PERSAMAAN
LINEAR DAN
MATRIKS
Tim Dosen Aljabar Linear
FTUI
Sub CMPK 1
2. TIGA PEUBAH
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 10 x = 1, y = 2, z = 3
2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 12
3. EMPAT PEUBAH
𝑤 + 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 9
𝑤 + 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 11
w = 1, x = 1, y = 2, z = 3
𝑤 + 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 13
2𝑤 + 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 14
1.1 PENGANTAR SISTEM PERSAMAAN
LINEAR (SPL)
LINEAR NON LINEAR
• SEMUA VARIABEL dalam persamaan • ADA VARIABEL dalam persamaan
memiliki PANGKAT = 1 memiliki PANGKAT ≠ 1
x + 2y = 6 x + 2y0.5 = 6
y = ½ x + 3z y = ½ x + 3zx
• Jika digambarkan dalam suatu bidang • Jika digambarkan dalam suatu bidang
bentuknya GARIS LURUS bentuknya BUKAN GARIS LURUS
x + 2y = 6 x + 2y0.5 = 6
4 10
3 8
6
2
4
1
2
0
0 2 4 6 8 0
-1 0 2 4 6 8
SISTEM LINEAR
• Kumpulan persamaan linear dengan variabel x1,
x2, … xn disebut SISTEM PERSAMAAN LINEAR
atau SISTEM LINEAR
• Urutan angka s1, s2, … sn disebut SOLUSI dari
sistem linear tersebut jika x1 = s1, x2 = s2, … xn =
sn adalah solusi untuk setiap persamaan dalam
sistem tersebut
SOLUSI: ELIMINASI DAN SUBSTITUSI
𝑥 + 2𝑦 = 5 |3|: 3𝑥 + 6𝑦 = 15
3𝑥 + 2𝑦 = 7 |1|: 3𝑥 + 2𝑦 = 7
4𝑦 = 8 → 𝑦 = 2 → 𝑥 = 1
𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 8 |3|: 3𝑥 + 6𝑦 + 3𝑧 = 24
4𝑦 + 2𝑧 = 14 |1|: 4𝑦 + 2𝑧 = 14
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 10 |1|: 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 10
6𝑧 = 18 → 𝑧 = 3
3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 10 |2|: 6𝑥 + 4𝑦 + 2𝑧 = 20
2𝑦 + 4𝑧 = 16 |2|: 4𝑦 + 8𝑧 = 32
2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 12|3|: 6𝑥 + 6𝑦 + 6𝑧 = 36
𝑦=2
𝑥=1
SOLUSI: ELIMINASI DAN SUBSTITUSI
𝑤 + 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 9 2𝑥 + 2𝑦 = 2 𝒙=𝟏
𝑤 + 3𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 11
𝑤 + 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 9
𝑥+𝑧 =4 𝒛=𝟑
𝑤 + 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 13
𝑥+𝑧 =4
𝑤 + 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 9 𝒚=𝟐
𝑥+𝑦+𝑧 =6
2𝑤 + 2𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 14 |1/2|: 𝑤 + 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 7
CONTOH 1
Solusinya adalah
x1 = 1, x2 = 2, x3 = -1
karena cocok untuk dua persamaan di atas
Bukan
x1 = 1, x2 = 8, x3 = 1
karena HANYA cocok untuk persamaan pertama saja
KONSISTEN DAN INKONSISTEN
• KONSISTEN: jika ada paling tidak satu solusi dalam sistem
• INKONSISTEN: sistem yang tidak memiliki solusi, karena persamaan linear
yang ada dalam sistem sebenarnya ekuivalen
• Contoh
Matrik BEB
CONTOH 3 SOLUSI 4 SPL
Augmented matrices berikut dicari solusinya menggunakan operasi baris sehingga
