Capaian Pembelajaran
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan bentuk sistem persamaan linier dan mengkaji kemungkinan-
kemungkinan solusinya.
2. Mampu menemukan solusi dari masalah persamaan linier menggunakan
Metode Eliminasi Gauss Jordan dan Aturan Cramer dengan tepat
Table of Contents
Hanya 1 solusi
Punya solusi
Tak hingga
SPL: 𝐴𝑥 = 𝐵 banyaknya
Tidak punya solusi
solusi
02
Bentuk Umum SPL Non-Homogen
Angka tak nol pertama pada suatu baris (yang tidak semuanya mengandung angka 0) adalah angka 1.
1 Angka 1 ini selanjutnya disebut sebagai 1 utama
2 Jika ada sembarang baris yang semua anggotanya bernilai 0, maka baris yang demikian
dikelompokkan dibagian bawah matriks
Jika sembarang 2 baris yang berurutan yang tidak semua anggotanya bernilai 0, maka angka 1 utama
3 dalam baris yang lebih bawah terletak di sebelah kanan 1 utama dari baris yang diatasnya
4 Jika kolom telah memiliki 1 utama, maka anggota pada posisi lain pada kolom tersebut bernilai 0
… Matriks Eselon Baris Tereduksi
Contoh matriks eselon baris tereduksi adalah
1 0 0 7 1 0 0 1 −2 0 1
0 1 0 7 , 0 1 0 , 0 0 1 3
0 0 1 −1 0 0 1 0 0 0 0
Jika matriks koefisien berbentuk matriks bujur sangkar, maka dengan metode
eliminasi Gauss Jordan, matriks koefisien diubah menjadi matriks identitas.
4𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 5
Temukan solusi dari SPL berikut ቐ 𝑥 − 𝑦 + 2𝑧 = 7
4𝑥 − 2𝑧 = 6
Augmented matriks
Pembahasan : 4 2 3 5
Cari nilai 1 −1 2 7
𝑥, 𝑦, 𝑧 4 0 −2 6
Diubah jadi 0
Contoh 1: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
4 2 3 5 Tahap 1:
1 −1 2 7 1
Meng”0”kan 1 pada 𝑏2 , OBE: 𝑏2 − 𝑏1 ⇒ 4𝑏2 − 𝑏1
4 0 −2 6 4
4
Meng”0”kan 4 pada 𝑏3 , OBE: 𝑏3 − 𝑏1 ⇒ 𝑏3 − 𝑏1
Diubah jadi 0 4
4 2 3 5
4.1 − 4 4. −1 − 2 4.2 − 3 4. 7 − 5
4−4 0−2 −2 − 3 6−5
4 2 3 5
= 0 −6 5 23
0 −2 −5 1
Contoh 1: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
4 2 3 5 Tahap 2:
0 −6 5 23 2 1
Meng”0”kan 2 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 − 𝑏 → 𝑏1 + 𝑏2 → 3𝑏1 + 𝑏2
0 −2 −5 1 −6 2 3
−2 1
Meng”0”kan −2 pada 𝑏3 , OBE : 𝑏3 − 𝑏2 → 𝑏3 − 𝑏2 → 3𝑏3 − 𝑏2
−6 3
Diubah jadi 0
3.4 + 0 3.2 + −6 3.3 + 5 3.5 + 23
0 −6 5 23
3.0 − 0 3. −2 − −6 3. −5 − 5 3.1 − 23
12 0 14 38
= 0 −6 5 23
0 0 −20 −20
Contoh 1: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
sederhanakan
12 0 14 38
0 −6 5 23
0 0 1 1
Contoh 1: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
Diubah jadi 0
Tahap 4:
14
12 0 14 38 Meng”0”kan 14 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 − 𝑏 → 𝑏1 − 14𝑏3
1 3
0 −6 5 23
5
0 0 1 1 Meng”0”kan 5 pada 𝑏2 , OBE : 𝑏2 − 𝑏3 → 𝑏2 − 5𝑏3
1
12 0 0 24 Tahap 5:
0 −6 0 18 Mengubah angka pada semua diagonal menjadi bernilai “1”.
0 0 1 1
12 pada 𝑏1 menjadi 1, OBE : 𝑏1 /12
−6 pada 𝑏2 menjadi 1, OBE : 𝑏2 /−6
Angka pada
diagonal: 12, −6, 1. S
12 24 o
Semua angka pada 0 0 1 0 0 2 𝑥=2
12 12 l
diagonal diubah −6 18 = 0 1 0 −3
menjadi 1. 0 0 𝑦 = −3 u
−6 −6 0 0 1 1 s
0 0 1 1 𝑧=1 i
−2𝑏 + 3𝑐 = 1
Temukan solusi dari SPL berikut ቐ3𝑎 + 6𝑏 − 3𝑐 = −2
6𝑎 + 6𝑏 + 3𝑐 = 5
Augmented matriks
Pembahasan : 0 −2 3 1
Cari nilai
3 6 −3 −2
𝑎, 𝑏, 𝑐
6 6 3 5
pindahkan
Contoh 2: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
pindahkan
0 −2 3 1 Tahap 1:
3 6 −3 −2 menukarkan baris 1 dengan baris 2 supaya
6 6 3 5
diagonal 1 tidak bernilai 0 : OBE 𝑏1 ⟷ 𝑏2
3 6 −3 −2
0 −2 3 1
6 6 3 5
3 6 −3 −2
0 −2 3 1 Tahap 2:
6
6 6 3 5 Meng”0”kan 6 pada 𝑏3 , OBE : 𝑏3 − 𝑏1 ⇒ 𝑏3 − 2𝑏1
3
Ubah jadi 0
3 6 −3 −2
0 −2 3 1
6 − 2.3 6 − 2.6 3 − 2. −3 5 − 2. −2
3 6 −3 −2
= 0 −2 3 1
0 −6 9 9
Contoh 2: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
3 6 −3 −2 Tahap 3:
6
0 −2 3 1 Meng “0”kan 6 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 − 𝑏 → 𝑏1 + 3𝑏2
−2 2
0 −6 9 9 −6
Meng”0”kan −6 pada pada 𝑏3 , OBE : 𝑏3 − 𝑏2 → 𝑏3 − 3𝑏2
−2
𝑥1 + 𝑥2 − 2𝑥3 + 4𝑥4 = 5
Temukan solusi dari SPL berikut ቐ 2𝑥1 + 2𝑥2 − 3𝑥3 + 𝑥4 = 3
3𝑥1 + 3𝑥2 − 4𝑥3 − 2𝑥4 = 1
Augmented matriks
1 1 −2 4 5 Tahap 1:
2 2 −3 1 3 2
Meng”0”kan 2 pada 𝑏2 , OBE: 𝑏2 − 𝑏1 ⇒ 𝑏2 − 2𝑏1
1
3 3 −4 −2 1 3
Meng”0”kan 3 pada 𝑏3 , OBE: 𝑏3 − 𝑏 ⇒ 𝑏3 − 3𝑏1
1 1
Diubah jadi 0
1 1 −2 4 5
2 − 2.1 2 − 2.1 −3 − 2. −2 1 − 2.4 3 − 2.5
3 − 3.1 3 − 3.1 −4 − 3. −2 −2 − 3.4 1 − 3.5
1 1 −2 4 5
= 0 0 1 −7 −7
0 0 2 −14 −14
Contoh 3: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
1 1 −2 4 5 Tahap 2:
0 0 1 −7 −7 −2
Meng”0”kan −2 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 − 𝑏 → 𝑏1 + 2𝑏2
0 0 2 −14 −14 1 2
2
Meng”0”kan 2 pada 𝑏3 , OBE : 𝑏3 − 𝑏2 → 𝑏3 − 2𝑏2
1
Diubah jadi 0
1 + 2.0 1 + 2.0 −2 + 2.1 4 + 2. −7 5 + 2. −7
0 0 1 −7 −7
0 − 2.0 0 − 2.0 2 − 2.1 −14 − 2. −7 −14 − 2. −7
1 1 0 −10 −9
= 0 0 1 −7 −7
0 0 0 0 0
Koefisien Koefisien
𝑥2 𝑥4
𝒙𝟏 = −𝟗 − 𝒕 + 𝟏𝟎𝒖
𝒙𝟐 = 𝒕
𝒙𝟑 = −𝟕 + 𝟕𝒖
𝒙𝟒 = 𝒖
Contoh 3: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan
−2 1 𝑥1 = −9 − −2 + 10 ∙ 1 𝑥2 = −2 𝑥3 = −7 + 7 ∙ 1 𝑥4 = 1 𝒙𝟏 = 𝟑, 𝒙𝟐 = −𝟐,
= −9 + 2 + 10 = 3 = −7 + 7 = 0 𝒙𝟑 = 𝟎, 𝒙𝟒 = 𝟏
1 0 𝑥1 = −9 − 1 + 10 ∙ 0 𝑥2 = 1 𝑥3 = −7 + 7 ∙ 0 = −7 𝑥4 = 0 𝒙𝟏 = −𝟏𝟎, 𝒙𝟐 = 𝟏,
= −9 − 1 + 0 = −10 𝒙𝟑 = −𝟕, 𝒙𝟒 = 𝟎
0 1 𝑥1 = −9 − 0 + 10 ∙ 1 𝑥2 = 0 𝑥3 = −7 + 7 ∙ 1 𝑥4 = 1 𝒙𝟏 = 𝟏, 𝒙𝟐 = 𝟎,
=1 =0 𝒙𝟑 = 𝟎, 𝒙𝟒 = 𝟏
4 2 3 0
1 −1 2 0
4 0 −2 0
Tahap 1:
1
Meng”0”kan 1 pada 𝑏2 , OBE: 𝑏2 − 𝑏1 ⇒ 4𝑏2 − 𝑏1 4 2 3 0
4
4.1 − 4 4. −1 − 2 4.2 − 3 4.0 − 0
4 4−4 0−3 −2 − 3 0−0
Meng”0”kan 4 pada 𝑏3 , OBE: 𝑏3 − 𝑏1 ⇒ 𝑏3 − 𝑏1
4
4 2 3 0
= 0 −6 5 0
0 −2 −5 0
Pembahasan Contoh 1 : SPL Homogen
4 2 3 0
Tahap 2:
0 −6 5 0
0 −2 −5 0 Meng”0”kan 2 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 −
2 1
𝑏2 → 𝑏1 + 𝑏2 → 3𝑏1 + 𝑏2
−6 3
−2 1
Meng”0”kan −2 pada 𝑏3 , OBE : 𝑏3 − 𝑏2 → 𝑏3 − 𝑏2 → 3𝑏3 − 𝑏2
−6 3
Diubah jadi 0
12 0 14 0
= 0 −6 5 0
0 0 −20 0
Pembahasan Contoh 1 : SPL Homogen
Tahap 3:
Optional (boleh dilakukan, boleh pula tidak) : menyederhanakan bilangan pada 𝑏3 karena semua anggota
𝑏3
pada 𝑏3 habis dibagi -20, maka OBE : →
−20
12 0 14 0 𝑏 12 0 14 0
3
0 −6 5 0 → 0 −6 5 0
−20
0 0 −20 0 0 0 1 0
Tahap 4 :
14
Meng”0”kan 14 pada 𝑏1 , OBE : 𝑏1 − 𝑏3 → 𝑏1 − 14𝑏3 12 − 14.0 0 − 14.0 14 − 14.1 0 − 14.0
1
0 − 5.0 −6 − 5.0 5 − 5.1 0 − 5.0
5
Meng”0”kan 5 pada 𝑏2 , OBE : 𝑏2 − 𝑏3 → 𝑏2 − 5𝑏3 0 0 1 0
1
12 0 0 0
= 0 −6 0 0
0 0 1 0
Pembahasan Contoh 1 : SPL Homogen
Tahap 5:
Mengubah angka pada semua diagonal menjadi bernilai “1”.
12 pada 𝑏1 menjadi 1, OBE : 𝑏1 /12
12 0 0 0 𝑏1 Τ12 12/12 0 0 0/12
−6 pada 𝑏2 menjadi 1, OBE : 𝑏2 /−6 0 −6 0 0 𝑏2 /−6 0 −6/−6 0 0/−6
0 0 1 0 ⟶ 0 0 1 0
1 0 0 0
= 0 1 0 0 1 0 0 0 → 𝑥=0
0 0 1 0 0 1 0 0 → 𝑦=0
0 0 1 0 → 𝑧=0
Matriks eselon baris
tereduksi
1 1 0
2 2 0
Diubah jadi 0
Tahap 1:
1 1 0 1 10
2
Meng”0”kan 2 pada 𝑏2 , OBE: 𝑏2 − 𝑏1 ⇒ 𝑏2 − 2𝑏1 =
1 2 − 2(1) 2 − 2(1) 0 − 2(0) 0 00
Contoh 2: Penerapan Metode Eliminasi Gauss Jordan SPL Homogen
Koefisien 𝑥2
𝑥1 + 𝑥2 = 0 𝑥1 = −𝑥2
1 10
0 00 𝒙𝟏 = −𝒕
0=0 Misal
𝑥2 =? ? 𝑥2 = 𝑡 𝒙𝟐 = 𝒕
Koefisien 𝑥1
Parameter Variabel Solusi Khusus
𝒕 𝒙𝟏 = −𝒕 𝐱𝟐 = 𝒕
Beberapa solusi khususnya
0 𝑥 = −0 = 0 𝑦=0 𝑥 = 0, 𝑦 = 0
2 𝑥 = −2 𝑦=2 𝑥 = −2, 𝑦 = 2
−2 𝑥 = −(−2) = 2 𝑦 = −2 𝑥 = 2, 𝑦 = −2
∴ Dengan demikian SPL memiliki solusi sebanyak tak hingga banyaknya. (Solusi Non Trivial)
04
Aturan Cramer
Jika 𝐀𝐱 = 𝐛 adalah suatu sistem dari 𝑛 persamaan linier dengan 𝑛 variabel
yang tidak diketahui sedemikian rupa sehingga det 𝐴 ≠ 0, maka sistem ini
memiliki solusi yang unik. Solusinya adalah
det 𝐀1 det 𝐀2 det 𝐀𝑛
𝑥1 = , 𝑥2 = , … , 𝑥𝑛 =
det 𝐀 det 𝐀 det 𝐀
Jika 𝑨 = 𝟎 Jika 𝑨 ≠ 𝟎
1 0 2 𝑥1 6
−3 4 6 𝑥2 = 30
−1 −2 3 𝑥3 8
Diperoleh informasi
1 0 2 𝑥1 6
−3 4 6 𝑥2 = 30
−1 −2 3 𝑥3 8
Langkah 1 𝐴 𝑋 = 𝐵
1 0 2
𝐀 = −3 4 6 det 𝐴 = 44
−1 −2 3
det 𝐴1 40 10
𝑥1 = =− =−
6 0 2 det 𝐴 44 11
𝐀1 = 30 4 6 det 𝐴1 = −40
8 −2 3
det 𝐴2 72 18
𝑥2 = = =
1 6 2 det 𝐴 44 11
𝐀2 = −3 30 6 det 𝐴2 = 72
−1 8 3
det 𝐴3 152 38
𝑥3 = = =
1 0 6 det 𝐴 44 11
𝐀3 = −3 4 30 det 𝐴3 = 152
−1 −2 8
Sistem Persamaan
Linier
05
Bentuk SPL : 𝑨𝒙 = 𝒃. Maka jika 𝑨 punya invers, solusi dari SPL dapat ditemukan dengan rumus 𝒙 = 𝑨−𝟏 𝒃
Catatan:
3 metode untuk menemukan solusi dari SPL (Sistem Persamaan Linier):
1) Metode Eliminasi Gauss Jordan: dapat diterapkan pada semua jenis SPL
2) Aturan Cramer: hanya dapat digunakan jika:
✓ matriks koefisien (A) berupa matriks bujur sangkar
✓ determinan dari matriks (A) TIDAK nol
3) Menggunakan rumus 𝑥 = 𝐴−1 𝑏: hanya dapat dilakukan jika:
✓ matriks koefisien (A) berupa matriks bujur sangkar
✓ determinan dari matriks (A) TIDAK nol, sehingga 𝐴−1 ada.
Selamat Belajar