 − 1)(3 − 1) = 6
𝑉2 = 𝑘𝑏(𝑛 − 1) = (3)(4)(3 − 1) = 24
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(3) = 𝐹0,05(6 ;24) = 2,51

3. Perhitungan
𝒃 𝒌 𝒏 𝟐
𝑱𝑲𝑻 = ∑ ∑ ∑ 𝒙𝒊𝒋𝒌 𝟐 − 𝑻
𝒊=𝟏 𝒋=𝟏 𝒌=𝟏 𝒃𝒌𝒏
𝟐𝟏𝟏𝟎𝟐
𝟐 𝟐 𝟐
= 𝟔𝟒 + 𝟔𝟔 + ⋯ + 𝟑𝟖 −
𝟑𝟔
= 𝟑𝟕𝟕𝟗
𝐽𝐾𝐵 = ∑𝑏 2 6072+ 5102+5272+4662 21102
𝑖=1 𝑇𝑖 − 𝑇 = − = 1157
2
𝑘𝑛 𝑏𝑘𝑛 9 36

∑𝑏𝑗=1 𝑇𝑗2 − 𝑇
723 + 736 + 6512
2 2
21102
𝐽𝐾𝐾 = = − = 350
2
𝑏𝑛 𝑏𝑘𝑛 12 36

2
∑𝑏𝑖=1 ∑𝑘𝑗=1 𝑇𝑖𝑗 ∑𝑏𝑖=1 𝑇 2 ∑𝑘𝑗=1 𝑇 2 2
𝐽𝐾(𝐵𝐾) = − 𝑖 − 𝑗 + 𝑇
𝑛 𝑘𝑛 𝑏𝑛 𝑏𝑘𝑛
2
200 +⋯+ 2 2 2 2
=
150
2

607 + …+466

723 + …
2 +
2110
3 9 +651 36
12

= 771

𝐽𝐾𝐸 = 𝐽𝐾𝑇 − 𝐽𝐾𝐵 − 𝐽𝐾𝐾 − 𝐽𝐾(𝐵𝐾) = 3779 − 1157 − 350 − 771 = 1501

𝐽𝐾𝐵 1157
𝑆 2= = = 385,67
1
𝑑𝑏 4−1
2 𝐽𝐾𝐾 350
𝑆 = = = 175
2 𝑑𝑘 3−1

𝐽𝐾(𝐵𝐾) = 771 = 128,5


𝑆3 2 = 𝑑𝑏𝑘 6
2 𝐽𝐾𝐸 1501
𝑆 = = = 62,54
4
𝑑𝑏 24

2 385,67
𝑆
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(1) = 1
= 6,17 > 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(1) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 (𝑎) 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
62,54
𝑆 42 175
2
𝑆
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(2) = =2 = 2,8 < 𝑓𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(2) 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 (𝑏) 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
62,54
2
𝑆4
𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔(3) = 128,5 = 2,05 < 𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎 (𝑐) 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑆3 2 𝐻
4 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙(3) 0
2 62,54
𝑆

4. Kesimpulan
Tingkat aktivitas ekstrakulikuler berpengaruh terhadap prestasi belajar, tingkat
ekonomi tidak berpengaruh pada prestasi siswa. Dan adanya interaksi antara tingkat
ekonomi dengan kegiatan ekstrakulikuler.

Anda mungkin juga menyukai