menjadi matrik BEBT
SOLUSI
• Karena x1, x2, dan x3 adalah leading 1, maka disebut LEADING VARIABLE atau PIVOT
• Non-leading variable (x4) disebut dengan FREE VARIABLE (variabel bebas)
• Ubah ke bentuk pivot sebagai fungsi variabel bebas (x4):
• x4 dapat ditandai dengan sembarang nilai, sebut saja t (𝒙𝟒 = 𝒕), maka solusinya:
SOLUSI
3 persamaan dengan 5 anu
• x2 dan x5 dapat ditandai dengan sembarang nilai, sebut saja s dan t (𝒙𝟐 = 𝒔 ,
𝒙𝟓 = 𝒕), maka solusinya:
𝒙𝟏 = −2 − 6𝑠 − 4𝑡, 𝒙𝟐 = 𝒔, 𝒙𝟑 = 1 − 3𝑡, 𝒙𝟒 = 2 − 5𝑡, 𝒙𝟓 = 𝒕
METODE ELIMINASI
▪ Metode eliminasi GAUSS adalah 5 TAHAPAN,
hasilnya BEB
▪ JORDAN menambahkan tahapan ke-6, hasilnya
BEBT
▪ Jadi, Metode Eliminasi Gauss-Jordan menjadi 6
tahapan
ILUSTRASI
TAHAP 1. Tempatkan kolom paling kiri yang tidak berisi nol seluruhnya
TAHAP 2. Tukarkan baris atas dengan baris lainnya, jika diperlukan, untuk
membawa elemen bukan nol ke atas kolom yang ditemukan pada Tahap 1
TAHAP 3. Jika elemen pada baris atas adalah a, maka kalikan
dengan 1/a untuk mendapatkan leading 1
second
second
third
third
TAHAP 6. Memulai dengan baris bukan nol yang terakhir, lakukan perkalian yang
sesuai tiap baris ke baris di atasnya sehingga semua elemen di atas leading 1
bernilai nol
𝒙𝟏 = 7 − 2𝑠 − 3𝑡, 𝒙𝟐 = 𝑠, 𝒙𝟑 = 1, 𝒙𝟒 = 𝑡, 𝒙𝟓 = 2
MATLAB DAN OCTAVE:
ELIMINASI GAUSS-JORDAN
A=[0 0 -2 0 7 12;2 4 -10 6 12 28;2 4 -5 6 -5 -1];
Abebt=rref(A)
Hasil:
Abebt =
1 2 0 3 0 7
0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 1 2
CONTOH 4
Selesaikan SPL berikut dengan Eliminasi Gauss-Jordan
-2B1+B4
-1B2 -5B2+B3
B4/6
B3↔B4
-3B3+B2 2B2+B1
SUBSTITUSI-BALIK (BACK-SUBSTITUTION)
• Hasil Eliminasi Gauss bisa tidak dilanjutkan ke Eliminasi Jordan, tetapi dilanjutkan
dengan SUBSTITUSI BALIK
2. TIGA PEUBAH
4𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 13
3𝑥 + 5𝑦 + 2𝑧 = 19
𝑥 + 2𝑦 + 3𝑧 = 16
3. EMPAT PEUBAH
3𝑤 + 3𝑥 + 2𝑦 + 2𝑧 = 25
2𝑤 + 3𝑥 + 4𝑦 + 5𝑧 = 36
𝑤 + 𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 11
2𝑤 + 2𝑥 + 3𝑦 + 2𝑧 = 21
SISTEM LINEAR HOMOGEN
• SPL disebut HOMOGEN jika semua konstantanya (hasil persamaannya) adalah
NOL
𝑥1 −1 −1
𝑥2 1 0
𝑥3 = 0 𝑠 + −1 𝑡
𝑥4 0 0
𝑥5 0 1
Sehingga solusinya
TEOREM 1.2.1
A=
Entri matriksnya dapat
dinyatakan
a amn Unsur / entri /elemen
m1 am 2
𝐴 = 𝑎𝑖𝑗
ke-mn 𝑖𝑗
(baris m kolom n)
Kolom kedua
MATRIKS BUJUR SANGKAR (PERSEGI)
2 1 0
B = 1 2 1 Unsur diagonal
0 1 2
OPERASI PADA MATRIKS
1. Persamaan 7. Produk Matriks sebagai Kombinasi
Linear
2. Penjumlahan dan
8. Bentuk Matriks dari SPL
Pengurangan
9. Matriks Mendefinisikan Fungsi
3. Perkalian Skalar
10. Transpose Matriks
4. Mengalikan Matriks
11. Menemukan (Tracing) Sebuah
5. Menentukan Apakah Sebuah Matriks
Produk Terdefinisi
6. Matriks yang Dipartisi
