Determinan
Kelompok 2
Puji wahyuni 20148310467
Meilani adharia 20158300312
Azzam hizbulloh 20178300018
Determinan
Pengertian determinan yaitu Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat
1,2,3, … 𝑛 adalah susunan bilangan-bilangan bulat ini memiliki aturan tanpa
menghilangkan atau mengulangi bilangan-bilangan tersebut.
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
− − −
det 𝑑 𝑒 𝑓 = 𝑑 𝑒 𝑓 𝑑 𝑒 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎 − 𝑖𝑑𝑏
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ
+ + +
contoh
1 5 −3 2 −3
1. Tentukan determinan dari matriks : 𝐴 = 1 0 2 1. Tentukan determinan matriks dari : A =
3 −1 2
1 4
Solusi : Solusi :
1 5 −3 1 5
det A = 1 0 2 1 0
2 −3
3 −1 2 3 −1 det 𝐴 = 𝐴 = = 2 × 4 − 1 × −3 = 8 − −3 = 11
det 𝐴 = 1 × 0 × 2 + 5 × 2 × 3 + −3 × 1 × −1 1 4
−3 × 0 × −3 − 1 × 2 × −1 − 5 × 1 × 2 −1 2
= 0 + 30 + 3 − 0 − −2 − 10 = 25
2. Tentukan determinan dari matriks : B =
2 −4
0 2 1 Solusi :
2. Tentukan determinan dari matriks : 𝐵 = 3 −1 −2
−1 2
4 −4 1 det 𝐵 = 𝐵 = = −1 × −4 − 2 × 2 = 4 − 4 = 0
Solusi : 2 −4
0 2 1 0 2
Det A = 3 −1 −2 3 −1
4 −4 1 4 −4
Det A = 0 × −1 × 1 + 2 × −2 × 4 + 1 × 3 × (−4)
−4 × −1 × 1 − −4 × −2 × 0 − 1 × 3 × 2
= 0 + −16 + −12 − −4 − 0 − 6 = −30
Metode minor dan kofaktor
Perhitungan determinan matriks dengan menggunakan metode minor –
kofaktor dapat diterapkan pada semua ukuran matriks bujur sangkar. Determinan
matriks dapat dihitung dari minor dan kofaktor pada salah satu baris atau kolom
matriks.
1. Penentuan Determinan Berbasis Baris Matriks
Menghitung determinan suatu matriks menggunakan salah satu baris matriks.
Jika diketahui suatu matriks A berukuran n×n:
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
A= ⋮ ⋱ ⋱ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
Maka determinan matriks A :
det (A) = σ𝑛𝑗=1 𝑎𝑘𝑗 . −1 𝑘+𝑗 𝑀𝑘𝑗
det (A) = σ𝑛𝑗=1 𝑎𝑘𝑗 . 𝐾𝑘𝑗
Contoh
1. Tentukan determinan matriks berikut menggunakan minor dan kofaktor
pada baris ke-1
1 5 0
A = 2 4 −1
0 −2 0
Solusi:
Det A = (1)(−1)1+1 𝑀11 + (5)(−1)1+2 𝑀12 + (0)(−1)1+3 𝑀13
4 −1 2 −1
= 1 −1 1+1 + (5)(−1)1+2 +
−2 0 0 0
2 4
(0)(−1)1+3
0 −2
= (1 )(1)(0-2) + (5)( - 1)(0-0) + (0)(1)(-4 - 0)
= -2 + 0 + 0 = -2
Penentuan Determinan Berbasis Kolom Matriks
Menghitung determinan suatu matriks menggunakan salah satu kolom matriks.
Jika diketahui suatu matriks A berukuran n×n:
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
A= ⋮ ⋱ ⋱ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
Maka determinan matriks A :
det (A) = σ𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑙 . −1 𝑖+𝑙 𝑀𝑖𝑙
det (A) = σ𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑙 . 𝐾𝑖𝑙 i = indek kolom
contoh
Tentukan determinan matriks berikut menggunakan minor dan kofaktor pada
kolom ke-1
1 5 0
A= 2 4 −1
0 −2 0
Solusi:
Det A = 1 −1 1+1 𝑀11 + 2 −1 2+1 𝑀21 + 0 −1 3+1
𝑀31
4 −1 5 0 5 0
= 1 −1 2 + 2 −1 3 + 0 −1 1+3
−2 0 −2 0 4 −1
= (1 )(1)(0-2) + (2)( - 1)(0-0) + (0)(1)(-5 - 0)
= -2 + 0 + 0 = -2
Metode CHIO
Perhitungan determinan matriks dengan metode CHIO dapat diterapkan pada semua matriks bujur sangkar asalkan
elemen pada 𝑎11 tidak sama dengan nol (𝑎11 ≠ 0 . Metode CHIO menghitung determinan matriks dengan cara
mendekomposisi determinan yang akan dicari menjadi sub – sub determinan derajat dua (2x2) menggunakan elemen matriks
baris ke-1 dan kolom ke-1 sebgai titik tolaknya. Dekomposisi tersebut dilakukan dengan menggunakan matriks berukuran 2x2
berikut:
𝑎11 𝑎1𝑛
𝑎𝑛1 𝑎𝑛𝑛 , untuk n = 1, 2, 3, ..., dst.
