Anda di halaman 1dari 4

Determinan Matriks

1. Pengertian determinan matriks

Hasil kali elementer dari sebuah matriks persegi 𝐴𝑛 adalah hasil kali n entri matriks A
dengan syarat tidak ada dua entri yang berasal dari baris maupun kolom yang sama.
𝑎11 𝑎12 𝑎13
Sebagai contoh, terdapat 6 hasil kali elementer pada 𝐴3 = [ 21 𝑎22 𝑎 𝑎23 ] yaitu:
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑎22 𝑎33, 𝑎11 𝑎23 𝑎32, 𝑎12 𝑎21 𝑎33, 𝑎12 𝑎23 𝑎31, 𝑎13 𝑎21 𝑎32, 𝑎13 𝑎22 𝑎31.

Hasil kali elementer pada A3 di atas berbentuk 𝑎1𝑝 𝑎2𝑞 𝑎3𝑟 , di mana (𝑝, 𝑞, 𝑟) ∈
{(1,2,3), (1,3,2), (2,1,3), (2,3,1), (3,1,2), (3,2,1)}. Karena (𝑝, 𝑞, 𝑟) mencakup semua
permutasi dari (1,2,3), maka banyak hasil kali elementer dari A3 adalah 3! = 6. Secara
umum, matriks 𝐴𝑛 memiliki hasil kali elementer sebanyak 𝑛!.

Pada permutasi, jika sebuah bilangan yang lebih besar mendahului sebuah bilangan
yang lebih kecil, maka dikatakan terjadi sebuah invers.

Banyaknya invers pada sebuah permutasi adalah banyaknya bilangan yang lebih besar
mendahului bilangan yang lebih kecil. Sebagai contoh, permutasi (2,1,3) memiliki
sebuah invers karena 2 mendahului 1. Permutasi (3,2,1) memiliki 3 invers karena 3
mendahului 2, 3 mendahului 1, dan 2 mendahului 1.

Definisi. Sebuah permutasi dikatakan genap [ganjil] jika banyak inversnya genap
[ganjil].

Tabel 1 berikut adalah paritas (ganjil/genap) untuk permutasi dari (1,2,3).

Tabel 1
Permutasi Banyaknya invers Paritas
(1,2,3) 0 Genap
(1,3,2) 1 Ganjil
(2,1,3) 1 Ganjil
(2,3,1) 2 Genap
(3,1,2) 2 Genap
(3,2,1) 3 Ganjil

Dr. Ahmad Sabri 1 Universitas Gunadarma


Definisi. Diberikan matriks 𝐴𝑛 dan (𝑗1 , 𝑗2 , … , 𝑗𝑛 ) permutasi dari (1,2, … 𝑛). Hasil
kali elementer bertanda untuk 𝑎1𝑗1 𝑎2𝑗2 … 𝑎𝑛𝑗𝑛 didefinisikan sebagai:

⚫ 𝑎1𝑗1 𝑎2𝑗2 … 𝑎𝑛𝑗𝑛 jika (𝑗1 , 𝑗2 , … , 𝑗𝑛 ) permutasi genap, atau

⚫ −𝑎1𝑗1 𝑎2𝑗2 … 𝑎𝑛𝑗𝑛 jika (𝑗1 , 𝑗2 , … , 𝑗𝑛 ) permutasi ganjil

Hasil kali elementer bertanda untuk matriks 𝐴3 ditampilkan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2
Hasil kali Permutasi Paritas Hasil kali elementer
elementer bertanda
𝑎11 𝑎22 𝑎33 (1,2,3) Genap 𝑎11 𝑎22 𝑎33
𝑎11 𝑎23 𝑎32 (1,3,2) Ganjil −𝑎11 𝑎23 𝑎32
𝑎12 𝑎21 𝑎33 (2,1,3) Ganjil −𝑎12 𝑎21 𝑎33
𝑎12 𝑎23 𝑎31 (2,3,1) Genap 𝑎12 𝑎23 𝑎31
𝑎13 𝑎21 𝑎32 (3,1,2) Genap 𝑎13 𝑎21 𝑎32
𝑎13 𝑎22 𝑎31 (3,2,1) Ganjil −𝑎13 𝑎22 𝑎31

Definisi. Determinan dari matriks A, dinotasikan sebagai det(A) atau |𝐴| adalah
jumlah dari semua hasil kali elementer bertanda pada matriks A.