PERSAMAAN, PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
PERSAMAAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN
Jika x = 5, maka A = B
A dan C tidak sama karena berbeda
ukuran matriksnya
A + C, B + C, A – C, B – C tidak
didefinisikan karena berbeda ukuran
PERKALIAN SKALAR
Perkalian matriks:
• TERDEFINISIKAN
▪ AB terdefinisikan dengan 3 x 7
▪ BC terdefinisikan dengan 4 x 3
▪ CA terdefinisikan dengan 7 x 3
𝑎11 𝑎12 0 0
−1
𝑎 𝑎22 0 0 𝐴 𝑂 𝐴 𝑂
𝐴 = 21 𝑎32 𝑎33 𝑎34 = 11 → 𝐴−1 = 11 dengan 𝑩 = −𝑨−𝟏
𝟐𝟐 𝑨𝟐𝟏 𝑨−𝟏
𝟏𝟏
𝑎31 𝐴21 𝐴22 𝑩 𝐴−1
22
𝑎41 𝑎42 𝑎43 𝑎44
𝑎11 𝑎12 𝑎31 𝑎41
𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎42 𝐴11 𝐴12 −1
−1
𝐴11 𝑩 −1 −1
𝐴= 0 𝑎33 𝑎34 = →𝐴 = dengan 𝐵 = −𝐴11 𝐴12 𝐴 22
0 𝑂 𝐴22 𝑂 𝐴−1
22
0 0 𝑎43 𝑎44
MATRIKS KHUSUS LAIN (UTS 2017)
3 2 0 0
𝐴= 4 3 0 0
0 0 6 5
0 0 7 6
Untuk membuat balikannya cukup lihat pojok kiri atas dan kanan bawah: perlakukan
3 −2 6 −5
seperti matriks 2x2. maka balikannya masing-masing: dan
−4 3 −7 6
3 −2 0 0
maka 𝐴−1 = −4 3 0 0
0 0 6 −5
0 0 −7 6
CONTOH
1 1 0 0
−1 1 0 0 −1 0.5 −0.5 −1 0.5 0.5 −1 0
𝐴= → 𝐴11 = , 𝐴22 = , 𝐵 = −𝐴−1 𝐴 𝐴−1
22 21 11 =
1 1 1 1 0.5 0.5 0.5 −0.5 0 0
1 1 1 −1
0.5 −0.5 0 0
0.5 0.5 0 0
𝐴−1 =
−1 0 0.5 0.5
0 0 0.5 −0.5
1 1 1 1
−1 1 1 1 −1 0 0
𝐴= → 𝐵 = −𝐴11 𝐴12 𝐴−1
22 =
0 0 1 1 −1 0
0 0 1 −1
0.5 −0.5 0 0
0.5 0.5 −1 0
𝐴−1 =
0 0 0.5 0.5
0 0 0.5 −0.5
PRODUK MATRIKS SEBAGAI KOMBINASI
LINEAR
Baris dan kolom matriks menyediakan cara lain dalam perkalian matriks:
BENTUK MATRIKS DARI SPL
Sebuah SPL dinyatakan sebagai berikut:
Ax = b
MATRIKS MENDEFINISIKAN FUNGSI
Produk y = Ax adalah
Jika B:
Maka y = Bx adalah
TRANSPOSE MATRIKS
Notasinya adalah AT, hasilnya adalah baris matriks A menjadi kolom matriks AT, dan
kolom matriks A menjadi baris matriks AT
MENEMUKAN SEBUAH MATRIKS
Notasinya adalah tr(A), hasilnya adalah JUMLAH seluruh diagonal utama matriks
1.4 MATRIKS BALIKAN; SIFAT ALJABAR MATRIKS
SIFAT-SIFAT ARITMATIKA MATRIKS
CONTOH: ASOSIATIF UNTUK PERKALIAN
MATRIKS KHUSUS: MATRIKS NOL
Matriks NOL:
Notasinya adalah 0:
A+0=0+A=A
a+0=0+a=a
Hukum PEMBATALAN:
Jika ab = ac dan a ≠ 0, maka b = c (membatalkan a dari persamaan)
Jika ad = 0, maka paling tidak satu faktor di ruas kiri adalah 0
Hukum ini tidak berlaku secara umum dalam aritmatika matriks
CONTOH
TEOREMA 1.4.3
TEOREMA 1.4.6
CONTOH
MATRIKS PANGKAT
HUKUM EKSPONEN
CONTOH
POLINOMIAL MATRIKS
Jika A matriks bujur sangkar (Am x m), dan jika
adalah polynomial, maka kita mendefinisikan
EXERCISE
PERNYATAAN MATRIKS DENGAN MATRIKS E
Dua matriks nxn A dan B adalah EKUIVALEN BARIS,
jika dan hanya jika, ada sebuah tahapan (tertentu)
E1, E2, ..., Ek adalah matriks-matriks elementer
sedemikian rupa hingga B = Ek ... E2 E1A
CONTOH
CONTOH (SOAL UTS 2016)
1 3
Diketahui Matriks 𝐴 = . Nyatakan A sebagai perkalian matriks-
2 7
matriks elementer!
