Solusi

DR. AHMAD SABRI

UNIVERSITAS
Sistem Persamaan Linier
GUNADARMA dengan
Metode Matriks
Sistem Persamaan Linier
Bentuk Umum: Contoh:
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + ⋯ + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏1 1. 2𝑥1 + 3𝑥2 − 𝑥3 = 1
−𝑥1 + 4𝑥3 = 5
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + ⋯ + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏2 2𝑥2 − 7𝑥3 = 2
⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑥1 + 𝑎𝑚2 𝑥2 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑛 𝑥𝑛 = 𝑏𝑚
2. 𝑥1 + 3𝑥2 + 5𝑥3 + 𝑥4 = 0
SPL disebut homogen jika 𝑥1 − 5𝑥2 + 2𝑥3 =0
𝑏1 = 𝑏2 = ⋯ = 𝑏𝑛 = 0, dan non homogen jika −2𝑥2 − 2𝑥3 − 𝑥4 = 0
sekurang-kurangnya terdapat sebuah 𝑏𝑖 tidak 𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑥4 = 0
sama dengan nol.

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 2

Matriks yang diperluas (augmented)
Matriks yang diperluas memiliki entri yang Matriks yang diperluas dari kedua contoh SPL
berasal dari koefisien dan ruas kanan dari SPL pada slide sebelumnya:
Matriks yang diperluas dari SPL adalah: 1. 2𝑥1 + 3𝑥2 − 𝑥3 = 1 2 3 −1 1
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑏1 −𝑥1 + 4𝑥3 = 5 −1 0 4 5
𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 𝑏2 2𝑥2 − 7𝑥3 = 2 0 2 −7 2
⋮ ⋮ 2. 𝑥1 + 3𝑥2 + 5𝑥3 + 𝑥4 = 0 1 3 5 1 0
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 𝑏𝑚 𝑥1 − 5𝑥2 + 2𝑥3 =0 1 −5 2 0 0
−2𝑥2 − 2𝑥3 − 𝑥4 = 0 0 −2 −2 −1 0
𝑥1 + 3𝑥2 + 𝑥4 = 0 1 3 0 1 0

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 3

Metode penyelesaian SPL
1. Eliminasi Gauss: dengan melakukan operasi baris elementer sampai tercapai matriks eselon
baris, kemudian dilakukan substitusi balik
2. Eliminasi Gauss-Jordan: dengan melakukan operasi baris elementer sampai tercapai matriks
eselon baris terreduksi, dan diperoleh solusi.
3. Metode invers matriks
4. Aturan Cramer
Metode no. 3 dan 4 khusus untuk SPL n persamaan dengan n variabel

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 4

Metode Eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan
Temukanlah solusi dari sistem persamaan linier berikut dengan eliminasi Gauss dan Gauss-Jordan:
𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 = 9
2𝑥1 + 4𝑥2 − 3𝑥3 = 1
3𝑥1 + 6𝑥2 − 5𝑥3 = 0
Bentuklah matriks koefisien yang diperluas, kemudian lakukan serangkaian operasi baris elementer
sehingga terbentuk matriks eselon baris.

b2-2b1 b3-3b1

(matriks
½b2 b3-3b2 -2b3
eselon
baris)

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 5

i. Untuk metode Gauss, lanjutkan dengan substitusi balik, dimulai dari persamaan paling
bawah.
𝑥1 + 𝑥2 + 2𝑥3 = 9 Substitusi 𝑥3 = 3
𝑥2 − 72𝑥3 = −17 balik 𝑥2 − 72 3 = −17, 𝑥2 = 2
2 2
𝑥3 = 3 𝑥1 + 2 + 2 3 = 9, 𝑥1 = 1

sehingga diperoleh 𝑥1 = 1, 𝑥2 = 2, 𝑥3 = 3
ii. Untuk metode Gauss-Jordan, lanjutkan operasi baris elementer sampai diperoleh matriks
eselon baris terreduksi: 11
𝑏1 − 2 𝑏3
b1-b2 𝑏2 + 72𝑏3

Dari matriks terakhir, diperoleh 𝑥1 = 1, 𝑥2 = 2, 𝑥3 = 3

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 6

Menyelesaikan SPL n variabel
dengan m persamaan, m < n
Jika SPL konsisten, maka untuk m < n memiliki tak hingga kemungkinan solusi.

Contoh: Tentukan solusi dari SPL berikut:

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 7

Dengan metode Gauss-Jordan, diperoleh matriks eselon baris terreduksi berikut:
operasi baris
elementer
⋯

matriks yang diperluas matriks eselon baris terreduksi

Berdasarkan matriks EBT, diperoleh persamaan

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 8

Dengan memisahkan variabel utama (yaitu variabel yang diwakili oleh 1 utama pada matriks
EBT), diperoleh persamaan:
𝑥1 = −3𝑥2 − 4𝑥4 − 2𝑥5
𝑥3 = −2𝑥4
1
𝑥6 =
3
Dalam hal ini, 𝑥1 , 𝑥3 , 𝑥6 adalah variabel dependen, dan 𝑥2 , 𝑥4 dan 𝑥5 adalah variabel
independen. Oleh karena itu nilai-nilai untuk 𝑥2 , 𝑥4 dan 𝑥5 ditentukan secara bebas.
1
Misalkan 𝑥2 = 𝑟, 𝑥4 = 𝑠, 𝑥5 = 𝑡, maka diperoleh 𝑥1 = −3𝑟 − 4𝑠 − 2𝑡, 𝑥3 = −2𝑠, 𝑥6 = .
3
Karena r, s, dan t adalah sebarang bilangan riil, maka SPL tersebut memiliki tak terbatas
kemungkinan himpunan solusi.