Jika A merupakan matriks bujur sangkar A berukuran n x n :
5 8 −5
1
det A = 6 −3 −6
9
1 −2 −13
Solusi :
5 8 5 −5
1 1 6 −3 6 −6 = 1 1 −63 0
det A= 9 53−2 5 8 5 −5 9 5 −18 −60
1 −2 1 −13
1 1 −63 0
det A =
9 5 −18 −60
1 1
det A = 3780 − 0 = 3780 = 84
45 45
Metode eliminasi gauss
Determinan matriks segitiga bawah
Determinan matriks sgitiga atas
Determinan matriks segitiga bawah
Eliminasi Gauss merubah suatu matriks menjadi matriks segitiga bawah
(L) melalui operasi baris elementer (OBE).
1 1 1 2
2 1 2 1
1. Hitung determinan matriks berikut : A=
1 1 3 2
2 2 1 1
Solusi :
1 1 1 2 𝑙11 0 0 0
2 1 2 1 𝑙21 𝑙22 0 0
OBE
1 1 3 2 𝑙31 𝑙23 𝑙33 0
2 2 1 1 𝑙41 𝑙24 𝑙43 𝑙44
1 1 1 2 b14(-2) −3 −3 −1 0 b13(1)
2 1 2 1 0 −1 1 0
1 1 3 2 b24(-1) −3 −3 1 0 b23(-1)
2 2 1 1 2 2 1 1
b34(-2)
−6 −6 0 0 3 0 0 0
3 2 0 0 3 2 0 0
b12(3) =𝐿
−3 −3 1 0 −3 −3 1 0
2 2 1 1 2 2 1 1
1 −1 1 −1
−1 −1 1 1
1. Tentukan determinan matriks berikut : A=
2 4 3 5
3 1 1 1
Solusi :
1 −1 1 −1 b21(1) 1 −1 1 −1 b32(3)
−1 −1 1 1 0 −2 2 0
2 4 3 5 b31(-2) 0 6 1 7 b42(2)
3 1 1 1 0 4 −2 4
b41(-3)
1 −1 1 −1 1 −1 1 −1
0 −2 2 0 b43(-2/7) 0 −2 2 0
=U
0 0 7 7 0 0 7 7
0 0 2 4 0 0 0 2
𝑎11 0 0 0
𝑎 𝑎 0 0
Sebuah matriks segitiga bawah 4 𝑥 4 mempunyai bentuk umum 21 22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 0
𝑎41 𝑎42 𝑎43 𝑎44
𝑎11 0 0 0
𝑎 𝑎 0 0
Contoh : Hitunglah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 , di mana 𝐴 = 21 22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 0
𝑎41 𝑎42 𝑎43 𝑎44
Jawab : 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 𝑎44
Teorema 2 : Jika 𝑨 adalah matriks segitiga 𝒏 𝒙 𝒏 , maka 𝒅𝒆𝒕 𝑨 adalah hasil
kali entri-entri pada diagonal utama; yakni 𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟑𝟑 … 𝒂𝒏𝒏 .
2 7 −3 8 3
0 −3 7 5 1
Contoh 2 : 0 0 6 7 6 = 2 −3 6 9 4 = −1296
0 0 0 9 8
0 0 0 0 4
1 2 3 4 8 12 0 1 4 1 2 3
𝐴= 0 1 4 , 𝐴1 = 0 1 4 , 𝐴2 = 1 2 3 , 𝐴3 = −2 −3 2
1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
0 1 5
Jawab : 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 3 −6 9
2 6 1
3 −6 9
=− 0 1 5 Baris pertama dan baris ke dua dipertukarkan
2 6 1
1 −2 3
= −3 0 1 5 Faktor bersama sebesar 3 dari baris pertama matriks terdahulu diambil
2 6 1
melalui tanda det tersebut
1 −2 3
= −3 0 1 5 -2 kali baris pertama dari matriks terdahulu ditambahkan pada baris ke
0 10 −5
tiga
1 −2 3
= −3 0 1 5 -10 kali baris ke dua dari matriks terdahulu ditambahkan pada baris ke
0 0 −55
tiga
1 −2 3
= −3 −55 0 1 5 Faktor bersama sebesar -55 dari baris terakhir matriks
0 0 1
terdahulu diambil melalui tanda det tersebut
= −3 −55 1 = 165
Ekspansi kofaktor ; aturan cramer
Definisi : Jika 𝑨 adalah matriks kuadrat, maka minor entri 𝒂𝒊𝒋 dinyatakan oleh 𝑴𝒊𝒋
dan didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris 𝒌𝒆 − 𝒊
dan kolom 𝒌𝒆 − 𝒋 dicoret dari 𝑨. Bilangan −𝟏 𝒊+𝒋 𝑴𝒊𝒋 dinyatakan oleh 𝑪𝒊𝒋 dan
dinamakan kofaktor entri 𝒂𝒊𝒋 .