JAWABAN:
1 3 -2B1+B2
1 3 1 0 -2B1+B2 1 0
→ maka → 𝐸1 =
2 7 0 1 0 1 −2 1
-3B2+B1
1 3 1 0 1 0 -3B2+B1 1 −3
→ maka → 𝐸2 =
0 1 0 1 0 1 0 1
𝐸2 𝐸1 𝐴 = 𝐼 atau 𝐴 = 𝐸1−1 𝐸2−1 𝐼
1 −3 1 0 1 3 1 0 1 0 1 3 1 0 1 3
= atau =
0 1 −2 1 2 7 0 1 2 1 0 1 0 1 2 7
1.6 SPL LANJUTAN DAN MATRIKS INVERTIBEL
Jika matriks SPL adalah
Ax = b
Maka, solusi SPLnya adalah
x = A-1b
MENCARI MATRIKS BALIKAN
Operasi matriks elementer dapat digunakan untuk mencari matriks balik:
Contoh:
2B2+B3
-2B1+B2
-1B1+B3
-1B3
-2B2+B1
3B3+B2
-3B3+B1
EXERCISE
EXERCISE
Solve the following linear equations by inverting the coefficient matrix, Gauss
elimination, and Gauss-Jordan elimination.
(a.) (b.)
1.7 MATRIKS DIAGONAL, SEGITIGA DAN SIMETRI
1. Matriks Diagonal
2. Matriks Segitiga
3. Matriks Simetris
MATRIKS DIAGONAL
MATRIKS BUJUR SANGKAR yang semua elemen selain diagonal utamanya adalah
NOL
Contoh:
Bentuk umumnya:
b.) −4 6 −10
=
12 −3 0
MATRIKS SEGITIGA
Ada dua jenis:
Matriks segitiga ATAS (MSA): semua elemen DI BAWAH diagonal utamanya adalah
NOL
Matriks segitiga BAWAH (MSB): semua elemen DI ATAS diagonal utamanya adalah
NOL
MSA MSB
Sifat-sifatnya:
1. 𝐴−1 𝑇
= 𝐴𝑇 −1
= 𝐴−1
2. 𝐴𝐴𝑇 𝑇 = 𝐴𝑇 𝑇 𝐴𝑇 = 𝐴𝐴𝑇
3. 𝐴𝑇 𝐴 𝑇
= 𝐴𝑇 𝐴𝑇 𝑇
= 𝐴𝑇 𝐴
CONTOH
1.8 TRANSFORMASI MATRIKS
▪ Pada bagian ini kita akan memperkenalkan kelas
fungsi khusus yang muncul dari perkalian matriks.
▪ Fungsi seperti itu, yang disebut "transformasi
matriks," merupakan hal mendasar dalam studi
aljabar linier dan memiliki aplikasi penting dalam
fisika, teknik, ilmu sosial, dan berbagai cabang
matematika.
Sebuah fungsi 𝑏 = 𝑓(𝑎),
dikatakan bahwa b adalah
gambaran dari a dalam sebuah
fungsi f atau 𝑓(𝑎) adalah nilai
dari fungsi f pada a.
Dalam bentuk matriks: 𝐵 = 𝑓(𝐴)
A adalah domain dari f dan B
kodomain adalah kodomain dari f
domain
B disebut juga selang (range)
dari f
A dan B adalah bilangan nyata,
sehingga f disebut fungsi nilai-
nyata dari variabel nyata
TRANSFORMASI LINIER A dapat berupa vektor R2, R3
atau Rn
𝒇
DEFINISI TRANSFORMASI
Jika domain fungsi adalah 𝑅𝑛 dan kodomain fungsi 𝑓
matriks standar
CONTOH
1. SPL berikut TIDAK DAPAT didefinisikan sebagai transformasi matriks karena tidak
ada konstanta matriks transformasinya:
𝐹 = 𝐴−1 𝑃
𝐼1 = 1𝐴
𝐼2 = 2𝐴
𝐼3 = 1𝐴
TAHAPAN SOLUSI SISTEM NYATA DENGAN
ALJABAR LINEAR
1 • Gambaran Sistem Nyata
2 • Sistem Persamaan Linear (SPL)
3 • Matriks
4 • Operasi Matriks (OBE)
5 • Solusi dan Analisis
(3) PENYETARAAN PERSAMAAN REAKSI KIMIA
Diketahui sebuah persamaan reaksi kimia yang ingin
• Gambaran Sistem Nyata
1 disetarakan koefisiennya: 𝑯𝑪𝒍 + 𝑵𝒂𝟑 𝑷𝑶𝟒 → 𝑯𝟑 𝑷𝑶𝟒 + 𝑵𝒂𝑪𝒍
𝑦 = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥
TEMUKAN GARIS REGRESI LEAST SQUARE
Titik-titiknya adalah (1,1), (2,2), (3,4), (4,4), dan (5,6)
𝒙𝐢 𝒚𝒊 𝒇𝒊 (𝒙𝒊 ) 𝒚𝒊 − 𝒇𝒊 𝒙𝒊 𝟐
1 1 1 0
2 2 2.2 0.04
3 4 3.4 0.36
4 4 4.6 0.36
5 6 5.8 0.04
SSE 0.8
(5) A CONSUMER PREFERENCE MODEL
Dua perusahaan TV menawarkan
pelayanan TV satelit ke sebuah kota
dengan penduduk 100.000 RT.
Pelanggan (subscriber) setiap
tahunnya digambarkan oleh gambar
di samping. Perusahaan A sekarang
memiliki 15.000 pelanggan dan B
20.000 pelanggan. Berapa jumlah
pelanggan setiap perusahaan
dalam setahun?
JAWAB
(5) A CONSUMER PREFERENCE MODEL
(LANJUTAN)
Melanjutkan contoh sebelumnya, berapa jumlah pelanggan
setiap perusahaan setelah (a) 3 tahun, (b) 5 tahun, dan (c) 10
tahun?
MISAL: Tuliskan matriks baris yang tidak dikode ukuran 1x3 untuk pesan: MEET ME
MONDAY
PENGKODEAN PESAN
Gunakan matriks yang dapat dibalikkan berikut untuk pengkodean pesan:
DECODING A MESSAGE
1.10 APLIKASI: MODEL INPUT-OUTPUT LEONTIEF
In 1936, American economist Wassily W. Leontief (1906–1999) published a model
concerning the input and output of an economic system. In 1973, Leontief received a
Nobel prize for his work in economics.
Matriks Input-Output:
To understand how to use this matrix, consider 𝑑12 = 0.4. This means that for Industry 2 to produce one unit of
its product, it must use 0.4 unit of Industry 1’s product. If 𝑑33 = 0.2 then Industry 3 needs 0.2 unit of its own
product to produce one unit. For this model to work, the values of 𝑑𝑖𝑗 must satisfy 0 < 𝑑𝑖𝑗 < 1 and the sum of
the entries in any column must be less than or equal to 1
Ada gabungan tiga industri yang memiliki matriks input-output berikut:
Temukan matriks output X jika permintaan eksternalnya:
JAWAB:
−1
𝑋 = 𝐷𝑋 + 𝐸 atau I𝑋 − 𝐷𝑋 = 𝐸 → (I − 𝐷)𝑋 = 𝐸 dan 𝑋 = 𝐸 𝐼 − 𝐷