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 9

SPL Homogen
Untuk SPL homogen berlaku salah satu dari dua kemungkinan berikut:
1. SPL tersebut HANYA memiliki solusi trivial, atau
2. SPL tersebut memiliki solusi trivial DAN tak terhingga banyaknya himpunan solusi nontrivial

Teorema
Sistem persamaan linier homogen dengan jumlah variabel lebih banyak daripada
jumlah persamaan selalu memiliki tak hingga banyaknya himpunan solusi

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 10

Contoh: Sehingga diperoleh:

Dengan eliminasi Gauss-Jordan, diperoleh Pisahkan variabel utama:

matriks eselon baris :
𝑥1 = −𝑥2 − 𝑥5
1 1 0 0 1 0 𝑥3 = −𝑥5
0 0 1 0 1 0 𝑥4 = 0
0 0 0 1 0 0
0 0 0 0 0 0 dengan menetapkan 𝑥2 = 𝑠, 𝑥5 = 𝑡, diperoleh
solusi:
𝑥1 = −𝑠 − 𝑡; 𝑥2 = 𝑠; 𝑥3 = −𝑡; 𝑥4 = 0; 𝑥5 = 𝑡

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 11

 Ruang solusi (ruang pemecahan)
Ruang solusi adalah ruang vektor yang memuat semua solusi sebuah SPL.
Melanjutkan contoh sebelumnya, solusi 𝑥1 = −𝑠 − 𝑡; 𝑥2 = 𝑠; 𝑥3 = −𝑡; 𝑥4 = 0; 𝑥5 = 𝑡 dapat ditulis dalam bentuk
vektor kolom sebagai:
𝑥1 −𝑠 − 𝑡 −𝑠 −𝑡 −1 −1
𝑥2 𝑠 𝑠 0 1 0
𝑥3 = −𝑡 = 0 + −𝑡 = 𝑠 0 + 𝑡 −1
𝑥4 0 0 0 0 0
𝑥5 𝑡 0 𝑡 0 1
−1 −1
1 0
Dengan kata lain, vektor solusi merupakan kombinasi linier dari vektor 𝑣1 = 0 dan 𝑣2 = −1 .
0 0
0 1
Vektor-vektor 𝑣1 dan 𝑣2 merentang sebuah ruang vektor yang disebut ruang solusi dari SPL yang dimaksud.
Karena 𝑣1 dan 𝑣2 bebas linier, maka 𝑣1 dan 𝑣2 membentuk basis dari ruang pemecahan.

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 12

Penyelesaian SPL dengan invers matriks
Teorema SPL tersebut dapat ditulis sebagai 𝐴𝑋 = 𝐵 di
mana:
Jika A adalah matriks 𝑛 × 𝑛 yang invertibel,
maka untuk setiap matriks B yang berukuran 1 2 3 𝑥1 5
𝑛 × 1, sistem persamaan 𝐴𝑋 = 𝐵 mempunyai 𝐴 = 2 5 3 , 𝑋 = 𝑥2 , 𝐵 = 3
persis satu pemecahan, yaitu 𝑋 = 𝐴−1 𝐵 1 0 8 𝑥3 17
(Teorema ini hanya berlaku untuk SPL n Dengan menggunakan metode yang telah
persamaan n variabel dan konsisten) dipelajari, dapat ditemukan bahwa
−40 16 9
Contoh: Temukan solusi SPL berikut dengan
metode invers matriks: 𝐴−1 = 13 −5 −3
5 −2 −1
sehingga
−40 16 9 5 1
𝑋 = 𝐴−1 𝐵 = 13 −5 −3 3 = −1
5 −2 −1 17 2
DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 13
Penyelesaian SPL dengan Aturan Cramer
Teorema
Aturan Cramer. Jika 𝐴𝑋 = 𝐵 adalah SPL n persamaan n variabel di mana det(𝐴) ≠ 0, maka SPL tersebut
memiliki pemecahan yang unik (tunggal), yang diberikan oleh:
det(𝐴𝑖 )
𝑥𝑖 = , untuk 𝑖 = 1,2, ⋯ , 𝑛
det(𝐴)
di mana 𝐴𝑖 adalah matriks yang didapatkan dengan mengganti entri-entri pada kolom ke i dengan entri-
entri pada vektor
𝑏1
𝑏
𝐵= 2
⋮
𝑏𝑛

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 14

Contoh: Carilah solusi SPL berikut dengan aturan Cramer

𝑥1 + 2𝑥3 = 6
−3𝑥1 + 4𝑥2 + 6𝑥3 = 30
−𝑥1 − 2𝑥2 + 3𝑥3 = 8

Jawab:
1 0 2 6 0 2 1 6 2 1 0 6
𝐴 = −3 4 6 , 𝐴1 = 30 4 6 , 𝐴2 = −3 30 6 , 𝐴3 = −3 4 30
−1 −2 3 8 −2 3 −1 8 3 −1 −2 8
det 𝐴 = −44, det 𝐴1 = −40, det 𝐴2 = 72, det 𝐴3 = 152.
det(𝐴1 ) −40 10 det(𝐴2 ) 72 18 det(𝐴3 ) 152 38
𝑥1 = = =− ,𝑥 = = = , 𝑥3 = = =
det(𝐴) 44 11 2 det(𝐴) 44 11 det(𝐴) 44 11

DR. AHMAD SABRI - UNIVERSITAS GUNADARMA 15