Anda di halaman 1dari 28

ALJABAR LINIER

Determinan

Kelompok 2
Puji wahyuni 20148310467
Meilani adharia 20158300312
Azzam hizbulloh 20178300018
Determinan
Pengertian determinan yaitu Permutasi himpunan bilangan-bilangan bulat
1,2,3, … 𝑛 adalah susunan bilangan-bilangan bulat ini memiliki aturan tanpa
menghilangkan atau mengulangi bilangan-bilangan tersebut.

Fungsi determinan dinyatakan oleh 𝑑𝑒𝑡, dan kita definisikan 𝑑𝑒𝑡 𝐴


sebagai jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari 𝐴. Jumlah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 kita
namakan 𝑑𝑒𝑡𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝐴.
Beberapa metode determinan
 Metode sarrus
 Metode minor dan kofaktor
 Metode CHIO
 Metode eliminasi gauss
 Menghitung determinan dengan reduksi baris
 Ekspansi kofaktor ; aturan creamer
 Sifat – sifat determinan
Metode sarrus
Perhitungan determinan matriks dengan metode sarrus hanya dapat
diterapkan pada matriks ukuran 2x2 atau 3x3. Determinan matriks yang
ukurannya lebih besar dari 3x3 tidak bisa dihitung menggunakan metode
sarrus.
Determinan matriks ukuran 2x2 :
𝑎11 𝑎12 𝑎 𝑏 𝑎 𝑏
A= 𝑎 Det = = 𝑎𝑑 − 𝑐𝑏
21 𝑎22 𝑐 𝑑 𝑐 𝑑
Determinan matriks ukuran 3x3 : +
𝑎11 𝑎12 𝑎13
A= 𝑎21 𝑎22 𝑎23
𝑎31 𝑎32 𝑎33

𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
− − −
det 𝑑 𝑒 𝑓 = 𝑑 𝑒 𝑓 𝑑 𝑒 = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑔𝑒𝑐 − ℎ𝑓𝑎 − 𝑖𝑑𝑏
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ
+ + +
contoh
1 5 −3 2 −3
1. Tentukan determinan dari matriks : 𝐴 = 1 0 2 1. Tentukan determinan matriks dari : A =
3 −1 2
1 4

Solusi : Solusi :
1 5 −3 1 5
det A = 1 0 2 1 0
2 −3
3 −1 2 3 −1 det 𝐴 = 𝐴 = = 2 × 4 − 1 × −3 = 8 − −3 = 11
det 𝐴 = 1 × 0 × 2 + 5 × 2 × 3 + −3 × 1 × −1 1 4
−3 × 0 × −3 − 1 × 2 × −1 − 5 × 1 × 2 −1 2
= 0 + 30 + 3 − 0 − −2 − 10 = 25
2. Tentukan determinan dari matriks : B =
2 −4
0 2 1 Solusi :
2. Tentukan determinan dari matriks : 𝐵 = 3 −1 −2
−1 2
4 −4 1 det 𝐵 = 𝐵 = = −1 × −4 − 2 × 2 = 4 − 4 = 0
Solusi : 2 −4
0 2 1 0 2
Det A = 3 −1 −2 3 −1
4 −4 1 4 −4
Det A = 0 × −1 × 1 + 2 × −2 × 4 + 1 × 3 × (−4)
−4 × −1 × 1 − −4 × −2 × 0 − 1 × 3 × 2
= 0 + −16 + −12 − −4 − 0 − 6 = −30
Metode minor dan kofaktor
Perhitungan determinan matriks dengan menggunakan metode minor –
kofaktor dapat diterapkan pada semua ukuran matriks bujur sangkar. Determinan
matriks dapat dihitung dari minor dan kofaktor pada salah satu baris atau kolom
matriks.
1. Penentuan Determinan Berbasis Baris Matriks
Menghitung determinan suatu matriks menggunakan salah satu baris matriks.
Jika diketahui suatu matriks A berukuran n×n:
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
A= ⋮ ⋱ ⋱ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
Maka determinan matriks A :
det (A) = σ𝑛𝑗=1 𝑎𝑘𝑗 . −1 𝑘+𝑗 𝑀𝑘𝑗
det (A) = σ𝑛𝑗=1 𝑎𝑘𝑗 . 𝐾𝑘𝑗
Contoh
1. Tentukan determinan matriks berikut menggunakan minor dan kofaktor
pada baris ke-1
1 5 0
A = 2 4 −1
0 −2 0
Solusi:
Det A = (1)(−1)1+1 𝑀11 + (5)(−1)1+2 𝑀12 + (0)(−1)1+3 𝑀13
4 −1 2 −1
= 1 −1 1+1 + (5)(−1)1+2 +
−2 0 0 0
2 4
(0)(−1)1+3
0 −2
= (1 )(1)(0-2) + (5)( - 1)(0-0) + (0)(1)(-4 - 0)
= -2 + 0 + 0 = -2
Penentuan Determinan Berbasis Kolom Matriks
Menghitung determinan suatu matriks menggunakan salah satu kolom matriks.
Jika diketahui suatu matriks A berukuran n×n:
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛
A= ⋮ ⋱ ⋱ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 … 𝑎𝑛𝑛
Maka determinan matriks A :
det (A) = σ𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑙 . −1 𝑖+𝑙 𝑀𝑖𝑙
det (A) = σ𝑛𝑖=1 𝑎𝑖𝑙 . 𝐾𝑖𝑙 i = indek kolom
contoh
Tentukan determinan matriks berikut menggunakan minor dan kofaktor pada
kolom ke-1
1 5 0
A= 2 4 −1
0 −2 0
Solusi:
Det A = 1 −1 1+1 𝑀11 + 2 −1 2+1 𝑀21 + 0 −1 3+1
𝑀31
4 −1 5 0 5 0
= 1 −1 2 + 2 −1 3 + 0 −1 1+3
−2 0 −2 0 4 −1
= (1 )(1)(0-2) + (2)( - 1)(0-0) + (0)(1)(-5 - 0)
= -2 + 0 + 0 = -2
Metode CHIO
Perhitungan determinan matriks dengan metode CHIO dapat diterapkan pada semua matriks bujur sangkar asalkan
elemen pada 𝑎11 tidak sama dengan nol (𝑎11 ≠ 0 . Metode CHIO menghitung determinan matriks dengan cara
mendekomposisi determinan yang akan dicari menjadi sub – sub determinan derajat dua (2x2) menggunakan elemen matriks
baris ke-1 dan kolom ke-1 sebgai titik tolaknya. Dekomposisi tersebut dilakukan dengan menggunakan matriks berukuran 2x2
berikut:
𝑎11 𝑎1𝑛
𝑎𝑛1 𝑎𝑛𝑛 , untuk n = 1, 2, 3, ..., dst.
Jika A merupakan matriks bujur sangkar A berukuran n x n :

𝑎11 𝑎12 .. 𝑎1𝑖 .. 𝑎1𝑛


𝑎22 𝑎22 .. 𝑎2𝑖 .. 𝑎2𝑛
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
A= 𝑎 𝑎𝑖2 .. 𝑎𝑖𝑖 .. 𝑎𝑖𝑛
𝑖1
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 .. 𝑎𝑛𝑖 .. 𝑎𝑛𝑛

𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎13 𝑎11 𝑎1𝑖 𝑎11 𝑎1𝑛


𝑎21 𝑎22 𝑎21 𝑎23 𝑎21 𝑎2𝑖 𝑎21 𝑎2𝑛
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎13 ⋯ 𝑎11 𝑎1𝑖 .. 𝑎11 𝑎1𝑛
𝑎31 𝑎32 𝑎31 𝑎33 𝑎31 𝑎3𝑖 𝑎31 𝑎3𝑛
1 ⋮⋮ ⋯ ⋮ … ⋮
det 𝐴 = 𝐴 = 𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎13 𝑎11 𝑎1𝑖 𝑎11 𝑎1𝑛
𝑎11 𝑛−2
𝑎𝑖1 𝑎𝑖2 𝑎𝑖1 𝑎𝑖3 .. 𝑎𝑖1 𝑎𝑖𝑖 .. 𝑎1𝑖 𝑎𝑖𝑛
⋮ ⋯ ⋮ … ⋮
𝑎11 𝑎12 𝑎11 𝑎13 𝑎11 𝑎1𝑖 𝑎11 𝑎1𝑛
𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 .. 𝑎𝑛1 𝑎𝑛𝑖 .. 𝑎𝑛1 𝑎𝑛𝑛
Tentukan determinan matriks berikut:
1 5 0
A= 2 4 −1
0 −2 0
Solusi:
1 5 1 0
1 2 4 2 −1 = −6 −1
det 𝐴 =
13−2 1 5 1 0 −2 0
0 −2 0 0
det A = 0 – 2 = -2
Hitung determinan matriks berikut:
3 2 2 4
2 3 4 1
A=
3 4 1 2
4 3 2 1
Solusi:
3 2 3 2 3 4
2 3 2 4 2 1
1 3 2 3 2 3 4 1 5 8 −5
det 𝐴 = = 6 −3 −6
34−2 3 4 3 1 3 2 9
1 −2 −13
3 2 3 2 3 4
4 3 4 2 4 1

5 8 −5
1
det A = 6 −3 −6
9
1 −2 −13
Solusi :
5 8 5 −5
1 1 6 −3 6 −6 = 1 1 −63 0
det A= 9 53−2 5 8 5 −5 9 5 −18 −60
1 −2 1 −13

1 1 −63 0
det A =
9 5 −18 −60
1 1
det A = 3780 − 0 = 3780 = 84
45 45
Metode eliminasi gauss
 Determinan matriks segitiga bawah
 Determinan matriks sgitiga atas
Determinan matriks segitiga bawah
Eliminasi Gauss merubah suatu matriks menjadi matriks segitiga bawah
(L) melalui operasi baris elementer (OBE).

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 𝑙11 0 0 0


𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎24 𝑙21 𝑙22 0 0
A= 𝑎 𝑎23 𝑎33 𝑎34 OBE =L
31 𝑙31 𝑙23 𝑙33 0
𝑎41 𝑎24 𝑎43 𝑎44 𝑙41 𝑙24 𝑙43 𝑙44
Contoh :

1 1 1 2
2 1 2 1
1. Hitung determinan matriks berikut : A=
1 1 3 2
2 2 1 1
Solusi :

1 1 1 2 𝑙11 0 0 0
2 1 2 1 𝑙21 𝑙22 0 0
OBE
1 1 3 2 𝑙31 𝑙23 𝑙33 0
2 2 1 1 𝑙41 𝑙24 𝑙43 𝑙44

1 1 1 2 b14(-2) −3 −3 −1 0 b13(1)
2 1 2 1 0 −1 1 0
1 1 3 2 b24(-1) −3 −3 1 0 b23(-1)
2 2 1 1 2 2 1 1
b34(-2)
−6 −6 0 0 3 0 0 0
3 2 0 0 3 2 0 0
b12(3) =𝐿
−3 −3 1 0 −3 −3 1 0
2 2 1 1 2 2 1 1

Jadi, det A = 𝑙11 x 𝑙22 x 𝑙33 x 𝑙44 = 3 x 2 x 1 x 1 = 6


Determinan matriks segitiga atas
Eliminasi Gauss merubah matriks menjadi matriks segitiga atas (U)
menggunakan operasi baris elementer (OBE).

𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 𝑢11 𝑢12 𝑢13 𝑢14


𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎24 0 𝑢22 𝑢23 𝑢24
A= 𝑎 𝑎23 𝑎33 𝑎34 OBE 0 0 𝑢33 𝑢34 = U
31
𝑎41 𝑎24 𝑎43 𝑎44 0 0 0 𝑢44
Contoh :

1 −1 1 −1
−1 −1 1 1
1. Tentukan determinan matriks berikut : A=
2 4 3 5
3 1 1 1

Solusi :

1 −1 1 −1 𝑢11 𝑢12 𝑢13 𝑢14


−1 −1 1 1 0 𝑢22 𝑢23 𝑢24
A =OBE 0 0 𝑢33 𝑢34 =U
2 4 3 5
3 1 1 1 0 0 0 𝑢44

1 −1 1 −1 b21(1) 1 −1 1 −1 b32(3)
−1 −1 1 1 0 −2 2 0
2 4 3 5 b31(-2) 0 6 1 7 b42(2)
3 1 1 1 0 4 −2 4
b41(-3)
1 −1 1 −1 1 −1 1 −1
0 −2 2 0 b43(-2/7) 0 −2 2 0
=U
0 0 7 7 0 0 7 7
0 0 2 4 0 0 0 2

Jadi, det A = 𝑢11 x 𝑢22 x 𝑢33 x 𝑢44 = 1 x (-2) x 7 x 2 = -28


Menghitung determinan dengan
reduksi baris
Teorema 1 : Jika 𝑨 adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol, maka
𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝟎.
Matriks kuadrat kita namakan segitiga atas (upper triangular) jika semua entri di bawah diagonal
utama adalah nol. Begitu juga matriks kuadrat kita namakan segitiga bawah (lower triangular) jika
semua entri di atas diagonal utama adalah nol. Sebuah matriks baik yang merupakan segitiga atas
maupun yang merupakan segitiga bawah kita namakan segitiga (triangular).
Rumus :
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14
0 𝑎22 𝑎23 𝑎24
Sebuah matriks segitiga atas 4 𝑥 4 mempunyai bentuk umum 0 0 𝑎
33 𝑎34
0 0 0 𝑎44

𝑎11 0 0 0
𝑎 𝑎 0 0
Sebuah matriks segitiga bawah 4 𝑥 4 mempunyai bentuk umum 21 22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 0
𝑎41 𝑎42 𝑎43 𝑎44
𝑎11 0 0 0
𝑎 𝑎 0 0
Contoh : Hitunglah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 , di mana 𝐴 = 21 22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 0
𝑎41 𝑎42 𝑎43 𝑎44
Jawab : 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 𝑎11 𝑎22 𝑎33 𝑎44
Teorema 2 : Jika 𝑨 adalah matriks segitiga 𝒏 𝒙 𝒏 , maka 𝒅𝒆𝒕 𝑨 adalah hasil
kali entri-entri pada diagonal utama; yakni 𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝒂𝟏𝟏 𝒂𝟐𝟐 𝒂𝟑𝟑 … 𝒂𝒏𝒏 .
2 7 −3 8 3
0 −3 7 5 1
Contoh 2 : 0 0 6 7 6 = 2 −3 6 9 4 = −1296
0 0 0 9 8
0 0 0 0 4

Teorema 3 : Misalkan 𝑨 adalah sebarang matriks 𝒏 𝒙 𝒏 , maka :


Jika 𝑨′ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal 𝑨 dikalikan oleh
konstanta 𝒌, maka 𝒅𝒆𝒕 𝑨 = 𝒌 𝒅𝒆𝒕 𝑨 ;
Jika 𝑨′ adalah matriks yang dihasilkan bila dua buah baris 𝑨 dipertukarkan,
maka 𝒅𝒆𝒕 𝑨′ = −𝒅𝒆𝒕 𝑨 ;
Jika 𝑨′ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris 𝑨
ditambahkan pada baris lain, maka 𝒅𝒆𝒕 𝑨′ = 𝒅𝒆𝒕 𝑨
Contoh 3 : Tinjaulah matriks-matriks berikut ini !

1 2 3 4 8 12 0 1 4 1 2 3
𝐴= 0 1 4 , 𝐴1 = 0 1 4 , 𝐴2 = 1 2 3 , 𝐴3 = −2 −3 2
1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1

Jawab : 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = −2 , 𝑑𝑒𝑡 𝐴1 = −8 , 𝑑𝑒𝑡 𝐴2 = 2 , 𝑑𝑒𝑡 𝐴3 = −2


0 1 5
Contoh 4 : Jika 𝐴 = 3 −6 9 , hitunglah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 dengan Metode Reduksi !
2 6 1

0 1 5
Jawab : 𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 3 −6 9
2 6 1

3 −6 9
=− 0 1 5 Baris pertama dan baris ke dua dipertukarkan
2 6 1

1 −2 3
= −3 0 1 5 Faktor bersama sebesar 3 dari baris pertama matriks terdahulu diambil
2 6 1
melalui tanda det tersebut

1 −2 3
= −3 0 1 5 -2 kali baris pertama dari matriks terdahulu ditambahkan pada baris ke
0 10 −5
tiga

1 −2 3
= −3 0 1 5 -10 kali baris ke dua dari matriks terdahulu ditambahkan pada baris ke
0 0 −55
tiga
1 −2 3
= −3 −55 0 1 5 Faktor bersama sebesar -55 dari baris terakhir matriks
0 0 1
terdahulu diambil melalui tanda det tersebut
= −3 −55 1 = 165
Ekspansi kofaktor ; aturan cramer
Definisi : Jika 𝑨 adalah matriks kuadrat, maka minor entri 𝒂𝒊𝒋 dinyatakan oleh 𝑴𝒊𝒋
dan didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris 𝒌𝒆 − 𝒊
dan kolom 𝒌𝒆 − 𝒋 dicoret dari 𝑨. Bilangan −𝟏 𝒊+𝒋 𝑴𝒊𝒋 dinyatakan oleh 𝑪𝒊𝒋 dan
dinamakan kofaktor entri 𝒂𝒊𝒋 .
Contoh 6 :
3 1 −4
Misalkan 𝐴 = 2 5 6
1 4 8
3 1 −4
5 6
Minor entri 𝑎11 adalah 𝑀11 = 2 5 6 = = 5 8 − 6 4 = 40 − 24 = 16
4 8
1 4 8
Kofaktor 𝑎11 adalah 𝐶11 = −1 1+1 𝑀11 = 𝑀11 = 16
3 1 −4
3 −4
Minor entri 𝑎32 adalah 𝑀32 = 2 5 6 = = 3 6 − −4 2 = 18 − −8 =
2 6
1 4 8
26
Kofaktor 𝑎32 adalah 𝐶32 = −1 3+2 𝑀
32 = −𝑀32 = −26
Perhatikan bahwa kofaktor dan minor elemen 𝑎𝑖𝑗 hanya berbeda dalam tandanya,
yakni 𝐶𝑖𝑗 = ± 𝑀𝑖𝑗 . Cara cepat untuk menentukan apakah penggunaan tanda + atau –
merupakan kenyataan bahwa penggunaan tanda yang menghubungkan 𝐶𝑖𝑗 dan 𝑀𝑖𝑗
berada dalam baris 𝑘𝑒 − 𝑖 dan kolom 𝑘𝑒 − 𝑗 dari susunan :
+ − +…
− + −…
+ − +…
− + −…
⋮ ⋮ ⋮
Misalnya : 𝐶11 = 𝑀11 , 𝐶12 = −𝑀12 , 𝐶13 = 𝑀13 , dan seterusnya.
Contoh 7 :
3 1 0
Misalkan 𝐴 = −2 −4 3 , hitunglah 𝑑𝑒𝑡 𝐴 dengan metode ekspansi kofaktor sepanjang
5 4 −2
kolom pertama 𝐴 !

Jawaban :
−4 3 1 0 1 0
𝑑𝑒𝑡 𝐴 = 3 — −2 +5
4 −2 4 −2 −4 3
= 3 −4 − −2 −2 + 5 3
= −12 − 4 + 15
= −1
 Definisi :
Jika 𝐴 adalah sebarang matriks 𝑛 𝑥 𝑛 dan 𝐶𝑖𝑗 adalah kofaktor 𝑎𝑖𝑗 , maka
𝐶11 𝐶12 … 𝐶1𝑛
𝐶 𝐶22 … 𝐶2𝑛
matriks 21 dinamakan matriks kofaktor 𝐴. Transpos matriks ini
⋮ ⋮ ⋮
𝐶𝑛1 𝐶𝑛2 … 𝐶𝑛𝑛
dinamakan adjoin 𝐴 dan dinyatakan dengan 𝑎𝑑𝑗 𝐴 .