Mengacu pada Tabel 2, determinan matriks 𝐴3 diperoleh dengan menjumlahkan


seluruh hasil kali elementer bertanda (kolom paling kanan). Lebih jelasnya:

det(𝐴3 ) = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32 − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31

Semakin besar ukuran matriks, maka banyaknya hasil kali elementer meningkat secara
faktorial, sehingga sangat boros dalam komputasi. Sebagai contoh, matriks berukuran
6 × 6 memiliki 6! = 720 hasil kali elementer.

Khusus untuk matriks ukuruan 2 × 2 dan 3 × 3, determinannya dapat ditemukan


dengan skema yang disebut cara Sarrus. Perhatikan bahwa skema ini tidak berlaku
untuk matriks persegi dengan orde lebih dari 3.
𝑎11 𝑎12
|𝑎 𝑎22 | = 𝑎11 𝑎22 − 𝑎12 𝑎21
21

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12


𝑎
| 21 𝑎22 𝑎23 | = |𝑎21 𝑎22 𝑎23 | 𝑎21 𝑎22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32

= 𝑎11 𝑎22 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31 − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32

Dr. Ahmad Sabri 2 Universitas Gunadarma


2.1. Menemukan determinan dengan metode reduksi baris

Metode ini menerapkan serangkaian operasi baris elementer pada matriks A sampai
dicapai bentuk matriks segitiga atas (atau segitiga bawah). Determinan A diperoleh
dengan mengalikan seluruh entri pada diagonal utama dari matriks segitiga yang
diperoleh. Hal ini karena satu-satunya hasil kali elementer yang tidak nol pada matriks
segitiga atas/bawah adalah 𝑎11 𝑎22 … 𝑎𝑛𝑛 .

Teorema. Hubungan antara operasi baris elementer dengan determinan:

1. Jika 𝐴′ dihasilkan dari perkalian konstanta k dengan sebuah baris tunggal pada A,
1
maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) = 𝑘 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).

2. Jika 𝐴′ dihasilkan dari saling menukarkan dua baris pada A, maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) =
− 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).

3. Jika 𝐴′dihasilkan dari kelipatan sebuah baris ditambahkan pada baris lain pada A,
maka 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) = 𝑑𝑒𝑡( 𝐴′).

0 1 5
Contoh 1. Tentukanlah determinan dari matriks 𝐴 = [3 −6 9] dengan metode
2 6 1
reduksi baris.

Jawab:

0 1 5 𝑏1 ↔𝑏2 3 −6 9
det 𝐴 = |3 −6 9| → = − |0 1 5|
2 6 1 2 6 1
1 1 −2 3
𝑏
3 1 = −3 |0 1 5|
→ 2 6 1

𝑏3 −2𝑏1 1 −2 3
→ = −3 |0 1 5|
0 10 −5

𝑏3 −10𝑏2 1 −2 3
→ = −3 |0 1 5 |
0 0 −55

Matriks yang terakhir adalah matriks segitiga atas. Diperoleh 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) =


(−3)(1)(1)(−55) = 165.

Dr. Ahmad Sabri 3 Universitas Gunadarma


Catatan: jika dalam proses reduksi baris diperoleh sebuah baris yang semua entrinya
nol, maka proses tidak perlu dilanjutkan, karena dalam hal ini 𝑑𝑒𝑡( 𝐴) = 0.

Latihan:

1. Tentukan determinan matriks

1 3 1 5 3
−2 −7 0 −4 2
0 0 1 0 1
0 0 2 1 1
[0 0 0 1 1]
dengan metode reduksi baris

2. Diberikan matriks

2 −4 8
𝐴 = [−2 7 −2]
0 1 5
Tentukan det(A) dengan metode reduksi baris

Dr. Ahmad Sabri 4 Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai