Hasil kali elementer dari sebuah matriks persegi 𝐴𝑛 adalah hasil kali n entri matriks A
dengan syarat tidak ada dua entri yang berasal dari baris maupun kolom yang sama.
𝑎11 𝑎12 𝑎13
Sebagai contoh, terdapat 6 hasil kali elementer pada 𝐴3 = [ 21 𝑎22 𝑎 𝑎23 ] yaitu:
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑎22 𝑎33, 𝑎11 𝑎23 𝑎32, 𝑎12 𝑎21 𝑎33, 𝑎12 𝑎23 𝑎31, 𝑎13 𝑎21 𝑎32, 𝑎13 𝑎22 𝑎31.
Hasil kali elementer pada A3 di atas berbentuk 𝑎1𝑝 𝑎2𝑞 𝑎3𝑟 , di mana (𝑝, 𝑞, 𝑟) ∈
{(1,2,3), (1,3,2), (2,1,3), (2,3,1), (3,1,2), (3,2,1)}. Karena (𝑝, 𝑞, 𝑟) mencakup semua
permutasi dari (1,2,3), maka banyak hasil kali elementer dari A3 adalah 3! = 6. Secara
umum, matriks 𝐴𝑛 memiliki hasil kali elementer sebanyak 𝑛!.
Pada permutasi, jika sebuah bilangan yang lebih besar mendahului sebuah bilangan
yang lebih kecil, maka dikatakan terjadi sebuah invers.
Banyaknya invers pada sebuah permutasi adalah banyaknya bilangan yang lebih besar
mendahului bilangan yang lebih kecil. Sebagai contoh, permutasi (2,1,3) memiliki
sebuah invers karena 2 mendahului 1. Permutasi (3,2,1) memiliki 3 invers karena 3
mendahului 2, 3 mendahului 1, dan 2 mendahului 1.
Definisi. Sebuah permutasi dikatakan genap [ganjil] jika banyak inversnya genap
[ganjil].
Tabel 1
Permutasi Banyaknya invers Paritas
(1,2,3) 0 Genap
(1,3,2) 1 Ganjil
(2,1,3) 1 Ganjil
(2,3,1) 2 Genap
(3,1,2) 2 Genap
(3,2,1) 3 Ganjil
Hasil kali elementer bertanda untuk matriks 𝐴3 ditampilkan pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Hasil kali Permutasi Paritas Hasil kali elementer
elementer bertanda
𝑎11 𝑎22 𝑎33 (1,2,3) Genap 𝑎11 𝑎22 𝑎33
𝑎11 𝑎23 𝑎32 (1,3,2) Ganjil −𝑎11 𝑎23 𝑎32
𝑎12 𝑎21 𝑎33 (2,1,3) Ganjil −𝑎12 𝑎21 𝑎33
𝑎12 𝑎23 𝑎31 (2,3,1) Genap 𝑎12 𝑎23 𝑎31
𝑎13 𝑎21 𝑎32 (3,1,2) Genap 𝑎13 𝑎21 𝑎32
𝑎13 𝑎22 𝑎31 (3,2,1) Ganjil −𝑎13 𝑎22 𝑎31
Definisi. Determinan dari matriks A, dinotasikan sebagai det(A) atau |𝐴| adalah
jumlah dari semua hasil kali elementer bertanda pada matriks A.
det(𝐴3 ) = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32 − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31
Semakin besar ukuran matriks, maka banyaknya hasil kali elementer meningkat secara
faktorial, sehingga sangat boros dalam komputasi. Sebagai contoh, matriks berukuran
6 × 6 memiliki 6! = 720 hasil kali elementer.
= 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31 − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32
Metode ini menerapkan serangkaian operasi baris elementer pada matriks A sampai
dicapai bentuk matriks segitiga atas (atau segitiga bawah). Determinan A diperoleh
dengan mengalikan seluruh entri pada diagonal utama dari matriks segitiga yang
diperoleh. Hal ini karena satu-satunya hasil kali elementer yang tidak nol pada matriks
segitiga atas/bawah adalah 𝑎11 𝑎22 … 𝑎𝑛𝑛 .
1. Jika 𝐴′ dihasilkan dari perkalian konstanta k dengan sebuah baris tunggal pada A,
1
maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) = 𝑘 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).
2. Jika 𝐴′ dihasilkan dari saling menukarkan dua baris pada A, maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) =
− 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).
3. Jika 𝐴′dihasilkan dari kelipatan sebuah baris ditambahkan pada baris lain pada A,
maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) = 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).
0 1 5
Contoh 1. Tentukanlah determinan dari matriks 𝐴 = [3 −6 9] dengan metode
2 6 1
reduksi baris.
Jawab:
0 1 5 𝑏1 ↔𝑏2 3 −6 9
det 𝐴 = |3 −6 9| → = − |0 1 5|
2 6 1 2 6 1
1 1 −2 3
𝑏
3 1 = −3 |0 1 5|
→ 2 6 1
𝑏3 −2𝑏1 1 −2 3
→ = −3 |0 1 5|
0 10 −5
𝑏3 −10𝑏2 1 −2 3
→ = −3 |0 1 5 |
0 0 −55
Latihan:
1 3 1 5 3
−2 −7 0 −4 2
0 0 1 0 1
0 0 2 1 1
[0 0 0 1 1]
dengan metode reduksi baris
2. Diberikan matriks
2 −4 8
𝐴 = [−2 7 −2]
0 1 5
Tentukan det(A) dengan metode reduksi baris