Contoh 6 :
3 1 −4
Misalkan 𝐴 = 2 5 6
1 4 8
3 1 −4
5 6
Minor entri 𝑎11 adalah 𝑀11 = 2 5 6 = = 5 8 − 6 4 = 40 − 24 = 16
4 8
1 4 8
Kofaktor 𝑎11 adalah 𝐶11 = −1 1+1 𝑀11 = 𝑀11 = 16
3 1 −4
3 −4
Minor entri 𝑎32 adalah 𝑀32 = 2 5 6 = = 3 6 − −4 2 = 18 − −8 =
2 6
1 4 8
26
Kofaktor 𝑎32 adalah 𝐶32 = −1 3+2 𝑀
32 = −𝑀32 = −26
Perhatikan bahwa kofaktor dan minor elemen 𝑎𝑖𝑗 hanya berbeda dalam tandanya,
yakni 𝐶𝑖𝑗 = ± 𝑀𝑖𝑗 . Cara cepat untuk menentukan apakah penggunaan tanda + atau –
merupakan kenyataan bahwa penggunaan tanda yang menghubungkan 𝐶𝑖𝑗 dan 𝑀𝑖𝑗
berada dalam baris 𝑘𝑒 − 𝑖 dan kolom 𝑘𝑒 − 𝑗 dari susunan :
+ − +…
− + −…
+ − +…
− + −…
⋮ ⋮ ⋮
Misalnya : 𝐶11 = 𝑀11 , 𝐶12 = −𝑀12 , 𝐶13 = 𝑀13 , dan seterusnya.
Contoh 7 :
3 1 0
Misalkan 𝐴 = −2 −4 3 , hitunglah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 dengan metode ekspansi kofaktor sepanjang
5 4 −2
kolom pertama 𝐴 !
Jawaban :
−4 3 1 0 1 0
𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 3 — −2 +5
4 −2 4 −2 −4 3
= 3 −4 − −2 −2 + 5 3
= −12 − 4 + 15
= −1
Definisi :
Jika 𝐴 adalah sebarang matriks 𝑛 𝑥 𝑛 dan 𝐶𝑖𝑗 adalah kofaktor 𝑎𝑖𝑗 , maka
𝐶11 𝐶12 … 𝐶1𝑛
𝐶 𝐶22 … 𝐶2𝑛
matriks 21 dinamakan matriks kofaktor 𝐴. Transpos matriks ini
⋮ ⋮ ⋮
𝐶𝑛1 𝐶𝑛2 … 𝐶𝑛𝑛
dinamakan adjoin 𝐴 dan dinyatakan dengan 𝑎𝑑𝑗 𝐴 .
Contoh 9 :
3 2 −1
Misalkan 𝐴 = 1 6 3
2 −4 0
Kofaktor 𝐴 adalah :
𝐶11 = 12 𝐶12 = 6 𝐶13 = −16
𝐶21 = 4 𝐶22 = 2 𝐶23 = 16
𝐶31 = 12 𝐶32 = −10 𝐶33 = 16
12 6 −16
Sehingga matriks kofaktor 𝐴 adalah 4 2 16
12 −10 16
12 4 12
Dan adjoin 𝐴 adalah 𝑎𝑑𝑗 𝐴 = 6 2 −10
−16 16 16
3. Jika satu baris atau kolom dari suatu determinan mempunyai faktor k,
maka k dapat dikeluarkan menjadi pengali di depan.
Contoh :
4. Nilai determinan suatu matriks sama dengan 0 jika, ada 2 baris / kolom
saling berkelipatan.
Contoh :
5. Tanda determinan berubah jika dua baris atau dua kolom yang berdekatan
ditukar tempat.
Contoh :
6. Nilai determinan tidak berubah jika baris atau kolom ke-I ditambah k kali baris
atau kolom ke-j.
contoh :
Dari soal no. 5 ( baris ke-1 ditambah 3x baris ke-2 )