Contoh 9 :
3 2 −1
Misalkan 𝐴 = 1 6 3
2 −4 0
Kofaktor 𝐴 adalah :
𝐶11 = 12 𝐶12 = 6 𝐶13 = −16
𝐶21 = 4 𝐶22 = 2 𝐶23 = 16
𝐶31 = 12 𝐶32 = −10 𝐶33 = 16
12 6 −16
Sehingga matriks kofaktor 𝐴 adalah 4 2 16
12 −10 16
12 4 12
Dan adjoin 𝐴 adalah 𝑎𝑑𝑗 𝐴 = 6 2 −10
−16 16 16

Teorema 4 (Aturan Cramer) : Jika 𝑨𝑿 = 𝑩 adalah sistem yang terdiri dari 𝒏


persamaan linear dalam 𝒏 bilangan takdiketahui sehingga 𝒅𝒆𝒕 𝑨 ≠ 𝟎, maka
sistem tersebut mempunyai pemecahan yang unik, yaitu :
𝒅𝒆𝒕 𝑨𝟏 𝒅𝒆𝒕 𝑨𝟐 𝒅𝒆𝒕 𝑨𝒏
𝒙𝟏 = , 𝒙𝟐 = , … , 𝒙𝒏 =
𝒅𝒆𝒕 𝑨 𝒅𝒆𝒕 𝑨 𝒅𝒆𝒕 𝑨

Dimana 𝑨𝒋 adalah matriks yang kita dapatkan dengan menggantikan entri-


𝒃𝟏
𝒃
entri dalam kolom 𝒌𝒆 − 𝒋 dari 𝑨 dengan entri-entri dalam matriks 𝑩 = 𝟐

𝒃𝒏
Contoh 10 :
𝑥1 + 2𝑥3 = 6
Gunakan aturan Cramer untuk memecahkan ቐ−3𝑥1 + 4𝑥2 + 6𝑥3 = 30
−𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 8
Jawaban :
1 0 2 6 0 2 1 6 2 1 0 6
𝐴 = −3 4 6 , 𝐴1 = 30 4 6 , 𝐴2 = −3 30 6 , 𝐴3 = −3 4 30
−1 −2 3 8 −2 3 −1 8 3 −1 −2 8
𝑑𝑒𝑡 𝐴1 −40 10 𝑑𝑒𝑡 𝐴2 72 18 𝑑𝑒𝑡 𝐴3 152 38
Maka 𝑥1 = = = − 11 , 𝑥2 = = 44 = 11 , 𝑥3 = = = 11
𝑑𝑒𝑡 𝐴 44 𝑑𝑒𝑡 𝐴 𝑑𝑒𝑡 𝐴 44
Sifat – sifat determinan
1. Determinan (A) = 0
Jika, dalam suatu baris / kolom semua elemenya nol
Contoh :

2. Determinan A = Determinan A'


Contoh :

3. Jika satu baris atau kolom dari suatu determinan mempunyai faktor k,
maka k dapat dikeluarkan menjadi pengali di depan.
Contoh :

4. Nilai determinan suatu matriks sama dengan 0 jika, ada 2 baris / kolom
saling berkelipatan.
Contoh :

5. Tanda determinan berubah jika dua baris atau dua kolom yang berdekatan
ditukar tempat.
Contoh :

6. Nilai determinan tidak berubah jika baris atau kolom ke-I ditambah k kali baris
atau kolom ke-j.
contoh :
Dari soal no. 5 ( baris ke-1 ditambah 3x baris ke-2 )

7. Elemen sebuah baris/kolom memuat 2 buah suku maka determinan tersebut


dapat ditulis sebagai jumlah determinan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai